Вы находитесь на странице: 1из 11

HFC II

Efek fisiologis SWD & MWD b. Jaringan ikat SWD - Meningkatkan elastisitas jaringan ikat 510 x lebih baik seperti spt jaringan colagen,kulit, otot, tendon, ligament, dan kapsul sendi akibat menurunnya viscositas matrik jaringan. ( Catatan bahwa pemanasan tdk akan menambah panjang matrik sehingga pemberian EEM akan lebih berhasil bila disertai/ dilanjutkan dg penguluran/streching

MWD - idem, tetapi terbatas pada jaringan ikat yg letak kedalamannya +/3 cm. c. Jaringan otot SWD - selain meningkatkan elastisitasjaringan otot, juga menurunkan tonus otot lewat normalisasi nocisensorik kecuali hipertonic otot akibat emosional. MWD - idem

d. Jaringan saraf SWD - meningkatkan elastisitas pembungkus jaringan saraf - meningkatkan nerve conduction (konduktivitas saraf) dan meningkatkan ambang rangsang/ treshold. MWD - idem (catatan : efek terhadap jaringan colagen dapat menimbulkan proliferasi jaringan ).

4. Efek Terapeutik a. Penyembuh luka/trauma pada jaringan lunak SWD - meningkatkan proses reparasi jaringan scr fisiologis (ada beberapa pendapat bahwa pada fase remodeling dianjurkan untuk menggunakan EEM continous). MWD - idem b. Nyri, hipertoni, gangguan vascular SWD - menurunkan nyeri, normalisasi tonus otot lewat efek sedatif, perbaikan sistem metabolisme. MWD - idem

c. Kontraktur jaringan lemak SWD - dengan peningkatan elastisitas jaringan lemak, maka dapat mengurangi proses kontrktur jaringan, hal tersebut dimaksudkan sebagai persiapan terapi latihan. MWD - idem d. Gangguan Konduktifitas dan treshold jaringan saraf SWD - apabila elastisitas dan treshold jaringan saraf semakin membaik maka konduktivitas jaringan saraf membaik pula, prosesnya lewat efek fisiologis. MWD - idem

5. Efek lain dari SWD & MWD a. Efek Umum SWD -merasa lemah badan, pusing, mengantuk, efek tersebut lebih nyata. MWD - idem b. Jaringan darah dan lympe SWD -penurunan kadar gula darah sedangkan pengobatan pada daerah pankreas dapat meningkatkan kadar gula darah.

6. Penatalaksanaan terapi SWD & MWD a. SWD 1). Persiapan pasien sebelum pengobatan Sebelum dilakukan pengobatan pasien diberitahu bahwa pengobatan bukan kontra indikasi, dijelaskan tujuan dari pengobatan, benda2 dari metal /besi yg dipakai oleh pasien dijauhkan lebih dahulu. 2). Persiapan alat sebelum pengobatan Semua saklar posisi nol, kabel tidak boleh kontak dg lantai, pasien atau bersilangan satu sama lain. 3). Pelaksanaan pengobatan a. Terhadap alat b. Terhadap pasien -> terapis harus mengontrol rasa panas dari pasien.

4). Evaluasi sesaat setelah pengobatan a. Terhadap pasien Jika pengobatan sudah selesai terapi memeriksa reaksi umum yg ditemukan dan efek teraputik yg dikehendaki. Kadang timbul reaksi umum sesudah pengobatan maka pasien perlu diistirahatkan terlebih dahulu. b. Terhadap alat Setelah selesai semua tombol harus dikembalikan ke posisi nol c. Pemberian dosis 1). Lama pulsasi - > lama pulsasi 0,4 ms 2). Frekuensi -> dg meratakan pulsasi isatirahat maka kenaikan temperatur dpt dicegah dan panas bisa diatur sampai dosis sub mitis.

3). Intensitas -> intensitas maksimal alat 200watt 4). Lama pengobatan -> umum lama pengobatan 10-30mnt 5). Frekuensi pengobatan -> pada pemberian dosis rendah pengobatan bisa dilakukan setiap hari, atau diberikan 23x/mg.

b. Indikasi dan Kontra indikasi


Indikasi - stadium penyembuhan luka - sifat dari jaringan atau organ yg mengalami kerusakan spt otot, lemak, jaringan lain. Contoh: beberapa kondisi : RA, post traumatik, kelainan perifer spt neuropati dan nuralgia.

Kontra indikasi logam dalam tubuh alat2 elektronik gangguan peredaran darah nilon / bahan lain yg tidak menyerap panas jaringan dan organ yg mempunyai banyak cairan gangguan sensibilitas neuropati infeksi akut dan demam setelah menjalani terapi rontgen mentruasi, kehamilan,

the end

Вам также может понравиться