Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Tabungan petani > investasi sektor pertanian Kontribusi Devisa. Kontribusinya melalui : Secara langsung ekspor produk pertanian & mengurangi impor. Secara tidak langsung peningkatan ekspor & pengurangan impor produk berbasis pertanian spt tekstil, makanan & minuman, dll Kontradiksi kontribusi produk & kontribusi devias peningkatan ekspor produk pertanian menyebabkan suplai dalam negari kurang dan disuplai dari produk impor. Peningkatan ekspor produk pertanian berakibat negative thd pasokan pasar dalam negeri. Untuk menghindari trade off ini 2 hal yg harus dilakukan: Peningkatan kapasitas produksi. Peningkatan daya saing produk produk pertanian
Trade Distorting Support untuk petani harus dikurangi sebanyak 20% untuk DCs dan 13,3 % untuk LDCs selama 6 tahun Nilai subsidi ekspor langsung produk pertanian harus diturunkan sebesar 36% selama 6 tahun & volumenya dikurangi 12%. Reformasi bidang pertanian dlm perjanjian ini tdk berlaku utk negara miskin Temuan hasil studi dampak perjanjian GATT: Skertariat GATT (Sazanami, 1995) Perjanjian tsb berdampak + yakni peningkatan pendapatan per tahun Eropa Barat US $ 164 Milyar, USA US$ 122 Milyar, LDCs & Eropa Timur US $ 116 Milyar. Pengurangan subsidi ekspor sebesar 36 % dan penurunan subsidi sector pertanian akan meningkatkan pendapatan sector pertanian Negara Eropa US $ 15 milyar & LDCs US $ 14 Milyar Goldin, dkk (1993) Sampai th 2002, sesudah terjadi penurunan tariff & subsidi 30% manfaat ekonomi rata-rata pertahun oleh anggota GATT sebesar US $ 230 Milyar (US $ 141,8 Milyar / 67%0 dinikmati oleh DCs dan Indonesia rugi US $ 1,9 Milyar pertahaun Satriawan (1997) Sektor pertanian Indonesia rugi besar dlm bentuk penurunan produksi komoditi pertanian sebesar 332,83% dengan penurunan beras sebesar 29,70% dibandingkan dg Negara ASIAN Feridhanusetyawan, dkk (2000) Global Trade Analysis Project mengenai 3 skenario perdagangan bebas yakni Putaran Uruguay, AFTA & APEC. Ide dasarnya: apa yang terjadi jika 3 skenario dipenuhi (kesepakatan ditaati) dan apa yang terjadi jika produk pertanian diikutsertakan? Perubahan yang diterapkan dalam model sesuai kesepakatan putaran Uruguay adalah: a. Pengurangan pajak domestic & subsidi sector pertanian sebesar 20% di DCs dan 13 % di LDCs b. Penurunan pajak/subsidi ekspor sector pertanian 36% di DCs & 24% di LDCs c. Pengurangan border tariff untuk komoditi pertanian & non pertanian Liberalisasi perdagangan berdampak negative bagi Indonesia thd produksi padi & non gandum. Untuk AFTA & APEC, liberalisasi perdagangan pertanian menguntungkan Indonesia dg meningkatnya produksi jenis gandum lainnya (terigu, jagung & kedelai). AFTAIndonesia menjadi produsen utama pertanian di ASEANdan output pertanian naik lebih dari 31%. Ekspor pertanian naik 40%.
uang nasional
DT internasional / Terms Of Trade pertukaran 2 barang yang berbeda di dalam negeri dg mata uang internasional
Nilai Tukar Petani Selisih harga output pertanian dg harga inputnya (rasio indeks harga yang diterima petani dg indeks harga yang dibayar). Semakin tinggi NTP semakin baik. NTP setiap wilayah berbeda dan ini tergantung: Inflasi setiap wilayah Sistem distribusi input pertanian Perbedaan ekuilibrium pasar komoditi pertanian setiap wilayah (D=S) D>S harga naik & D<S harga turun
Pekembangan NTP tsb menunjukkan pertani di JABAR & JATENG rugi dan di Yogja & JATIM untung. Hal ini dsebabkan oleh byk factor termasuk system distribusi pupuk di Yogya & JATIM lebih baik dari JABAR & JATENG. NTP provinsi luar jawa sbb:
Hasil penelitian:
Supranto (1998) laju pertumbuhan sektor ini rendah, karena PMDN & PMA serta kerdit yg mengalir kecil. Hal ini karena resiko lebih tinggi (gagal panen) dan nilai tambah lebih kecil di sektor pertanian. Tabel 5.17 Investasi di sektor pertanian & industri manufaktur (Rp milyar) 1993-96 Sektor 1993 1994 1995 1996 Pertanian 2.735 4.545 7.128 15.284 Manufaktur 24.032 31.922 43.342 59.218
Simatupang (1995) kredit perbankan lebih byk megalir ke sektor non pertanian & jasa dibanding ke sektor pertanian. Tabel 5.18 Kredit Perbankan di sektor pertanian & industri manufaktur (Rp milyar) 1993-96 Sektor 1993 1994 1995 1996 Pertanian 7.846 8.956 9.841 11.010 Manufaktur 11.346 13.004 15.324 15.102 Penurunan ini disebabkan ROI sector pertanian +/- 15 %,shg tdk menarik.
Kelebihan output siktor pertanian digunakan sbg sb investasi sektor industri manufaktur spt industri kecil dipedesaan.
Kenyataan di Indonesia keterkaitan produksi sektor pertanian dam industri manufaktur sangat lemah dan kedua sektor tersebut sangat bergantung kepada barang impor.