Вы находитесь на странице: 1из 18

Cavendish banana

From Wikipedia, the free encyclopedia

Musa acuminata 'Dwarf Cavendish'

Cavendish bananas are the most commonly sold bananas in the world market. Details Species Musa acuminata Cultivar group AAA Group Cultivar 'Dwarf Cavendish' Origin Vietnam, China, Canary Islands

Cavendish bananas are typically sold while still slightly green.

Developing flowers of the Cavendish banana.

Close up photo of a leaf from the Dwarf Cavendish. The Dwarf Cavendish banana (or simply Cavendish banana) is a banana cultivar originally from Vietnam and China.[1] It became the primary replacement for the Gros Michel banana in the 1950s after crops of the latter were devastated by the Panama disease. The name 'Dwarf Cavendish' is in reference to the height of the pseudostem, not the fruit (which are medium sized).[2] It is one of the most commonly planted banana variety from the Cavendish group, and the main source of commercial Cavendish bananas along with Grand Nain.[3][4][5][6]

Contents
[hide]

1 Taxonomy and nomenclature 2 Description 3 Uses 4 History of cultivation

5 See also 6 References 7 External links

[edit] Taxonomy and nomenclature


The Cavendish banana is a triploid (AAA) cultivar of Musa acuminata.[7] Its accepted name is Musa acuminata (AAA Group) 'Dwarf Cavendish'. Synonyms include:

Musa acuminata Colla (Cavendish Group) cv. 'Dwarf Cavendish' Musa x paradisiaca L. cultigroup Dwarf Cavendish Musa cavendishii Lambert & Paxton var. nana Musa acuminata L. A. Colla Musa nana J. de Loureiro (name accepted at Mobot) Musa nana auct. non J. de Loureiro Musa chinensis R. Sweet Musa sinensis P. A. Sagot ex J. G. Baker Musa sinensis P. A. Sagot Musa sinensis R. Sweet ex P. A. Sagot

The fruit of other cultivars from the Cavendish group (AAA) are also often called 'Cavendish' bananas. Especially the Grand Nain cultivar (also known as Chiquita banana).[8] Other cultivars belonging to the group include the Giant Cavendish (also known as Williams), Red Dacca, Masak Hijau, and Robusta. See Banana Cultivar AAA Group. Cavendish bananas are named in honour of William Cavendish, 6th Duke of Devonshire, who acquired an early specimen, and from whose hothouses the cultivars were developed for commercial exploitation worldwide. Other common names include Klue Hom Kom, Pisang serendah, Chinese banana, and Canary banana.

[edit] Description
Cavendish plants grow up to a height of only 6 8 ft (1.8 - 2.4 m). The leaves are broad with short petioles. Its shortness makes it stable, wind-resistant, and easier to manage. This, in addition to its fast growth rate, makes it ideal for plantation cultivation.[9] An easily recognizable characteristic of this cultivar is that the male bracts and flowers are not shed. The fruits of the Cavendish bananas range from about 15 to 25 cm in length, and are thin skinned. Each plant can bear up to 90 fingers.[10]

[edit] Uses
The fruits of the Cavendish bananas are used in baking, fruit salads, fruit compotes, and to complement foods. The outer skin is partially green when sold in food markets, and turns yellow when it ripens. When overripe, the skin turns black and the flesh becomes mushy. Bananas ripen

naturally and are at their peak ripeness when the peel is all yellow with a few dark brown specks beginning to appear. The PLUs used for Cavendish bananas are 4011 (yellow) and 4186 (small yellow). Cavendish bananas may also be sold under the retailer assigned PLUs 4237 and 4238.[11]

[edit] History of cultivation


Cavendish bananas entered the world market through populations that have existed in the Canary Islands since the fifteenth century.[3] They were first imported into England by Thomas Fyffe. They were later determined to be originally from China and Vietnam by William Spencer Cavendish's gardener, Sir Joseph Paxton.[6] They entered commercial production in 1903 but didn't gain prominence until later when Panama disease attacked the dominant Gros Michel ("Big Mike") variety in the 1950s. Because it was successfully grown in the same soils as previously affected Gros Michel plants, many presumed the Cavendish cultivar was more resistant to Panama disease. Contrary to this notion, in mid-2008, reports from Sumatra and Malaysia suggest Cavendish-like cultivars may be vulnerable to Panama disease.[12] Because cultivated bananas are spread by conventional vegetative reproduction rather than through sexual reproduction, the Cavendish plants are genetically identical and cannot evolve disease resistance. As there is currently no effective fungicide against Panama disease, some have speculated about a future where Cavendish cultivars are not usable for farming. In such a scenario, a separate cultivar may be developed as a replacement (as happened with the Gros Michel). The Honduras Foundation for Agricultural Research (FHIA) has been cross breeding wild banana types for decades, and has already created new banana varieties that are resistant to the Panama disease. However, the first new varieties have a distinct apple flavor, while otherwise being very similar to the Cavendish in look and handling. The FHIA-01 "Goldfinger" was registered as a patent in 1994 (US Patent PP08983) and the FHIA-03 "Sweetheart" variety is already cultivated in Cuba.

Pisang telah lama akrab dengan masyarakat Indonesia, terbukti dari seringnya pohon pisang digunakan sebagai perlambang dalam berbagai upacara adat. Pohon pisang merupakan tanaman yang tidak mengenal musim, slalu berkembang setiap waktu. Pohon pisang selalu melakukan regenerasi sebelum berbuah dan mati, yaitu melalui tunas-tunas yang tumbuh pada bonggolnya. Dengan cara itulah pohon pisang mempertahankan eksistensinya untuk memberikan manfaatkan kepada manusia. Pisang berasal dari Asia dan tersebar di spanyol, Itali, Indonesia, Amerika dan bagian dunia yang lain. Tumbuhan pisang menyukai daerah alam terbuka yang cukup sinar matahari, cocok tumbuh didataran rendah sampai pada ketinggian 1000 meter lebih diatas permukaan laut. Pada dasarnya tanaman pisang merupakan tumbuhan yang tidak memiliki batang sejati. Batang pohonnya terbentuk dari perkembangan dan pertumbuhan pelepah pelepah yang mengelilingi poros lunak panjang , Batang pisang yang sebenarnya terdapat pada bonggol yang tersembunyi di dalam tanah

Menurut sejarah, pisang berasal dari Asia Tenggara yang oleh para penyebar agama Islam disebarkan ke Afrika Barat, Amerika Selatan, dan Amerika Tengah. Selanjutnya pisang menyebar ke seluruh dunia, meliputi daerah tropis dan subtropis. Negara-negara penghasil pisang yang terkenal di antaranya Brasil, Filipina, Panama, Honduras, India, Equador, Thailand, Karibia, Columbia, Meksiko, Venezuela, dan Hawai. Indonesia merupakan negara penghasil pisang nomor empat di dunia. MANFAAT PISANG Berdasarkan manfaatnya bagi kepentingan manusia, pohon pisang dibedakan atas tiga macam, yaitu pisang serat, pisang hias dan pisang buah. Pisang serat (Musa textilis) Pisang jenis ini yang dimanfaatkan bukan buahnya, tetapi serat batangnya untuk pembuatan tekstil. Pisang hias Pada umumnya pisang hias ditanam bukan untuk diambil buahnya tetapi sebagai hiasan yang cantik, contohnya adalah pisang kipas dan pisang-pisangan. Pisang buah (Musa paradisiaca) Jenis pisang buah ditanam dengan tujuan untuk dimanfaatkan buahnya. Jenis pisang yang dapat dimakan langsung setelah matang (disebut juga pisang meja), contohnya adalah: pisang kepok, susu, hijau, mas, raja, ambon kuning, ambon lumut, barangan, serta pisang cavendish. KANDUNGAN BUAH PISANG Buah pisang (Musa sp) merupakan salah satu buah yang banyak digemari orang. Umumnya buah pisang dikonsumsi sehabis makan. Sebagai buah meja pisang dijadikan hidangan pencuci mulut. Kandungan kalium yang cukup banyak terdapat dalam buah ini mampu menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan jantung, dan memperlancar pengiriman oksigen ke otak. Selain itu, kandungan Vitamin A yang tinggi dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap ISPA, kulit bersisik, dan kebutaan. Manfaat lain, pisang bisa menjadi pengganti makanan pokok, sehingga mengurangi ketergantungan rakyat Indonesia terhadap beras. Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.

Secara umum, kandungan gizi yang terdapat dalam setiap buah pisang matang adalah sebagai berikut: kalori : 99 kalori, protein : 1,2 gram, lemak : 0,2 gram, karbohidrat : 25,8 miligram (mg), serat : 0,7 gram, kalsium : 8 mg, fosfor : 28 mg, besi : 0,5 mg, vitamin A : 44 RE, Vitamin B : 0,08 mg, Vitamin C : 3 mg dan air : 72 gram. Kandungan buah pisang sangat banyak, terdiri dari mineral, vitamin, karbohidrat, serat, protein, lemak, dan lain-lain, sehingga apabila orang hanya mengonsumsi buah pisang saja, sudah tercukupi secara minimal gizinya. Kandungan energi pisang merupakan energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan kalori sesaat. Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat. Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh. Untuk mengkonsumsi pisang sebagai buah meja, pisang dipilih yang sudah matang, yang kulitnya hijau kekuning-kuningan dengan bercak coklat atau kuning, sebab pisang ini akan mudah dicerna, dan gula buah diubah menjadi glukosa alami secara cepat diabsorbsi ke dalam peredaran darah, pisang yang mentah akan sulit dicerna. Beberapa manfaat pisang secara spesifik dapat dijelaskan sebagai berikut : Manfaat bagi Ibu Hamil Pisang juga disarankan untuk dikonsumsi para wanita hamil karena mengandung asam folat yang mudah diserap janin melalui rahim. Tetapi atur konsumsi jumlah pisang karena dalam satu buah pisang mengandung sekitar 85-100 kalori yang terlalu besar untuk calon bayi. Manfaat bagi Penyakit Usus dan Perut Pisang yang dicampur dengan susu cair atau dimasukkan dalam segelas susu cair, dapat dihidangkan sebagai obat untuk penyakit usus. Selain itu, cara seperti ini juga direkomendasikan untuk pasien sakit perut dan cholik guna menetralkan keasaman lambung. Manfaat bagi Luka Bakar Tidak hanya buahnya saja yanag bermanfaat, tetapi daun pisang pun dapat digunakan untuk pengobatan kulit yang terbakar dengan cara dioles karena campuran abu daun pisang ditambah minyak kelapa mempunyai pengaruh yang dapat mendinginkan kulit dan menyembuhkan luka bakar. Pisang dan Kecantikan Untuk mengobati/mencegah, bubur pisang dicampur dengan sedikit susu dan madu kemudian dioleskan pada wajah setiap hari secara teratur selama 30-40 menit dan basuh dengan air hangat

kemudian bilas dengan air dingin atau es, diulang selama 2 minggu dapat membuat kulit tampak bersih bersinar dan jauh dari jerawat.

Perbanyakan Tanaman Pisang Cavendish Februari 5, 2010 Filed under: Uncategorized zacky07 @ 2:13 am

Perbanyakan Tanaman Pisang Cavendish (Musa cavandishii) Melalui Teknik Kultur Jaringan . Oleh Zaki Thahir Abdul Mudzakir K 4030726 Jurusan Manajemen Agribisnis, Program Studi Manajemen Agroindustri, Konsentrasi Kultur Jaringan Tanaman Politeknik Negeri Jember Joint PPPPTK Pertanian (Vedca) Cianjur email : zacky_zone07@yahoo.co.id A. Sejarah Singkat Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium. Klasifikasi botani tanaman pisang adalah sebagai berikut: * Divisi : Spermatophyta * Sub divisi : Angiospermae * Kelas : Monocotyledonae * Keluarga : Musaceae * Genus : Musa * Spesies : Musa cavendishii * Text Box: Gambar1. Pisang Cavendish Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat, pisang disebut dengan Cau, di Jawa Tengah dan Jawa Timur dinamakan gedang. Pusat keragaman utama pisang terletak di daerah Malesia (Asia Tenggara, Papua dan Australia tropika). Pusat keragaman minor juga terdapat di Afrika tropis. Tumbuhan ini menyukai iklim tropis panas dan lembab, terutama di dataran rendah. Di daerah dengan hujan merata sepanjang tahun, produksi pisang dapat berlangsung tanpa mengenal musim. Indonesia, Kepulauan Pasifik, negara-negara Amerika Tengah, dan Brasil dikenal sebagai negara utama pengekspor pisang. Masyarakat di negara-negara Afrika dan Amerika Latin dikenal sangat tinggi mengonsumsi pisang setiap tahunnya (http://wapedia.mobi/id/Pisang . 2008). Pisang telah lama akrab dengan masyarakat Indonesia, terbukti dari seringnya pohon pisang digunakan sebagai perlambang dalam berbagai upacara adat. Pohon pisang selalu melakukan regenerasi sebelum berbuah dan mati, yaitu melalui tunastunas yang tumbuh pada bonggolnya. Dengan cara itulah pohon pisang mempertahankan eksistensinya untuk memberikan manfaatkan kepada manusia. Filosofi tersebutlah yang mendasari penggunaan pohon pisang sebagai simbol niat luhur pada upacara pernikahan. Iklim tropis yang sesuai serta kondisi tanah yang banyak mengandung humus memungkinkan tanaman pisang tersebar luas di Indonesia. Saat ini, hampir seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah

penghasil pisang (www.kompas.com. 2008). B. Manfaat Pisang Pasar pisang di dalam negeri sangat baik karena hampir semua masyarakat kita mengonsumsi pisang. Umumnya masyarakat menginginkan pisang yang rasanya manis atau manis sedikit asam, serta beraroma harum. Di pasaran, pisang dijual dengan berbagai tingkatan mutu, dengan harga yang sangat bervariasi satu sama lain. Selain buahnya, tanaman pisang juga dapat dimanfaatkan dari bagian bonggol hingga daunnya. Bonggol tanaman pisang (berupa umbi batang) dan batang muda dapat diolah menjadi sayuran. Bunga pisang (dikenal sebagai jantung pisang) dapat digunakan untuk sayur, manisan, acar, maupun lalapan. Daunnya lazim digunakan untuk pembungkus makanan, yang dapat memberikan rasa harum spesifik pada nasi yang dibungkus dalam keadaan panas. Berdasarkan manfaatnya bagi kepentingan manusia, pohon pisang dibedakan atas tiga macam, yaitu pisang serat, pisang hias dan pisang buah. Pada pisang serat (Musa textilis), yang dimanfaatkan bukan buahnya, tetapi serat batangnya untuk pembuatan tekstil. Pisang hias umumnya ditanam bukan untuk diambil buahnya tetapi sebagai hiasan yang cantik, contohnya adalah pisang kipas dan pisang-pisangan. Pisang buah (Musa paradisiaca) ditanam dengan tujuan untuk dimanfaatkan buahnya. Pisang buah dapat dibedakan atas empat golongan. Golongan pertama adalah yang dapat dimakan langsung setelah matang (disebut juga pisang meja), contohnya adalah: pisang kepok, susu, hijau, mas, raja, ambon kuning, ambon lumut, barangan, serta pisang cavendish. Golongan kedua adalah yang dapat dimakan setelah diolah terlebih dahulu, contohnya pisang tanduk, oli, kapas, dan pisang bangkahulu. Golongan ketiga adalah pisang yang dapat dimakan langsung setelah masak maupun setelah diolah terlebih dahulu, contohnya pisang kepok dan pisang raja. Golongan keempat adalah pisang yang dapat dimakan sewaktu masih mentah, misalnya pisang klutuk (pisang batu) yang berasa sepat dan enak untuk dibuat rujak. Pisang klutuk beserta kulitnya sering ditambahkan ke dalam rujak untuk mencegah sakit perut atau mules setelah makan rujak. Di Indonesia, terdapat lebih dari 230 jenis pisang, tetapi yang umum dijual di pasaran dan umum dikonsumsi adalah: pisang barangan, raja, raja sereh, raja uli, raja jambe, raja molo, raja kul, raja tahun, raja bulu, kepok, tanduk, mas, ambon lumut, ambon kuning, nangka, kapas, kidang, lampung, dan pisang tongkat langit. Buah pisang matang merupakan buah yang mudah busuk, karena kadar airnya yang cukup tinggi. Untuk memperpanjang daya awet dan daya gunanya, buah pisang dapat diolah menjadi berbagai produk. Buah pisang mentah dapat diolah menjadi gaplek, tepung, pati, sirop glukosa, tape, dan keripik. Buah pisang matang dapat diolah menjadi sale, selai, dodol, sari buah, anggur, pure, saos, nectar, pisang goreng, pisang epe, pisang rebus, kolak, getuk, ledre, pisang panggang keju, serta aneka kue lainnya (www.kompas.com. 2008). Produk utama pisang adalah buahnya. Pisang dimanfaatkan baik dalam keadaan mentah, maupun dimasak, atau diolah menurut cara-cara tertentu. Pisang dapat diproses menjadi tepung, kripik, puree, bir, cuka, atau didehidrasi. Daun pisang digunakan untuk menggosok lantai, sebagai alas kastrol tempat membuat nasi liwet, dan sebagai pembungkus berbagai makanan. Serat untuk membuat kain dapat diperoleh dari batang semunya. Bagian-bagian vegetatif beserta buah-buah yang tidak termanfaatkan digunakan sebagai pakan ternak; bagian-bagian vegetatif itu khusus dimanfaatkan jika pakan ternak dan air sulit diperoleh (batang semu itu banyak mengandung air). Tanaman pisang (atau daun dan buahnya) juga memegang peranan dalam upacara-upacara adat, misalnya di Indonesia, untuk upacara pernikahan, ketika mendirikan rumah, dan upacara keagamaan setempat. Dalam pengobatan, daun pisang yang masih tergulung digunakan sebagai obat sakit dada dan sebagai tapal dingin untuk kulit yang bengkak atau lecet. Air yang keluar dari pangkal batang yang ditusuk digunakan untuk disuntikkan ke dalam saluran kencing untuk mengobati penyakit raja singa, disentri, dan diare. air ini juga digunakan untuk menyetop rontoknya rambut dan merangsang pertumbuhan rambut. Cairan yang keluar dari akar bersifat anti-demam dan memiliki daya pemulihan kembali. Dalam bentuk tepung, pisang digunakan dalam kasus anemia

dan casa letih pada umumnya, serta untuk yang kekurangan gizi. Buah yang belum matang merupakan sebagian dari diet bagi orang yang menderita penyakit batuk darah (haemoptysis) dan kencing manis. Dalam keadaan kering, pisang bersifat antisariawan usus. Buah yang matang sempurna merupakan makanan mewah jika dimakan pagi-pagi sekali. Tepung yang dibuat dari pisang digunakan untuk gangguan pencernaan yang disertai perut kembung dan kelebihan asam. (http://dapurmlandhing.dagdigdug.com/2008/04/26/pisang/. 2008). Inisiasi Eksplan Pisang Cavendish a. Alat dan Bahan Alat yang digunakan untuk proses inisiasi eksplan pisang cavendish adalah Laminar Air Flow Cabinet, Lampu Bunsen, dan alat-alat yang sudah disterilisasi dengan menggunakan autoklaf seperti alat-alat diseksi,pisau cutter, botol, lap, petridish / kaca dan wadah alat diseksi. Bahan yang digunakan dalam proses inisiasi eksplan pisang adalah tween 80, fungisida (benstar), bakterisida (agrept), alkohol, desinfektan (NaOCl atau kaporit), air steril, tissue steril dan media inisiasi tunas pisang. b. Prosedur Inisiasi Eksplan Pisang Cavendish Di luar Laminar Air Flow Cabinet 1) Mengmbil eksplan dibagian bonggol tanaman tanaman pisang, dikupas dibawah air mengalir dan masukan kedalam botol steril yang berisi air aquadest steril. 2) Menambahkan larutan tween 80 sebanyak 10 tetes dalam 50 ml air aquadest steril selama 20 menit bilas 3 kali dengan aquadest steril. 3) Merendam dalam larutan bakterisida agrept 0,2 gr/100 ml air selama 1 jam. Kemudian bilas 3 kali menggunakan aquadest steril. 4) Merendam dalam larutan fungisida benstar 0,2 gr/100 ml air selama 1 jam. Kemudian bilas 3 kali menggunakan aquadest steril. Di dalam Laminar Air Flow Cabinet 5) Merendam dalam larutan alkohol 70 % selama 1 menit kemudian bilas 3 kali menggunakan aquadest steril 6) Merendam dalam larutan bayclean 30% selama 30 menit kemudian bilas 3 kali menggunakan air aquadest steril. 7) Merendam dalam larutan bayclean 20% selama 20 menit kemudian bilas 3 kali menggunakan air aquadest steril. 8) Mengupasnya dan mengambil bagian dalamnya kemudian dibelah dua dan dilap menggunakan tissue steril sampai kering. 9) Eksplan yang bersih ditanam di media 0 + media cair (dalam 1 botol diisi 1 eksplan). 10) Menulis nama klon dan tanggal tanam pada botol yang telah berisi eksplan 11) Botol kultur yang telah berisi eksplan disimpan di ruang kultur

Are Red Bananas Good For You? Written by: Tim The most popular variety of bananas around the world is the Cavendish banana (the full-yellow large ones) but the red bananas are not far behind and are very

popular in North American countries as well as in Asian countries. Red bananas are also gaining popularity in America with studies revealing the nutritional benefits of eating them; in fact its been found that red bananas are nutritionally superior to their yellow cousins. Red bananas are very good for you, and in this article we will tell you why. Health Benefits of Red Bananas Red bananas are a great source of Beta-carotene - Its been found that red bananas contain more beta-carotene than any other variety of bananas. The flesh of a red banana is a darker shade of yellow compared to the light creamy color of other bananas. This deep coloration is owing to high presence of pigment anti-oxidants like beta-carotene. Health experts recommend a daily intake of beta-carotene, from fruits and vegetables, as this compound is very beneficial to the body. Beta-carotene is converted to vitamin-A, in the body, and is essential for healthy skin, good eyesight and strong immune system. Beta-carotene is a strong anti-oxidant and it helps prevent inflammation in the body while also protecting the arteries from thickening/hardening. It protects the body against the onset of cancer and heart diseases. Red bananas are good for your kidney - These fruits are a rich source of potassium, a mineral which is essential for the healthy functioning of the body. Potassium, in the body, helps prevent the formation of kidney stones. It also helps in the retention of calcium, thus improving your bone health. Bananas in general are a great source of potassium, and red bananas are especially rich in this mineral.

A good source of vitamin C A 99g red banana contains 15% of your daily recommended value of vitamin C. This vitamin is crucial in strengthening the immunity system as well as for fat metabolism. Good source of dietary fiber A red banana can provide close to 5% of your daily requirement of dietary fiber. In countries like India, its quite common to eat bananas after a lunch or dinner, to help aid with the proper excretion of the food. Bananas are recommended for people who have issues with their bowel movement or constipation. Red bananas are good for your blood Its been found that red bananas can help improve your hemoglobin count and improve the quality of your blood thanks to the various vitamins and anti-oxidants present in this fruit. People suffering from anemia will benefit by eating a couple of red bananas on daily basis. In Conclusion Red bananas are more aromatic, and have a more delicious flavor, compared to the regular Cavendish bananas. Its common to sense a raspberry flavor in the flesh of red bananas and they make for great fruit salads and ice-cream splits. Make sure you eat these fruits when their skin takes on a deep tint of red which would be indicative that the flesh is soft and creamy. If the bananas are unripe, they should be left at room temperature for a couple days and they should ripen for consumption. Red bananas are really good for you as they offer several vital health benefits, so make sure you mix in these varieties along with your yellow bananas.

Cavendish Banana

Presentation:
Variety: Cavendish banana Class: "A" Premium Size of the banana (fingers): minimum 20 cm Diameter: Min. 39 mm Max. 46 mm Number of bananas per cluster (hand): Minimum of 5, going up to 12 Age of the fruit: Min: 10 weeks Max. 12 weeks Boxes: 22XU, weight 40 lbs 980 boxes on 20 pallets, 48 boxes each Description: The Cavendish banana is the most widely consumed banana worldwide. It is of Vietnamese and Chinese origin. It is usually between 15 and 25 cm long. The skin is green when sold to markets and later yellow when ripe. During the ripening process sugars and the characteristic banana aromas are produced. Uses: Principally eaten raw, in fruit salads, baby foods, as well as in different processed foods. This variety is also used as a dessert. Storage: Once bought, it is preferable not to store in the refrigerator because they lose flavour. Once peeled, they should be eaten immediately because they will spoil very quickly. To speed up the bananas ripening, you can put it into a tightly closed plastic bag and place it somewhere warmer, like on top of the refrigerator. If you wish you can freeze your Cavendish bananas. You should peel them and place them in plastic bags. Bananas can be preserved frozen for up to six months.

Nutritional and medicinal characteristics: Bananas are a very complete food, easy to digest for people of all ages, especially if eaten after a light meal or as a snack. They are also one of the most nutritional and preferred kids foods. In contrast to the belief that bananas are fattening, they are actually quite valued in weight loss diets. Their light flavour transmits all of their vitamin and mineral potential. They are sources of vitamin A, B, C, E, calcium, magnesium, silicium, phosphorous, sulphur, iron and sodium, also they are especially rich in vitamin B6, folic acid and potassium, which makes it an ideal food for sports players and children. Bananas are an excellent cure. It is believed that they efficiently act against the following health

problems: general weakness, anaemia, stomach problems, rheumatism, constipation, kidney stones, hepatitis, obesity, oedema, nephritis, hemorrhoids, cholesterol, etc. They contain an important percentage of carbohydrates, dextrose, levitosa, saccharose and a certain amount of vitamin A, as well as ascorbic acid, thiamine, riboflavin, niacin, and a variable quantity of minerals, calcium, phosphorous, potassium and iron. The proportion depends on the variety, quality, and ripeness of the fruit. Growing season: all year round.

Post- harvesting
In the cultivation of the BANANA, we follow the rigorous procedures recommended to achieve the best quality fruit. That includes the following steps: Diameter of the fruit: measurement of the thickness of the fruit according to the required specifications of the client and to determine the physiological state of the fruit. Harvesting: the cutting of the stalk is done at the recommended height of the psuedostem and the cut is made horizontally to reduce the spillage of latex. Moving: the moving of the stalks is done by qualified personnel trained in preserving the quality of the fruit. Selection: the fruit is classified depending on the various categories of quality; the bananas are selected in accordance with the ranges of quality as specified by each client. Deflowering: the flowers are picked off the ends of the bananas, starting from the bottom and moving upwards to reduce the possibility of latex. Cutting: the clusters are removed from the stalk taking

care not to damage the stems of the bananas, and damaged bananas are removed. Washing: the washing time is approximately 15 to 18 minutes, with an abundant flow of water to eliminate the latex.

Fumigation: fumigation is done to principally avoid an anthracnose attack which lessens the quality of the fruit. Drying: drying is done to prevent spoilage and to heal the cuts on the stems. Weight and stickering: bananas are weighed and placed on trays until they have been filled with the required weight. Then they are stickered. Packing: a plastic bag is placed in a banana box and a heavy paper division is placed in the bag. Then the bananas are packed following a low packing pattern, meaning that over-crowding is avoided. Lastly, the existing air is sucked out of the bag of bananas and the top of the bag is rubber banded shut.

Transport: the banana boxes are put on to pallets: this makes storage and moving easier. Port verification: before loading onto the shipping vessel a last verification of the product is done taking into account the requirements of each client.

Nutritional information: 1 regular banana (126g). Calories: 110 Calories from fat: 0 % Daily Values Total fat: 0g. Saturated fat: 0g. Cholesterol: 0mg. Sodium: 0mg. Total carbohydrates: 29g. Dietary fibre: 4g. Potassium 400mg Sugar: 21g. Protein: 1g. Vitamin B6 Vitamin C Vitamin A Calcium Iron 0% 0% 0% 0% 10% 16% 10% 20% 15% 0% 0% 2%

Why is the Ecuadorian banana rated the best quality banana and the most environmentally friendly?

Banana cultivation requires special climate and soil characteristics, among those being: - An average temperature of 25 C (77 F). - Regular monthly precipitation between 100 to 180 mm. - Light is important to guarantee photosynthetic activity in the plant. - Winds that do not exceed 30 km per hour. - Flat and fertile terrain with good drainage, and a pH of between 6 and 6.5 Ecuador is a privileged country as far as these conditions go. Average temperatures are inferior to those of the Caribbean and there is a relatively dry season. This relates to a lesser occurrence of plagues: the number of necessary fumigations to maintain the quality of the fruit for exportation is substantially fewer (15 to 20 times per year) compared with other banana cultivating regions like Central America and the Caribbean which require up to 50 fumigations annually. Ecuador has an optimum amount of daylight due to its location in the middle of the world. Ecuador does not suffer from natural phenomenon like hurricanes, tropical cyclones/typhoons, or strong/damaging winds. The banana plantations are located in tropical/humid regions with flat and fertile terrain. The ground where the banana is planted is of excellent texture, and among other qualities very permeable soil which practically eliminates the possibility of soil erosion. In contrast to other countries, Ecuador does not need an elevated application of fertilizers which means that the Ecuadorian banana plantations have a minimal impact on the environment. Finally, Ecuador has regulations and permanent controls in place with regards to labour laws governing banana producers and workers. All of these conditions contribute to the Ecuadorian banana being recognized for its quality, taste, and preferred by the most demanding markets of Europe, Asia and North America. This is why Ecuador is the #1 exporter of bananas worldwide.

Вам также может понравиться