Вы находитесь на странице: 1из 4

Berhias yang dibolehkan & Tidak dibolehkan

Berhias yang dibolehkan 1. Memakai Wewangian Pada Kedua Pipi Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari Zainab binti Abu Salamah, bahwasanya ia berkata; "Ketika datang berita kematian Abu Sofyan dari Syam, Ummu Habibah meminta diambilkan wewangian yang berwarna kuning pada hari yang ketiga. Lalu, ia mengusapkannya pada kedua sisi pipinya dan kedua lengannya. Dia berkata, "Sesungguhnya, aku benar-benar tidak memerlukan ini. Kalaulah bukan karena aku pernah mendengar Nabi saw mengatakan, "Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari kemudian untuk berkabung atas mayit lebih dari tiga hari, kecuali atas suami, maka dia berkabung atasnya selama empat bulan sepuluh hari."[HR. Bukhari dan Muslim] Imam Bukhari juga meriwayatkan sebuah hadits dari Mohammad bin Sirin, bahwasanya ia berkata;"Putra Ummu 'Athiyyah meninggal dunia; maka pada hari ketiga, dia minta diambilkan wewangian berwarna kuning. Lalu, dia menyentuhnya dan berkata, "Kami dilarang berkabung lebih dari tiga hari kecuali terhadap suami."[HR. Bukhari] Akan tetapi, syarat wewangian yang dipakai wanita adalah mencolok warnanya, dan tidak berbau. Imam Abu Dawud dan Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits dari Imran bin Hushain ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda; "Ketahuilah, parfum pria adalah yang tercium baunya dan tidak tampak warnanya. Sedangkan parfum wanita, tampak warnanya dan tidak tercium baunya."[HR. Abu Dawud dan Imam Ahmad] Di dalam riwayat lain dituturkan, bahwasanya Nabi saw bersabda;"Parfum pria adalah yang tercium baunya dan tidak tampak warnanya, sedangkan parfum wanita, tampak warnanya dan tidak tercium aromanya."[HR. Turmudziy] 2. Wanita Boleh Mengenakan Kuteks (Pewarna Kuku) Ketentuan ini didasarkan pada sebuah riwayat yang dituturkan dari 'Aisyah ra, bahwasanya ia berkata; "Sesungguhnya seorang wanita mengulurkan tangannya dengan sebuah kitab, tetapi beliau saw menarik tangan beliau saw. Lalu, wanita itu bertanya, "Wahai Rasulullah, aku mengulurkan tanganku kepadamu dengan sebuah kitab, tetapi engkau tidak mengambilnya". Beliau pun berkata, "Sesungguhnya aku tidak mengetahui apakah itu tangan perempuan atau laki-laki." Wanita itu menjawab, "Ia adalah tangan seorang wanita." Beliau bersabda, "Seandainya aku seorang wanita, niscaya aku akan mengubah kukumu dengan daun pacar."[HR. Abu Dawud dan Nasaa'iy] Dari Karimah binti Hamam diceritakan; ada seorang wanita bertanya kepada 'Aisyah ra mengenai kuteks dengan menggunakan daun pacar, lalu, 'Aisyah menjawab, "Boleh-boleh saja, tetapi aku tidak menyukainya. Sebab, suamiku tersayang tidak menyukai baunya."[HR. Abu Dawud dan al-Nasaaiy] 3. Memakai Celak Pada Kedua Mata Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari Ummu 'Athiyyah, bahwasanya ia berkata; "Kami telah dilarang berkabung terhadap seorang mayit lebih dari tiga hari, kecuali terhadap suami; masa berkabungnya adalah 4 bulan 10 hari. Kami tidak boleh bercelak, memakai wewangian, dan mengenakan pakaian yang dicelup.."[HR. Bukhari dan Muslim] Imam Muslim juga mengetengahkan sebuah hadits dari Jabir ra, bahwasanya ia berkata; "..Datanglah Ali ra dari Yaman dengan membawa hewan korban Nabi saw. Ia mendapati Fathimah ra termasuk orang yang telah halal dari ihramnya dan mengenakan pakaian yang bercelup serta bercelak. Ali pun mengingkari Fathimah atas yang demikian itu. Fathimah pun berkata, "Sesungguhnya, ayahku telah memerintahkan ini kepadaku."[HR. Muslim] 4. Memakai Gelang, Kalung, Anting-anting, dan Cincin Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu 'Abbas ra, bahwasanya ia berkata; "Rasulullah saw keluar dengan disertai Bilal. Beliau saw mengira bahwa beliau saw belum memperdengarkan suaranya kepada kaum wanita. Lalu beliau menasehati mereka dan memerintahkan mereka untuk bersedekah.

Mulailah seorang wanita melemparkan anting-anting dan cincinnya, sedangkan Bilal mengambilnya dengan ujung pakaiannya".[HR. Bukhari dan Muslim] Adapun kebolehan wanita mengenakan gelang ditunjukkan Dari Asma' binti Yazid dituturkan, "Aku dan bibiku menemui Rasulullah saw, sedangkan dia memakai gelang emas. Beliau bertanya kepada kami, "Apakah kalian akan memberikan zakatnya?" Kami menjawab, "Tidak." Beliau saw bertanya lagi,"Apakah kalian tidak takut bahwa Allah akan menggelangi kalian dengan gelang-gelang dari api neraka? Tunaikanlah zakatnya."[HR. Imam Ahmad] 5. Sunnah Sederhana Dalam Berhias dan Berbusana Dari Muadz bin Anas ra, diceritakan, bahwasanya Nabi saw bersabda; "Barangsiapa yang meninggalkan pakaian yang mewah karena tawadlu' kepada Allah, padahal ia mampu untuk membelinya, maka nanti pada hari kiamat Allah memanggilnya di hadapan para makhluk untuk diseuruk memilih pakaian imam yang ia kehendaki untuk dipakainya".[HR. Turmudziy] Hanya saja, kesederhanaan di sini tidak sampai menurunkan harga diri. Dalam sebuah riwayat yang dituturkan dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya, dari kakeknya, bahwasanya Nabi saw bersabda; "Sesungguhnya Allah suka untuk melihat bekas nikmatNya kepada hambaNya".[HR. Turmudziy]

Berhias Yang Dilarang 1. Larangan Menyambung Rambut Seorang Dari Asma' ra, bahwasanya ada seorang permepuan bertanya kepada Nabi saw: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya putriku tertimpa penyakit panas sehingga rambutnya rontok, dan saya akan segera menikahkannya. Lantas, apakah boleh saya menyambung rambutnya? Beliau saw menjawab, "Allah mengutuk orang yang menyambung rambut dan orang yang disambung rambutnya."[HR. Bukhari dan Muslim] Dalam hadits lain dituturkan, bahwasanya Mu'awiyyah berkata; "Wahai penduduk Madinah, dimanakah ulama-ulama kalian? Saya mendengar Nabi saw melarang ikatan rambut seperti ini, serta mendengar beliau saw bersabda, "Sesungguhnya kebinasaan Bani Israel, yaitu ketika para wanitanya mempergunakan ikatan rambut".[HR. Bukhari dan Muslim] 2. Larangan Menghilangkan Tahi Lalat dan Meratakan Gigi Dalam riwayat lain dituturkan, bahwa Ibnu Mas'ud ra berkata; "Allah mengutuk orang yang membuat tahi lalat, dan orang yang minta dibuatkan tahi lalat, orang yang mengerok alisnya, dan orang yang memangur giginya (meratakan gigi dengan alat) dengan maksud untuk memperindah dengan mengubah ciptaan Allah". Kemudian Ummu Ya'qub menegurnya,"Apa ini?" Ibnu Mas'ud ra berkata, "Mengapa saya tidak mengutuk orang yang dikutuk oleh Rasulullah saw; sedangkan di dalam kitab Allah, Allah swt berfirman, "Apapun yang disampaikan oleh Rasul kepadamu, laksanakanlah dan apa pun yang dilarangnya maka jauhilah".[HR. Bukhari dan Muslim] 3. Larangan Mentato Dari Abdullah bin Mas'ud ra dituturkan, bahwasanya Nabi saw bersabda; "Allah melaknat wanita yang membuat tato (pada kulitnya) dan wanita yang meminta dibuatkan tato, yang mencukur alisnya, dan wanita yang meminta diratakan giginya untuk mempercantik diri, yang mereka semua mengubah ciptaan Allah."[HR. Bukhari dan Muslim] Dari Abdullah bin 'Umar ra diceritakan, bahwa Nabi saw bersabda; "Rasulullah saw melaknat wanita yang menyambung rambutnya dan wanita yang minta disambungkan rambutnya, wanita yang mentato kulitnya dan wanita yang meminta dibuatkan tato".[HR. Imam Nasaaiy] 4. Larangan Wanita Memakai Pakaian Laki-laki Dari Ibnu 'Abbas ra, bahwasanya ia berkata; "Rasulullah saw mengutuk laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki." Dalam riwayat lain dinyatakan, "Rasulullah saw mengutuk laki-laki yang meniru perempuan, dan perempuan yang meniru laki-laki".[HR. Imam Bukhari]

Dari Abu Hurairah ra; ia berkata; "Rasulullah saw mengutuk laki-laki yang memakai pakaian wanita, dan wanita yang mengenakan pakaian laki-laki".[HR. Abu Dawud] 5. Larangan Wanita Berhias Untuk Selain Suaminya Pada dasarnya, seorang wanita diharamkan berhias untuk selain suaminya. Sebab, tindakan semacam ini termasuk dalam kategori tabarruj. Dalam sebuah hadits diriwayatkan, bahwa Nabi saw bersabda; "Seorang wanita dilarang berhias untuk selain suaminya."[HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, dan al-Nasaaiy] 6. Bolehnya Wanita Mengenakan Sutera Imam Turmudziy meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Musa al-Asy'ariy, Rasulullah saw bersabda; "Memakai kain sutera dan emas itu haram bagi umatku yang laki-laki dan halal bagi umatku yang perempuan."[HR. Turmudziy] Dari 'Ali ra diriwayatkan, bahwa ia berkata; "Saya melihat Rasulullah saw memegang kain sutera di tangan kanannya dan memegang emas di tangan kirinya, kemudian bersabda, "Sesungguhnya dua benda ini haram bagi umatku yang laki-laki."[HR. Abu Dawud] 7. Tidak Menyerupai Perhiasan Yang Menjadi Ciri Orang Kafir Seluruh 'ulama telah bersepakat mengenai keharaman tasyabbuh (menyerupai) dengan orang kafir. didasarkan pada nash-nash Al-Quran dan sunnah. Di dalam al-Quran, Allah swt berfirman:

Larangan ini

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada Mohammad) "Raa'ina", tetapi katakan: "Undzurna", dan "dengarlah". Dan bagi orang-orang kafir siksaan yang pedih."[al-Baqarah:104] Imam Ibnu Katsir, dalam Tafsir Ibnu Katsir, menyatakan, bahwa Allah swt telah melarang kaum mukmin menyerupai perkataan dan perilaku orang-orang kafir. Di dalam sunnah,Dari 'Abdullah bin 'Amr bin 'Ash dituturkan, bahwasanya ia berkata; "Rasulullah saw melihat aku mengenakan dua pakaian yang keduanya bercelup warna kuning. Beliau berkata, "Sesungguhnya ini termasuk pakaian orang-orang kafir, maka janganlah engkau memakainya."[HR. Bukhari dan Muslim] Imam Ahmad meriwayat dari Ibnu 'Umar, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: " Aku telah diutus di hadapan waktu dengan membawa pedang, hingga hanya Allah semata yang disembah, dan tidak ada sekutu bagi Allah; dan rizkiku telah diletakkan di bawah bayang-bayang tombakku. Kehinaan dan kenistaan akan ditimpakan kepada siapa saja yang menyelisihi perintahku; dan barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk bagian dari kaum tersebut."[HR. Imam Ahmad] Masih menurut Imam Ibnu Katsir, hadits ini berisikan larangan yang sangat keras, serta ancaman bagi siapa saja yang meniru-niru atau menyerupai orang-orang kafir, baik dalam hal perkataan, perbuatan, pakaian, hari raya, peribadahan, serta semua perkara yang tidak disyariatkan bagi kaum muslim. Tatkala menafsirkan hadits riwayat Imam Ahmad di atas, Imam al-Manawiy dan al-'Alqamiy, menyatakan,"Hadits di atas berisikan larangan untuk berbusana dengan busana orang-orang kafir, berjalan seperti orang-orang kafir, serta berperilaku seperti orang-orang kafir." Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Turmudizy dari 'Amru bin Syu'aib, dari bapaknya dari kakeknya dikisahkan, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: "Bukanlah termasuk golongan kami, siapa saja yang bertasyabbuh dengan selain kami."[HR. Turmudziy] Riwayat-riwayat di atas menunjukkan dengan sangat jelas, bahwa Rasulullah saw melarang kaum muslim bertasyabbuh dengan orang-orang kafir dengan larangan yang sangat keras. Bahkan, agar kaum muslim tidak menyerupai orang-orang Yahudi, Nabi saw memerintahkan umatnya untuk mengecat ubannya. Dalam sebuah riwayat dinyatakan, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: "Ubahlah warna uban kalian, dan janganlah kalian bertasyabbuh dengan kaum Yahudi."[HR. Turmudziy; hadits hasan shahih] Sedangkan dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim dinyatakan, "Sesungguhnya kaum Yahudi dan Nashraniy tidak mengecat uban mereka, maka janganlah kalian menyerupai mereka". Imam Syaukani, di dalam kitab Nail al-Authar mengatakan, "Hadits ini menunjukkan, bahwa 'illat syar'iyyah disyariatkannya pengecatan dan mengubah warna uban adalah, agar tidak menyerupai orang-orang Yahudi dan Nashraniy.

'Ulama-'ulama salaf sangat memperhatikan sunnah yang satu ini. Oleh karena itu, Ibnu Jauziy menyatakan, bahwa mayoritas shahabat dan tabi'iin mengecat ubannya. Tidak hanya itu saja, Rasulullah saw juga melarang kaum muslim mengenakan pakaian, model rambut, cawan emas, dan lain sebagainya. Ini menunjukkan bahwa, tasyabbuh merupakan perbuatan yang sangat dibenci oleh Nabi saw. Demikianlah, seluruh 'ulama telah sepakat, bahwa hukum bertasyabbuh dengan orang-orang kafir, baik dalam hal pakaian, perkataan, tingkah laku, hari raya, dan lain sebagainya adalah haram secara mutlak. 8. Pakaian Wanita Hendaknya Berbeda Dengan Pakaian Laki-laki Sebuah riwayat yang dituturkan dari Ibnu 'Abbas ra, bahwasanya ia berkata; "Rasulullah saw mengutuk laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki." Dalam riwayat lain dinyatakan, "Rasulullah saw mengutuk laki-laki yang meniru perempuan, dan perempuan yang meniru laki-laki".[HR. Imam Bukhari] Dari Abu Hurairah ra; ia berkata; "Rasulullah saw mengutuk laki-laki yang memakai pakaian wanita, dan wanita yang mengenakan pakaian laki-laki".[HR. Abu Dawud] 9. Larangan Berpakaian Karena Sombong Seorang Mukmin dan Mukminat dilarang berpakaian karena sombong, atau untuk menunjukkan kemewahan dan kebesaran dirinya. Dari Ibnu Umar diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa memanjangkan pakaiannya karena sombong, maka Allah tidak akan melihatnya kelak di hari kiamat. Kemudian Abu Bakar bertanya, Sesungguhnya sebagian dari sisi sarungku melebihi mata kaki, kecuali aku menyingsingkannya. Rasulullah saw menjawab, Kamu bukan termasuk orang yang melakukan hal itu karena sombong. [HR. Jama ah, kecuali Imam Muslim dan Ibnu Majah dan Tirmidiziy tidak menyebutkan penuturan dari Abu Bakar.] Dari Ibnu Umar dituturkan bahwa Rasulullah saw telah bersabda: Isbal itu bisa terjadi pada sarung, sarung dan jubah. Siapa saja yang memanjangkan pakaiannya karena sombong, maka Allah swt tidak akan melihatnya kelak di hari kiamat. [HR. Abu Dawud, al-Nasaa`iy, dan Ibnu Majah]

Вам также может понравиться