Вы находитесь на странице: 1из 5

(KAPASITOR BANK) Komponen-komponen sebagai berikut :  Box Panel, perancangan dimensi panel harus penyusun bank kapasitor adalah

Contoh 1. Sebuah pabrik kimia memasang sebuah trafo 1500 kVA. Kebutuhan parik pada mulanya 1160 kVA dengan faktor daya 0,70. Persentase pembebanan trafo sekitar 78 persen

(1160/1500 = 77.3 persen). Untuk memperbaiki faktor daya dan untuk mencegah denda oleh pemasok listrik, pabrik menambahkan sekitar 410 kVAr pada beban motor. Hal ini meningkatkan faktor daya hingga 0,89, dan mengurangi kVA yang diperlukan menjadi 913 kVA, yang merupakan penjumlahan vektor kW dankVAr. Trafo 1500 kVA kemudian hanya berbeban 60 persen dari kapasitasnya. Sehingga pabrik akan dapat menambah beban pada trafonya dimasa mendatang. (Studi lapangan NPC) Contoh 2. Sekelompok lampu pijar dengan tegangan 220V/58 W, digabungkan dengan 12 lampu TL 11 W, ada 30 buah lampu pijar dan lampu TL. Faktor daya terukur sebesar cos alpha1= 0,5. Hitunglah daya semu dari beban dan besarnya arus I1 sebelum kompensasi, Jika diinginkan faktor kerja menjadi cos alpha2=0,9. hitung besarnya arus I2 (setelah kompensasi). a) Besarnya daya lampu gabungan PG = (58 W x 18) + (11 W x 12) = 1176 watt = 1,176 kW Cos phi1 = PG/S1 ->> S1 = Pg/Cos phi1 = 1,176kW/0,5 = 2,352 kVA. I1 = S1/U = 2,352 kVA/220 V = 10,69 ampere (A)--> sebelum

memperhatikan faktor sirkulasi udara didalam capacitor bank. Untuk menjaga suhu panel agar tetap stabil maka jarak pemasangan tiap peralatan jangan terlalu dekat (direkomdasikan 5-6 cm) serta box panel harus dilengkapi dengan lubang ventilasi udara.  Main switch / load Break switch Untuk menentukan kapasitas yang dipakai dengan perhitungan minimal 25 % lebih besar dari perhitungan KVar terpasang dari sebagai contoh : Jika daya kvar terpasang 400 Kvar dengan arus 600 Ampere , maka pilihan kita berdasarkan 600A + 25 % = 757 Ampere yang dipakai size 800 Ampere.  Kapasitor Breaker. Kapasitor Breaker digunkakan untuk mengamankan instalasi kabel dari breaker ke Kapasitor bank dan juga kapasitor itu sendiri. Kapasitas breaker yang digunakan sebesar 1,5 kali dari arus nominal dengan I m = 10 x Ir. Untuk menghitung besarnya arus dapat digunakan rumus I n = Qc / 3 . VL  Kapasitor, disesuaikan dengan kebutuhan daya reaktif . Q1 = P . tan 1 ; Q2 = P . tan 2

kompensasi b) besarnya daya setelah kompensasi (cos phi = 0,9) S2 = PG/Cos phi2 = 1,176 kW/0,9 = 1,306 kVA maka I2 = S2/U= 1,306 kVA/220 V = 5,94 A --> setelah kompensasi

Q capasitor (QC) = Q1 - Q2 [kVar]

(hub. Delta) =

 

C Y (hub. Bintang) =

 

(KWH) Diketahui : Tarif I3 dengan daya terpasang 1385000VA berarti 1385 KVA. Faktor Meter : 2000 Faktor Rugi Trafo : 5 ( ini berarti ada penambahan perkalian 5 % jadi faktor kalinya 1.05 ) Faktor Rugi trafo setau saya ada 3 yaitu 1 atau 100% ,2 atau 102 % dan 5 atau 105 %. Stan LWBP Awal : 2195,Stan LWBP Akhir : 2390,Stan WBP Awal :390,Stan WBP AKhir :441,Stan KVarh Awal : 1250,Stan Kvarh AKhir : 1369

yaitu 516.600/ 1385 = 373 jam. Rupiah LWBP Rumus : LWBP Pakai * Tarif LWBP 409.500 * Rp. 680 = Rp. 278. 460.000 ,Rupiah WBP Rumus : LWBP Pakai * Tarif LWBP 107.100* Rp. 1.020 = Rp. 109.242.000 Rupiah KVarh

Berapa Tagihan Listrik Sesuai TDL 2010 , ? dan berapa tagihan yang harus dibayar? Jawab : Dalam Tarif Industri Menengah I3 ada tiga macam jenis tagihan PLN nya LWBP, WBP dan KVarh. Mari Hitung satu persatu: LWBP Pakai Rumus = ( stan akhir - stan awal ) * Faktor Meter * Faktor Rugi Trafo ( 2390 - 2195 ) * 2000 * 1.05 = 409.500 WBP Pakai Rumus = ( stan akhir - stan awal ) * Faktor Meter * Faktor Rugi Trafo ( 441 - 390) * 2000 * 1.05 = 107.100 KVARH Pakai Rumus = ( stan akhir - stan awal ) * Faktor Meter * Faktor Rugi Trafo ( 1369- 1250) * 2000 * 1.05 = 249.900 Setelah dihitung Pemakaiannya sekarang kita hitung KWH nya untuk memastikan pemakaian nada normal atau tidak. KWH / Kilo Watt Hour pakai adalah penjumlahan LWBP Pakai dan WBP Pakai yaitu : 409.500 + 107.100 = 516.600 setelah terhitung KWH nya kita bisa mendapatkan Jamnyala Rumus Jam Nyala = KWH / (daya dalam satuan KVA)

Rupiah KVarh ini dihitung jika Pemakaian KVarh melebihi 62 % KWH, selebihnya dari 62 % baru dihitung sebagai pemakaian daya semu. Rumus : Jika KVarh Pakai <=62 % dari KWH maka Rp. KVarh = Nol rupiah Jika Kvarh Paka >62 % maka Rp KVarh = KVarh Pakai - (KWH * 62% ) perhitungan : 62% *KWH = 62% * 516.600 = 320.292 KVarh Pakai : 249.900 jadi lebih kecil dari 62% *KWH maka 0 * Rp KVarh = 0 * 735 = Rp. 0 ,Sekarang Saatnya kita masukkan Ke dalam Rupiah Komponen Tagihan 1. 2. 3. 4. 5. Rp Minimum = Hanya Jika Jamnyala kurang dari 40 jam. Rp LWBP = Rp. 278. 460.000 ,Rp WBP= Rp. 109.242.000 RP Kvarh = Rp. 0 ,RP PTL = Penjumlahan nomor 1 s/d 4 = RP. 387.702.000 SIap SIap Untuk TDL 2004 Rumus tidak akan saya ulangi lagi karena sama, hanya beda di Rupiah Per KWH dari masing masing Blok LWBP , WBP dan KVarh. dan semua sudah saya jelaskan di sini Rp Beban = KVa daya * Tarif = 1385 * Rp. 29.500 = Rp. 40.857.500 Rp. Lwbp = 409.500 * Rp. 349 = Rp. 179.770.500 ,-

Rp. WBP = 107.100 * 439 = Rp. 47.016.900,kenapa disini tarfi WBP dan LWBP sama ? karena pemakaian jam nyala > 350 jika jam nyala < 350 maka tarifnya dikalikan 2 lagi misal 107.100 * 439 * 2 selanjutnya kita jumlahkan untuk mandapatkan RP PTL Setalah dijumlahkan = Rp. 267.644.900 Nah sudah ketemu RP PTL TDL 2010 dan TDL 2004. Sekarang Kita bandingkan RP PTL TDL 2010 : RP. 387.702.000 RP PTL TDL 2004 : Rp. 267.644.900 jika di bandingkan dalam prosentase ( (RP. 387.702.000 / Rp. 267.644.900) * 100 ) -100 hasilnya adalah 44.86 % , masih ingatkan aturannya? Jika kenaikan dari TDL 2004 melebihi 18 % makan hanya ditagihna 118 % dari tagihan TDL 2004. dalam contoh ini kenaikan 44.89 % maka PTL yang di tagihankan 118 % * Rp. 267.644.900 = Rp. 315.820.982 dibulatkan menjadi : Rp. 315.820.980 >> Inilah RP PTL yang akan ditagihkan Tapi ditambahkan :> RP Materai = Rp. 6. 000,RP PPJ = 3 % * RP PTL hasil capping = 3% * Rp. 315.820.980 = Rp 7.579.705 Jika ada Tambahan Invoice dikenakan Rp. 4.000,Total yang harus Dibayar =Rp. 323.410.685

Menghitung IKE (Intensitas Konsumsi Energi) Contoh Kasus sederana : Sebuah gedung dengan : Luas ruangan ber-AC = 6000m Pemakaian AC/perhari = 7 jam Penggunaan KWh/bulan KWH/bulan =80000

 =


IKE =


  

=13,33 kWh/m/bulan Dilihat dari tabel standar IKE, 7 gedung tersebut berada dalam kriteria cukup efisien dalam hal pemakaian energi listrik.

Diketahui : Tarif I3 dengan daya terpasang 1385000VA berarti 1385 KVA. Faktor Meter : 2000 Faktor Rugi Trafo : 5 ( ini berarti ada penambahan perkalian 5 % jadi faktor kalinya 1.05 ) Faktor Rugi trafo setau saya ada 3 yaitu 1 atau 100% ,2 atau 102 % dan 5 atau 105 %. Stan LWBP Awal : 2195,Stan LWBP Akhir : 2390,Stan WBP Awal :390,Stan WBP AKhir :441,Stan KVarh Awal : 1250,Stan Kvarh AKhir : 1369 Berapa Tagihan Listrik Sesuai TDL 2010 , ? dan berapa tagihan yang harus dibayar?  LWBP Pakai

Ini berarti pemakain setara dengan pemakaian selama 373 jam dalam sebulan. Pemakaian maksimal secara Normal tidak akan melebihi 720 jam, logikanya jika melebihi berarti pemakaian secara hitungan matematis tidak Normal . Anda harus melakukan pengecekan ulang atas angka stan anda. Jika angka sudah benar tetapi pemakaian ternyata diatas 720 jam ada 2 kemungkinan :

1. Daya yang terpasang melebihi dari daya yang tercatat pada Data Pelanggan anda akibat dari kesalahan pembatas daya. 2. Ada kesengajaan dari pihak pelanggan untuk menggantikan pembatas daya supaya bisa meningkatkan daya secara Ilegal. Rupiah LWBP

Rumus = ( stan akhir - stan awal ) * Faktor Meter * Faktor Rugi Trafo

Rumus : LWBP Pakai * Tarif LWBP 409.500 * Rp. 680 = Rp. 278. 460.000 ,-

( 2390 - 2195 ) * 2000 * 1.05 = 409.500 W WBP Pakai Rumus : LWBP Pakai * Tarif LWBP Rumus = ( stan akhir - stan awal ) * Faktor Meter * Faktor Rugi Trafo ( 441 - 390) * 2000 * 1.05 = 107.100 W KVARH Pakai 107.100* Rp. 1.020 = Rp. 109.242.000 Rupiah KVarh Rupiah WBP

Rupiah KVarh ini dihitung jika Pemakaian KVarh melebihi 62 % KWH, selebihnya dari 62 % baru dihitung sebagai

Rumus = ( stan akhir - stan awal ) * Faktor Meter * Faktor Rugi Trafo

pemakaian daya semu. Rumus :

( 1369- 1250) * 2000 * 1.05 = 249.900 Jika KVarh Pakai <=62 % dari KWH maka Rp. KVarh = Nol Setelah dihitung Pemakaiannya sekarang kita hitung KWH nya untuk memastikan pemakaiannya normal atau tidak. Jika Kvarh Paka >62 % maka Rp KVarh = KVarh Pakai KWH / Kilo Watt Hour pakai adalah penjumlahan LWBP Pakai dan WBP Pakai yaitu : 409.500 + 107.100 = 516.600 62% *KWH = 62% * 516.600 = 320.292 setelah terhitung KWH nya kita bisa mendapatkan Jam nyala KVarh Pakai : 249.900 jadi lebih kecil dari 62% *KWH maka Rumus Jam Nyala = KWH / (daya dalam satuan KVA) 0 * Rp KVarh = 0 * 735 = Rp. 0 ,yaitu 516.600/ 1385 = 373 jam. perhitungan : (KWH * 62% ) rupiah

Rp Minimum = Hanya Jika Jamnyala kurang dari 40 jam.

Rp LWBP = Rp. 278. 460.000 ,Rp WBP= Rp. 109.242.000 RP Kvarh = Rp. 0 ,RP PTL = Penjumlahan nomor 1 s/d 4 = RP. 387.702.000

Вам также может понравиться