Вы находитесь на странице: 1из 19

BAB II

Pembahasan

2.1Bentuk Dasar Komunikasi


Komunikasi dapat terjadi dalam beberapa bentuk. Misalnya, komunikasi tatap muka, telepon, telegram, dll. Komunikasi terbagi menjadi 2 Jenis, yaitu, Komunikasi Nonverbal dan Verbal. Mari kita bahas satu persatu : 2.1.1 Komunikasi Nonverbal Komunikasi nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap, dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata (Bovee dan Thill, 2003:4). Komunikasi nonvebal sering juga disebut sebagai bahasa diam (silent language). ahli antropologi mengatakan bahwa sebelum adanya komunikasi verbal, masyarakat berkomunikasi nonverbal melalui gerakan tubuh (body language). Komunikasi nonverbal sangatlah kompleks. Dimana, kita mengekspresikan apa yang ingin kita sampaikan melalui gerakan tubuh. Maka dari itu, sebagai seorang komunikator untuk memahami komunikasi nonverbal, kita harus memahami seluk beluk sosial budaya nya terlebih dahulu. Karena, komunikasi baru akan terjadi secara efektif jika kita mempunyai kesamaan makna dengan komunikan. Maksud disini, mengapa kita harus mengenal budayanya? karena, setiap daerah memiliki budayanya sendiri2, misal di arab tanda acungan JEMPOL adalah tanda berhenti, sedangankan di indonesia tanda acungan jempol adalah mengatakan OKE. Menurut Mark Knap (dalam Cangara, 2004:100), fungsi komunikasi nonverbal adalah : 1. Meyakinkan apa yang diucapkan (repetition) 2. menunjukan peraaan atau emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata (substitution) 3. menunjukan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity) 4. menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasa belum sempurna. Dalam berbagai studi, komunikasi verbal dikelompokan dalam beberapa bentuk (Cangara, 2004:101): a. Kinesics, yaitu komunikasi verbal yang ditunjukan dengan gerakan tubuh : 1. Emblems, merupakan sebuah isyarat yang di buat oleh suatu budaya. Misalnya, V bagi orang amerika merupakan Victory atau kemenangan 2. Illustrators, merupakan sebuah gerakan badan untuk mengilustrasikan sesuatu. Misalnya, Tinggi badanya seseorang, Gemuk langsingnya seseorang

3. Affect Display, Merupakan isyarat yangbiasanya timbul karena pengaruh dari emosional seseorang. Misalnya wajah senang, wajah bete, wajah sedih. Raut Muka juga mengisyaratkan suatu pesan. 4. Regulators, Suatu gerakantubuh yang biasanya terjadi di daerah kepala, misalnya mengangguk, menggelengkan kepala. 5. Adaptory, suatu gerakan tubuh yang menunjukan kejengkelan pada sesuatu. Misal menggerutu, menarik napas dalam2, mengepalkan tinju. b. Gerakan Mata (eye gaze) Siapa bilang mata tak dapat berbicara? Justru terkadang mata lah yang paling menunjukan ekspresi seseorang. Apakah dia sedang sebal, sedih, senang, terharu. Mata tak bisa bohong. Jika seseorang sedang suka pada pasangannya, maka tatapannya akan terasa berbeda. c. Sentuhan (Touching) Sentuhan adalah sebuah isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan. Ada tiga bentuk sentuhan badan : 1. Kinesthetic, merupakan isyarat yang menunjukan kemesraan, atau keakraban. 2. Sociofugal, merupakan isyarat yang menunjukan awal mula persahabatan. 3. Thermal, merupakan isyarat awal menunjukan persahabatan, namun lebih intim, misalnya menepuk bahu, adu tinju, dll. d. Paralanguage Paralanguage merupakan suatu isyarat yang timbul karena adanya sebuah tekanan pada saat berbicara. sehingga pada saat si komunikator berbicara, sang komunikan sudah mengerti apa yang sebenarnya ingin dibicarakan. Contoh : ketika sang suami memanggil dengan mesra sayaang.. maka sang istri sudah mengetahui bahwa suaminya memanggil dia. E. Diam Diam juga merupakan bentuk komunikasi nonverbal. walaupun bentuk komunikasi ini merupakan bentuk yang sangat sulit untuk di terka karena bisa saja apa yang dipikirkan orang itu adalah negatif atau pun positif. F. Postur Tubuh Terkadang manusia mengartikan postur tubuh secara branding. Bentuk Postur tubuh seseorang dapat dilihat dari 3 bentuk : 1. Ectomorphy, tingi kurus, dilambangkan orang yangemmpunyai sikap ambisius, pintar dan kritis 2. Mesomorphy, bentuk tubuh yang tegap dan atletis melambangkan orang tersebut cerdas, bersahabat, dan aktif 3. Endomorphy, bentuk tubuh pendek, bulat, dan gemuk, melambangkan pribadi yang humoris, santai, dan cerdik.

G. Warna Warna memberikan arti pada objek. Misal warna merah tanda marah, putih suci. H. Bunyi Jika Paralanguage merupakan bentuk tekanan pada suara, sedangkan bunyi adalah tekanan pada suatu benda yangmemiliki arti. Misal, tepuk tangan tanda apresiasi, peluit parkir tanda berenti atau maju. dll. I. Bau Bau bisa melambangkan suatu pesan. Misalnya, wewangian kosmetik akan berbeda dengan wewangian makanan. 2.1.2 Komunikasi Verbal Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi dimana disampaikan secara lisan atau tertulis yang menggunakan suatu bahasa. Bahasa didefinisikan sebagai seperangkat kata yang disusun secara terstruktur sehingga menjadi kalimat yang mempunyai arti. Komunikasi Verbal trbagi menjadi 2 Komunikasi lisan atau Oral Communication (berbicara dan mendengar), Komunikasi Tertulis atau Written Communication (menulis dan membaca). ORAL COMMUNICATION : a. Berbicara Berbicara merupakan salah satu bentuk komunikasi verbal yang bersifat oral. Berbicara sangatlah fatal dilakukan jika kita tidak mempunyai bahan dan persiapan yang matang. Karena komunikasi bersifat irresversibel (tidak dapat diulang). Sehingga apa yang kita bicarakan haruslah benar-benar baik. Keunggulan Berbicara :

Tidak Merepotkan Waktu yang diperlukan lebih sedikit Tidak memerlukan bentuk komposisi yang baku tidak perlu menulis, tidak perlu mengirimakn pesan tersebut kepada orang yang dituju (secara materil) Langsung diterima komunikasn Ditunjang mimik wajah dan gerak tubuh Feedback langsung dapat terlihat

Kekurangan :

Karena bersifat spontan, maka kualitas komunikasi tergantung kepada kemampuan seseorang mengucapkannya. jadi, brsifat selintas bagi audiens. Jika orang lain sedang berbicara dantidak diberi perhatian, maka poin penting akan hilang.

Audiens seringkali melihat orang berbicara dari penampilannya. Sehingga langsung men-judge seseorang by cover.

Meningkatkan Efektifitas Berbicara :


Pengucapan yang jelas bahasa yang lugas/dan mudah dimengerti kecepatan pengucapan yang wajar nada dan volume yang tepat suasana yang menunjang cara penyampaian yang tepat (Sesuaikanlah audiens anda, seperti : ngomong dengan petani. maka anda tidak akan memakai jas atau pakaian dugem, bersifatlah low profile, dan berusaha ber empati dengan petani tersebut).

Faktor yang mempengaruhi kelancaran berbcara (Wursanto dalam Haryani, 2001:237)

Pengetahuan, seseorang yang mempunyai pengetahuan dan wawasan luas biasanya tidak akan kehabisan kata-kata dalam berbicara. Maka dari itu, banyaklah baca, menonton TV, internet browsing di situs2 informatif, sehingga apa yang anda bicarakan pun akan mempunyai relevansi satu sama lain. Karena sesungguhnya komunikasi itu adalah ilmu yang sangat luas. Dimana segala sesuatu mempunyai unsur informasi, mulai dari fisika sampai ke budaya. Intelegensia, Intelegensi sangat berpengaruh, dengan intelegnsi yang tinggi kita dapat dengan cepat menemukan relevansi antar satu fenomena dengan fenomena lainnya. Kepribadian, Orang yang mempunyai pengetahuan luas dan intelegensi yang tinggi belum tentu bisa berbicara dengan baik jika ia mempunyai kepribadian yang pemalu dan menutup diri. Maka dari itu, sikap percara diri seseorang sangat penting untuk menambah kelancaran berbicara Pengalaman, Pengalaman berbicara menyebabkan seseorang lebih lancar berbicara. Sampai terkadang, orang berbicara sudah mengalir dengan sendirinya seperti menyetir mobil. Lihat saja contoh pada ulama ulama yang suka berdakwah. Jika kalian perhatikan satu ulama, di 5 tempat berdakwah, apa yang mereka katakan terkadang sama. Bak air mengalir. atau pun dosen, merkea juga sudah berpengalaman, jadi untuk berbicara, sudah tinggal menyiapkan badan. Biologis, hal iniberhubungan dengan kelengkapan ronggamuut. Misal, kelainan rahatm bibir, gigi, sehingga membuat seserorang menjadi kurang percaya diri, misal : menjadi gagap, atau pun perkataan yang keluar tidak jelas.

b. Menyimak (Listening) Menyimak atau listinening, adalah kegiatan seseorang yang bersifat fisikal dimana seseorangmenerima, memperhatikan, serta memahamai suara (Barker dalam Haryani, 2001-242). Menyimak secara efektif merupakan kerja aktif dari pikiran kita. Sehingga dalam menyimak kita harus mempunyai konsentrasi yang penuh. Tidak hanya indra pendengaran saja yang bekerja, melainkan juga pikiran kita. Proses Menyimak :

Mendengarkan (hearing), dimana seseorang menerima suara melalui indera pendengaran. seseorang perlu mendengar sebelum menyimak Memperhatikan (attention), mengapa dalam menyimak kita perlu berkonsentrasi penuh. Karena untuk kita dapat menyimak secara efektif, begitu banyak noise disekeliling yang mengganggu. Misal kita sedang ada di kelas untuk memperhatikan dosen. Kadang tergangu dengan teman sebelah yang malah asik curhat atau smsan. Memahami (understanding), kedua tahap diatas belum sampai kepada proses menyimak yang efektif, untuk dapat menyimak selain mendengar dan memberikan atensi, kita juga harus menyerap pesan yang tersalur dalam ruang tersebut. Mengingat (Remembering), ketika kita sudah melewati proses memahami pesan, maka kita harus mengingat. sehingga informasi yang masuk dapat menjadi bagian dari retensi (memori jangka panjang) Mengevaluasi (evaluating), dalam tahapan evaluasi, penerima pesan akan membedakan mana yang fakta atau opini. Dalam proses ini, listener akan mempunyai pertimbangan dan akan melakukan selektivitas tentang pesan yangharusnya masuk dan harus dibuang. Pesan akan dipilah dan tidak akan di serap semuanya. Ini tergantung kepada FOR dan FOE (Frame of Refernce and Field of Experience). Menanggapi (Responding), dalam menanggapi pesan, maka akan terdapat suatu umpan balik ataupun feedback. Tapi dalam hal ini feedbacknya juga dapat bersifat verbal atau nonverbal. Misal, responder menanggapi pesan dengan diam, kita tidak tau apakah ia benar-benar mengerti atau justru tidak mengerti. atau pun ada responder yang sangat aktif dan kritis.

Hambatan Menyimak : 1. Fakttor lingkungan (noise) : Suara, Jarak 2. Sumber Pesan, ini harus diperhatikan, karena dalam menyimak kita terkadang selektif melihat pembicara. Mungkin saja karena faktor pribadi, atau karena si sumbernya sendiri terlihat tidak kredibilitas dengan mengeluarkan banyak suara seperti Eh.. Um.. 3. Pesan : Pesan atau materi baru yang sukar akan membuat pendengar mengalami kesulitan. Misalnya, kita memberikan kursus bahasa jepang kepada ibu-ibu yang sudah tidak efektif lagi untuk belajar. Maka pesan pun akan sulit di tangkap 4. Individu Penymak : Kondisi Fisik, kebutuhan, kebiasaan, Tanggung jawab. 2.1.3 Membaca Prinsip-prinsip memaca 1. Speed (Kecepatan), kecepatan membaca sangatlah berpengaruh terhadap memori kita. Namun kecepatan membaca ini pula harus dibatasi. Ketika kita membaca sesuatu yang kira-kira memerlukan pemahaman tingkat tinggi, maka kita harus membaca secara teliti (bukan berarti lambat), namun jika kira-kira bacaan tersebut kurang relevan dengan kebutuhan, maka kita dapat membacanya selintas. 2. Comprehension (Pemahaman), pemahaman terhadap apa yang kita baca, akan berpengaruh terhadap hasil dari apa yang kita baca. Maka dalam membentuk pemahaman secara efektif maka kita harus berkonsentrasi penuh pada suatu pesan.

3. Efisiensi, Dalam membaca kita harus memikirkan faktor efisiensi. Membaca harus dengan efisien, sehingga dapat meng efektifkan apa yang harus di pahami dalam bacaan tersebut. 4. Retensi (penyimpanan dalam ingatan tentang apa yang kita baca). Membaca dengan baik akan mempengaruhi retensi kita. Dalam otak kita sebenarnya terdapat pilar-pilar atau rak-rak ingatan. Dimana, kita harus dapat menyimpan dan memanage informasi dalam ingatan kita. Empat Cara Membaca agar Efisien : 1. Carefull Reading : bahan bacaan komplek, komperhensif, dan long term retention. 2. Rapid Reading : Bahan bacaan sederhana, ringan, gambaran menyeluruh, retensi kurang 3. Skimming : Tidak mengingat Detail, langsungke perspektif menyeluruh 4. Scanning : Mencari data dan fakta tertentu. Efisiensi :

Konsentrasi Menggerakan Mata Duduk dengan tenang Jangan biarkan ada noise factor Garis bawahi yang penting Buat Ulasan Mengontrol faktor Pribadi Mengontrol faktor lingkugan

Cara membaca : 1. 2. 3. 4. Titian Jembatan (Buatlah sebuat Jembatan Ingatan seperti MEJIKUHIBINIU) Set priorities, buatlah apa yang kita baca menjadi prioritas kita Berpikir Mengulang-ulang

2.1.4 Menulis Dalam Written Communication, Perhatikan : 1. 2. 3. 4. alat tulis, kertas, dll bentuk penulisan, warna dan huruf bahsa dan gaya penulisan percetakan yang memadai

2.2 JENIS-JENIS KOMUNIKASI


2.2.1 Komunikasi Intrapersonal Komunikasi intrapribadi atau Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri antara self dengan God. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Contoh : berdoa, bersyukur, instrospeksi diri dengan meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita dan berimajinasisecara kreatif. 2.2.1.1 Ciri-Ciri Komunikasi Intrapersonal 1. 2. 3. 4. 5. 6. Arus pesan dua arah. Konteks komunikasi adalah tatap muka. Tingkat umpan balik yang tinggi. Kemampuan untuk mengatasi tingkat selektivitas yang tinggi. Kecepatan untuk menjangkau sasaran yang besar sangat lamban. Efek yang terjadi antara lain perubahan sikap.

2.2.2 Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Terdapat definisi lain tentang komunikasi interpersonal,
yaitu suatu proses komunikasi yang bersetting pada objek-objek sosial untuk mengetahui pemaknaan suatu stimulus (dalam hal ini: informasi/pesan) (McDavid & Harari). Contoh:

dua orang yang sedang berbicara. 2.2.2.1 Ciri-Ciri Komunikasi Interpersonal Pihak-pihak yang melakukan komunikasi berada dalam jarak yang dekat. Pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan (feedback) secara spontan baik secara verbal maupun non verbal. Keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab para perserta komunikasi. Kedekatan hubungan pihak-pihak komunikasi akan tercermin pada jenis-jenis pesan atau respon nonverbal mereka, seperti sentuhan, tatapan mata yang ekspresif, dan jarak fisik yang dekat.

2.2.3 Komunikasi Kelompok Komunikasi Kelompok adalah Sekumpulan orang yang relative kecil yang melakukan interaksi secara tatap muka, masing masing dengan tujuan yang telah diketahui. Contoh: berbagi informasi, pemecahan masalah.

2.2.3.1 Ciri-Ciri Komunikasi Kelompok Bersifat homogen. Dalam komunikasi kelompok terjadi kesempatan dalam melakukan tindakan pada saat itu juga. Feedback dalam komunikasi kelompok terjadi secara langsung Pesan yang diterima komunikan dapat bersifat rasional (terjadi pada komunikasi kelompok kecil) dan bersifat emosional (terjadi pada komunikasi kelompok besar). Komunikator masih dapat mengetahui dan mengenal komunikan meskipun hubungan yang terjadi tidak erat seperti pada komunikasi interpersonal. Komunikasi kelompok akan menimbulkan konsekuensi bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2.2.4 Komunikasi Publik Komunikasi publik merupakan suatu komunikasi yang dilakukan di depan banyak orang. Dalam komunikasi publik pesan yang disampaikan dapat berupa suatu informasi, ajakan, gagasan. Sarananya, bisa media massa, bisa pula melalui orasi pada rapat umum atau aksi demonstrasi, blog, situs jejaring sosial, kolom komentar di website/blog, e-mail, milis, SMS, surat, surat pembaca, reklame, spanduk, atau apa pun yang bisa menjangkau publik. Komunikasi Publik memerlukan keterampilan komunikasi lisan dan tulisan agar pesan dapat disampaikan secara efektif dan efisien. Contoh:orasi/demonstrasi, jejaring sosial, blog. Macam-macam media komunikasi publik beserta kelebihan dan kekurangannya :

1.Fiber Optic
Kelebihan: Berkemampuan membawa lebih banyak informasi dan mengantarkan informasi dengan lebih akurat dibandingkan dengan kabel tembaga dan kabel coaxial. Kabel fiber optic mendukung data rate yang lebih besar, jarak yang lebih jauh dibandingkan kabel coaxial, sehingga menjadikannya ideal untuk transmisi serial data digital.

Kebal terhadap segala jenis interferensi, termasuk kilat, dan tidak bersifat mengantarkan listrik. Sehingga tidak berpengaruh terhadap tegangan listrik, tidak seperti kabel tembaga yang bisa lossing data karena pengaruh tegangan listrik. Sebagai dasarnya seratnya dibuat dari kaca, tidak dipengaruhi oleh korosi dan tidak berpengaruh pada zat kimia, sehingga tidak tidak akan rusak kecuali kimia pada konsentrasi tertentu. Karena yang dikirim adalah signal cahaya, maka tidak ada kemungkinan ada percikan api bila serat atau kabel tersebut putus. Selain itu juga tidak menyebabkan tegangan listrik dalam proses perbaikannya bila ada kerusakan Kabel fiber optic tidak terpengaruh oleh cuaca. Kabel fiber optic walaupun memiliki banyak serat pada satu kabel namun bila dibandingkan terhadap kabel coaxial dan kabel tembaga akan lebih kecil dan lebih bercahaya bila diisi dengan muatan informasi yang sama. Lebih mudah dalam penanganan dan pemasangannya. Kabel fiber optic lebih aman digunakan dalam sistem komunikasi, sebab lebih susah disadap namun mudah di-monitor. Bila ada gangguan pada kabel ada yang menyadap sistem maka muatan informasi yang dikirim akan jauh berkurang sehingga bisa cepat diketahui dan bisa cepat ditangani.

Kekurangan: Biaya yang mahal untuk peralatannya. Perlu konversi data listrik ke Cahaya dan sebaliknya yang rumit. Perlu peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya. Untuk perbaikan yang kompleks perlu tenaga yang ahli di bidang ini. Selain merupakan keuntungan, sifatnya yang tidak menghantarkan listrik juga merupakan kelemahannya, karena musti memerlukan alat pembangkit listrik eksternal. Bisa menyerap hidrogen yang bisa menyebabkan loss data.

2.WLAN
Kelebihan: Mobilitas dan Produktivitas Tinggi, WLAN memungkinkan client untuk mengakses informasi secara realtime sepanjang masih dalam jangkauan WLAN, sehingga

meningkatkan kualitas layanan dan produktivitas. Pengguna bisa melakukan kerja dimanapun ia berada asal dilokasi tsb masuk dalam coverage area WLAN. Kemudahan dan kecepatan instalasi, karena infrastrukturnya tidak memerlukan kabel maka instalasi sangat mudah dan cepat dilaksanakan, tanpa perlu menarik atau memasang kabel pada dinding atau lantai. Fleksibel, dengan teknologi WLAN sangat memungkinkan untuk membangun jaringan pada area yang tidak mungkin atau sulit dijangkau oleh kabel, misalnya dikota-kota besar, ditempat yang tidak tersedia insfrastruktur kabel. Menurunkan biaya kepemilikan, dengan satu access point sudah bisa mencakup seluruh area dan biaya pemeliharaannya murah (hanya mencakup stasiun sel bukan seperti pada jaringan kabel yang mencakup keseluruhan kabel)

Kekurangan : Biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat dihilangkan dengan mengembangkan dan memproduksi teknologi komponen elektronika sehingga dapat menekan biaya jaringan), Delay yang besar, adanya masalah propagasi radio seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan ini dapat diatasi dengan teknik modulasi, teknik antena diversity, teknik spread spectrum dll), kapasitas jaringan menghadapi keterbatasan spektrum (pita frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan dengan efisien dengan bantuan bermacammacam teknik seperti spread spectrum/DS-CDMA) dan keamanan data (kerahasiaan) kurang terjamin (kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan teknik spread spectrum)

3.Coaxial
Kelebihan: hampir tidak terpengaruh noise harga relatif murah

Kekurangan: penggunaannya mudah dibajak thick coaxial sulit untuk dipasang pada beberapa jenis ruang

4.Twisted Pair
Kelebihan : harga relatif paling murah di antara kabel jaringan lainnya mudah dalam membangun instalasi

kekurangan : jarak jangkau hanya 100 m dan kecepatan transmisi relatif terbatas (1 Gbps) mudah terpengaruh noise (gangguan)

5.Layanan Internet
Kelebihan : Bahkan orang-orang yang tinggal di daerah-daerah di mana internet dial up tidak mungkin mungkin dapat menggunakan kecepatan tinggi layanan internet satelit Satelit layanan Internet terjangkau-sering lebih murah daripada jenis lainnya koneksi internet kecepatan tinggi Satelit layanan internet tersedia di mana-mana di Continental Amerika Serikat. Kecepatan koneksi berkecepatan tinggi layanan internet satelit jauh lebih cepat daripada dial up. Ada hampir tidak ada batas maksimal upload dan download dari internet karena terdapat begitu banyak titik kontak.

2.2.4.1 Ciri-Ciri Komunikasi Publik


Satu pihak (pendengar ) cenderung lebih pasif. Interaksi antara sumber dan penerima terbatas Umpan balik yang diberikan terbatas Dilakukan di tempat umum seperti di kelas, auditorium, tempat ibadah. Dihadiri oleh sejumlah besar orang Biasanya telah direncanakan Sering bertujuan untuk memberikan penerangan, menghibur, memberikan penghormatan dan membujuk

2.2.5 Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik). Organisasi - organisasi media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan memengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Dalam komunikasi masa, media masa menjadi otoritas tunggal yang menyeleksi, memproduksi pesan, dan menyampaikannya pada khalayak. Contoh: media cetak(koran, majalah, tabloid, dll),media elektronik (televisi, radio, internet). 2.2.5.1 Ciri-Ciri Komunikasi Massa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Menggunakan media masa dengan organisasi (lembaga media) yang jelas. Komunikator memiliki keahlian tertentu Pesan searah dan umum, serta melalui proses produksi dan terencana Khalayak yang dituju heterogen dan anonim Kegiatan media masa teratur dan berkesinambungan Ada pengaruh yang dikehendaki Dalam konteks sosial terjadi saling memengaruhi antara media dan kondisi masyarakat serta sebaliknya. 8. Hubungan antara komunikator (biasanya media massa) dan komunikan (pemirsanya) tidak bersifat pribadi.

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah kegiatan yang tidak lepas dari kehidupan sehari-hari.
Sebagai makhluk yang berpikir dan, karenanya, berbicara, komunikasi bagi manusia merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupannya. Komunikasi baginya adalah sarana untuk berinteraksi dengan yang diluar dirinya. Terlebih saat ini, dengan percepatan teknologi tanpa henti, utamanya teknologi informasi, komunikasi adalah sebuah keniscayaan. Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang bentuk-bentuk dan jenis-jenis komunikasiuntuk menyelesaikan tugas Dasar-Dasar Komunikas yang berjudul Bentuk dan Jenis Komunikasi. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi pembaca.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah S.W.T dengan izin-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Bentuk-Bentuk danJenis-Jenis Komunikasi untuk mata kuliah Dasar-Dasar Komunikasi. Makalah ini berisikan tentang dasar-dasar komunikasi atau yang lebih khususnya membahas tentang bentuk bentuk dan jenis-jenis komunikasi. Semoga makalah menambah informasi dan ilmu pengetahuan bagi pembaca khususnya mahasiswa Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Penulis

Rabu, 19 Oktober 2011

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................................. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .............................................................................................. BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Bentuk Dasar Komunikasi ............................................................................ 2.1.1 Komunikasi Nonverbal ....................................................................... 2.1.2 Komunikasi Verbal ............................................................................. 2.1.3 Membaca ............................................................................................ 2.1.4 Menulis ............................................................................................... 2.2 Jenis-Jenis Komunikasi ................................................................................ 2.2.1 Komunikasi Intrapersonal .................................................................. 2.2.1.1 Ciri-Ciri Komunikasi Intrapersonal ........................................ 2.2.2 Komunikasi Interpersonal ................................................................... 2.2.2.1 Ciri-Ciri Komunikasi Interpersonal ........................................ 2.2.3 Komunikasi Kelompok ....................................................................... 2.2.3.1 Ciri-Ciri Komunikasi Kelompok ............................................ 2.2.4 Komunikasi Publik ............................................................................. 2.2.4.1 Komunikasi Publik ................................................................. 2.2.5 Komunikasi Massa .............................................................................. 4 4 6 8 9 10 10 10 10 10 11 11 11 14 14 3 1 2

2.2.5.1 Komunikasi Massa .................................................................. 15 BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 16

BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Jadi, komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb. Komunikasi dibedakan berdasarkan bentuk dan jenisnya yang memiliki karakeristik masing-masing.

Dasar-Dasar Komunikasi Bentuk dan Jenis Komunikasi

DISUSUN OLEH: Ashri Caesar L. Berkah Citra Azaria Bukhori Isman Mahesa Bastian Rizky Fajrina O. F.

REG TP 2011 UNIVERSITAS NEGRI JAKARTA 2011

Вам также может понравиться