Вы находитесь на странице: 1из 13

Home Ec

Mardawiah Kadir

PROSPEK PENDIDIKAN KEJURUAN DI INDOENSIA


Mardawiah Kadir Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar ABSTRAK Prospek pendidikan kejuruan di Indonesias masih sangat cerah, disamping karena memang sangat dibutuhkan oleh pemerintah untuk mengisi pembangunan yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan kejuruan juga menciptakan interpreniur yang tangguh dan mandiri sehingga bisa mengantisipasi lonjakan pengangguran yang semakin tahun semakain meningkat. Tantangan yang dihadapi oleh pendidikan kejuruan, bukan saja pada kurikulum yang terkadang tidak sesuai dengan permintaan pasar, akan tetapi memang minat masyarakat sangat rendah, seiring rendahnya minat mereka untuk menjadi interpreniur. Solusi pemecahan masalah di atas tentu saja pada upaya yang sungguh-sungguh untuk selalu melihat perkembangan dan dinamika pasar yang sangat cepat berubah, dalam kaitan inilah peran konsep kemitraan sangat diperlukan agar lembaga pendidikan dan industri tetap seiring dan sejalan. Key Words : Prospek, Pendidikan, dan Kejuruan PENDAHULUAN Pendidikan kejuruan merupa-kan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari upaya pemerintah untuk menyiap-kan tenaga-tenaga terampil dalam rangka sungguh sebab disadari benar bahwa pendidikan kejuruan merupakan salah satu solusi, perubahan mengantisipasi yang cenderung fenomena kearah

pengembangan teknologi. Disamping itu sekolah kejuruan juga menyiapakn tenaga menengah yang terampil, dan diharap-kan bisa menciptakan lapangan kerja sendiri, itu artinya bahwa pendidikan kejuruan turut membantu pemerintah dan 97

mengisi pembangunan yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Itulah sebabnya sejak orde baru sampai era reformasi mendapat pendidikan perhatian kejuruan yang selalu

sungguh-

Prospek Pendidikan Kejuruan di Indonesia

Home Ec

Mardawiah Kadir

masyarakat pada umumnya mengurangi pengangguran, sebab salah satu tantangan terbesar peme-rintah saat ini adalah

kepada kebijakan pemerintah di bidang pendidikan. Masalah tersebut di atas bukanlah sesuatu yang baru, bahkan antisipasi kearah itu sudah sering dilakukan,

tingginya tingkat pengangguran dan bisa berakibat pada meningkatnya kriminalitas. Tetapi upaya memaksimalkan peran pendidikan kejuruan, tentu saja tidak semudah membalikkan telapak tangan, kenyataan di lapangan me-nunjukkan

misalnya perbaikan kuri-kulum, mencoba mengawinkan antara apa yang diajarkan dengan perkiraan apa yang dibutuhkan oleh pasar, hal ini dapat dilihat pada kebijakan pemerintah melalui program yang sangat populer Link and match. Disamping itu pemerintah juga tidak henti-hentinya memberi bantuan untuk

betapa banyak hambatan yang dialami, salah satunya adalah gep yang besar antara ketersediaan luaran dengan kebutuhan pasar. Disatu sisi banyak kebutuhan yang diinginkan oleh perusahaan, tapi disisi lain lembaga pendidikan kejuruan tidak

pengembangan pisik dan laboratorium, bahkan memberi pelatihan dan

menghasilkan luaran sebagaimana yang diinginkan. Itulah sebabnya keberadaan pendidikan kejuruan sering mendapat kritikan, mulai dari kurikulum yang dipergunakan, guru yang mengajar,

peningkatan keteram-pilan kepada guruguru, malah tidak sedikit diantara mereka dikirim studi banding, baik dalam negeri maupun ke luar negeri, tentu saja

kesemuanya diharapkan akan memberi kontribusi positif bagi upaya untuk

pasilitas gedung dan laboratorium, sampai

Prospek Pendidikan Kejuruan di Indonesia

98

Home Ec

Mardawiah Kadir

mengoptimalkan peran sekolah kejuruan meningkatkan kualitas luarannya. Fenomena masyarakat kita lain adalah hasrat mental dan

yang cenderung lebih memilih sekolah umum. Disamping itu diharapkan juga agar memberi solusi terbaik agar mental

yang

keinginannya untuk menjadi inter-preniur sangat rendah sehingga ada

masyarakat kita bisa berubah, dari mental priyayi yang selalu mau jadi pegawai negeri menjadi mental interpreniur yang bisa mandiri, tanpa terlalu

kecenderungan masyarakt lebih memilih sekolah umum disbanding dengan sekolah kejuruan. Inilah fenomena faktual hingga saat ini dan membuat pendidikan kejuruan dilupa-kan oleh masyarakat. Mencermati perkembangan

menggantungkan hidupnya pada belas kasihan pemerintah. SEKILAS PENDIDIKAN KEJURUAN DAN TANTANGANNYA Sebelum berbicara lebih jauh

pembangunan ke depan yang masih tentang pendidikan kejuruan ada baiknya cenderung pengetahuan pada dan pemanfaatan teknologi, ilmu kita menengok dan keberadaan sekolah kejuruan di Indonesia, mengantisipasi lonjakan penganggur-an, ini penting untuk melihat bagaimana maka peran sekolah kejuruan masih sangat eksistensi dan perkem-bangannnya, dan dibutuhkan, itulah sebabnya tulisan ini bagaimana prospeknya ke depan. diharapkan akan memberi kontribusi Sekolah kejuruan nampaknya telah pemikiran bagai-mana sekolah kejuruan ada sejak jaman penjajahan Belanda, ini bisa bersaing di tengah masyarakat Sekolah yang berorientasi kejuruan yang didirikan pertama kali pada zaman VOC 99 sedikit kilas balik

Prospek Pendidikan Kejuruan di Indonesia

Home Ec

Mardawiah Kadir

adalah Akademi Pelayaran (Academie der Marine) pada tahun 1743, tetapi ditutup kembali pada tahun 1755. Disamping sekolah pelayaran, di Surabaya sekitar tahun 1853 juga sudah ada sekolah pertukangan, dan inilah cikal bakal

Indonesia oleh Belanda sendiri yang dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia. Pendidikan kejuruan yang berkembang di Indonesia adalah apa yang di negeri Belanda disebut Beroepsonderwijs yang dilaksanakan di sekolah oleh pemerintah, padahal yang lebih sesuai dengan

sebagai sekolah kejuruan pertama di Indonesia. Bila sekolah ini menjadi

kebutuhan Indonesia adalah Beroeps-en Vakopledingen yang di Jerman

patokan, maka hingga sekarang sekolah kejuruan di Indonesia telah berusia kurang lebih satu setengah abad. Secara historis, pendidikan kejuruan di Indonesia memang berakar pada zaman penjajahan Belanda. Oleh sebab itu, upaya untuk memahami sejarah pendidikan pada

dinamakan Beroeps-und Fachschule dan di Inggris disebut Vocational Education, ( Brotosiswojo, 2002). Tetapi apapun nama, latar belakang dan sejarah kelahirannya, menjadi pendidikan primadona

kejuruan

tetap

kejuruan

semesti-nya

merujuk

pendidikan yang perlu dikembangkan, itulah sebabnya sejak lahir, terutama setelah kemerdekaan pemerintah tidak pernah kendor dalam memperhatrikan berbagai hambatan yang dialami oleh pendidikan kejuruan, namun demikian tantangan itu selalu saja ada antara lain

perkembangan di zaman Belanda tersebut. Akan tetapi, dalam pengamatan Oejeng Soewargana (1969) terjadi penyim-pangan dari konsep pendidikan kejuruan yang

berlaku di Belanda dengan apa yang kemudian diadopsi dan dikembangkan di

Prospek Pendidikan Kejuruan di Indonesia

100

Home Ec

Mardawiah Kadir

rendahnya minat masyarakat, terutama kalangan menengah ke atas ke untuk sekolah

bangsa kita yang selalu mau jadi pegawai negeri dan sebagai-nya. Faktor kebijakan pemerintah mencakup penerapan

menyekolahkan

anaknya

kejuruan. Fenomena ini tentu saja menarik diteliti sebab begitu besar perhatian pemerintah membiayai jenis sekolah ini, kenapa masyarakat enggan memasukinya. Oleh Buchari, (2000) menyebut bahwa rendahnya minat masyarakat untuk memasuki sekolah-sekolah kejuruan

kurikulum yang tidak sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pasar. Faktor ini lahir dengan asumsi bahwa sebenarnya banyak lapangan kerja yang tersedia, terutama yang diinginkan oleh industri, hanya saja mereka tidak mendapatkan kriteria yang diinginkan, mereka menuntut persyaratan yang sangat sedikit dimiliki oleh alumni kejuruan tadi. Kalau demikian halnya maka masalahnya adalah ketidaksesuaian, lain yang dicetak di lembaga pendidikan kejuruan lain pula yang

disebabkan oleh berbagai hal, antara lain banyaknya alumni atau luaran yang tidak terserap dalam bursa tenaga kerja, baik di pemerintahan maupun di swasta,

selanjutnya mereka yang tidak terserap itu sulit untuk melaksanakan kerja mandiri sebagai wiraswastawan. Dalam banyak hasil penelitian

dibutuhkan oleh industri (Dedi Supriadi, 2002). Selain faktor di atas ada baiknya diingat apa yang bahwa disebut bangsa oleh kita

menunjukkan bahwa penyebab masalah ini sangat beragam, ada yang menyebut karena faktor kebijakan pemerintah, ada yang menyebut karena faktor mental

Koentjaraningrat,

adalah bangsa yang sangat kagum dengan kerja sebagai pegawai negeri, itu sebabnya

Prospek Pendidikan Kejuruan di Indonesia

101

Home Ec

Mardawiah Kadir

meskipun banyak peluang untuk hidup lebih makmur dalam bidang

Kebikan yang lahir pada masa Kabinet Pembangunan VI ini diharapkan akan menjadi solusi dari ketidak sesuaian antara luaran pasar, pendidikan dengan kebutuhan

kewirausahaan, tetapi tetap memilih untuk menjadi pegawai negeri. Satu hal lagi bahwa kebijakan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah tidak sanggup juga membuka peluang bagi alumni sekolah kejuruan untuk merasa bekerja, bahwa akibatnya sekolah masyarakat di lembaga

khususnya industri, dan upaya

untuk menciptakan luaran yang bisa membangun manusia untuk membungin diri dan bangsanya. Secara leksikal, Link berati terkait, menyangkut proses yang harus interaktif, dan Match berarti cocok, menyangkut hasil yang harus sesuai atau sepadan. Karena itu Link & Match terkait sering dan

pendidikan kejuruan bukan jaminan untuk memperoleh pekerjaan. Banyak pendapat menyebut bahwa fenomena itu adalah kegagalan para pendidik yang menyusun kurikulum tapi tidak bersentuhan dengan dunia kerja. Realitas tersebut di atas adalah

diterjemahkan

menjadi

sepadan. Kebijakan

Link & Match

mengimplikasikan wawasan sumber daya manusia,wawasan masa depan, wawasan mutu, wawasan keunggulan, wawasan profesionalisme, wawasan nilai tambah dan wawasan ekonomi dalam

salah satu alasan mengapa pemerintah mengeluarkan kebijakan yang dulu disebut Link & Match . Kebikan yang

dilahirkan oleh. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wardiman Djojonegoro.

penyelenggaraan pendidikan, khususnya

Prospek Pendidikan Kejuruan di Indonesia

102

Home Ec

Mardawiah Kadir

pendidikan kejuruan. (Djojonegoro, W 1997). Kebijakan diupayakan agar Link & Match

kalau SMK ingin menghasilkan tamatan yang bermutu tinggi dan memiliki

keunggulan kompetitif, diperlukan waktu tiga tahun sesuai dengan satuan waktu pendidikan SMK. Peserta pendidikan yang masuk ke SMK pun ditentukan oleh kualitas tamatan pendidikan dasar

menempatkan pendi-

dikan menengah kejuruan sebagai subsistem dari sistem pembangunan nasional dalam peran dan tugas pengembangan sumber daya manusia. Wawasan sumber daya manusia menuntut supaya

sembilan tahun. Wawasan mutu berkenaan dengan mutu luaran SMK yang diukur

penyelenggaraan pendidikan di SMK tidak sekadar merupakan layanan sosial

berdasarkan tuntutan dunia kerja. Caracara konvensional dalam meng-ukur hasil pembelajaran SMK dengan angka 0 sampai 10, atau angka 10 sampai 100 sudah tidak memadai lagi dan tidak sesuai dengan ukuran dunia kerja. Dunia kerja mengukur kompetensi tenaga kerjanya dengan memperhatikan mutu hasil kerja dan tingkat produktivitas kerjanya. Pengukuran mutu hasil kerja hanya dengan dua ukuran dasar, yaitu: baik (accepted) dan jelek (rejected). Kalau hasil kerja itu baik,

terhadap masyarakat, melainkan secara sungguh-sungguh dapat diandalkan untuk menghasilkan tinggi, yang tamatan yang bermutu

memiliki

kemampuan

produktif sehingga menjadi asset bangsa. Wawasan masa depan mengandung pemikiran bahwa produk pendidikan yang diperoleh saat ini adalah produk pendidikan masa lalu, dan proses

pendidikan yang dilakukan sekarang ini adalah untuk masa depan. Misalnya,

Prospek Pendidikan Kejuruan di Indonesia

103

Home Ec

Mardawiah Kadir

baru

diperhatikan

lagi

tingkat

yang mempengaruhi perilakunya, yaitu peduli kepada mutu (tidak asal jadi), bekerja cepat, tepat dan efisien tanpa atau dengan pengawasan orang lain, menghargai waktu dan menjaga reputasi. Wawasan profesionalisme mengandung arti bahwa SMK untuk mampu menghasilkan tamatan yang memiliki sikap profesional. Untuk itu, waktu belajar siswa selama tiga tahun di SMK harus dapat digunakan untuk membentuk

kebaikan/keberhasilannya, karena tingkat mutu itu sendiri akan mempengaruhi harga jual. Sebaliknya, kalau mutu itu jelek atau gagal, maka ia langsung dirasakan sebagai kerugian atau lost. Wawasan keunggulan meman-dang bahwa sumber daya manusia yang

bermutu tinggi adalah faktor keunggulan kompetitif utama yang harus dimiliki oleh Indonesia dalam menghadapi era

persaingan global. Persaingan industri dan perdagangan akan selalu mengacu kepada enam faktor penentu, yaitu: harga, mutu, desain (selera), waktu pemasokan

kebiasaan yang ber-wawasan profesional. Setting sekolah, iklim belajar-mengajar, dan sistem nilai yang dikembangkan di SMK sejauh mungkin mendekati apa yang ada di dunia usaha/industri. SMK harus diprogram sehingga mampu berfungsi sebagai pusat pengembangan budaya

(delivery time), pemasaran dan layanan (services).Tingkat kemampuan enam

faktor persaingan ini ditentukan oleh mutu sumber daya manusia yang berperan dalam proses produksi dan pemasarannya. Sikap profesional adalah sesuatu yang tertanam di dalam diri seseorang

industri, antara lain melalui: (a) guru menampilkan dirinya sebagai contoh

dalam bersikap dan berperilaku secara profesional; (b) manajemen sekolah harus

Prospek Pendidikan Kejuruan di Indonesia

104

Home Ec

Mardawiah Kadir

mampu menciptakan iklim organisasi sekolah, kinerja belajar-mengajar, dan suasana kehidupan di sekolah yang mirip dengan yang ada di dunia usaha/ industri. Pendidikan itu sendiri pada dasarnya merupakan suatu proses nilai tambah. Wawasan ini menuntun SMK untuk berproses dengan meng-utamakan makna dari nilai tambah, dan sekaligus untuk

Wawasan ekonomi menuntun SMK memperhatikan prinsip-prinsip

sebagai berikut: Pertama, SMK dituntut untuk menghasilkan tamatan dengan

bidang keahlian, jumlah, dan mutu yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Kesesuaian ini akan dicapai melalui pendekatan demand-driven. Kedua,

Setiap alokasi dana pembangunan untuk SMK harus dilihat sebagai investasi yang keberhasilannya akan diukur dengan

menghasilkan tamatan yang berwawasan nilai tambah. Untuk itu, SMK perlu memperhatikan tamatan SMK bahwa mutu seorang mengikuti

tingkat keuntungan balik (rate of return) dari investasi tersebut. Ketiga,

setelah

pendidikan dibandingkan dengan mutunya pada saat masuk ke SMK (tiga tahun sebelumnya) harus memberikan nilai

kemampuan anggaran pemerintah dalam membiayai penyelenggaraan pembangunan pendidikan dan kejuruan

tambah yang signifikan. Artinya, harus ada per-bedaan yang nyata bahwa ia telah menjalani pendidikan selama tiga tahun di SMK dibanding dengan bila ia tidak masuk ke SMK atau bila ia putus sekolah.

akan selalu terbatas. Karena itu, SMK dituntut untuk mampu menggali tambahan dana, antara lain dunia lain melalui usaha/ yang dukungan industri,

masyarakat masyarakat

men-dapatkan

Prospek Pendidikan Kejuruan di Indonesia

105

Home Ec

Mardawiah Kadir

keuntungan dari pendidikan kejuruan, dan mendorong kegiatan Unit Produksi. UPAYA PERBAIKAN Salah satu upaya untuk

pengetahuan, keteram-pilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan; (2) memperkokoh keter-kaitan dan kesepa-danan antara SMK dan dunia kerja; (3) meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja bermutu, dan (4) memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan. Dalam pelaksanaannya, PSG

melaksanakan kebijakan Link And Match adalah melalui Pendidikan Sistem Ganda (PSG) Kebijakan ini adalah upaya untuk merubah paradigma dimana pendidikan yang dulunya dilakukan di dalam ruang kelas dengan suguhan berbagai teori dan konsep yang murni, menjadi pendidikan yang mengarah pada dunia kerja,

dilakukan oleh sekolah bersama dunia kerja/industri atau instansi lain yang berhubungan dengan dunia kerja sebagai institusi pasangan. Mengingat beragamnya kondisi SMK dan dunia kerja/ industri, PSG diselenggarakan secara

memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan

program belajar melalui kegiatan bekerja langsung pada bidang pekerjaan yang relevan, terarah untuk mencapai

penguasaan kemampuan keahlian tertentu, (Supriadi, D. 1997). PSG bertujuan untuk: (1)

bertahap, mulai dari SMK-SMK yang dinilai telah memiliki kesiapan minimal untuk melaksanakan model pendidikan ini. Kriteria kesiapan tersebut terutama

menghasilkan tenaga kerja yang bermutu, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat

ditentukan oleh keberhasilan SMK yang

Prospek Pendidikan Kejuruan di Indonesia

106

Home Ec

Mardawiah Kadir

bersangkutan dalam membina hubungan kerjasama dengan dunia usaha/industri (memiliki institusi pasangan), dan

Pelaksanaan dipersiap-kannya

PSG

menuntut yang

kondisi-kondisi

memung-kinkan PSG dapat dilaksanakan dengan Penyiapan sebaik-baiknya kondisi-kondisi di SMK. dimaksud

keberhasilan manajemen dalam mengelola kegiatan pendidikan dan kelembagaannya. Dari pihak sekolah, tantangan

meliputi sosialisasi PSG, penyiapan sarana dan prasarana, kurikulum, guru, siswa, kepemimpinan meningkatkan sekolah, peranserta serta upaya dunia

terhadap perubahan berpikir juga sangat diperlukan, mengingat sebagian besar guru kejuruan wawasan di dan SMK belum memiliki industri,

pengalaman

usaha/industri dalam pelaksanaan PSG. Berdasar pada uraian di atas nampak dengan jelas bahwa pelaksanaan dan penerapan PSG sebagai bagian dari koneksitas antara lembaga pendidikan kejuruan dan dunia usaha. Ini merupakan upaya antisipatif agar pendidikan kejuruan tetap menjadi pilihan masyarakat, kalau ini bisa dilakukan dengan baik maka prospek pendidikan kejuruan akan lebih baik lagi. KESIMPULAN
1.

meskipun sebagian dari mereka telah menguasai keterampilan yang cukup tinggi dalam bidang keahliannya.

Pendidikan kejuruan sampai saat ini dan juga untuk masa mendatang

Prospek Pendidikan Kejuruan di Indonesia

107

Home Ec

Mardawiah Kadir

tetap menjadi primadona baik untuk mengisi pembangunan yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun untuk menciptakan bagian interpreniur menanggulangi sebagai masalah

dinamika pasar yang sangat cepat berubah, dalam kaitan inilah peran konsep kemitraan sangat diperlukan agar lembaga pendidikan dan industri tetap seiring dan sejalan.

DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari, 2000. Kewirausahaan, Bandung:Alfabeta. Brotosiswojo, B.S. (2002). Perkembangan Pendidikan Menengah Kejuruan Selama Pelita V. Direktorat Jakarta: Dikmenjur. Dedi Supriadi, (2002). Satu Setengah Abad Pendidikan Kejuruan di Indonesia. Direktorat Jakarta: Dikmenjur. Djojonegoro, W. (1997). Link & Match: Kebijakan untuk Meningkatkan Relevansi Pendidikan dengan Pembangunan. Jakarta: Depdikbud. Koentjaraningrat (1984), Masalahmasalah Pembangunan, Bunga Rampai Antropologi Terapan, jakarta: LP3ES. Soenaryo, (2002). Pendidikan Teknik dan Kejuruan dan Pertumbuhan Ekonomi pada Pelita I dan II. Jakarta: Direktorat Dikmenjur. Supriadi, D. (1997). Pelaksanaan Program Keterampilan di SLTP dan Pendidikan Sistem Ganda di 108

peng-angguran.
2.

Tantangan yang dihadapi oleh pendidikan kejuruan bukan saja pada kurikulum yang terkadang tidak sesuai dengan permintaan pasar, akan tetapi memang minat masyarakat sangat rendah, mereka lebih memilih sekolah umum

dengan harapan untuk menjadi pegawai negeri, dan rendah sekali minat mereka untuk menjadi

interpreniur.
3.

Solusi pemecahan masalah di atas tentu saja pada upaya untuk yang selalu dan

sungguh-sungguh melihat

perkembangan

Prospek Pendidikan Kejuruan di Indonesia

Home Ec

Mardawiah Kadir

SMK: Pengamatan terhadap

Beberapa Sekolah. Jakarta: Dikmenjur.

Prospek Pendidikan Kejuruan di Indonesia

109

Вам также может понравиться

  • Sampul Jurnal HomeEc PKK FT-UNM
    Sampul Jurnal HomeEc PKK FT-UNM
    Документ2 страницы
    Sampul Jurnal HomeEc PKK FT-UNM
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Nahriana
    Nahriana
    Документ15 страниц
    Nahriana
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Faridawati
    Faridawati
    Документ10 страниц
    Faridawati
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Sukainah
    Sukainah
    Документ6 страниц
    Sukainah
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Syahrul 02
    Syahrul 02
    Документ15 страниц
    Syahrul 02
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Asmirah
    Asmirah
    Документ11 страниц
    Asmirah
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • JUSNIAR
    JUSNIAR
    Документ14 страниц
    JUSNIAR
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Sumiati
    Sumiati
    Документ15 страниц
    Sumiati
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Syamsidah
    Syamsidah
    Документ9 страниц
    Syamsidah
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Widodo
    Widodo
    Документ12 страниц
    Widodo
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Anak, Media Massa, Dan Pornografi
    Anak, Media Massa, Dan Pornografi
    Документ13 страниц
    Anak, Media Massa, Dan Pornografi
    Aquarius Hurt
    Оценок пока нет
  • Sampul HomeEc PKK FT-UNM Edisi NOV 2010
    Sampul HomeEc PKK FT-UNM Edisi NOV 2010
    Документ2 страницы
    Sampul HomeEc PKK FT-UNM Edisi NOV 2010
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Jamaluddin 09
    Jamaluddin 09
    Документ12 страниц
    Jamaluddin 09
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Mardawiah 05
    Mardawiah 05
    Документ12 страниц
    Mardawiah 05
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Abdul Muis M 03
    Abdul Muis M 03
    Документ23 страницы
    Abdul Muis M 03
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Rosmiaty - Doc 09
    Rosmiaty - Doc 09
    Документ14 страниц
    Rosmiaty - Doc 09
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Kurniati 04
     Kurniati 04
    Документ13 страниц
    Kurniati 04
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Sukriati 06
    Sukriati 06
    Документ18 страниц
    Sukriati 06
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Norma Siantang - Doc 07
    Norma Siantang - Doc 07
    Документ11 страниц
    Norma Siantang - Doc 07
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Pak Ngadimin 08
    Pak Ngadimin 08
    Документ23 страницы
    Pak Ngadimin 08
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Udin Sidik Sidin 10
    Udin Sidik Sidin 10
    Документ15 страниц
    Udin Sidik Sidin 10
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • ST Aisyah 07
    ST Aisyah 07
    Документ8 страниц
    ST Aisyah 07
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Sampul HomeEc PKK FT-UNM Edisi NOV 2010
    Sampul HomeEc PKK FT-UNM Edisi NOV 2010
    Документ2 страницы
    Sampul HomeEc PKK FT-UNM Edisi NOV 2010
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Nurnaga - Doc 08
    Nurnaga - Doc 08
    Документ20 страниц
    Nurnaga - Doc 08
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Jurnal Kurniati-.1.Doc 05
    Jurnal Kurniati-.1.Doc 05
    Документ10 страниц
    Jurnal Kurniati-.1.Doc 05
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Srikandi - Doc 010
    Srikandi - Doc 010
    Документ14 страниц
    Srikandi - Doc 010
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Mardawiah OK - Doc 06
    Mardawiah OK - Doc 06
    Документ9 страниц
    Mardawiah OK - Doc 06
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Aisyah 01
    Aisyah 01
    Документ14 страниц
    Aisyah 01
    Iwan Peace
    Оценок пока нет
  • Sampul HomeEc PKK FT-UNM Edisi Februari 2010
    Sampul HomeEc PKK FT-UNM Edisi Februari 2010
    Документ2 страницы
    Sampul HomeEc PKK FT-UNM Edisi Februari 2010
    Iwan Peace
    Оценок пока нет