TUJUAN :

MAHASISWA MEMAHAMI PERMASALAHAN PENGELOLAAN PRASARANA DALAM KONTEKS PENGELOLAAN KOTA.

DUKUNGAN INFRASTRUKTUR TERHADAP PERUBAHANKEHIDUPAN MANUSIA

IS THE FACT THAT :
When the wheels are spinning. When the turbines are vibrating, When digits moving in the speed of light, When water is flowing from the hills to the settlements, When energy is giving us the poweer of life, and When the electron is flashing in virtusl network;

That is the time when civilization of a nation is being developed as a foundation upon which the social welfare and the wealth of the nation are built up. (Sujono Dikun, 2004).

JENIS DAN KARAKTER PRASARANA. JENIS :

jaringan transportasi, energi, komunikasi, sanitasi/airbersih , drainasi & flood controle, pembuangan limbah/sampah, perumahan.

SIFAT :
Digunakan oleh umum ( bersama sama ), mempengaruhi hajat

hidup orang banyak. Tidak memberikan keuntungan balik (finansial) dalam jangka pendek (zero short run marginal cost goods). Merit goods, barang atau produk yang tidak memberikan nilai balik secara langsung.

BENTUK :
Point patterns (pola titik); distribusi fleksibel dan dapat berulang.

Networks (jaringan); convergent / menyebar, divergent/memusat.

Membentuk tata jenjang dan keterkaitan (segabai sistem).

PRASARANA MENURUT PER. PRES 36/2005.

Sarana & Prasarana transportasi; jalan umum, tol, rel KA ( diatas, didarat maupun dibawah), terminal angkutan darat, penyeberangan, laut, udara, setasiun KA. Pos dan telekomunikasi, broadcast (TV, radio pemerintah).

Sarana dan prasarana energi; pembangkit listrik, transmisi, distribusi.

Jaringan air bersih, sanitasi, drainasi/flood controle, limbah. Waduk, bendung, irigasi dan ban gunan pengairan lainnya. Fasilitas kesehatan (RSU dan sejenisnya). Fasilitas peribadatan, pendidikan dan sosial lainnya.

Pasar umum.
Fasilitas keselamatan umum. Fasilitas pemakaman umum dan ruang terbuka publik. Perkantoran pemerintah dan perwakilan asing. Fasilitas militer dan kepolisian, Rutan, LP.

TPA dan TPS.

Rumah susun sederhana. Taman Nasional, cagar alam, cagar budaya dan kawasan lindung lainnya.

KARAKTER RUANG / HABITAT

rumah tangga

TEKNOLOGI

PENDUDUK

RUANG

produksi
perdagangan pendidikan Agama

EKONOMI

KEBUTUHAN

seni dan budaya

rekreasi & waktu luang Transportasi pelayanan (personal & publik) cadangan

BUDAYA

PERILAKU

PRODUKSI

S A L U R A N

FUNGSI PSD DLM. PEMBANGUNAN KOTA.

PSD SBG. KOMPONEN FISIK KOTA.
SBG. PATH, NODE, EDGE DAN DISTRICT (KEVIN LINCH). SBG. ORGAN VITAL KEHIDUPAN KOTA (CIRCULATION, ARTERI,

GENERATING ACTIVITY, AMENITIES DSB), SPT. YG. DIKEMUKAKAN BERRY NEEDHAM. SBG. INVESTASI JANGKA PANJANG (WEGELIN). SBG. PEMBENTUK STRUKTUR KOTA. SBG. JARING (NET/WEB, GABUNGAN PATH & EDGE ). JARING BERFUNGSI SBG. SKELETON (RANGKA) DAN TISUE (RAJUTAN) YANG SIFATNYA TETAP/PERMANENT. NODES DAN DISTRICTS BERFUNGSI SBG. PENGISI (INFILL), SIFATNYA LEBIH TEMPORER. STRUKTUR BERSIFAT PUBLIK, INFILL LEBIH PERSONAL, INDIVIDUAL.

PSD SBG. KOMPONEN SOSIAL KOTA.

SIRKULASI

KETERANGAN

POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN URBAN YOGYAKARTA

PROYEK PENGEMBANGAN KAWASAN KOTA INTI YOGYAKARTA PETA POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN URBAN YOGYAKARTA

PROYEK Keterangan PENGEMBANGAN KAWASAN KOTA INTI YOGYAKARTA

PETA ruas jalan Malioboro POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN URBAN YOGYAKARTA kawasan potensial kawasan sangat potensial ruas jalan Malioboro kawasan potensial kawasan sangat potensial kawasan inti kota Yogyakarta kawasan konservasi simpul potensial pengembangan kawasan

angan

FUNGSI PSD DLM. PEMBANGUNAN KOTA (3) PSD SBG. KOMPONEN SOSIAL KOTA.
PSD SBG. INSTRUMENT PEMERATAAN (EQUITY)

SUMBER DAYA DAN HASIL PEMBANGUNAN (DESENTRALISASI, OPTIMASI, TRANSPARANSI, KESEPAKATAN BERSAMA). PSD SBG. INSTRUMENT PENGURANGAN KEMISKINAN (POVERTY ALEVIATION). PRINSIP SUBSIDI SILANG, KEMITRAAN, AFFORDABILITY. PSD SBG. INSTRUMENT BAGI SUSTAINABILITY HUMAN DEVELOPMENT. PRINSIP AFFORDABILITY, COST RECOVERY, REPLICABILITY, OPTIMASI.

FUNGSI PSD DLM. PEMBANGUNAN KOTA (2) PSD SBG. KOMPONEN EKONOMI KOTA.
PSD SBG. KEGIATAN SERVICES (PRODUCTION &

DELIVERY). SUMBER PENDAPATAN DARI TARIF DAN PAJAK. SIFAT PENERIMAAN LANGSUNG (DIRECT MEANS) ; TARIF AIR BERSIH, LISTRIK, GAS, TELEKOMUNIKASI & INFORMASI. PENERIMAAN SEMI LANGSUNG (SEMI DIRECT MEANS) ; RETRIBUSI SAMPAH, LIMBAH, PJU. PENERIMAAN TDK LANGSUNG ; PAJAK, PBB, PKB, BITTERMENT TAX, FASE KONSTRUKSI.

HIERARCHY OF SYSTEM (based on Hagerstrand, 1967)

National and International Communication Network

Regional Communication Network

Social Communication Network

Sistem dan Jaringan Kota-kota

Fungsi Kota Sebagai aglomerasi dan simpul permukiman Prasarana & Sarana Wilayah Jenis Perhubungan darat & udara Sifat Berjenjang/ hirarkis Perbedaan jenjang karena sifat prasarana yang ditentukan oleh skala/nilai ambang/sifat muatan

Sebagai simpul produksi dan distribusi Sebagai simpul kebudayaan modernisasi

Perhubungan darat, laut Berjenjang/ hirarkis Perbedaan & udara jenjang karena sifat prasarana

Perhubungan dan komunikas

Berjenjang/ hirarkis Sifat prasarana menyebabkan tiada hirarki

TRANSPORTATION ANALYSES

HUBUNGAN PROGRAM PRASARANA DAN PERUBAHAN NILAI TANAH

FAKTOR FAKTOR PENENTU NILAI LAHAN (PERKOTAAN) :
Lokasi (posisi relatif, lokasi visinal).

Harga tanah dan peruntukannya.

Aksesibilitas dan ongkos transport. Potential redevelopment. Amenities dan complementarities. Sifat fisik tanah (land development). Historical factor.

PRASARANA MEMPENGARUHI :
Derajad aksesibiltas dan ongkos transport. Potential redevelopment. Derajad amenities dan complementarities.

KEBIJAKAN MAKRO INFRASTRUKTUR DAN PENGEMBANGAN WILAYAH.

KEBIJAKAN MAKRO INFRASTRUKTUR :
MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI. MEMPERKUAT JALINAN KETERKAITAN NKRI. MENGURANGI KESENJANGAN PERKEMBANGAN KTI & KTI. MENDORONG PENINGKATAN PERAN SWASTA DALAM PENGADAAN

DAN PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR. MENDORONG PENINGKATAN PERAN DAERAH DALAM PENGADAAN DAN PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR..

KEBIJAKAN MAKRO PENGEMBANGAN WILAYAH :

PENGEMBANGAN PUSAT PUSAT PENGEMBANGAN / LAYANAN

SEBAGAI LOKOMOTIF PENGEMBANGAN WILAYAH. PENGURANGAN KESENJANGAN ANTAR WILAYAH ( KBI & KTI, RURAL URBAN, DAERAH KAYA MISKIN).

ISNTRUMENT PEMBANGUNAN KOTA

REGULATORY INSTRUMENTS: UU 24/92, PerPres 36/2005, Perda DIRECT INTERVENTION (menggunakan dana publik): Program

Penataan Ruang; Perda IMB; Perda Perangkutan, Perda kebersihan. proyek (Jalan jembatan, bendung saluran, angkutan umum, dll ). bersih, persampahan, listrik, angkutan kota, PBB, kendaran bermotor dll), Fiskal. , partisipasi masyarakat, collaborative management (antar pelaku, antar wilayah), dll.

ECONOMIC INSTRUMENTS : Sistim perpajakan, Retribusi & Tarif (air

ALTERNATIVE INSTRUMENTS (publick domain) : kemitraan (KPSM)

PROGRAM PRASARANA SEBAGAI INSTRUMENT PENGEMBANGAN KOTA.

SEBAGAI KOMPONEN EKONOMI KOTA: kota hidup dari jasa.

Prasarana adalah jasa/layanan untuk kegiatan kota berjalan, merupakan mesin pencipta tarif dan retribusi, pendorong multiplier effect (complementaritas, aglomerasi). Jenis penerimaan: direct means (langsung), semi & indirect.
SEBAGAI KOMPONEN SOSIAL KOTA: karena dibutuhkan oleh semua

orang, dpt. Digunakan sbg. Instrument utk. Mendorong pemerataan (equity) dan pengentasan kemiskinan (poverty elevation).
SEBAGAI PENGENDALI ARAH PERKEMBANGAN KOTA

(DEVELOPMENT CONTROLE): penentu arah pengembangan, mendorong intensitas kegiatan, perlindungan sumber alam dan cagar budaya,

BEBERAPA PERMASALAHAN :
PEMBEAYAAN :

pengadaan prasarana butuh beaya besar, merupakan investasi jangka panjang. Sektor swasta masih sangat terbatas keterlibatannya. Masyarakat masih memandang sebagai barang/jasa yang tidak perlu dibayar, merupakan kewajiban pemerintah sepenuhnya.

DUKUNGAN PERATURAN PERUNDANGAN :

Kebutuhan lahan untuk prasarana sulit. Pengembangan kerjasama PSM masih sangat terbatas. Ketentuan layanan umum harus murah (mestinya terjangkau). Kterkaitan dengan ketentuan pengendalian dan pengawasan (khususnya lahan/lokasi).

PENGELOLAAN & PEMELIHARAAN :

Terkait dengan budaya, rendahnya tanggung jawab publick terhadap kelangsungan

barang publick. Sebagai barng publick harus murah, tidak berkualitas & mudah rusak. Lintas sektor lintas wilayah, koordinasi lemah, perangkat keras tdidak fit dengan perangkat lunak.

GAMBARAN KETERKAITAN ( WILAYAH )

NASIONAL

KAB/KOTA

PROPINSI

KETERKAITAN SUMBER DANA ANGGARAN APBN

APBD PROP

LINGKUP
NASIONAL

PROPINSI

APBD KAB/KOT

KAB. / KOTA

KECAMATAN

BEBERAPA PERTIMBANGAN DALAM PENGADAAN PRASARANA.

KETERJANGKAUAN (affordability): sebagai barang publick yang

dibutuhkan semua orang (keterjangkauan harga, akses untuk memperoleh, jaminan kualitas dan kontinuitas).

KEADILAN & PEMERATAAN (equity): sebagai barang publick, semua

berhak memperoleh (subsidi silang, pajak progresive/pembatasan, incentive, layanan dasar, sumberdaya, minimum maintenance, local teknologi,

KEBERLANJUTAN/SUSTAINABILITY & REPLICABILITY: effisiensi KEMANFAATAN ; economic feable, bukan financial feable, investasi

jangka panjang, berorientasi kebutuhan, bukan keinginan, dampak berganda (multiplier effect).

PRINSIP PRINSIP PENGELOLAAN

OPTIMASI DAN EFFISIENSI ; SUMBER DANA DAN

SUMBER DAYA. MOBILISASI SUMBER DAYA DAN SUMBER DANA MASYARAKAT ; PAJAK; TARIF, RERIBUSI, PENYERTAAN MODAL. DEKONSENTRASI DAN DESENTRALISASI YANG BERTANGGUNG JAWAB. KESEPAKATAN DAN KETERPADUAN. KESEIMBANGAN ; TOP DOWN & BOTTOM UP, PEMERINTAH SWASTA DAN MASYARAKAT, PUSAT DAN DAERAH, HAK DAN KEWAJIBAN.

POLA KERJASAMA DALAM PENGELOLAAN PSD.

KERJASAMA ANTAR DAERAH .
PEMAKAIAN FASILITAS BERSAMA ( KONTRAK PELAYANAN

PEMDA & KESEPAKATAN PELAYANAN BERSAMA). KERJASAMA PENYERTAAN MODAL. KERJASAMA ASOSIASI ASOSIASI LINTAS WILAYAH, FORUM LINTAS BATAS (KOORDINASI).

KERJASAMA PEMDA SWASTA.

PEMBELIAN SAHAM. KERJASAMA PATUNGAN (JOINT VENTURE) DALAM

PERUSAHAAN BERBADAN HUKUM. KERJASAMA DLM. BENTUK KONTRAK ( KONTRAK MANAJEMEN, KONTRAK PRODUKSI, BAGI HASIL, KSO, OPERATION & MAINTENANCE, LEASING, BOLT, BOT, ROLT, ROT, BTR, BOO, MBO DLL).

POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN URBAN YOGYAKARTA

PROYEK PENGEMBANGAN KAWASAN KOTA INTI YOGYAKARTA PETA POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN URBAN YOGYAKARTA

PROYEK Keterangan PENGEMBANGAN KAWASAN KOTA INTI YOGYAKARTA

PETA ruas jalan Malioboro POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN URBAN YOGYAKARTA kawasan potensial kawasan sangat potensial ruas jalan Malioboro kawasan potensial kawasan sangat potensial kawasan inti kota Yogyakarta kawasan konservasi simpul potensial pengembangan kawasan

angan