Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Ngadimin
ANALISIS TATA KELOLA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DI SMK NEGERI 8 MAKASSAR. Ngadimin SMK Negeri 8 Makassar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tata kelola pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi dan faktor pendukung dan faktor penghambat dalam tata kelola pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi di SMK Negeri 8 Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, dengan subjek penelitian ditetapkan secara purposive sampling Teknik analisis data yaitu kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) penyediaan fasilitas TIK dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan dan alokasi dana yang tersedia, pembagian tugas dan tanggung jawab kurang jelas, pengadaan fasilitas TIK mengalami keterlambatan serta pengawasan penggunaan fasilitas TIK kurang. Sedangkan gambaran tata kelola proses pembelajaran berbasis TIK, umumnya guruguru SMK Negeri 8 Makassar telah merencanakan penggunaan fasilitas TIK dalam pembelajaran. Namun kenyataannya dalam proses pembelajaran sebagian guru tidak konsisten dengan skenario yang telah ditulis dalam RPP. Pembelajaran dengan menggunakan fasilitas TIK secara konsisten telah dilakukan pada mata pelajaran front office dengan menggunakan soft ware Fidelio System dan Galileo pada kompetensi keahlian Usaha Perjalanan Wisata. 2) Faktor-faktor pendukung tata kelola pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi di SMK Negeri 8 Makassar adalah fasilitas TIK sesuai kebutuhan dilengkapi dengan jaringan internet dan WiFi, loyalitas guru-guru SMK Negeri 8 Makassar dalam menjalankan tugas pengajaran serta regulasi atau aturan yang disepakati bersama walaupun belum memberikan hasil yang maksimal. 3) Faktor-faktor penghambat tata kelola pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi di SMK Negeri 8 Makassar adalah kemampuan guru di bidang TIK masih kurang, lebih 50% belum bisa menggunakan komputer. Lemahnya kemampuan di bidang TIK secara tim di SMK Negeri 8 Makassar dapat mengakibatkan lemahnya pengorganisasian dan pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK, sehingga manfaat TIK dalam pembelajaran dapat dirasakan. Keywords: Tata kelola, Pembelajaran berbasis TIK
Homec
Ngadimin
Penjaminan
Mutu
Pendidikan
(1) mengembangkan sistem manajemen mutu atau SMM ISO 9001:2000 atau versi terakhir, (2) minimal empat mata pelajaran/Unit kompetensi diajarkan dengan produktif
Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya pendidikan pendidikan menjadi pada untuk sekolah satu-satuan semua jenjang
menggunakan
bahasa Inggris,
(3) memiliki standar (4) memiliki workshop, factory, dan (5) (6) kultur
Internacional. Salah satu sekolah pada jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di kota Makassar yang
orang asing
dikembangkan
menjadi
Rintisan
sebagai native speaker, (8) memiliki parthner asing, (9) lulusan bekerja di luar negeri, (10) memiliki program teknologi informasi dan komunikasi (TIK), (11) tenaga pendidik memiliki
Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) adalah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Makassar (SMK Negeri 8 Makassar). Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional (RSBI)
dikembangkan
berdasarkan indikator yang dituangkan dalam 12 janji kenerja dan Pedoman 56 Analisi Tata Kelola Pembelaaran
Homec
Ngadimin
kompetensi
atau
sebagai
TUK
ruang
kelas
RSBI
dilengkapi
(Mustaghfirin. 2007). Selain indikator tersebut di atas, dalam Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan disusun indikator-indikator yang mengacu pada negara-negara yang tergabung dalam Organization for Economic Co-operation and
dengan sarana pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Pembelajaran berbasis TIK dapat terlaksana jika tersedia sarana yang memadai, yang tata baik, kelola tenaga
pembelajaran
Development (OECD). Indikator yang tercantum dalam pedoman penjaminan mutu pendidikan diantaranya adalah
pendidik memiliki kemampuan untuk mengoperasikan sarana pembelajaran dan regulasi ditetapkan Makassar atau peraturan yang SMK dapat Negeri 8
setiap ruang kelas dilengkapi dengan fasilitas pem-belajaran dengan proses pembelajaran berbasis teknologi
oleh yang
mendukung
terlaksananya pembelajaran berbasis TIK. Berkaitan dengan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa gambaran umum SMK Negeri 8 Makassar adalah sebagai berikut: SMK Negeri 8
informasi dan komunikasi (TIK). Kebijakan tersebut dijabarkan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 78 tahun 2009 tertanggal 16 Oktober 2009 tentang Penyelenggaraan sekolah
Makassar memiliki jumlah guru 94 orang guru terdiri dari 77 orang guru tetap (Pegawai Negeri Sipil) dan 17 guru tidak tetap. Dari 77 orang guru 51 Analisi Tata Kelola Pembelaaran 57
bertaraf internasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, pasal 10 ayat 2 disebutkan bahwa Setiap
Homec
Ngadimin
orang diantaranya telah lulus sertifikasi jalur Portofolio. Data fasilitas yang berkaitan dengan pembelajaran berbasis TIK, SMK Negeri 8 Makassar memiliki tiga Laboratorium komputer, terdiri dari Laboratorium pembelajaran umum untuk semua program keahlian,
Negeri 8 Makassar telah memiliki Lap top secara swadana. Berkaitan hal tersebut diatas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran gambaran berbasis tata kelola
teknologi
informasi dan komunikasi dan faktor pendukung dan faktor penghambat dalam tata kelola pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi di SMK Negeri 8 Makassar. METODE PENELITIAN Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini adalah
Perjalanan Wisata dan Laboratorium program Fidelio khusus yang berkaitan dengan mata pelajaran kantor depan (Front office). SMK Negeri 8
Makassar saat ini memiliki 26 lap top dan 12 LCD khusus untuk mendukung proses pembelajaran, dilengkapi dengan WiFi yang memungkinkan untuk
penelitian kualitatif deskriptif, yaitu Lokasi Penelitian di SMK Negeri 8 Makassar, Jalan Monginsidi No. 17 Makassar.
mencari materi pelajaran pendukung di dunia maya. Dalam waktu dekat semua ruang kelas akan dipasang LCD untuk pembelajaran. Di samping itu kurang lebih 30% dari jumlah guru di SMK
Homec
Ngadimin
komputer
dalam
pembelajaran
khususnya dalam hal: (1) tata kelola pembelajaran berbasis TIK, (2) faktorfaktor pendukung tata kelola
kelola pembelajaran berbasis TIK adalah segala keterbatasan SMK Negeri 8 Makassar sehingga tidak dapat belajaran maksimal. Sumber Data Subjek penelitian ditetapkan secara purposive sampling, subjek dilaksana-kannya berbasis TIK pemsecara
pembelajaran berbasis TIK, dan (3) faktor-faktor penghambat tata kelola pembelajaran berbasis TIK. Deskripsi Fokus Penelitian 1. Tata kelola pembelajaran berbasis TIK adalah pengaturan sarana
berbasis TIK meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan proses serta pengaturan meliputi
pembelajaran
perencanaan pelaksanaan
manajemen representatif, ketua bidang studi keahlian, ketua program studi keahlian dan beberapa guru pada tiap program keahlian untuk mendapatkan informasi yang lengkap. Teknik Pengumpulan Data Dalam kegiatan penelitian, data penelitian dikumpulkan melalui
pengawasan terhadap penggunaan fasilitas TIK di SMK Negeri 8 Makassar. 2. Faktor-faktor pendukung tata kelola pembelajaran berbasis TIK adalah segala sumberdaya yang dimiliki sebagai kekuatan terlaksananya
Homec
Ngadimin
teknik:
wawancara,
observasi,
Tata Pembelajaran
Data yang dapat dikumpulkan Teknik analsis data dilakukan berkaitan dengan perencanaan sarana dengan cara: Pengumpulan data (Data pembelajaran berbasis TIK collection), Reduction), Display) Drawing), Sampai saat ini pengadaan Untuk menguji keabsahan fasilitas data dapat dilakukan minimal dengan berbasis teknologi informasi dua cara yaitu: Triangulasi dan dan Membercheck maksimal. SMK Negeri 8 Makassar sedang memesan LCD produk sekolah komunikasi belum pembelajaran Reduksi Penyajian Kesimpulan data data (Data wawancara dengan kepala sekolah (SS) (Data pada (Conclusion diperoleh informasi bahwa: tanggal 6 September 2010 melalui
menengah kejuruan kelompok teknologi yang akan di pasang HASIL PENELITIAN DAN pada semua ruang kelas teori PEMBAHASAN dan ruang praktik dengan Hasil Penelitian jumlah 18 buah. 1. Gambaran Tata Kelola pembelajaran Berbasis TIK Manajemen representatif MH menjelaskan bahwa: 60 Analisi Tata Kelola Pembelaaran
Homec
Ngadimin
Pengadaan
fasilitas
12
buah
LCD
pembelajaran berbasis TIK menggunakan dana anggaran RSBI tahun 2009. Saat ini
ditempatkan pada ruang kurikulum dilengkapi dengan buku peminjaman. Perencanaan dilakukan oleh SMK yang telah 8
Negeri
Makassar sesuai dengan pendapat Sule (2008: 97), Dengan perencanaan yang baik dapat digunakan sebagai arahan atau pedoman yang hendak dicapai, dapat menimbulkan dampak perubahan, perencanaan meminimalkan yang baik dapat serta
pembelajaran
berbasis TIK, ada 20 Lap Top Cyrex dan 12 buah LCD, empat buah LCD diantaranya telah dipasang secara
pemborosan
perencanaan dapat digunakan sebagai standar dalam pengawasan kualitas dan kuantitas yang hendak dicapai.
room, (wawancara dengan MH pada tanggal 31 Agustus 2010). Informasi tersebut di atas ditelusuri melalui observasi, peneliti memperoleh data pembelajaran bahwa, fasilitas TIK SMK
perencanaan membutuhkan komitmen manajemen, tertuma berupa kemauan untuk membangun dan mem-
pertahankan disiplin perencanaan serta fokus pada isu-isu perencanaan (Salusu, 2008: 515).
Analisi Tata Kelola Pembelaaran 61
berbasis
Homec
Ngadimin
2)
dengan bahasa Inggris dengan media TIK, kadang-kadang tanpa menggunakan fasilitas TIK. Pembelajaran berbasis TIK sudah tetapkan minimal
dengan SS pada tanggal 6 September 2010: Pembagian wewenang implementasi berbasis TIK tetapi prioritas dalam tugas dalam dan rangka
empat area praktik yaitu front office, housekeeping, restoran service dan dapur instruksi. Empat area ini dijadikan pilot proyek dalam rangka
penerapan 12 janji kinerja RSBI, (wawancara dengan MH pada tanggal 31 Agustus 2010).
ditetapkan sejak tahun 2007, yaitu area praktik dapur atas Berdasarkan uraian tersebut di dapat dikemukakan bahwa
instruksi, housekeeping, front office dan restoran service. Hasilnya belum maksimal, karena sebagian guru belum konsisten. mengantar Kadang-kadang pembelajaran
manajemen SMK Negeri 8 Makassar perlu mengalokasikan sumber daya organisasi terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki SMK Negeri 8 Makassar.
Homec
Ngadimin
Menurut Sule (2008: 153-158) ada empat pilar dalam pengorganisasian yang tidak boleh ditinggalkan, yakni: pembagian kerja, pengelompokan
Tidak
semua
pekerjaan, penentuan antar bagian dan koordinasi. dikemukan Empat Sule pilar yang
menggunkan
dapat
digunakan
komputer, termasuk mencari sumber materi di internet, (wawancara dengan AL pada tanggal 25 Agustus 2010). Selain data tersebut di atas peneliti memperoleh data dari DA. DA menjelaskan bahwa: Pembelajaran di kompetensi keahlian Usaha Perjalanan
sebagai pedoman agar organisasi SMK Negeri 8 Makassar dapat melakukan tata kelola pembelajaran berbasis TIK dan pembelajaran berbasis TIK berjalan sesuai harapan.
3)
Pelaksanaan
Data berkaitan
yang dengan
menggunakan
Galileo untuk perhitungan ticketing. mencari berkaitan Sedangkan untuk informasi dengan yang obyek
Homec
Ngadimin
melalui
internet,
MUS
(wawancara dengan DA pada tanggal 3 September 2010). SR yang mengampu mata pelajaran Front Office menjelaskan bahwa: Kompetensi mata pelajaran Front Office, khususnya
Normatif-Adaptif
menggunakan fasilitas TIK, karena sebagian belum bisa dan sebagian tidak mau repot menyiapkan pembelajaran, TIK untuk
Kompetensi Dasar Reservasi diajarkan komputerisasi menggunakan soft secara dengan ware
(wawancara
Fidelio system, (wawancara dengan SR pada tanggal 25 November 2010). Hasil pengamatan pada Berdasarkan data tersebut,
dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam memanfaatkan fasilitas TIK belum merata. Akomodasi Kompetensi keahlian dan Usaha
Perhotelan
kelompok mata pelajaran NormatifAdaptif manfaatan pembelajaran. jarang fasilitas Peneliti ditemukan TIK pedalam
Perjalanan Wisata sudah memanfaatkan TIK dalam pembelajaran baik guru maupun siswanya. Dari dokumen atau catatan di bagian control
menelusuri
document
Homec
Ngadimin
center
menggunakannya
dalam
tersedia dan 20 buah Lap Top belum difungsikan setiap hari secara
pembelajaran dan bagi guruguru yang belum bisa berusaha belajar dengan teman lainnya. Hal ini sesuai dengan studi dokumentasi pada dokumen supervisi pembelajaran. supervisi Dalam format dokumen pengawasan
pelaksanaan proses pembelajaran tidak difokuskan pada penggunakan fasilitas TIK tetapi lebih bersifat pada aspek pedagogik dan penguasaan materi bagi guru yang disupervisi.
sekolah (SS) pada tanggal 6 September 2010: Selama ini tidak dilakukan pengawasan terhadap secara penggunaan khusus TIK yang supervisi
atau fasilitas TIK, guru-guru SMK Negeri proses 8 Makassar merencanakan dengan Hal ini
terhadap pembelajaran itupun dilakukan sekali dalam enam bulan. Saya berharap kesadaran guru-guru yang sudah bisa TIK,
pembelajaran
menggunakan
Homec
Ngadimin
Pada
setiap
awal
tahun
pelajaran
SMK Negeri 8
Makassar mengadakan rapat kerja dalam rangka menyusun administrasi berupa pembelajaran rencana
power poin, Video atau membuka web pada internet sebagai media pada pembelajaran.
silabus,
pelaksanaan pembelajaran dan media pembelajaran. Guruguru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelaksanaan Data pembelajaran tentang diperoleh pelaksanaan melalui
memanfaatkan fasilitas TIK dalam pembelajaran, karena sebagian besar guru SMK Negeri 8 Makassar belum terampil komputer, mengoperasikan (wawancara
September 2010). Dari hasil studi dokumentasi, umumnya guru-guru SMK Negeri 8 Makassar pembelajaran menetapkan media
RPP dengan menggunakan LCD. Ini mengandung pengertian bahwa ada rencana menggunakan teknologi 66 Analisi Tata Kelola Pembelaaran
Homec
Ngadimin
Data
tentang pengawasan
pedagogik dan penguasaan materi bagi guru yang disupervisi. 2. Faktor Pendukung Tata Kelola Pembelajaran Berbasis TIK Analisis terhadap potensi yang dimiliki biasa dikenal dengan istilah SWOT Analysis. Demikian halnya SMK Negeri 8 Makassar dalam menerapkan pembelajaran berbasis
proses pembelajaran diperoleh melalui wawancara dengan kepala sekolah (SS). Beliau mengemukakan bahwa: Supervisi dilakukan sesui
schedule, yaitu enam bulan sekali. Supervisi menekankan pada administrasi kelengkapan pembelajaran,
teknologi informasi dan komunikasi memiliki beberapa faktor pendukung, yaitu: a. Fasilitas Pembelajaran Berbasis TIK Data yang berhubungan dengan fasilitas pembelajaran berbasis TIK di SMK Negeri 8 Makassar dapat dikumpulkan melalui wawancara dan observasi. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara dengan DA sebagai teknisi TIK. DA mengatakan bahwa: Fasilitas TIK di SMK Negeri 8 Makassar memiliki tiga Laboratorium komputer yaitu
Analisi Tata Kelola Pembelaaran 67
materi
(wawancara
dengan SS pada tanggal 6 September 2010). Hal ini sesuai dengan studi dokumentasi pada dokumen supervisi pembelajaran. supervisi Dalam format dokumen pengawasan
pelaksanaan proses pembelajaran tidak difokuskan pada penggunakan fasilitas TIK tetapi lebih bersifat pada aspek
Homec
Ngadimin
Laboratorium komputer untuk pembelajaran semua program keahlian, komputer soft ware Laboratorium dengan galileo program untuk
untuk
pembelajaran dan 12
LCD terdiri dari empat LCD dipasang permanen di ruang matematika 1, ruang IPA, dapur instruksi dan ruang Make up room dan atau
delapan
komputer
Selain itu
dengan program soft ware Fidelio system. Selain fasilitas Laboratorium, SMK Negeri 8 Makassar memiliki Lap Top, LCD, internet Schoolnet dan dua Jardiknas serta jaringan dan WiFi,
Berdasarkan informasi dari Wawancara dengan MH yang dilakukan pada tanggal 31 Agustus 2010, diperoleh data bahwa: SMK Negeri 8 saat ini memiliki 20 unit Lap Top 68 Analisi Tata Kelola Pembelaaran DA dan MH di atas peneliti mengecek kebenaran sebagai informasi staff melalui ND ND
kurikulum.
membenarkan bahwa:
Homec
Ngadimin
Dari
segi
jumlah
SMK
terhadap
pimpinan
siapapun
Negeri 8 Makassar memiliki fasilitas TIK cukup memadai. Banyak Lap Top dan LCD disimpan dalam almari dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Alasannya belum semua guru TIK terbiasa dalam termasuk
pimpinannya.
AL, diperoleh data sebagai berikut: Mayoritas guru SMK Negeri 8 Makassar adalah wanita dan loyal tugas, dalam khusus
menggunakan pembelajaran,
mejalankan
guru praktik mereka mengajar setiap hari dengan jumlah jam lebih dari 36 jam pelajaran per minggu, (wawancara
November 2010). 3. Loyalitas guru Faktor pendukung yang perlu dikembangkan pada sebuah organisasi adalah loyalitas bawahan kepada
pimpinan.
Dari hasil studi dokumen laporan bulanan diperoleh data bahwa, tenaga pendidik atau guru di SMK Negeri 8 Makassar mayoritas wanita, sebanyak 89 guru dari 94 orang guru dengan latar belakang pendidikan strata Analisi Tata Kelola Pembelaaran 69
loyalitas guru-guru SMK Negeri 8 Makassar, datanya diperoleh melalui wawancara dengan MH: Guru-guru SMK Negeri 8 Makassar loyal kepada pimpinan, guru-guru sangat patuh
Homec
Ngadimin
satu sebanyak 92.55% dan usia di atas 51 tahun sebanyak 29.79%. Data ini menunjukkan hampir sepertiga dari jumlah guru di SMK Negeri 8
4.
berkaitan dengan regulasi di SMK Negeri 8 Makassar dikemukakan oleh kepala sekolah (SS) pada tanggal 6 September 2010, bahwa:
Regulasi atau aturan yang disepakati koordinasi, pada baru rapat mengikat
pembelajaran berbasis TIK, mengingat mayoritas guru di SMK Negeri 8 Makassar adalah wanita yang memiliki peran ganda yaitu sebagai guru
bagi guru-guru yang akan naik pangkat dan sertifikasi jalur portofolio dengan syarat bisa membuat media power point dan mencari materi pembelajaran di internet.
terhadap loyalitas adalah kurangnya kemampuan di bidang TIK. Loyalitas cenderung pasif, menunggu perintah, pekerjaan yang dilakukan cenderung monoton dan kurang usaha untuk mencapai prestasi yang tinggi
memberikan
khususnya dalam pemanfaatan fasilitas pembelajaran berbasis TIK. 70 Analisi Tata Kelola Pembelaaran
Homec
Ngadimin
3. Faktor Penghambat Tata Kelola Pembelajaran Berbasis TIK a. Kemampuan guru Hasil wawancara dengan AL pada tanggal 25 Agustus 2010, AL menjelaskan bahwa: Kemampuan guru SMK Negeri 8 Makassar di bidang TIK belum merata, sebagian sudah bisa sebagian lagi belum bisa dan belum terbiasa menggunakan komputer. Kemampuan guru SMK
Data
tentang
kemampuan
guru SMK Negeri 8 Makassar di bidang TIK yang dikemukakan oleh kepala SS di atas ternyata sesuai dengan hasil observasi pada saat pelatihan atau In House Training yang diadakan pada tanggal 13 sampai 19 Agustus 2010. Hasil observasi menunjukkan bahwa dari 78 orang guru yang mengikuti pelatihan pembuatan media
Negeri 8 Makassar di bidang TIK belum sesuai harapan manajemen sekolah, sebagian sudah bisa menggunakan TIK dalam pembelajaran sebagian lagi sama sekali belum bisa. Padahal sering (wawancara selaku pelatihan sudah
pembelajaran dalam bentuk power point, sebanyak 41 orang guru belum bisa mengoperasikan komputer dengan lancar. Dari data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa 53.95%
belum lancar menggunakan TIK dalam pembelajaran. mengandung Angka pengertian tersebut bahwa
dilakukan, dengan MH
manajemen
sebagian besar guru-guru di SMK Negeri 8 Makassar belum mampu menggunakan teknologi Analisi Tata Kelola Pembelaaran 71 fasilitas
Homec
Ngadimin
informasi
dan
komunikasi
dalam
kinerja RSBI, (wawancara dengan MH pada tanggal 31 Agustus 2010). Data yang diperoleh dari SR selaku sekretaris RSBI sekaligus
pembelajaran. Inilah yang dijadikan alasan oleh manajemen SMK Negeri 8 Makassar untuk senantiasa mengadakan pelatihan TIK dalam pembelajaran menimal setiap enam bulan sekali. Selain itu untuk meningkatkan
mantan Ketua Program Studi Keahlian Pariwisata, SR mengatakan bahwa: Dua belas adalah janji kinerja dari
ketentuan
pelatihan yang diadakan oleh Dinas Pendidikan kota Makassar dan Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Selatan. b. Pengorganisasian Hasil wawancara dengan MH diperoleh informasi bahwa: Pembelajaran berbasis TIK sudah empat tetapkan area minimal yaitu
pelaksanaannya belum jelas siapa yang harus bertanggung jawab jika pembelajaran
praktik
berbasis TIK tidak berjalan sesuai harapan, (wawancara dengan SR pada tanggal 25 November 2010). Pengawasan
front office, housekeeping, restoran service dan dapur instruksi. Empat area ini
dijadikan pilot proyek dalam rangka memenuhi 12 janji 72 Analisi Tata Kelola Pembelaaran
Homec
Ngadimin
Pengawasan yang dilakukan masih sebatas supervisi kelas sekali dalam satu semester. Hal ini sesuai informasi MH pada wawancara tanggal 31 Agustus 2010 sebagai berikut: Tidak ada pengawasan Berdasarkan data tersebut di atas peneliti dapat kemukakan bahwa lemahnya pengawasan tentang
khusus yang dilakukan oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah atau ketua bidang keahlian terhadap penggunaan fasilitas TIK dalam
merencanakan pembelajaran dengan menggunakan TIK tidak konsisten dengan rencana yang telah dibuat. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesim pulan 1. Gambaran tata kelola fasilitas TIK di SMK Negeri 8 Makassar,
pembelajaran. yang
dilakukan kelas
penyediaan fasilitas TIK dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan dan alokasi dana yang tersedia, pembagian tugas dan tanggung jawab kurang jelas, pengadaan fasilitas keterlambatan TIK serta mengalami pengawasan
Umumnya
pelaksanaan (RPP).
pembelajaran
penggunaan fasilitas TIK kurang. Sedangkan gambaran tata kelola Analisi Tata Kelola Pembelaaran 73
Homec
Ngadimin
proses pembelajaran berbasis TIK, umumnya guru-guru SMK Negeri 8 Makassar telah merencanakan
Negeri
Makassar
dalam
menjalankan tugas pengajaran serta regulasi atau aturan yang disepakati bersama walaupun belum
penggunaan fasilitas TIK dalam pembelajaran. Namun kenyataannya dalam proses pembelajaran sebagian guru tidak konsisten
memberikan hasil yang maksimal. 3. Faktor-faktor penghambat kelola pembelajaran tata berbasis
dengan skenario yang telah ditulis dalam RPP. Pembelajaran dengan menggunakan fasilitas TIK secara konsisten telah dilakukan pada mata pelajaran front office dengan
teknologi informasi dan komunikasi di SMK Negeri 8 Makassar adalah kemampuan guru di bidang TIK masih kurang, lebih 50% belum bisa menggunakan komputer.
menggunakan soft ware Fidelio System dan Galileo keahlian pada Usaha
Lemahnya kemampuan di bidang TIK secara tim di SMK Negeri 8 Makassar lemahnya dapat mengakibatkan dan
kompetensi
pengorganisasian
pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK, sehingga manfaat TIK dalam pembelajaran dapat dirasakan. B. Saran
pembelajaran
teknologi informasi dan komunikasi di SMK Negeri 8 Makassar adalah fasilitas TIK sesuai kebutuhan
1. Disarankan kepada manajemen SMK Negeri 8 Makassar untuk menyediakan fasilitas TIK secara
dilengkapi dengan jaringan internet dan WiFi, loyalitas guru-guru SMK 74 Analisi Tata Kelola Pembelaaran
Homec
Ngadimin
memotivasi penguasaan
TIK
dalam pembelajaran dengan cara memberi insentif. 3. Disarankan kepada manajemen SMK Negeri 8 Makassar untuk meningkatkan kemampuan guruguru SMK Negeri 8 Makassar dengan cara coaching atau off the job training dengan tutor dari teman-teman guru yang sudah bisa menggunakan fasilitas TIK dalam pembelajaran khususnya pada pengahargaan atau
tersedia, mengatur pembagian tugas dan tanggung jawab, melakukan evaluasi pengadaan dan
penggunaan fasilitas TIK. Dari segi pelaksanaan proses pembelajaran disarankan memberi motivasi
fasilitas TIK dalam pembelajaran sesuai rencana yang telah di tulis dalam RPP. 2. Disarankan kepada manajemen SMK Negeri 8 Makassar
memanfaatkan fasilitas TIK dalam pembelajaran secara maksimal agar fungsi TIK dalam pembelajaran dapat terwujud, memanfaatkan
persiapan
pelaksanaan
loyalitas guru dalam pengajaran dengan menggunakan TIK serta memanfaatkan regulasi yang telah disepakati bersama untuk
serta memberikan tunjangan kinerja sebagai bentuk bagi motivasi guru dan yang
penghargaan berprestasi.
Homec
Ngadimin
8 Makassar: Tesis Pascasarjana UNM. DAFTAR PUSTAKA Adhimphrana. Strategi engembangan Pembelajaran Berbasis TIK. (Online). (http://www.media.diknas.go.i d/media/dokumen/4817). Diakses Sabtu 24 April 2010. Asra, CR. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran berbasis TIK. (Online). (http://edyjo.blog.unej.ac.id). Diakses tanggal 8 Juni 2010. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Djamarah, S.B. dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta; Rineka Cipta. Johson, D.W. 1970. The Social Psychology of Education. New York: Holt Rinehart and Woston, INC. Kasali, R. 2005. Change. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta. Mustafa. 2010. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada SMK Negeri 76 Analisi Tata Kelola Pembelaaran Mustaghfirin. 2007. Janji Kinerja SMK SBI. (Online). (mustaghfirin.blogspot.com/2 007/10/12-janji-kinerja-smksbi-tahun-2007.html). Diakses tanggal 18 Februari 2010. Naisbitt, J, Douglas Philips dan Nana Naisbitt. 2001. High Tech High Touch. Bandung: Mizan Pustaka. Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 78 tahun 2009. Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Rachmawati, IK. 2005. Manajemen Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: Andi. Rampersad, HK. 2005. Total Performance Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Saleh, Y. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran berbasis TIK. (Online). (http://yannugrohosaleh.blogg aul.com). Diakses tanggal 8 Juni 2010. Salusu, J. 2005. Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: Grasindo. Saud, Udin Saefudin. 2008. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Homec
Ngadimin
Soetjipto dan Raflis Kosasi. 1999. Profesi Guru. Jakarta: Rineka Cipta. Sule, ET dan Kurniawan Saefullah. 2008. Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Supriatna, Dadang dan Mochammad Mulyadi. Konsep Dasar Desain Pembelajaran. (Online).
(http://www.johmunthe.yo lasite.com). Diakses tanggal 4 Oktober 2010. Suryadi, A dan Tilaar. 1993. Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Thoha, M. 2007. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada.