Вы находитесь на странице: 1из 8

Fungsi Kurikulum http://teoripembelajaran.blogspot.com/2009/01/fungsi-kurikulum.

html
Fungsi kurikulum identik dengan pengertian kurikulum itu sendiri yang berorientasi pada pengertian kurikulum dalam arti luas, maka fungsi kurikulum mempunyai arti sebagai berikut: 1. Sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan pada suatu tingkatan lembaga pendidikan tertentu dan untuk memungkinkan pencapaian tujuan dari lembaga pendidikan tersebut. 2. Sebagai batasan daripada program kegiatan (bahan pengajaran) yang akan dijalankan pada suatu semester, kelas, maupun pada tingkat pendidikan tersebut. 3. Sebagai pedoman guru dalam menyelenggarakan Proses Belajar Mengajar, sehingga kegiatan yang dilakukan guru dengan murid terarah kepada tujuan yang ditentukan. Dengan demikian fungsi kurikulum pada dasarnya adalah program kegiatan yang tercantum dalam kurikulum yang akan mempengaruhi atau menentukan bentuk pribadi murid yang diinginkan. Oleh karena itu pengembangan kurikulum perlu memperhatikan beberapa hal: a) Tuntutan pembangunan daerah dan nasional. b) Tuntutan dunia kerja. c) Aturan agama, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. d) Dinamika perkembangan global. e) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.Dalam melakukan pengembangan kurikulum, jika memperhatikan hal-hal tersebut di atas, maka akan menghasilkan peserta didik yang memiliki kepribadian sebagai seorang muslim dan mampu menyesuaikan diri di mana mereka hidup di tengah-tengah masyarakat. KURIKULUM 1.30.2008 http://dadyx.blogspot.com/2008/01/i.html I.Latar Belakang Kurikulum Tugas utama seorang guru adalah membimbing, mengajar, serta melatih peserta didik secara professional sehingga dapat mengantarkan peserta didiknya kepada pencapaian tujuan pendidikan. Sehingga untuk melaksanakan tugas tersebut guru harus berpedoman pada suatu alat yang disebut kurikulum. II.Pengertian Kurikulum Pengertian secara umum kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pengajaran, serta cara yang digunakan dalam menyelenggarakan belajar mengajar (UU No. 2 Tahun 1989). III.Tujuan Kurikulum Tujuan dari kurikulum adalah sebagai arah, pedoman, atau sebagai rambu-rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran (belajar mengajar). IV.Fungsi Kurikulum Fungsi kurikulum dibagi menjadi dua yaitu fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi umum kurikulum Kurikulum berfungsi sebagai penyedia dan pengembang individu peserta didik. Fungsi khusus kurikulum a.Fungsi preventif Dimaksudkan agar guru terhindar dari melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan yang ditetapkan dalam kurikulum. b.Fungsi korektif Sebagai rambu-rambu yang harus dipedomani dalam membetulkan pelaksanaan yang menyimpang dari kurikulum. c.Konstruktif

Memberikan arah yang benar bagi pelaksanaan dan mengembangkan pelaksanaannya, asalkan arah pengembangannya mengacu pada kurikulum yang berlaku. V.Komponen-komponen kurikulum 1.Komponen tujuan Yaitu arah atau sasaran yang hendak dituju oleh proses penyelenggaraan pendidikan. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah 1975/1976 dikenal kategori : Tujuan pendidikan nasional yang merupakan tujuan jangkan panjang, tujuan ideal pendidikan bangsa Indonesia. Tujuan institusional, merupakan sasaran pendidikan sesuatu lembaga pendidikan. Tujuan kurikuler, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh sesuatu program studi. Tujuan instruksional, merupakan target yang harus dicapai oleh sesuatu mata pelajaran. Yang masih dibagi menjadi tujuan instruksional umum (tujuan jangka panjang) memerlukan waktu yang lebih lama dan lebih sukar diukur dan tujuan instruksional khusus (tujuan jangka pendek) misalnya penekanan pada perilaku siswa. Dengan tujuan yang jelas, dapat diupayakan berbagai kegiatan atau perangkat untuk mencapainya. 2.Isi kurikulum Mencakup pengalaman-pengalaman yang akan diperoleh siswa dalam kegiatan belajar di sekolah. pengalaman-pengalaman ini mencakup tujuan khusus, bahan ajaran, strategi mengajar, media dan sumber belajar. (Pengembangan Kurikulum:105). Pengalamanpengalaman ini dirancang dan diorganisir sedemikian rupa sehingga apa yang diperoleh siswa sesuai dengan tujuan. 3.Metode belajar Ialah bagaimana cara siswa memperoleh pengalaman belajar untuk mencapai tujuan. Menurut Tyler metode belajar yang efektif adalah: Berkesinambungan yaitu adanya pengulangan kembali unsur-unsur utama kurikulum, misalnya keterampilan membaca. Berurutan yaitu isi kurikulum diorganisasi dengan cara mengurutkan bahan pelajaran sesuai dengan tingkat kedalaman yang dimiliki. Keterpaduan yaitu adanya penggabungan yang menunjukkan kepada hubungan horizontal pengalaman belajar yang menjadi isi kurikulum, sehingga dapat membantu siswa memperoleh pengalaman itu dalam satu kesatuan.(pengembangan inovasi dan kurikulum: 6) 4.Evaluasi kurikulum Berfungsi untuk: Mengetahui apakah sasaran yang ingin dituju dapat tercapai atau tidak. Untuk menilai apakah proses kurikulum berjalan secara optimal atau tidak. Perbaikan-perbaikan kurikulum seperlunya Dua sasaran utama dalam mengevaluasi, yaitu evaluasi terhadap hasil kurikulum dan evaluasi terhadap proses kurikulum. VI.Kedudukan kurikulum dalam pendidikan Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi pendidikan dapat berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah, ataupun masyarakat. Misalnya dalam keluarga orang tua menginginkan anak yang soleh, sehat, pandai dan sebagainya tetapi orang tua sering tidak mempunyai rencana yang jelas. Disinilah pendidikan dalam lingkungan sekolah berperan lebih dibandingkan dengan pendidikan dikeluarga ataupun dimasyarakat. Kelebihan tersebut adalah: 1. pendidikan formal di sekolah memiliki lingkup isi pendidikan yang lebih luas, bukan hanya berkenaan dengan pembinaan segi moral tetapi juga ilmu pengetahuan dan ketrampilan. 2.pendidikan sekolah memberikan pengetahuan yang lebih tinggi, lebih luas dan mendalam.

3.sekolah memiliki rancangan atau kurikulum secara formal dan tertulis, pendidikan di sekolah dilaksanakan secara berencana dan sistematis. Kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan di sekolah, hal ini berarti bahwa kurikulum merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran. VII.Cara penggunaan kurikulum oleh guru a)Pelajari seluruh perangkat kurikulum agar guru mendapatkan wawasan tentang landasan penyusunan kurikulum. b)Telaah GBPP kelas yang akan diajar c)Susun program caturwulan berdasarkan GBPP d)Susun rencana mingguan e)Susun satuan pelajaran (Satpel). VIII.Pengembangan Kurikulum 1.Prinsip-prinsip Umum a)Prinsip relevansi keluar maksudnya tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan masyarakat. Prinsip relevansi didalam yaitu ada kesesuaian atau keterpaduan atau konsistensi antara komponen-komponen kurikulum, antara tujuan, isi, proses penyampaian, dan penilaian. b)Fleksibilitas, kurikulum mempunyai sifat lentur atau fleksibel. Suatu kurikulum yang baik adalah kurikulum yang berisi hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan, dan latar belakang anak. c)Kontinuitas, yaitu kesinambungan. Perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara berkesinambungan. Perlu adanya komunikasi dan kerja sama antara pengembang kurikulum sekolah dasa dengan SMTP, SMTA, dan Perguruan Tinggi. d)Praktis dan efisiensi, mudah dilaksanakan, mengguanakan alat-alat sederhana dan dengan biaya yang murah. e)Efektivitas, walaupun kurikulum tersebut murah tetapi keberhasilannya tetap harus diperhatikan, baik secara kuantitas maupun kualitas. 2.Prinsip-prinsip khusus a)Berkenaan dengan tujuan pendidikan Pengembangan kurikulum hendaknya mengacu pada tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum dan khusus. b)Berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan Memiliki isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang telah ditentukan para perencana kurikulum. c)Berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar Pemilihan proses belajar mengajar yang digunakan. Apakan metode yang digunakan cocok untuk mengajarkan bahan, dapat memberikan kegiatan yang bervariasi sehingga dapat melayani perbedaan siswa, memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat, dan apakan lebih mengaktifkan siswa atau guru, atau bahkan kedua-duanya. d)Berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran Proses belajar mengajar yang baik perlu didukung oleh penggunaan media dan alat Bantu pengajaran yang tepat. e)Berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian Langkah-langkah dalam penyusunan alat penilaian (test) Hal-hal yang diperhatikan dalam merencanakan suatu penilaian. Hal-hal yang diperhatikan dalam pengolahan suatu hasil penilaian. Dan dalam perkembangannya kurikulum di Indonesia telah berkembang berkali-kali mulai dari kurikulum CBSA, kurikulum 94, kurikulum KBK, dan kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). IX.Evaluasi kurikulum

Evaluasi kurikulum memegang peranan penting baik dalam penentuan kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun pada pengambilan keputusan dalam kurikulum. Evaluasi kurikulum sukar dirumuskan secara tegas, hal itu disebabkan beberapa factor: 1.Evaluasi kurikulum berkenaan dengan fenomena-fenomena yang terus berubah. 2.Objek evaluasi kurikulum adalah sesuatu yang berubah-ubah sesuai dengan konsep kurikulum yang digunakan. 3.Evaluasi kurikulum merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia yang sifatnya juga berubah. Evaluasi merupakan kegiatan yang luas, kompleks dan terus-menerus untuk mengetahui proses dan hasil pelaksanaan system pendidikan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dan dalam rentan waktu yang cukup luas, mulai dari yang bersifat sangat informal evaluasi kurikulum berbentuk perkiraan, dugaan atau pendapat tentang perubahanperubahan yang telah dicapai oleh program sekolah. komponen-komponen kurikulum yang dievaluasi juga sangat luas. Program evaluasi kurikulum bukan hanya mengevalausi hasil belajar siswa dan proses pembelajarannya, tetapi juga desain dan implementasi kurikulum, kemampuan dan unjuk kerja guru, kemampuan dan kemajuan siswa, sarana, fasilitas dan sumber belajar.

Fungsi Kurikulum
http://neozonk.wordpress.com/2010/10/27/fungsi-kurikulum/ Posted on Oktober 27, 2010 by neozonk| Tinggalkan komentar Apa sebenarnya fungsi kurikulum bagi guru, siswa, kepala sekolah/ pengawas, orang tua, dan masyarakat? Pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua,kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam membinbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat, kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Sedangkan bagi siswa, kuriklum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar. Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat enam fungsi kurikulum, yaitu : 1. Fungsi Penyesuaian Fungsi penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted yang mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan social. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan bersifat dinamis. Oleh karena itu, siswa pun harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya. 2. Fungsi Integrasi Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Siswa pada dasarnya merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat. Oleh karena itu, siswa

harus memiliki kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan masyarakatnya. 3. Fungsi Diferensiasi Fungsi diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa. Setiap siswa memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis yang harus dihargai dan dilayani dengan baik. 4. Fungsi Persiapan Fungsi persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya. Selain itu, kurikulum juga diharapkan dapat mempersiapkan siswa untuk dapat hidup dalam masyarakat seandainya sesuatu hal, tidak dapat melanjutkan pendidikannya. 5. Fungsi Pemilihan Fungsi pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membarikan kesempatan kepada siswa untuk memilih programprogram belajar yang sesuai dengan kemapuan dan minatnya. Fungsi pemilihan ini sangat erat hubungannya dengan fungsi diferensiasi, karena pengakuan atas adanya perbedaan individual siswa berarti pula diberinya kesempatan bagi siswa tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua fungsi tersebut, kurikulum perlu disusun secara lebih luas dan bersifat fleksibel. 6. Fungsi Diagnostik Fungsi diagnostic mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan (potensi) dan kelemahan yang dimilikinya. Apabila siswa sudah mampu memahami kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya, maka diharapkan siswa dapat mengambangkan sendiri kekuatan yang dimilikinya aau memperbaiki kelemahan-kelemahannya.

berikut beberapa fungsi kurikulum http://www.ilmukami.co.cc/2010/12/apa-sih-fungsi-kurikulum.html 1. Fungsi Kurikulum bagi guru Sesuai dengan fungsinya kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidiakan. Karena itu, guru semestinya mencermati tujuan pendidikan yang akan dicapai oleh lembaga pendidikan di mana ia bekerja. Sebagai contoh fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU Sisdiknas 2003, pasal 3) 2. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah Bagi kepala sekolah yang baru, hal pertama yang dipelajari adalah tujuan lembaga yang akan dipimpinnya. Kemudian mencari dan mempelajari sungguh-sungguh kurikulum yang digunakan. Selanjutnya, tugas kepala sekolah ialah melakukan supervisi kurikulum. Yang dimaksud dengan supervisi adalah semua usaha yang dilakukan supervisor dalam bentuk pemberian bantuan, bimbingan, pengarahan, motivasi, nasihat dan pengarahan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sebenarnya yang menjadi sasaran supervisi dalam pelaksanaan kurikulum bagi kepala sekolah adalah bagaimana guru melaksanakan kurikulum yang berlaku. Secara khusus, sasaran supervisi kurikulum itu diantaranya sebagai berikut. 1. Bagaimana guru menyusun satuan pelajaran (silabus)? 2. Bagaiman guru menyusun program semester berdasarkan kurikulum? 3. Bagaimana guru melaksanakan proses pembelajaran? 4. Bagaiman guru melaksanakan evaluasi hasil belajar? Supervisi dapat dilaksanakan dengan cara observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan sebagainya. 3. Fungsi kurikulum bagi masyarakat Kurikulum adalah alat produsen dalam hal ini sekolah, sedangkan masyarakat adalah konsumennya. Sudah tentu antara pidusen dan konsumen harus sejalan. Keluaran atau output kurikulum sekolah harus dapat link and match dengan kebutuhan masyarakat.

Berikut ini berbagi jenis kurikulum sekolah dalam hubungannya dengan harapan masyarakat. Pendidikan umum kurikulumnya mengutamakan perluasan pengetahuan dan peningkatan keterampilan dengan pengkhususan yang diwujudkan pada tingkat-tingkat akhir masa pendidikan. Pendidikan kejuruan kurikulumnya mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu di masyarakat. Pendidikan keagamaan kurikulumnya menyiapkan penguasaan pengetahuan khusus pendidikan agama yang bersangkutan dengan harapan lulusannya dapat menjadi pembina agama yang baik di masyarakat.

Pendidikan akademik kurikulumnya menyiapkan penguasaan ilmu pengetahuan agar lulusannya daapt menjadi perintis atau pelopor pembangunan atas dasar konsep yang tangguh. Pendidikan luar biasa kurikulumnya disediakan bagi pesrta didik yang menyandang kelainan untuk disiapkan agar dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan kedinasan kurikulumnya disiapkan oleh suatu Departemen Pemerintah atau Lembaga Pemerintah Nondepartemen dengan maksud untuk meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas kedinasan di masyarakat nantinya. Pendidikan professional kurikulumnya menyiapkan penerapan keahlian tertentu dengan harapann lulusannya dapat bekerja secara professional di masyarakat. 4. Fungsi kurikulum bagi penulis buku ajar Penulisan buku ajar dilakukan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Penulis buku ajar melakuka analisis instruksional untuk membuat dan menjabarkan berbagai pokok dan subpokok bahasan. Sumber atau bahan yang digunakan dapat berupa bahan cetak (buku, makalah, hasil penelitian, dan sebagainya). Penggunaan pelbagai sumber tersebut sebagai bahan pelajaran perlu mempertimbangkan kriteria-kriteria sebagai berikut: Bersifat pedagogis, artinya berisi hal-hal normative. Bersifat psikologis, artinya bahan yang ditulis sesuai dengan kejiwaan peserta didik, yakni perhatian, minat, kebutuhan, dan perkembangan jiwanya. Bahan hendaknya disusun secara didaktis, artinya bahan yang tertulis tersebut sitata sedemikian rupa sehingga mudah untuk diajarkan. Bahan hendaknya bersifat sosiologis, artinya bahan jangan sampai menimbulkan kontroversial dengan keadaan masyarakat penggunanya. Bahan hendaknya bersifat yuridis, artinya bahan yang disusun jangan sampai bertentangan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selaras dengan karakteristik kelas-kelas penggunanya. Bahan untuk sekolah dasar kriterianya akan lebih ketat dari bahan untuk sekolah menengah. Apabila dianalogkan, fungsi dan kedudukan adalah: Kendaraan sebagai kurikulum. Sopir sebagai guru/kepala sekolah. Penumpang sebagai siswa. Tempat yang dituju sebagai tujuan pendidikan. Jarak yang dituju sebagai target.

Hambatan dijalan sebagai kendala. Bengkel sebagai biro perencanaan kurikulum. Efektivitas Kurikulum Perubahan dan pengembangan kurikulum pertujuan untuk memaksimumkan efektivitas mengajar dan belajar melalui perubahan isi, kegiatan, dan perbaikan proses pendidikan yang direncanakan. Jika cara berfikir ini diterima, maka diskusi perubahan kurikulum dapat dihubungkan dengan konsep efektivitas kurikulum. Konsep ini mengundang kritik karena sulit dieketahui efektivitas kurikulum bagi guru mengajar dan bagi siswa belajar Diunduh pada minggu, 17 April 2011, 14.50

Вам также может понравиться