Вы находитесь на странице: 1из 2

Berikut ini kronologisnya mba. 1.

Tanggal 26 Desember 2011, saya diminta untuk membantu Ibu Misih (50th) dalam kasus yang menimpa anaknya, Minah bt Sian Aman, seorang Tenaga Kerja wanita (TKW) di Arab Saudi. Sebelum tanggal 26 Desember, Minah sempat menghubungi Ibu Misih dan mengadu bahwa ia telah kabur dari rumah majikannya untuk kedua kalinya karena mengalami tindakan kekerasan dan gajinya tidak dibayar. Pertama kali Minah kabur, ia mengaku menyelamatkan diri ke kepolisian namun dikembalikan lagi oleh pihak kepollisian ke majikannya. Karena itu, oleh majikannya uang dan berkas Minah dirampas. Minah berhasil untuk kabur yang kedua kalinya dengan berjalan kaki dan ia ditolong oleh seorang supir beserta istrinya. 2. Tanggal 27 Desember 2011 saya mencoba menghubungi telepon pihak agen yang menanungi Minah namun tidak ada yang mengangkat. 3. Tanggal 2 Januari 2011 saya meminta bantuan via yahoo massanger (ym) kepada teman yang tinggal di Arab untuk menguhubungi Minah ke no. telepon yang diberikan Minah kepada ibunya. Teman saya berhasil menghubungi Minah, dari pembicaraan lewat telepon itu Minah mengaku kabur dari majikannya karena ia dipukuli dan mau diperkosa, dan gajinya selama 5 bulan tidak dibayar. Ia melarikan diri tidak jauh dari rumah majikaannya dengan berjalan kaki dan ditolong oleh seorang laki-laki beserta istrinya yang ia tidak tahu kewarganegaraannya. 4. Tanggal 3 Januari teman saya berhasil menghubungi Minah lagi dan dari situ Minah mengatakan bahwa ia dikunci dari rumah karenanya ia tidak tahu alamat rumah tempat penolongnya. 5. - Tanggal 4 Januari teman saya menghubungi Minah lagi, Minah mengatakan bahwa penolongnya itu menyekapnya di rumah dan terkadang pemilik rumah laki-laki sering mengetok-ngetok rumah Minah dan hendak melakukan tindakan yang tidak senonoh kepada Minah. Di rumah itu Minah juga mengaku jarang makan. - Di hari ini juga, saya menghubungi call center BNP2TKI di no 08001000 dan membuat pengaduan terkait kasus Minah. Saya terhubung oleh Dini dengan Nomor aduan ADU/201201/00048. Saya menerangkan kondisi Minah berdasarkan keterangan yang diberikan oleh teman saya yang berada di Arab. Saya diminta untuk menginformasikan data Minah, Majikan, dan data Agen. Saya juga diminta oleh BNP2TKI untuk mengirimkan berkas KTP Minah, KK Minah, Paspor, Perjanjian kerja, kartu peserta asuransi, dan surat kuasa dari pihak keluarga Minah ke saya ke no. fax. (021) 29244810 maksimal 3 hari setelah pengaduan. Saya baru bisa menanyakan kelanjutan kasus Minah 2 minggu paska pengaduan pertama saya. Saya mencoba mendesak BNP2TKI untuk memberikan solusi terkait kondisi Minah yang ternyata tidak berada dalam kondisi yang aman (penolongnya juga bertindak yang membahayakan) namun pihak BNP2TKI meminta saya untuk menghubungi Minah dan mengatakan padanya agar ia melarikan diri ke KBRI karena jika TKI tidak melarikan diri ke KBRI akan dianggap TKI Ilegal. - Selain menghubungi BNP2TKI saya mencoba menghubungi pihak Migrant Institute yaitu Mba Dara yang kemudian menghubungkan saya kepada Bapak Nursalim. Kepada Migrant Institute saya menceritakan kondisi Minah. Kemudian saya diminta untuk mengirimkan surat kuasa dan berkas seperti KTP, KK, Paspor KTP keluarga yang memberikan Surat kuasa, Kronologis Kasus.

6. Tangal 5 Januari 2012, saya mengirimkan berkas surat kuasa, KTP, Kontrak kerja ke BNP2TKI. Saya berkonsultasi kepada Migrant Institute apakah saya perlu menghubungi agen yang menaungi Minah atau tidak, dan Migrant Institute mengatakan tidak masalah karena itu bentuk dari upaya. Saya lalu menghubungi agen yang menanungi Minah yakni PT Duta Ampel Mulia ke no. (021) 8356309 dan 8356310 namun tidak ada yang mengangkat. 7. Tanggal 6 Januari 2012, saya mengirimkan surat kuasa via fax. Kepada Migrant Institute. Dihari ini juga, teman saya dari Arab mengatakan kemarin ia mengisikan pulsa untuk Minah. Sekitar jam 2 waktu Arab, Minah terus menelepon teman saya. Akhirnya teman saya menghubungi balik Minah yang terdengar seperti orang ketakutan. Minah bercerita bahwa ia diberikan uang sejumlah 500 rial oleh penolongnya. Penolongnya juga menyodorkan Minah sebuah surat dalam bahasa arab yang Minah tidak tahu apa isinya, penolongnya itu mengatakan bahwa Minah akan dinikahkan atau menjadi istri kedua dari penolongnya itu. Teman saya mengatakan tiga hari lalu ia mendapatkan no.kontak Satgas Indonesia yang tinggal di ABHA (daerah tempat Minah bekerja), teman saya lalu menghubungi satgas itu dan menceritakan kondisi Minah dan memberikan no kontak Minah. Satgas tersebut mengatakan ia akan menelepon Minah via internet karena khawatir jika ia menelepon dengan ponsel pribadinya akan mudah dilacak. Saat saya menghubungi Minah, saya tanyakan apakah Satgas tersebut menghubungi Minah atau tidak, dan Minah bilang tidak. Teman saya meminta Minah untuk menghubungi satgas tersebut, dan satgas tersebut mengatakan ia belum sempat menghubungi Minah kemudian menanyakan alamat Minah dan meminta Minah untuk mencari tahu alamat tempat ia sekarang tinggal. Dari cerita Minah kepada teman saya, Minah mengatakan saat ia kabur dari majikannya, ternyata ia sempat ke konsulat Indonesia namun yang disayangkan justru ia ditawarkan oleh pihak konsulat itu untuk ikut ke orang arab (belum tau pasti kewarganegaraannya) yang ternyata adalah penolongnya yang waktu itu ada di konsulat juga. Akhirnya Minah dibawa ke rumah orang itu.

Вам также может понравиться