Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Instrumentasi
Instrumentasi adalah suatu ilmu mengenai berbagai macam alat yang
digunakan di lapangan untuk mengukur dan atau mengendalikan besaran-besaran
seperti suhu (temperature), aliran (flow), tekanan (pressure), dan ketinggian
(level). Instrumentasi terdiri dari alat-alat yang digunakan untuk melakukan
pengukuran (measurement), pengkondisi sinyal (signal conditioning), pengiriman
sinyal (signal transmission), dan pengendalian (controller).
3.1.1 Instrumentasi Pengukuran
Instrumentasi pengukuran pada umumnya digunakan untuk melakukan
pengukuran pada besaran-besaran tertentu, pada umumnya merupakan suatu
sensor atau transduser. Sensor merupakan suatu elemen dalam sistem kontrol
yang merasakan (to sense) besaran yang diukur dalam bentuk energi termal,
listrik, mekanik, dan sebagainya, serta mengubah besaran fisika pengukuran
menjadi besaran sinyal standar. Transduser adalah suatu alat yang mengubah
suatu energi menjadi bentuk energi lainnya. Instrumentasi pengukuran
bertujuan untuk memberikan nilai suatu besaran yang dapat dibaca oleh
manusia maupun alat elektronik lainnya untuk mengetahui kondisi suatu
proses yang sedang berlangsung.
3.1.1.1 Pengukuran ketinggian (Level)
Prinsip pengukuran ketinggian berdasarkan pada :
Bejana berhubungan (sight glasses)
Gaya apung (pelampung / float)
Displacer
Kapasitansi
Konduktansi
Bubbler system
Perambatan gelombang ultrasonic
Gaya tekan fluida
15
Gambar 3. 3 Penggunaan alat ukur ketinggian displacer
3.1.1.1.5 Konduktansi dan Kapasitansi
Alat pengukuran ketinggian berdasarkan konduktansi
digunakan untuk mengukur suatu cairan yang konduktif dan
nonvolatile sehingga tidak akan muncul percikan api. Probe yang
berinteraksi langsung dengan cairan di dalam tangki berjumlah 2
atau lebih, dimana akan terjadi beda tegangan yang besarnya
akan bergantung pada ketinggian cairan.
Gambar 3. 4 Penggunaan alat ukur ketinggian menggunakan (a) konduktansi
(b) kapasitansi
Alat pengukuran ketinggian menggunakan prinsip
kapasitansi dapat digunakan untuk cairan yang non-konduktif
dan memiliki kekentalan (viscosity / ). Probe yang digunakan
menggunakan suatu batang (inner rod)yang terbungkus oleh
outer shell dan dipisahkan udara yang menjadi bahan dielektrik
di antara inner rod dan outer shell. Apabila probe dimasukkan ke
18
Gambar 3. 11 Alat pengukuran tekanan menggunakan strain gauge
Alat pengukuran ini selain berfungsi sebagai sensor,
dapat juga berfungsi sebagai transmitter yang mengirimkan hasil
pengukuran dalam sinyal elektrik, karena ada perubahan nilai
sinyal pengukuran yang didapatkan.
3.1.1.2.4 Alat Pengukuran Tekanan menggunakan
Differential pressure
Alat pengukuran tekanan dengan tipe differential
pressure banyak digunakan di industri. Alat ini merupakan
modifikasi dari prinsip kerja pada pressure gauge maupun pada
strain-gauge. Prinsip kerjanya adalah mengukur selisih tekanan
pada 2 masukan. Alat ini jauh lebih akurat dibandingkan alat
pengukuran tekanan lainnya. Hasil pengukuran menggunakan
alat ini biasanya dapat diubah menjadi sinyal dalam bentuk lain,
sehingga disebut juga sebagai differential pressure transmitter.
Gambar 3. 12 Mekanisme alat pengukuran tekanan menggunakan prinsip
perbedaan tekanan
24
Gambar 3. 13 Berbagai macam alat pengukuran aliran menggunakan prinsip
perbedaan tekanan (a) orifice (b) nozzle (c) venturi (d) tabung pitot (e) centrifugal
elbow (f) centrifugal loop
3.1.1.3.2 Variable-area flowmeter
Alat pengukuran aliran tipe variable-area menggunakan
prinsip bahwa fluida harus melewati suatu hambatan yang akan
menunjukkan pada skala aliran yang diukur. Contohnya adalah
rotameter, moving-vane, dan target-flowmeter.
Gambar 3. 14 Rotameter
Gambar 3. 15 Moving vane
26
Gambar 3. 16 target flowmeter
3.1.1.3.3 Alat Pengukuran Aliran berdasarkan Kecepatan
Prinsip dasar dari alat pengukuran aliran tipe ini
berdarkan pada hokum kontinuitas aliran, dimana laju
fluida akan sebanding dengan aliran volume pada suatu
penampang pipa. Contoh dari alat pengukuran aliran ini
adalah :
Turbine flowmeter
Turbine-flowmeter menggunakan suatu roda turbin
yang akan berputar saat terjadi aliran, sehingga
menghasilkan hasil pengukuran laju aliran.
Gambar 3. 17 Alat pengukuran aliran turbine flowmeter
Vortex flowmeter
Vortex flowmeter menggunakan prinsip bahwa pada
aliran fluida yang turbulen apabila dihalangi suatu
objek akan menciptakan pusaran air, yang
menghasilkan tekanan dan frekuensi. Tekanan dan
27
Gambar 3. 35 Aktuator manual
Aksi pada control valve ada 2 jenis yaitu ATO (Air to
Open) dan ATC (Air to Close). ATO atau Air to Open
merupakan jenis aksi pada control valve yang akan membuka
apabila diberikan udara, sama dengan kondisi reverse acting.
ATO pada kondisi awalnya yaitu tertutup (normally close/NC)
sehingga biasanya disebut FTC (Fail to Close) dimana apabila
terjadi kegagalan atau sistem mati, maka kondisi valve akan
menuju kondisi normalnya dengan menutup aliran. ATC atau Air
to Close merupakan jenis aksi pada control valve yang akan
menutup apabila diberikan udara, sama dengan kondisi direct
acting. ATC pada kondisi awalnya yaitu terbuka (normally
open/NO) sehingga biasanya disebut FTO (Fail to Open) dimana
apabila terjadi kegagalan atau sistem mati, maka kondisi valve
akan menuju kondisi normalnya dengan membuka aliran.
Penggunaan jenis aksi pada control valve tergantung kepada
proses yang berlangsung.
Sizing Control Valve merupakan cara yang dibutuhkan
untuk menentukan jenis control valve yang akan digunakan,
terutama pada valve body. Caranya merupakan kombinasi dari
teori dan eksperimen yang sudah dilakukan.
Karakteristik pada control valve berdasarkan pada posisi
stem terhadap laju aliran. Terdapat 3 jenis yaitu quick-opening,
linear, dan equal-percentage. Berdasarkan pada sizing, maka
43
Gambar 3. 38 Mekanisme kerja positoner
3.1.3.2.2 Motor
Salah satu cara untuk mengatur suatu proses adalah
menggunkan motor, karena control valve digunakan untuk
mengatur suatu proses berdasarkan pada motor yang digunakan
putarannya tetap. Motor digunakan untuk mengaduk proses
(agitator / servo motor), compressor, dan untuk menggerakkan
posisi suatu benda (stepper motor).
45
Gambar 3. 44 Kurva kontrol optimum redaman seperempat
Gambar 3. 45 Respon proses pengontrolan
Cara yang digunakan untuk mendapatkan besaran PID adalah
dengan berbagai cara, seperti Cohen-Coon, Ziegler-Nichols, dan
berdasarkan intuisi manusia.
3.2.2 P&ID (Piping / Process and Instrument Diagram) dan PFD
(Process Flow Diagram)
P&ID atau Piping / Process and Instrument Diagram adalah
suatu gambar yang menunjukkan suatu unit proses yang terdiri dari
berbagai macam instrumentasi dan komponen yang berada di unit proses
tersebut. Isi dari P&ID terdiri dari ukuran pipa dan tube yang digunakan,
kondisi proses saat maksimum- minimum-dan keadaan normal, serta
jenis dari instrument dan komponen pengirim sinyal yang digunakan.
49
Gambar 3. 50 Blok diagram kontrol umpan maju (feedforward)
Gambar 3. 51 Contoh kontrol feedforward pada boiler