Вы находитесь на странице: 1из 2

Mamalia Termungil Singkap Evolusi RISALAH keluarga mamalia seperti kita pahami selama ini mungkin tinggal kenangan.

Sebuah temuan berupa fosil dari hewan menyusui berukuran paling mungil telah memicu tumbuhnya pemahaman yang baru tentang evolusi mamalia, seperti dilaporkan dalam jurnal Science. Para peneliti hari Kamis lalu memberi kesan bahwa temuan tersebut sangat bernilai mengingat sangkutannya begitu erat dengan manusia. Harap dicatat bahwa termasuk di dalam golongan mamalia termaksud adalah manusia. Fosil itu sendiri ditemukan di Provinsi Yunan di Cina pada tahun 1985, berupa kerangka seekor binatang menyusui. Ukurannya begitu kecil, hanya sepanjang klip penjepit kertas. "Pohon keluarga mamalia akan hanya menjadi bagian dari masa lampau," kata Dr Zhe-Xi Luo dari Carnegie Museum of Natural History di Pittsburg, Pennsylvania, Amerika Serikat, yang memimpin tim peneliti yang terdiri dari para ahli berbagai bangsa ini. Tuturnya kepada CNN, "Pengetahuan yang lebih baik tentang peninggalan mamalia memberi pemahaman tentang eksistensi kita sendiri." Mamalia berukuran terkecil ini, disebut Hadrocodium wui, memiliki otak berukuran sangat besar dan struktur telinga yang sudah berkembang. Para ilmuwan menganggap hal-hal itulah yang membedakan mamalia dari jenis reptil. Pembedaan ini menjadi sangat penting kalau kita merujuk pada beberapa jenis reptil purba yang menunjukkan jejak perubahan dari reptil menjadi mamalia. Alfred Crompton dari Harvard yang ikut meneliti menyebutkan, rahang bawah hewan itu menjadi tulang tunggal sedang tiga tulang lain yang semula membentuk rahang tidak lagi terkait dengan rahang tersebut dan menjadi telinga bagian tengah. Menurut para peneliti, ketiga tulang pembentuk telinga tengah itu, bersama dengan engsel rahang, deretan gigi atas dan bawah, serta otak yang berukuran besar, secara fisik membedakan antara mamalia dan reptil. Kalau hal itu betul, mengapa terjadi pada hewan yang paling mungil? Menurut Crompton, justru di situ terletak kemungkinan terjadinya proses evolusi tersebut: hanya pada ukurannya yang sangat kecil. "Memang justru pada ukuran sekecil itulah kemungkinan untuk menggerakkan tulang tersebut dari rahang bawah ke arah tengkorak. Langkah pergeseran itulah yang kami amati," tutur Crompton. Zhe-Xi Luo mengungkap bahwa temuan timnya ini bisa menyumbangkan pemahaman pada genom manusia yang terpetakan. Katanya, "Pohon keluarga mamalia membuka jalan bagi para peneliti untuk mengurai pembentukan genetis pada semua jenis mamalia termasuk manusia, dan untuk memahami sejarah di balik biologi manusia." Menurut Luo, otak mamalia adalah organ terpenting dari tubuh kita. Ukurannya yang lebih besar dan strukturnya yang lebih rumit adalah yang membedakan mamalia dari hewan lain seperti buaya, kura-kura, katak, dan ikan. Tambahnya, "Pendengaran mamalia yang peka memungkinkan mamalia untuk selamat sampai sekarang." Ilmuwan seperti Luo sadar bahwa temuan yang ia anggap besar ini tentu tidak dengan seketika dan begitu saja mempunyai dampak pada kehidupan sehari-hari. Namun ia yakin,

bahwa pengetahuan manusia semakin mampu untuk menjejaki asal usul dari bentuk kehidupan mamalia. (CNN.com/efix)

Вам также может понравиться