Вы находитесь на странице: 1из 4

Tugas Esai Penatalaksanaan Dokter Gigi Terhadap Bibir Sumbing

Kelompok 7 Anggota Kelompok : Dian Fachrizal Ratna Kusuma Dewi Annisa Rizky T Jisad Dian Garcennia Inez Azma Khoiriyah Dwi Putri Andini Saragih Amelia Alvionita Priyono Afifah Ratih Rosavina Murni Ukhuah Islami Endo Sadewa

NIM : 115070400111008 NIM : 115070400111009 NIM : 115070400111010 NIM : 115070400111011 NIM : 115070401111004 NIM : 115070401111005 NIM : 115070401111006 NIM : 115070401111007 NIM : 115070401111008 NIM : 115070402111001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

PENATALAKSANAAN DOKTER GIGI TERHADAP BIBIR SUMBING


PENDAHULUAN Bibir sumbing merupakan suatu kelainan bawaan yang terjadi pada bibir bagian atas serta langit langit lunak dan langit langit kertas mulut. Kelainan ini adalah suatu ketidaksempurnaan sebagian atau seluruhnya pada penyambungan bibir bagian atas yang biasanya berlokasi tepat dibawah hidung. Kelainan ini adalah jenis cacat bawaan yang disebabkan oleh gangguan pembentukan organ tubuh wajah dalam kehamilan. Bibir sumbing adalah kelainan bawaan yang menyebabkan banyak masalah dan merupakan tantangan khusus dalam komunitas medis. Pada kebanyakan kasus, celah bibir dan sumbing langit-langit terjadi bersamaan. Gejala utama dari celah bibir dan atau langit-langit sumbing adalah pembukaan terlihat di bibir atau langit-langit. Gejala lain dapat terjadi sebagai akibat dari sumbing meliputi masalah feeding (terutama dengan sumbing), masalah bicara, gigi yang hilang terutama ketika bibir sumbing meluas ke daerah gusi bagian atas, infeksi berulang telinga bagian tengah, dan masalah pendengaran. Dokter gigi mempunyai peranan penting dalam pencegahan awal pada pasien anak yang menderita bibir sumbing. Selain itu, dokter gigi juga membantu orang tua pasien untuk tetap fokus terhadap kesehatan gigi dan mulut anaknya. PEMBAHASAN Sebagian besar kasus cleft lip dan palatum congenital disebabkan oleh pewarisan multi-faktor dan seringnya terjadi celah pada keluarga setelah beberapa generasi. Penyebab utamanya antara lain virus rubella, thalidomide, aminopterin, steroid, dan alkohol. Selain itu dapat juga disebakan oleh kebiasaan merokok saat trisemester pertama, dan juga mengkonsumsi obat-obat vasoactive saat kehamilan (pseudoephedrine, aspirin, ibuprofen, amphetamine, cocaine, or ecstasy). Tanda yang paling jelas adalah adanya celah pada bibir atas atau langit-langit rongga mulut. Bayi dengan cleft lip dapat mengalami kesulitan saat menghisap ASI karena sulitnya melakukan gerakan menghisap. Cleft palate juga dapat menyebabkan kesulitan dalam berbicara. Anak dengan cleft terkadang juga memiliki gangguan dalam pendengaran. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan adanya infeksi yang mengenai tuba Eustachia (saluran yang menghubungkan telinga dengan rongga mulut). Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan perawatan gigi dan mulut yaitu sejarah medis dan manajemen perilaku. Manajemen Perilaku dalam beberapa kasus pasien anak dengan bibir sumbing biasanya malu, gugup, atau mempunyai masalah perilaku. Anak juga terkadang dipengaruhi oleh perilaku orang tua yang overprotectif. Dokter gigi perlu sabar untuk membangun komunikasi yang baik antara pasien dengan orang tua, khususnya awal tahun perawatan. Dalam

komunikasi ini, terdapat beberapa halangan dan yang paling utama adalah gangguan pendengaran dan susahnya komunikasi pasien dengan dokter gigi. Yang paling penting adalah mengenal pasien secara individu, agar masalah perilaku dapat diperbaiki. Anak dengan bibir sumbing biasanya mempunyai sejarah terkena sindrom atau masalah kesehatan. Pemahaman tentang kondisi medis sangat penting dalam merencanakan perawatan gigi dan mulut. Pasien muda dengan bibir sumbing sering dihubungkan dengan masalah pendengaran. Pasien-pasien tersebut mungkin mempunyai sejarah penggunaan antibiotik bagi infeksi telinganya. Mereka juga masih mungkin berada di bawah penanganan bedah THT (Telinga, Hidung, dan Tenggorokan). Hal ini menyebabkan dibutuhkannya komunikasi yang baik antara dokter gigi dengan dokter yang menangani pasien ini sebelumnya. Sangat penting bagi dokter gigi untuk mengetahui kondisi sejarah medis anak sebelum dilakukannya operasi. Biasanya anak dengan cleft lip dan palate lip akan dirawat oleh tim dokter khusus yang mencakup dokter gigi spesialis bedah mulut, dokter spesialis bedah plastik, ahli terapi bicara, audiologist (ahli pendengaran), dokter spesialis anak, dokter gigi spesialis gigi anak, dokter gigi spesialis orthodonsi, psikolog, dan ahli genetik. Perawatan dapat dilakukan sejak bayi lahir. Waktu yang tepat untuk melakukan operasi sangat bervariasi, tergantung dari keadaan kasus itu sendiri. Tapi biasanya operasi untuk menutup celah di bibir sudah dapat dilakukan pada saat bayi berusia tiga bulan dan memiliki berat badan yang cukup. Sedangkan operasi untuk menutup celah pada langit-langit rongga mulut dapat dilakukan pada usia kira-kira enam bulan. Kedua operasi tersebut dilakukan dengan bius total. Saat anak bertambah dewasa, operasi-operasi lain mungkin diperlukan untuk memperbaiki penampilan dari bibir dan hidung serta fungsi dari langit-langit rongga mulut. Jika ada celah pada gusi, biasanya dapat dilakukan bone graft (implant tulang). Untuk memperbaiki kesulitan dalam berbicara, anak dapat menjalani terapi bicara dengan ahli terapi bicara. Dokter gigi spesialis anak dan orthodontis dapat memberikan perawatan yang berkaitan dengan perawatan gigi-geligi anak dan melakukan tindakan-tindakan pencegahan agar tidak timbul kelainan-kelainan lain pada rongga mulut. Pembedahan untuk menutup celah bibir biasanya dilakukan pada 3 hingga 9 bulan. Pembedahan mungkin diperlukan karena dikemudian hari masalah tersebut sangat mempengaruhi area hidung. langit-langit biasanya menutup dalam tahun pertama kehidupan, sehingga bicara anak biasanya berkembang. Kadangkadang prosthesis dapat digunakan sementara waktu untuk menutup mulut, sehingga bayi bisa makan dan tumbuh sampai operasi dapat dilakukan. pemantauan terusmenerus mungkin dibutuhkan dengan terapis bicara dan ortodontis. KESIMPULAN Adanya hal hal yang menyebabkan bibir sumbing seperti pewarisan multi faktor dan seringnya terjadi celah pada keluarga setelah beberapa generasi. Selain itu, juga terdapat hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan perawatan gigi dan mulut yaitu sejarah medis dan manajemen perilaku. Pemahaman tentang

kondisi medis sangat penting dalam merencanakan perawatan gigi dan mulut. Biasanya anak dengan cleft lip dan palate lip akan dirawat oleh tim dokter khusus yang mencakup dokter gigi spesialis bedah mulut, dokter spesialis bedah plastik, ahli terapi bicara, audiologist (ahli pendengaran), dokter spesialis anak, dokter gigi spesialis gigi anak, dokter gigi spesialis orthodonsi, psikolog, dan ahli genetik. Perawatan dapat dilakukan sejak bayi lahir. Oleh karena itu, pasien yang menderita bibir sumbing dengan berbagai keluhan dapat disembuhkan dan tidak merusak keindahan dari penampilannya dengan melakukan perawatan yang telah ditawarkan oleh beberapa dokter spesialis gigi. Referensi 1. Artono, Moch. Agus, Prihartiningsih. 2008. LABIOPLASTI METODE BARSKY DENGAN PEMOTONGAN TULANG VOMER PADA PENDERITA BIBIR SUMBING DUA SISI KOMPLIT DI BAWAH ANESTESI UMUM. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/15208149152.pdf. Diakses tanggal 6 Maret 2012 pukul 09.00 WIB. 2. C. J. Rivkin, O. Keith, P. J. M. Crawford, I. S. Hathorn. 2000. Dental care for the patient with a cleft lip and palate. Part 1: From birth to the mixed dentition stage. BRITISH DENTAL JOURNAL, VOLUME 188. 3. C. J. Rivkin, O. Keith, P. J. M. Crawford, I. S. Hathorn. 2000. Dental care for the patient with a cleft lip and palate. Part 2: The mixed dentition stage through to adolescence and young adulthood. BRITISH DENTAL JOURNAL, VOLUME 188.

Вам также может понравиться