Вы находитесь на странице: 1из 4

DRAMA BAHASA INDONESIA CAKAR SANG GARUDA

Drama ini disusun oleh : Wildan Chaerul. F Uung Nuryana Dewi Shinta. S Ella NUrbaiti Cris Andriani. L Irfan Muhamad. A (Petani dan Pemuda Indonesia) (Petani dan Pemuda Indonesia) (Petani dan Pemudi Indonesia) (Narator dan Pemudi Belanda) (Prajurit Panglima Belanda) (Panglima Belanda)

SMP ISLAM AL AZHAR 5 KOTA CIREBON


Jalan Kampung Melati No. 07 Kesambi Cirebon 45134 Telp. (0231) 207213

Pada suatu hari di sebuah desa hiduplah 3 orang petani, mereka hidup damai dan sejahtera bersama penduduk desa.

Wildan Uung Shinta

: Gimana hasil panen kalian bulan ini? : Alhamdulillah hasilnya bagus : Kebun ku juga bagus, kalau kamu dan?

Wildan : Alhamdulillah bagus, eh tahu tidak menurut kabar kalau pasukan Belanda sudah masuk di desa sebelah jadi kita harus bersiap siapa. Uung Shinta : Baiklah. : Baik, sudah dulu aku mau pulang Pada siang itu Belanda dating ke desa tersebut. (Cris, Irfan, Ella jalan menuju desa) Petani perempuan itu mendekati Belanda. Shinta Irfan ini. Shinta : sebentar dulu. Petani perempuan itu menghampiri petani lain. Shinta Wildan dan Uung : bagaimana ini bangsa Belanda ingin membeli lahan pertania kami. : dimana? : maaf kalian dari mana dan ada perlu apa? : kami dari belnda dan kami ingin membeli lahan pertanian yang ada di desa

Para petani itu menghampiri Belanda. Wildan Cris : kalian kesini mau ngapain? : kami disini ingin melihat lihat lahan pertanian di desa ini.

Uung,Shinta,Wildan : mari kami antar. Setelah melihat lihat, akhirnya Belanda pamit untuk pulang.

Ella Shinta

: terima kasih atas lihat lahan pertanian, kami ingin pulang .. selamat siang. : iya sama-sama, selamat siang.

Di benteng, Belanda merencanakan untuk merebut lahan yang ada di desa karena lahan tersebut sangat subur. Ella Cris Irfan Ella : lahan mereka sangat subur, bagaimana kita merebut lahan tersebut? : setuju setuju saja. : baiklah : tapi bagaimana caranya?

Cris & Irfan : kita berpura pura untuk membeli lahan tersebut, bagaimana?? (berbicara dengan serempak) Ella : oke .. seteju Ke eskokan harinya Belanda datang kembali ke desa tersebut. Papo Cris Papo Irfan Papo : ada perlu apa kalian kembali ke desa kami? : kami ingin membeli lahan pertanian yang ada di desa ini. : kalian ingin membeli berapa? : 10 juta. : (menerima uang itu)

Uung : tanah kami tidak bisa di beli karena tanah ini milik desa kami. (mengembalikan uang tersebut) (salah satu warga Negara menembak petani yang bernama Uung dan tetap di tangannya yang terkena tembakan, Belanda pun langsung pergi setelah menembak Uung.) Di benteng Belanda merencanakan buat menculik Shinta. Ella Cris Irfan : bagaimana salah satu dari petani itu kita culik? : ide bagus tuh. : bagaimana caranya?

Ella itu. Cris & Irfan

: nanti malam kita malam datang ke desa itu, kemudian kita menculik petani

: baiklah, kita setuju.

Malam hari Irfan dan Ella datang kembali ke desa tanpa sepengetahuan warga warga. Ella Irfan : fan kamu jaga jaga di luar dan trus amati jangan sampai ada yang tau. : baik

Shinta yang sedang membaca itu dibekep dan di bawa kebenteng, dan Uung Wildan datang keruma Shinta tetapi Shinta tidak ada di rumahnya. Papo : Shinta kemana tidak ada dirumahnya?

Uung : malam malam gini dia kemana, tumben sekali dia keluar rumah dan pintu rumah tidak di kunci. Papo : Ung lihat ada selembar kertas.

(Uung dan Papo membaca surat itu) Uung dan Papo merencanakan sesuatu untuk bisa masuk dan mebantu melepaskan Shinta yang diculik Papo : nanti saya lewat pintu ini dan kamu lewat pintu sebelah (sambil menggambar pintu masuk benteng. Uung : baik.

Mereka dantang ke benteng belanda dan menyelamtkan Shinta, disitu terjadi perang anata Belanda dngan Indonesia .. Akhirnya Indonesia menang dan Belnda meninggal semua dengan bercucuran darah yang keluar.

Вам также может понравиться