Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Makna yg terkandung dalam pasal : 1131 : semua hak kebenaran denitur baik bergerak maupaun tdk,baik yg suda ada maupun baru ada merupakan jaminan atas segala perikatan yg mereka buat. 1132 : hak kebenaran debitur sebagaiman dimaksud pasal 1131 adalah merupakan jaminan utang bagi semua kreditur yang penjualannya dibagi sama rata dan seimbang sesuai dengan besar kecilnya piutang masing ". asas yang terkandung di dalam Pasal 1131 KUHPerdata dan Pasal 1132 KUH Perdata ini adalah bahwa undang-undang mengatur tentang hak menagih bagi kreditur atau krediturkreditur terhadap transaksinya dengan debitur.
peraturan kepailitan dapat menghentikan aksi terhadap perebutan harta pailit oleh para krediturnya serta untuk menghentikan lalu lintas transaksi terhadap harta pailit oleh debitur yang kemungkinan akan merugikan para krediturnya. Dengan adanya sitaan umum tersebut, maka harta pailit dalam status dihentikan dari segala macam transaksi dan perbuatan hukum lainnya sampai harta pailit tersebut diurus oleh kurator. Pemberi jaminan kepada kreditur bhw debitur tdk akan berbuat curang, dan tetap bertanggung jawab atas semua hutang-hutangnya kpd semua kreditur-krediturnya. Memberi perlindungan kpd debitur thdp kemungkinan eksekusi massal oleh krediturnya
yg dinyatakn pailit kehilangan hak untuk mengurus/menguasai harta kekayaannnya(jatuh ke tangan curator org yg di tugasi pengadilan untuk mengurus harta si pailit) dan didampingi hakim pengawas.
HAKI adalah hak yg dimiliki oleh seseorang yg timbul dari kemampuan intelektual manusia dalam bidang Ilmu pengetahuan teknologi yg mana hak dapat di[pertahankan
terhadap siapapun juga mengingat hak itu merupakan hak kebendaan(benda yg tidak berwujud yg wajib dilindungi).
-
dalam konteks individu pencipta (kreator) dan penemu (inventor) suatu produk, maka dapat dikemukakan alasan bahwa penciptaan dan penemuan suatu produk pada dasarnya memerlukan investasi tenaga, biaya, waktu, dan pikiran. Perlindungan HKI, pada prinsipnya dimaksudkan sebagai salah satu penghargaan (reward) atas seseorang yang telah menuangkan ide dan gagasannya ke dalam sebuah karya, dan tentu mengeluarkan pengorbanan tersebut. Perlindungan HKI, dengan demikian juga dimaksudkan sebagai upaya mendorong masyarakat untuk semakin berinovasi dalam penciptaan dan penemuan suatu produk.
kecil dari contoh-contoh kasus pembajakan merek. Para pendaftar (pembajak) merek tersebut jelas tidak memiliki itikad baik dalam mendaftarkan merek. Tujuan pendaftaran tersebut tidak lain adalah untuk mendompleng ketenaran merek yang sudah terkenal. Memang, perlindungan merek pada prinsipnya bersifat teritorial[18] meski demikian bukan berarti bahwa tidak ada lagi perlindungan bagi pemilik merek yang sebenarnya. Keputusan Mahkamah Agung tersebut untuk memenangkan kasus Tancho adalah hal yang sangat tepat dan merupakan terobosan baru dalam perlindungan merek karena telah sesuai dengan Pasal 4 UU Merek , yaitu merek tidak dapat didaftarkan atas dasar Permohonan yang diajukan oleh pemohon yang beritikad tidak baik.
6. PERSYARATAN MENDAPATKAN HAK PATEN : 7. Mengajukan surat permohonan paten yang diajukan secara tertulis dalam bahasa 8. Indonesia kepada Ditjen HaKI dengan menggunakan formulir permohonan paten 9. yang memuat : 10. tanggal, bulan dan tahun permohonan; 11. alamat lengkap dan alamat jelas orang yang mengajukan permohonan paten; 12. nama lengkap dan kewarganegaraan inventor; 13. nama lengkap dan alamat kuasa (apabila permohonan paten diajukan melalui 14. kuasa); 15. surat kuasa khusus, dalam hal permohonan diajukan melalui kuasa; 16. pernyataan permohonan untuk dapat diberi paten; 17. judul invensi; 18. klaim yang terkandung dalam invensi; 19. deskripsi tentang invensi, yang secara lengkap memuat keterangan tentang cara 20. melaksanakan invensi; 21. gambar yang disebutkan dalam deskripsi yang diperlukan untuk memperjelas 22. invensi (jika ada); dan 23. abstrak invensi. 24. (Dokumen deskripsi, klaim, abstrak, dan gambar ini disebut juga sebagai spesifikasi 25. paten) 26. Dengan membayar biaya sesuai dengan yang ditetapkan dalam Peraturan 27. Pemerintah No.50 Tahun 2001 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah 28. No.26 Tahun 1999 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang 29. Berlaku Pada Departemen Kehakiman, ke BRI cabang Tangerang rekening Ditjen
30. HKI nomor 0120.01.000303-30-1, yang besarnya yaitu: 31. untuk permohonan paten Rp. 575.000,- per permohonan; 32. untuk permohonan pemeriksaan substantif paten Rp. 2.000.000,33. (diajukan dan dibayarkan setelah 6 bulan dari tanggal pemberitahuan 34. pengumuman paten); 35. untuk permohonan paten sederhana Rp. 475.000,- (terdiri dari biaya 36. permohonan paten sederhana Rp.125.000,- dan biaya permohonan pemeriksaan 37. substantif paten sederhana Rp. 350.000,-) 38. Permohonan paten tersebut dapat diajukan dengan cara: 39. 1) datang langsung ke Ditjen HaKI; 40. 2) melalui Kanwil Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia diseluruh 41. Indonesia.
7.
8. Lembaga Arbitrase adalah badan yang dipilih oleh para pihak yang bersengketa untuk memberikan putusan mengenai sengketa tertentu, lembaga tersebut juga dapat memberikan pendapat yang mengikat mengenai suatu hubungan hukum tertentu dalam hal belum timbul sengketa.