Вы находитесь на странице: 1из 16

33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Sesuai dengan masalah yang diteliti maka penelitian ini tergolong jenis penelitian eksperimen. Lufri (2007:60) menyatakan bahwa: penelitian eksperimental adalah penelitian yang mengadakan perlakuan (manipulasi) terhadap variable penelitian (variabel bebas), kemudian mengamati konsekuensi perlakuan tersebut terhadap objek penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas control. Pada kelas eksperimen dalam proses pembelajaran menggunakan model Advance Organizer yang disertai tes. Sedangkan pada kelas kontrol tidak menggunakan model Advance Organizer yang disertai tes. Kelas kontrol ini dijadikan sebagai pembanding apakah perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen hasil belajar Design Grafis lebih baik atau tidak. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Randomize Control Group Posttest Only Design. Menurut Lufri (2007:69), jenis penelitian Randomize Control Group Posttest Only Design dapat digambarkan seperti pada tabel berikut : Tabel 3. Rancangan Penelitian Kelas Exp. Group Control Group X Treatment T1 T2 Posttest

34

Sumber : Lufri (2007:69) Keterangan : X : Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu pembelajaran 31 dengan Advance Organizer T1 : Tes akhir yang diberikan pada kelas eksperimen pada akhir penelitian. T2 : Tes akhir yang diberikan pada kelas kontrol pada akhir penelitian B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Arikunto (2006:130) menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 1 SMKN 1 Sintuk Toboh Gadang. Tabel 4 : Jumlah siswa kelas X RPL No 1 2 Kelas X RPL 1 Jumlah 32

X RPL 2 32 Jumlah 64 Sumber : Tata Usaha Sekolah SMKN 1 Sintoga Tahun 2011 Sampel Arikunto (2006:131) menjelaskan bahwa sampel adalah sebagian

2.

atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan (mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi) hasil penelitian sampel.

35

Penelitian ini menggunakan total sampel karena semua anggota populasi yang digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan karena jumlah populasi yang kecil, yaitu hanya dua kelas. Sesuai dengan permasalahan penelitian yang akan diteliti maka penulis membentuk dua kelompok sampel, yaitu : Tabel 5. Kelas Sampel No 1 Kelas X RPL 1 Jumlah Siswa 32 Perlakuan Eksperimen

2 X RPL 2 32 Kontrol Sumber : Tata Usaha Sekolah SMKN 1 Sintoga Tahun 2011 C. Variabel dan Data 1. Variabel Menurut Lufri (2007:91), variabel adalah suatu sifat yang memiliki bermacam nilai. Sedangkan menurut Arikunto (2006:118), variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. a. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perlakuan yang diberikan pada sampel penelitian, maka variabel bebasnya adalah pembelajaran dengan Advance Organizer. b. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar Design Grafis siswa setelah eksperimen berlangsung.

2. Data

36

Menurut Arikunto (2006:118) menyatakan bahwa data adalah hasil pencatatan penelitian, baik berupa fakta maupun angka. a. Jenis Data Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : 1) Data primer yaitu hasil belajar siswa berupa skor terakhir setelah eksperimen. 2) Data sekunder yaitu informasi tentang jumlah dan nilai yang menjadi populasi penelitian. b. Sumber Data 1) Siswa kelas X RPL 1 dan X RPL 2 yang menjadi sampel dalam penelitian ini untuk mendapatkan data primer.
2) Kantor tata usaha dan guru bidang studi Design Grafis di

SMKN 1 Sintuk Toboh Gadang. D. Prosedur Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Tahap persiapan

a. Mempersiapkan surat izin penelitian b. Menentukan sampel penelitian c. Menyusun jadwal penelitian Penelitian ini disesuaikan dengan jadwal yang telah ada di Sekolah SMK N 1 Sintuk Toboh Gadang

37

d. Menentukan materi pelajaran, adapun materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Menggunakan Perangkat Lunak Pembuat Grafis Basis Bitmap dalam mata diklat Design Grafis
e. Mempersiapkan lembaran Advance Organizer dan tes setiap awal

pertemuan f. Mempersiapkan soal-soal untuk tes akhir 2. Tahap Pelaksanaan Eksperimen

1. Pada Kelas Eksperimen a. Pertemuan pertama, guru menjelaskan materi sesuai dengan kurikulum, dimana dalam mengajar guru berusaha mengarahkan siswa agar mengerti dan memahami materi yang diajarkan serta siswa diberi contoh soal.
b. Pada akhir pertemuan, guru membagikan lembaran Advance

Organizer untuk materi pelajaran berikutnya dan menugaskan siswa untuk mempelajari Advance Organizer serta

menyelesaikan semua latihan yang terdapat di dalamnya sebagai tugas rumah.


c. Pada pertemuan berikutnya, pada jam pelajaran, guru diawal

pertemuan mengumpulkan tugas latihan yang dikerjakan siswa dan memberikan tes selama kurang lebih 10 menit untuk melihat apakah dipelajarinya Advance Organizer di rumah oleh siswa.
d. Guru mengajar sesuai dengan Advance Organizer, guru

membimbing siswa untuk menemukan pengertian dari setiap

38

atribut yang terdapat dalam lembaran Advance Organizer menjadi materi yang secara logis sehingga dapat dimengerti oleh siswa, terutama keterkaitan unsur-unsur di dalamnya. e. Guru memperkuat struktur kognitif siswa dengan merangsang siswa untuk aktif dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru dan menanyakan hal-hal yang belum dapat dimengertinya.
f. Pada akhir pertemuan guru membagikan lembaran Advance

Organizer untuk materi pelajaran pada pertemuan berikutnya. 2. Pada Kelas Kontrol Pada pertemuan pertama dan pertemuan seterusnya guru mengajarkan sesuai dengan kurikulum, dimana guru membimbing dan mengarahkan siswa agar mengerti dan memahami materi yang diajarkan serta siswa diberikan contoh soal dan latihan-latihan. 3. Tahap Pelaksanaan Akhir Setelah melakukan proses pembelajaran, langkah

selanjutnya adalah pemberian tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pelaksanaan tes akhir penulis lakukan setelah materi Menggunakan Perangkat Lunak Pembuat Grafis Basis Bitmap dalam mata diklat Design Grafis selesai diajarkan. E. Instrumen Penelitian Arikunto (2006:149) menjelaskan bahwa instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode. Untuk memperoleh data tentang hasil belajar Design Grafis siswa, dilanjutkan dengan

39

menggunakan alat pengumpul data dalam bentuk tes hasil belajar. Pada penelitian ini tes hasil belajar dilaksanakan setelah berakhirnya satu subpokok bahasan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif. Langkah-langkah penulis lakukan adalah sebagai berikut : 1. Menyusun Tes Penulis menyusun tes yang terdiri dari soal-soal yang dalam bentuk objektif. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : a. Menentukan tujuan mengadakan tes yaitu untuk mendapatkan nilai hasil belajar siswa b. Membuat batasan terhadap bahan yang akan diujikan c. Menyusun kisi-kisi hasil belajar Design Grafis d. Menyusun butir-butir soal menjadi bentuk tes yang akan diujikan 2. Melaksanakan Uji Coba Tes Hasil dari suatu penelitian dapat dipercaya apabila data yang digunakan betul-betul akurat atau sudah memiliki validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda tinggi. Agar yang disusun itu memiliki kriteria tes yang baik, maka tes tersebut perlu diuji cobakan terlebih dahulu dan kemudian dianalisis untuk mendapatkan tes mana yang memenuhi kriteria tersebut. Dalam hal ini uji coba soal tes dilakukan pada satu kelas yaitu TKJ yang memiliki jumlah siswa 30 orang.

40

3. Analisis item Setelah uji coba dilaksanakan, dilakukan analisis tes untuk melihat baik tidaknya suatu tes. Suatu tes dikatakan baik, jika setelah dilaksanakan tes hasilnya dapat memberikan gambaran perbedaan antara anak yang pandai dengan anak yang tidak pandai. Dalam melaksanakan analisis item secara khusus ada empat hal yang perlu diselidiki yaitu : a. Validitas Tes Menurut Sudijono (2009:182), validitas tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas), dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut. Untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu tes cukup dianalisa dengan validitas isi atau validitas kurikulum. Tes yang dirancang berupa butiran soal yang berjumlah 40 butir dianalisa bersama-sama guru bidang studi Design Grafis. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya penyimpangan isi dari butiran-butiran soal dari silabus. Soal yang telah dianggap siap untuk digunakan kemudian akan diedarkan pada kelas lain (kelas X TKJ) untuk diuji coba. b. Menghitung Daya Beda Sudijono (2009:385) menyatakan bahwa : Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan

41

(mendiskriminasi) antara testee yang berkemampuan tinggi (pandai), dengan testee yang kemampuannya rendah (bodoh) demikian rupa sehingga sebagian besar testee yang memiliki kemampuan tinggi untuk menjawab butir item tersebut lebih banyak yang menjawab betul, sementara testee yang kemampuannya rendah untuk menjawab butir item tersebut sebagian besar tidak dapat menjawab item dengan betul. Rumus mencari daya beda adalah : D = PA PB

Dimana : D PA PB BA : Daya pembeda soal : Jumlah kelompok atas yang menjawab benar : Jumlah kelompok bawah yang menjawab benar : Banyaknya testee kelompok atas yang dapat menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan BB : Banyaknya testee kelompok bawah yang dapat menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan JA : Jumlah testee yang termasuk kelompok atas

42

JB

: Jumlah testee yang termasuk kelompok bawah

Tabel 6. Klasifikasi daya pembeda soal NO 1 2 3 4 5 Indeks Daya Pembeda Kurang dari 0,20 0,20 0,40 0,40 0,70 0,70 1 Bertanda negatif Klasifikasi Jelek Sedang Baik Baik sekali Jelek sekali

c.

Indeks Kesukaran Agar tes dapat digunakan secara luas, setiap soal harus

diselidiki tingkat kesukarannya yaitu apakah soal tersebut termasuk soal yang mudah, sedang atau sukar. Sudijono (2009:370) mengemukakan Butir-butir item tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir item yang baik, apabila butir-butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajat kesukaran item itu adalah sedang atau cukup. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Soal

43

yang terlalu mudah atau terlalu sukar harus direvisi atau diganti. Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya soal disebut indeks kesukaran (P). untuk menemukan indeks kesukaran soal yang dikemukakan oleh Sudijono (2009:372) yaitu : P=B Js Keterangan : P : Tingkat kesukaran B : Jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar Js : Jumlah seluruh siswa peserta tes Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut : Tabel 7. Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal No 1 2 3 d. Indeks Kesukaran 0,00-0,30 0,30-0,70 0,70-1,00 Reliabilitas Reliabilitas berarti sejauh mana sebuah prosedur tes bisa menghasilkan nilai yang konsisten dan dapat direproduksi (Santrock, 2008:604). Maka pengertian reliabilitas tes, Klasifikasi Sukar Sedang Mudah

berhubungan dengan masalah ketepatan hasil tes apabila diteskan pada subjek yang sama, atau seandainya hasilnya berubah-rubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Untuk itu dipakai rumus Kuder Richarson (KR-20) yaitu yang dikemukakan oleh Sudijono (2009:253):

44

Keterangan : r11 n St 2 pi : Koefisien reliabilitas tes : Banyaknya butir item : Varian total : Proporsi testee yang menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan qi : Proporsi testee yang jawabannya salah, atau qi = 1 - pi : jumlah dari hasil perkalian antara pi dan qi Tabel 8. Klasifikasi Indeks Reliabilitas No 1 2 3 4 5 Indeks Reliabilitas1 0,00-0,20 0,20-0,40 0,40-0,60 0,60-0,80 0,80-1,00 Klasifikasi Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi

Nilai reliabilitas diperoleh dari data tes uji coba soal yang telah didapatkan dari kelas X TKJ yang berjumlah 30 siswa. Soal yang berjumlah 40 butir dijawab dalam jangka waktu 90 menit (2 x 45 menit). Setelah selesai, lembaran jawaban siswa diperiksa dan nilai mulai diolah dengan metode yang diperkenalkan oleh Kuder Richarson (KR-20). Dari olahan data hasil jawaban siswa, akan

45

didapatkan nilai r. Nilai r kemudian diklasifikasikan sesuai dengan rentangan klasifikasi yang ada. F. Teknik Analisis Data Analisis data berkaitan dengan perhitungan menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Teknik analisis data ini menggunakan uji t, yang harus memenuhi syarat normal dan homogen. 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, digunakan uji liliford (Riduwan, 2006:121) dengan langkah sebagai berikut: 1) 2) Mencari skor terbesar dan terkecil Mencari nilai rentangan (R), dengan rumus : R = Skor terbesar Skor terkecil 3) Mencari banyaknya kelas (BK), dengan rumus : BK = 1 + 3,3 log n 4) i= 5) 6)
X
=

Mencari nilai panjang kelas (i), dengan rumus :

Membuat tabulasi dengan tabel penolong Mencari rata-rata (mean), dengan rumus :

46

7) S=

Mencari simpangan baku, dengan rumus :

8) dengan cara :

Menentukan daftar frekuensi yang diharapkan

a) Menentukan batas kelas b) Mencari nilai Z-score c) Mencari luas 0 Z d) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) 9) rumus : Mencari chi-kuadrat hitung (X2hitung), dengan

2.

Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua sampel

mempunyai varians yang homogen atau tidak. Menggunakan uji F berdasarkan pendapat Riduwan (2006:120). Untuk mendapatkan uji Homogenitas digunakan rumus :
F = var iansterbes ar var iansterkec il

Bandingkan harga F hitung dengan harga f yang terdapat dalam daftar distribusi F pada taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan

47

penyebut (dk)=n-1 dan derajat kebebasan pembilang (dp)=n-1. Jika harga Fhitung< Ftabel, berarti kedua kelas sampel memiliki varians yang homogeny. Sebaliknya jika Fhitung> Ftabel berarti kedua kelas sampel memunyai varians yang heterogen.
3.

Uji Hipotesis Menurut Riduwan (2006:165) uji t gunanya untuk menguji

kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian) yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel, yaitu :

thitung =

dimana :

r=
dimana :

{n .

n ( x 1 x 2 ) - ( x 1 ) . ( x 2 )
2 1

- ( x 1 ) 2 . n x 2 - ( x 2 ) 2

}{

r = Nilai korelasi x1 dan x2 n = Jumlah sampel


1

= rata-rata samperl ke-1 = Rata-rata sampel ke-2

s1 = Standar Deviasi sampel ke-1 s2 = Standar Deviasi sampel ke-2

48

S1 = Varians sampel ke-1 S2 = Varians sampel ke-2 Untuk menerima dan ditolak hipotesis nol (H0) pada sarat signifikan = 0,05 digunakan tabel t dengan ketentuan sebagai berikut:
1) 2)

Jika thitung > ttabel maka hipotesis nol ditolak (H0 ditolak) Jika thitung < ttabel maka hipotesis nol diterima (H0 diterima) Selanjutnya hipotesis akan diuji kebenaran dengan pengolahan data

melalui perghitungan.

Вам также может понравиться