Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
:urine analyzer mengevaluasi carik celup dengan cara reflectance photometry menggunakan light-emithing diodes pada panjang gelombang daan waktu pengukuran yang dibuat. Secara tepat untuk reaksi kimia dan perubahan warna dari bantalan pemeriksaan yang diamati. Dalam perhitungan hasil, pengaruh warna urin dikoreksi dengan mengukur bidang blanko pada carik celup (compensation field).
Tujuan Alat
Memasukan urin kedalam tabung. Mencelupkan strip kedalam urine selama lima detik. Membaca strip pada pembanding dalam waktu tidak lebih dari lima menit. Mencatat hasil tiap parameter pada strip.
3 4 5 6 7 8 9 10 11
-+
(Normal)
(http://www.erickomppen.web.id/2009/02/07/metode-pemeriksaan-urine.html)
23) Kalium, Natrium dan Klorida Alat Metoda Prinsip : Easylite : ISE : Kalium, Natrium dan Klorida akan ditarik oleh elektroda yang
sensitif terhadap ion-ion tersebut. Kemudian digunakan elektroda reference untuk membandingkan naik turunnya potensial.
Gambar 6 : Alat pemeriksaan Natrium, Kalium dan Chlorida. Easylite. Cara Kerja : a. Alat dinyalakan dan dilakukan kalibrasi.
b. Ambil sampel sebanyak 100 l. c. Bila pada alat sudah tertera Analizing Blood tekan tombol Yes.
d. Sampel akan dihisap oleh aspirator, tunggu hasil selama 1 menit. Hasil akan muncul pada layar dan langsung diprint. Nilai Normal : Na : 135 155 mmol/l K Cl Prinsip 1) Berat Jenis : : Zat-zat ionic dalam urin bereaksi dengan brom thymol blue : 3,6 5,5 mmol/l : 96 108 mmol/l
membentuk kompleks warna hijau. 2) pH : Indikator methyl red dan brom thymol blue menyebabkan terjadinya
perubahan warna dari orange, hijau menjadi biru pada urine dengan jarak pH 5-9. 3) Protein : 3,3,3,5-tetraklorofenol-3,4,5,6-tetra brom sulfalein dalam suatu
sistem buffer yang mempertahankan pH konstan, yang bereaksi dengan protein menjadi suatu warna hijau muda sampai hijau tua.
4)
Reduksi
Dengan adanya peroksidase yang dihasilkan pada reduksi ini kemudian mengoksidasi indikator membentuk kompleks warna. 5) Urobilin : Garam diazonium yang stabil (4-metoksi benzendiazonium
flouroborat) bereaksi segera dengan urobilinogen dalam suasana asam dan tes memberi warna merah. 6) Bilirubin : Bilirubin bereaksi dengan garam diozonium yang stabil (2,6-dikloro
benzene-diazonium fluoro borat) dalam suasana asam membentuk warna violet azo. 7) Eritrosit : Tes ini didasarkan pada fungsi hemoglobin dan mioglobin yang
mengkatalisasikan oksidasi dari indicator warna oleh hidroferoksid organik (2,5dihidroperoksi hekson) menjadi zat warna biru. 8) Nitrit : Sulfanilomid aromatik, 3-hidroksi-1,2,3,4 tetra hidro benzokuinolin
dan asam tartat, merupakan reagen-reagen yang terdapat dalam kertas tes yang dapat bereaksi dengan nitrit menghasilkan zat warna azo. Intensitas zat warna azo tersebut menjadi ukuran dari konsentrasi nitrit dalam urine tetapi tidak menyatakan berat ringannya suatu penyakit. 9) Keton : Asam aseto asetat dan aseton bereaksi dengan nitroprusid dan glisin
dalam suasana alkalis menjadi suatu kompleks warna violet. 10) Leukosit : Asam karbonat ester oleh esterase yang terdapat pada granulosit akan
membentuk indoxyl. Indoxyl dioksidasi membentuk senyawa yang berwarna indigo. Cara Kerja Carik Celup 1) :
Basahi seluruh permukaan reagen carik celup dengan sampel urine dan tarik carik dengan segera, kelebihan urine diketukkan pada bagian bibir wadah urine.
2)
Kelebihan urine pada bagian belakang carik dihilangkan dengan cara menyimpan carik tersebut pada tissue agar menyerap urine dibagian tersebut.
3)
Peganglah carik secara horizontal dan bandingkan dengan standar warna yang terdapat pada lebel wadah carik celup dan catat hasilnya dengan waktu seperti yang tertera pada standar carik atau dibaca dengan alat lain.
b. Pemeriksaan Urine Konfirmasi 1) Reduksi Urine Metode Prinsip : Benedict : Glukosa akan mereduksi CuSO4 dalam suasana basa kuat dan panas,
membentuk Cu2O yang mengendap dan berwarna kuning sampai merah bata sebanding dengan kadar glukosa dalam urine. Cara kerja : a) Masukkan 0,5 ml urine ke dalam tabung reaksi b) Tambahkan 5 ml pereaksi benedict c) Campurkan sampai homogen dan panaskan dalam waterbath mendidih selama 5 menit d) Angkat dan simpan pada rak dan dinginkan e) Amati perubahan yang terjadi dan tentukan hasilnya f) Interpretasi hasil Negatif Positif 1 Positif 2 Positif 3 Positif 4 : : cairan biru jernih : cairan hijau dengan endapan kuning : cairan bening dengan endapan kuning banyak : cairan bening dengan endapan orange : cairan bening dengan endapan merah bata
2) Protein Urine
Metode Prinsip
: Asam Asetat : Protein dalam urine akan membentuk kekeruhan atau gumpalan oleh
asam karena mendekati titik isoelektrik protein dibantu dengan pemanasan, sehingga terbentuk kekeruhan, butiran, kepingan, atau gumpalan sesuai dengan banyaknya kandungan protein dalam urine. Cara Kerja : a) Masukkan 5 ml urine ke dalam tabung reaksi b) Didihkan selama 1-2 menit c) Kekeruhan yang terjadi dapat disebabkan oleh fosfat, karbonat atau albumin d) Tambahkan 3 tetes asam asetat 10% tetes demi tetes dalam keadaan mendidih. Kekeruhan yang disebabkan oleh karbonat dan fosfat akan hilang. e) Interpretasi hasil Negatif Positif 1 Posirif 2 Positif 3 Positif 4 : : tidak ada kekeruhan : kekeruhan sedikit sekali : kekeruhan jelas berbutir : kekeruhan hebat berkeping-keping : menggumpal
3) Bilirubin Metode Prinsip : Iodium : Bilirubin dalam urine akan bereaksi dengan larutan iodium menghasilkan
biliverdin yang berwarna hijau. Cara kerja : a) Masukkan 5ml urine ke dalam tabung reaksi. b) Tambahkan larutan iodium ke dinding tabung.
c) Amati perubahan warna yang terjadi pada cahaya terang. d) Positif bila terdapat warna fluoresensi hijau.
c.
1) Unsur organik, yaitu : Eritrosit, leukosit, silinder, dan epitel 2) Unsur anorganik, yaitu : Kristal dan amorf Alat : Tabung sentrifuge Sentrifuge Objek glass Deck glass Mikroskop : Berat jenis unsur-unsur sedimen organik dan anorganik lebih besar
Prinsip
dari pada berat jenis urine, sehingga dengan sentrifuge maka zat-zat tersebut akan mengendap. Cara Kerja 1) :
Masukkan urine ke dalam tabung centrifuge dan putar selama 5 menit dengan kecepatan 1500 rpm, buang supernatannya.
2) Teteskan endapannya ke bagian atas objek glass. 3) Tutup dengan deck glass. 4) Periksa dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa objektif 40x.