Вы находитесь на странице: 1из 3

32

BAB III PEMBAHASAN Diagnosis pada kasus ini ditegakkan berdasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik dan ditunjang oleh pemeriksaan laboratorium. Pada anamnesis didapatkan adanya BAB cair selama 3 hari. BAB cair yang berlangsung selama 3 hari, dengan feses ada darah dan lendir, disertai panas nglemeng 3 hari sebelumnya. Pasien berumur 4 bulan, diberi susu tambahan Bebelac dan sering diberi makan pisang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan UUB tidak cekung, mata tidak cowong, bising usus meningkat, turgor kulit cukup, dan diaperash pada pantatnya. Pada pemeriksaan laboratorium darah rutin didapatkan eosinofil meningkat, limfosit meningkat, monosit meningkat, dan hematokrit menurun, sedangkan pada pemeriksaan feses rutin didapatkan hasil dalam batas normal. Adanya gejala BAB cair, yang berlangsung < 14 hari mengarahkan diagnosis kepada diare akut, gejala BAB berdarah dan berlendir pada anamnesis dapat mengarahkan bahwa pasien terkena infeksi amoeba atau disentri. Sedangkan tidak adanya gejala UUB cekung, mata cowong, dan turgor kulit yang cukup dapat memberi informasi bahwa pasien belum mengalami dehidrasi. Hasil pemeriksaan feses pada pasien ini tidak didapatkan eritrosit, bakteri, maupun amoeba sehingga pasien tersebut belum bisa didiagnosis sebagai disentri. Tetapi walaupun hasil laboratorium tidak menunjukan infeksi bakteri, pengobatan antibiotik tetap dilanjutkan, karena ditingkat pelayanan primer semua diare

33

berdarah dianjurkan untuk diobati sebagai shigellosis dan diberi antibiotik, jika dalam dua hari tidak membaik maka dianjurkan untuk mengganti antibiotiknya. Makanan yang diberikan pada pasien adalah pisang dan susu tambahan, pada pantat juga ditemukan diaperash. Hal ini biasa terjadi pada anak yang intoleransi karbohidrat. Terapi pada pasien ini meliputi : 1. Rehidrasi Rehidrasi yang dilakukan pada kasus ini adalah memakai dosis rumatan, karena pasien mengalami diare tanpa dehidrasi, yaitu menggunakan Ka eN 4B dengan dosis 6,1 kg x 100 cc = 610 cc/ 24jam

2. Inj. Cefotaxim 3 x 200 mg i.v Antibiotik yang diberikan untuk mengatasi diare berdarah karena curiga infeksi bakteri dengan dosis 50-100 mg/ Kg BB/ hari jadi 6,1 x 100 mg = 610 mg dalam sehari, dijadikan 3x pemberian, setiap pemberian 200 mg.

3. Zinc care 1x 1/2 tablet ( selama 14 hari ) Zinc merupakan mikronutrien penting untuk kesehatan dan perkembangan anak. Zinc hilang dalam jumlah banyak selama diare. Penggantian zinc yang hilang ini penting untuk membantu kesembuhan anak dan menjaga anak tetap sehat di bulan-bulan berikutnya. Telah dibuktikan bahwa pemberian zinc selama episode diare, mengurangi lamanya dan tingkat keparahan episode diare dan menurunkan kejadian diare pada 2-3 bulan

34

berikutnya. Berdasarkan bukti ini, semua anak dengan diare harus diberi zinc, segera setelah anak tidak muntah. Dosis untuk anak < 6 bulan = 1/2 tablet ( 10 mg ) / hari.

4. Diet : susu rendah laktosa ( LLM, Almiron, Eiwit melk) atau free lactose milk formula ( sobee, Al 110) selama 2-3 bulan kemudian kembali ke susu formula biasa.

5. Edukasi Memberi pengetahuan tentang pemberian susu bayi, kebersihan, dan manfaat ASI.

6. Lacto B 1 x 1 sachet Obat yang indikasinya untuk pengobatan diare dan pencegahan intoleransi laktosa. Dosis untuk anak < 1 tahun = 1 sachet /hari.

Вам также может понравиться