Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Abstrak Praktikum kali ini bertujuan untuk memahami sifat resonansi pada rangkaian RLC. Unt uk menentukan saat resonansi pada rangkaian adalah dengan pencarian besar frekuensi pada saat tegangan di resistor (vo) mencapai nilai maksimum dan/atau minimum local. Hal in karena pada saat rangkaian bersifat resonansi, maka hambatan yang terukur hanyalah hambatan resistansi saja dan tegangan pada resistornya akan maksimum dan/ minimum. Kata kunci: Resonansi, frekuensi, 1. Pendahuluan Resonansi adalah suatu kondisi pada saat nilai reaktansi induktif dan kapasitif pada rangkaian akan saling menghilangkan sehingga rangkaian bersifat resistif. Percobaan kali inibertujuan :
1. DasarTeori
1.1 Rangkaian RLC
Rangkaian RLC adalah rangkaian yang mengandung komponen antaralain resistor, kapasitor, dan inductor. Pada rangkaian RLC, impedansi total pada rangkaian dapat dituliskan sebagai berikut:
Ztot=R+j(XL-XC)
Pada rangkaian induktif dan menghilangkan. tersebut sama berada pada bersifat resistif.
1.1
tersebut, nialai reaktansi kapasitif akan saling Jika nilai kedua reaktansi besar, maka rangkaian keadaan resonansi dan
Resonansi Seri
Mengenal sifat rangkaian RLC Mengenal resonansi seri, resonansi parallel, resonansiseri parallel Dapat membedakan sifat resonansi seri dan parallel Dapat menghitung dan/ atau memperkirakan frekuensi rangkaian RLC
Impedansi total :
Ztot=R+j(XL-XC)
Halaman1
f adalah nilai frekuensi yang menyebabkan rangkaian mengalami resonansi sehingga rangkaian bersifat resistif. Jika nilai f<fo rangkaian akan bersifat kapasitif dan jika f>fo rangkaian akan bersifat induktif. 2. Metodologi
2.1 Alat dan komponen
dipergunakan 1 buah
dalam
Multimeter Digital Breadboard Osiloskop Kabel BNC Probe jepit Kabel 4mm jepit buaya Kabel Jumper Induktor 2.5 mH Kapasitor 470 pF Resistor 47
1.1 Langkah Kerja
1 buah
Kapasitor (pF)
470
Induktor (mH)
2.5
4 buah
Frekuensi (kHZ) V0 (V) Vab (V) Vbo (V)
Hasil perhitungan frekuensi pada Tabel-2 didapat dari o=1LC fo=12LC fo=122.5x10-3327x10^-12 fo=176 kHZ Perbedaan yang terjadi antara data yang diperoleh melalu perhitungan dengan data yang di amati melalu osiloskop disebabkan oleh kesalah dalam pembacaan data melalu osiloskop, hal tersebut karena untuk melihat perubahan tegangan dengan perbedaan frekuensi yang cukup kecil akan sulit terlihat jelas. Pada rangkaian ini, nilai V0 dipengaruhi oleh frekuensi, jika frekuensi yang diberikan mendekati nilai frekuensi resonansi maka V0 semakin membesar. Hal tersebut karena pada saat resonansi impedansi totalnya hanyalah beasal dari resistor.
Halaman2
1.2
Komponen Komponen
Resistor () Nilai Teretera Resistor ()
Nilai Teretera
47
47
Kapasitor (pF)
470
(kHz)
(mV)
(V)
(V)
Induktor (mH)
2.5
Ma x
Min
Max
Min
Max
Min
Max
Min
129
176, 4
0,28 vpp
7,8 m vpp
0,72
1,24
3,4
0,84
Frekuensi (kHZ)
V0 (mV)
Vab (mV)
Vbo (V)
Analisis:
178,4
6 vpp (min)
6 vpp
1,04 vpp
Analisis:
Pada rangkaian ini, akan kita amati bahwa rangkaian seperti ini memiliki 2 resonansi, yang pertama adalah resonansi antara komponen seri pada rangkaian pararelnya, dan yang kedua dalah resonansi dalam rangkaian pararelnya itu sendiri. Jika resonansi terjadi pada komponenen seri LC, maka akan terjadi short circuit dan induktor yang terhubung secara pararel dapat diabaikan. Dan jika resonansi yang terjadi pada bagian pararelnya, rangkaian akan menjadi seperti open circuit.
1.4 Rangkaian Seri C dengan paralel L dan C
Resonansi parallel terjadi pada saat Y minimum, Y akan minimum jika dan hanya jika: o=1LC fo=12LC Pada rangkaiana ini, nilai Vo akan dipengaruhi oleh frekuensi yang digynakan pada generator sinyal. Nilai Vo akan semakin mengecil karena pada keadaan resonansi, rangkaian akan seperti open circuit.
Komponen
Resistor ()
Nilai Teretera
47
Kapasitor (pF)
470
Induktor (mH)
2.5
1.3
Frekuensi
Vo (mV)
Vab (V)
Vbc (V)
Komponen
Resistor ()
Nilai Teretera
(kHz)
Halaman3
47
Ma x
Min
Max
Min
Max
Min
Max
Min
Kapasitor (pF)
470
123
176
116 vpp
5,4 vpp
0,2
0,6
3,4
0,84
Induktor (mH)
2.5
Analisis:
Frekuensi Vo Vab Vbc
Pada rangkaian ini terdapat dua kali resonansi yang disebabkan oleh 2 frekuensi yang berbeda. Resonansi pertama adalah resonansi antara induktor dan kapasitor,
sedangkan resonansi yang kedua adalah resonansi induktor-kapasitor dan kapasitor. Frekuensi tersebut akan mempengaruhi impedan si pada rangkaiana sehingga rangkaian bersifat resistif dan tegangan pada resistornya akan menjadi tegangan puncak.
1.5 Aplikasi Rangkaian Resonansi dalam Filter
0,1 fc Fc 10 fc
0,195 4m 0,22
Plot bode menunjukan pada frekuensi FC yaitu frekuensi resonansi, nilai tegangan berada pada keadaan minimumnya. Beda fasa ( ) FL = 51,786 ; FC = 0 ; FH = 59
Seri
2. Kesimpulan
Gejala resonansi terjadi saat nilai reaktansi kapasitif dan induktif sama besar dan saling meniadakan. Rangkaian seri RLC akan mengalamai respon tegangan maksimum pada saat resonansi Saat rangkaian paralel RLC terjadi resonansi maka respons tegangan akan minimum.
Plot bode menggambarkan bahwa tegangan akan maksimum pada frekuensi nya sama dengan FC yaitu frekuensi resonansi rangkaian tersebut. Di luar nila FC tersebut, nilai tegangan akan semakin turun dan mendekati nilai 0. Karna keterbatas waktu nilai tegangan pada FH dan FL tidak kami dapatkan.
1. DaftarPustaka [1] T. Hutabarat Mervin, Praktikum Rangkaian Elektrk, Hlm. 1-18, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Bandung, 2011 A. S. Sedra et.al., Microelectronic Circuits, Hal. 427-428, Saunders College Publising, Toronto, 1991 H. S. PanduanPenulisanLaporan, Publishing, Bandung, 2008 Jackstar, Jacks
[2]
[3] Paralel
Vo (Vpp) 0,335
Halaman4