Вы находитесь на странице: 1из 3

Batu bara

Batu bara atau batubara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk. Analisa unsur memberikan rumus formula empiris seperti C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit. Batubara tidak akan terhindar dari kandungan sulfur, baik sulfur anorganik (yang berasal dari senyawa anorganik dalam bentuk mineral pirit dan markasit), maupun sulfur organik (yang terbentuk sebagai hasil kegiatan bakteri). Apabila batubara masih ada di daerah penambangan, keberadaan sulfur akan mengakibatkan terjadinya air asam tambang (dengan pH 5-6). Air ini sebelum dialirkan ke badan air/sungai harus dinetralkan terlebih dahulu. Apabila hal ini tidak dilakukan, keberadaan air asam tambang akan mengakibatkan terganggunya kehidupan biota air. Dalam proses pemindahan dan atau pengangkutan batubara dari satu tempat ke tempat lain, keberadaan senyawa sulfur dalam batubara perlu mendapat perhatian. Sulfur yang ada secara alamiah akan membentuk asam sulfat. Teknologi Desulfurisasi pada PLTU Batubara Pemanfaatan teknologi desulfurisasi boiler batubara/minyak telah dikenal lama, sejak 1960-an. Telah dikenal 3 sistem desulfurisasi, yaitu desulfurisasi tipe basah, desulfurisasi tipe kering dan desulfurisasi tipe semi kering.

Termasuk desulfurisasi tipe basah, ialah dengan mempergunakan limestone/lime sebagai absorben. Penggunaan bahan ini mendapatkan produk sampingan dalam bentuk gipsum yang dapat dimanfaatkan oleh industri semen. Gipsum diperoleh dengan

menyemprotkan udara ke dalam slurry sulfit yang terbentuk dari hasil ikatan antara sulfur dioksida dengan kapur. Sulfur Dalam Batubara Total Sulfur pada batubara adalah jumlah kandungan sulfur yang terdapat dalam abu batubara (disebut pula noncombustible sulfur) dengan combustible sulfur. Atau definisi lainnya menyebutkan, total sulfur adalah jumlah inorganic sulfur dengan organic sulfur. Definisi 1: Total Sulfur (TS) = combustible sulfur + noncombustible sulfur. Combustible sulfur didapat dari pengurangan total sulfur dengan

noncombustible sulfur yang terdapat dalam abu batubara. Definisi 2 (definisi ISO): Total Sulfur (TS) = inorganic sulfur* + organic sulfur. *Inorganic sulfur: 1. Sulfate sulfur; 2. Pyritic sulfur Berdasarkan definisi ISO, sulfur yang terdapat di dalam batubara untuk keperluan analisis ada 3, yaitu sulfate sulfur, pyritic sulfur, dan organic sulfur. Sulfate sulfur adalah sulfur yang terdapat dalam batubara, berbentuk sebagai sulfat. Pyritic sulfur sulfur yang terdapat dalam batubara, berbentuk sebagai pyrite atau marcasite. Organic sulfur adalah sulfur yang berikatan dengan material batubara, nilainya didapat dari pengurangan total sulfur dengan jumlah sulfate sulfur dan pyritic sulfur. Organic sulfur = total sulfur (sulfate sulfur + pyritic sulfur) Pada saat pembakaran batubara di boiler, sulfur yang terdapat dalam batubara akan berubah menjadi SO2 dan SO3 yang mencemari udara. Selain itu, sulfur tersebut

juga menimbulkan korosi pada permukaaan pemanas boiler. Oleh karena itu, total sulfur pada steam coal diharapkan tidak lebih dari 1%. Sedangkan pada pengolahan besi baja, total sulfur pada kokas diharapkan tidak lebih dari 0.6%. Bila lebih dari nilai ini, kualitas pemrosesan akan turun, seperti mudah rapuhnya besi atau baja tersebut.

Вам также может понравиться