Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
2002
Clostridium Botulinum (Racun Botulian) Staphylococcus Aureus (Racun Stapilo) Pseudomonas Cocovenenan (Racun Bonkrek) Clostridium Perfringens Aspergilus Flavus (Racun Aflatoksin)
6
C. Racun Alami
1. Solanin (Glicoalkaloid)
- pada kentang dan tomat hijau - berbahaya jika > 200 mcg/g - muntah, diare, nyeri pada perut, gangguan syaraf, suhu badan naik, tekanan darah turun dan berkeringat
2. Glukosianida Sianogenic
- ubi kayu, ubi jalar, gadung, jagung, millet, rebung, tebu,kacang - berbahaya jika > 50 mg/100g mati rasa, pusing, pingsan, sawan, kekacauan mental, kejang
3. Gosipol
- dari biji kapas - menurunkan nafsu makan, kehilangan barat badan & ketidakteraturan jantung
2%
7. Tanin
- polifenol yang dapat membentuk ikatan kompleks dengan protein - mengganggu aktivitas enzim pencernaan - menurunkan bioavailabilitas zat gizi - menghambat pertumbuhan
9
8. Antitripsin - kacang kedelai, kacang jogo, biji bunga matahari - inhibitor aktifitas enzim protease - menghambat pertumbuhan & pembengkakan pankreas
9. Fitat
Senyawa siklis (hexainositol) dalam sayur & buah membentuk kompleks tidak larut dengan ion metal tidak dapat diserap oleh dinding usus menurunkan bioavailabilitas mineral
10. Oksalat
- dalam bayam, talas - mempengaruhi metabolisme Ca (jika Ca & vit D dalam kadar rendah)
10
11. Mimosin
- pada Lamtoro - kerontokan rambut - pressor amin (histamin, tiramin, serotonin & dopamin) pada sauerkraut, keju, anggur & ikan busuk) - gejala keracunan: hipertensi, sakit kepala, denyut nadi rendah, mual, muntah, haus, bibir bengkak, tenggorokan terbakar
12. Tetrodotoksin
- dalam empedu ikan buntal - kasus Tuban ( 5 orang meninggal)
11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
12
Merkuri
Kerang Udang
14
Rodamin B (untuk sirup, terasi) Metanil Yellow (untuk sirup) Orange RN Auramin
Pewarna Tekstil
Pangan
1. Jaga kebersihan pekerja 2. Jaga kebersihan pangan 3. Proses pengolahan yang tepat 4. Jaga kebersihan area & alat produksi 5. Cuci pangan dgn air & alat yang bersih 6. Simpan pangan scr cermat &terlindung 7. Margarin/mentega, hindari kontak udara terbuka
16
B. Pembelian Pangan :
1. Pilih pangan: rasa, kesehatan & nilai gizinya 2. Perhatikan keadaan pangan, penjual, tempat, paralatan, air 3. Jangan sentuh langsung dengan tangan telanjang makanan yang tidak dikemas. 4. Minta pengemas khusus makanan, perhatikan keutuhan kemasan, cek tanggal kadaluarsa, cek kaleng penyok/ bocor dan tanggal kadaluarsa. 5. Cek Ingredient pada label, jangan percaya 100% cap : Dijamin 100% halal 6. Jangan biarkan makanan kaleng terbuka lama, cuci alat pembuka kaleng.
17
Rintangan politik Rintangan ekonomi minimal minimal Rintangan baru : Persaingan mutu & keamanan pangan
Penolakan ekspor pangan Mutu & Keamanan pangan di negara Berkembang rendah
Penurunan devisa
10
Contoh komoditas pertanian Indonesia yang pernah mengalami penolakan di negara maju: 1. Mangga, timun, cabai merah,tomat, terung, jahe karena mengandung hama penyakit & tercampur tanah (di Pelabuhan Yokohama, Jepang) 2. Mangga, rambutan, cabe dan bawang-bawangan karena mengandung serangga, tercemar bahan kimia dan mengalami pembusukan (di Taiwan ) Informasi/data ekspor- impor, pangan ekspor yang ditolak serta batas maksimum residu pada produk pangan dapat ditelusuri di website :
www.agrimutu.com
11
2 perjanjian WTO
1. Perjanjian Technical Barriers to Trade (TBT) : standar yang bersifat non-diskriminasi terhadap semua produk impor
12
2. Perjanjian Sanitary dan Phytosanitary (SPS) : standar bersifat diskriminatif berdasarkan tingkat pengaruh/kekuatan hama atau penyakit tertentu mengijinkan suatu negara untuk sementara membatasi impor, sebagai langkah pencegahan terhadap risiko yang nyata/dikhawatirkan dari penyebaran penyakit meskipun belum ada pembuktian ilmiah yang memadai Berlaku untuk :
Buah & sayuran segar Sari buah & makanan lain yang diawetkan Daging & produk olahannya Susu & produk olahannya
13
Masalah utama negara berkembang : informasi peraturan standar kesehatan & sanitari negara
Pengalaman negara dalam memanfaatkan Perjanjian WTO mengenai perdagangan hasil pertanian (Agreement on Agriculture/AoA):
1. Tiga kelompok negara yang terlibat dalam
perdagangan untuk komoditas pertanian Pertama negara produsen/eksportir yang konsisten dan efisien Kedua negara produsen/eksportir yang kurang efisien Ketiga negara konsumen / importir hasil pertanian
15
untuk membuka pasar impor hasil pertanian padahal para petani belum mampu bersaing dampak negatif terhadap kelangsungan hidup petani kecil
3.
AoA : biaya bagi produsen yang tidak/kurang efisien. Persaingan di pasar intenasional memerlukan modernisasi produksi dan pemasaran dengan biaya dan teknologi tinggi
16
Jurang perbedaan antar negara maju atau negara maju & berkembang
Distorsi & dominasi Pasar internasional Uni Eropa (UE) Subsidi Hasil Pertanian pangan Petani kecil negara berkembang merugi
17
Murah
Mendikte harga
Keamanan Pangan
Pencemaran Lingkungan
Residu pestisida : apel, anggur & paprika impor Pangan Lokal (olahan): BTM terlarang : Boraks, Formalin, Rhodamin pestisida terlarang : Lindan, DDT 18