Вы находитесь на странице: 1из 18

MAKALAH

DASAR-DASAR ALJABAR LINEAR MATERI (ELIMINASI GAUSSIAN)


Dosen pembimbing : Fitriana Rahmawati,S.Si.M.Pd

KELOMPOK 1(Mipa 4c) : IRMA YUNITA (10130144)

JOHARI PRIWAHYUDI (101301 LAELA MAESAROH LISMAWATI LULU VERA MONITA (10130160) (10130167) (10130172)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA BANDAR LAMPUNG 2011

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran ALLAH SWT,karena berkat rahmat dan hidayahnyalah kami selaku penyusun an diberikan kesehaantan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya .Makalah yang berjudul ELIMINASI GAUSSIAN ini disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa dari mata kuliah ALJABAR LINEAR. Pada kesempatan ini kami selaku penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak terutama pada IBU Fitriana Rahmawati ,S.Si,M.Pd selaku dosen kami yang telah banyak membimbing dan memberikan pengarahan kepada kami demi terselaikan nya makalah ini. Seperti pepatah lama taka da gading yang tak retak,denikian juga dalam penyusunan makalah ini .Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karenanya kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.Semoga makalah ini dapat bermaanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, Februari 2012

Tim penyusun

DAFTAR ISI
Halaman judul Kata pengantar Daftar isi ................................................................................... .................................................................................... ii iii

BAB 1. ELIMINASI GAUSSIAN

..................................................................1

Bentuk baris eselon tereduksi ......................................................1 Eliminasi Gaussian ..............................................................................3 Subsituisi balik .............................................................................. Sistem linear homogen .................................................................. Penyelesaain computer dari sistem linear ..........................................

BAB II. PENUTUP Evaluasi akhir Kesimpulan Daftar Pustaka .............................................................................. ............................................................................. ..........................................................................

Eliminasi Gaussian
Pada Latihan 3 sub bab sebelumnya,kita menyelesaikan sistem linier yang di berikan dengan mereduksi matriks yang di perbesar menjadi

Dimana penyelesaian sistem tersebut terbukti. Ini merupakan suatu contoh matriks yang berbentuk baris-eselon tereduksi Sebuah matriks harus mempunyai sifat-sifat berikut ini. 1.Jika suatu baris tidak seluruhnya terdiri dari nol,maka angka tak nol pertama dalam baris tersebut adalah sebuah angka 1(kita sebut ini utama 1) 2.jika ada sebarang baris yang seluruhnya terdiri dari nol ,maka baris-baris ini dikelompokkan bersama di bagian bawah matriks. 3. jika sebarang dua baris yang berurutan yang tidak seluruhnya terdiri dari nol,utama 1 dalam baris yang lebih bawah terletak di sebelah kanan utama 1 dalam baris yang lebih atas 4.masing-masing kolom yang berisi sebuah utama 1 mempunyai nol di tempat lainnya Suatu matriks yang mempunyai sifat 1,2 dan 3 di sebut mempunyai bentuk bariseselon Contoh :Matriks-matriks berikut ini berada dalam bentuk baris-eselon [ ] [ ],[ ],[ ]

Contoh : Matriks bentuk baris-eselon [ ], [ ], [ ]

Contoh

Anggap bahwa matriks yang diperbanyak suatu sistem persamaan linier telah direduksi oleh operasi baris menjadi bentuk baris eselon tereduksi yang diberikan. Selesaikan sistem tersebut. ] ]

(a)[

(b)[

(c)[

(d)[

Penyelesaian (a) sistem persamaan yang berpadanan adalah x1= 5 x2=-2 x3= 4 Tanpa menghitungnya kita dapatkan x1=5, x2=-2 , x3=4 Penyelesaian (b) Sistem persamaan yang berpadan adalah : x1 x2 x3 +4x4=-1 +2x4 =6 +3x4 =2

Karena x1,x2,x3 berpadanan dendan utama 1 dalam matriks yang diperbanyak kita mempunyai peubah utama. Peubah non-utama (dalam kasus in X4) Disebut peubah bebas.Menyelesaikan untuk peubah-ubah utama dalam bentuk peubah bebas memberikan. x1 = -1 -4x4 x2=6-2x4 x3= 2 3x4

Dari bentuk persamaan ini kita lihat bahwa peubah bebas x4 bisa diberi sembarang nilai ,katakanlah t, yang kemudian menentukan nilai peubah utama x1,x2, dan x3.jadi ada tak hingga banyaknya penyelesaian ,dan penyelesaian umumnya diberikan oleh rumus x1= -1-4t, x2= 6 2t, x3= 2-3t, x4= t Penyelesaian (c) Sistem prsamaan yang berpadanaan adalah x1+6x2 x3 X4 +4x5=-2 +3X5 =1 +5x5=2

Disini peubah utamanya adalah x1,x3,x4 dan peubah-ubah bebas nya adalah x2 dan x5 . Menyelesaikan untuk peubah-ubah utama dalam bentuk peubah bebas memberikan x1 = -2-6x2-4x5 x3 = 1-3x5 karena x5 bisa di beri sembarang nilai t ,dan x2 bisa di beri sembarang nilai s maka adalah tak hingga banyak nya penyelesaian.Penyelesaian umum nya di berikan oleh rumus x1 = -2 -6s -4t x2 =s, x3=1-3t x4 =2-5t x5 =t

Penyelesaian (d).Persamaan terakhir dalam sistem persamaan yang berpadanan adalah 0x1 + 0x2 +0x3 = 1 Karena persamaan ini tidak bisa di penuhi ,maka tidak ada penyelesaian sistem terbuat.

Eliminasi Gauss-Jordan Thomas (1984:93-94) mengatakan bahwa setiap matriks memiliki bentuk eselon baris tereduksi yang unik, artinya kita akan memperoleh bentuk eselon baris tereduksi yang sama untuk matriks tertentu bagaimanapun variasi operasi baris yang dilakukan. Langkah-langkah operasi baris yang dikemukakan oleh Gauss dan disempurnakan oleh Jordan sehingga dikenal dengan Eliminasi Gauss-Jordan, sebagai berikut: 1.Jika suatu baris tidak seluruhnya dari nol, maka bilangan tak nol pertama pada baris itu adalah 1. Bilangan ini disebut 1 utama (leading 1). 2.Jika terdapat baris yang seluruhnya terdiri dari nol, maka baris-baris ini akan dikelompokkan bersama pada bagian paling bawah dari matriks. 3.Jika terdapat dua baris berurutan yang tidak seluruhnya dari nol, maka 1 utama pada baris yang lebih rendah terdapat pada kolom yang lebih kanan dari 1 utama pada baris yang lebih tinggi. 4.Setiap kolom memiliki 1 utama memiliki nol pada tempat lain. Misal kita punya matriks berikut:

Langkah 1. Perhatikan kolom paling kiri yang tidak seluruhnya nol.

Langkah 2. Jika perlu, pertukarkan baris paling atas dengan baris lain untuk menempatkan entri tak nol pada puncak kolom yang kita peroleh pada langkah 1.

Baris pertama dipertukarkan dengan baris ke dua

Langkah 3. Jika entri yang kini berada pada kolom yang kita peroleh padalangkah1 adalah a, kalikan dengan baris pertama dengan 1/a sehingga membentuk 1 utama. [ ]

Baris pertama dari matriks sebelumnya dikalikan dengan 1/2 Langkah 4. Tambahkan kelipatan yang sesuai dari baris paling atas ke baris-baris di bawahnya sehingga semua entri di bawah 1 utama menjadi nol.

-2 kali baris pertama sebelumnya ditambahkan ke baris ketiga

Langkah 5. Sekarang tutuplah baris paling atas dari matriks dan mulailah lagi dengan langkah 1 pada submatriks yang tersisa. Lanjutkan langkah ini hingga seluruhnya matriks berada dalam bentuk eselon baris.

lihat kolom ketiga dari kiri tidak semuanya nol

baris kedua dari matriks dikalikan dengan dengan -1/2 untuk memperoleh 1 utama

-5 kali baris kedua


ditambahkan pada baris ketiga untuk memperoleh nol di bawah 1 utama.

baris paling atas submatriks ditutup kita kembali ke langkah 1

Kolom tak nol paling kiri dalam sub-matriks yang baru

baris ketiga dikalikan dengan 2 untuk mendapatkan 1 utama berikutnya.

Langkah 6. Mulailah dengan baris tak nol terakhir dan bergerak ke atas, tambahkan kelipatan yang sesuai dari tiap-tiap baris ke baris di atasnya untuk memperoleh nol di atas 1 utama.
7/2 Kalibaris ke tiga matriks yang ssebelumnya ditambahkan kebaris kedua

-6 kali baris ketiga ditambahkan ke baris pertama

5 kali baris kedua ditam-bahkan ke baris pertama

Langkah 1 5 dinamakan Eliminasi Gauss, jika prosedurnya sampai pada langkah 6 dinamakan Eliminasi Gauss-Jordan.
CONTOH 3.Selesaikan lah penyelesaain dengan eliminasi gauss jordhan. X1 +3X2-2X3 +2X5 -3X6 +15X6 =0 =-1 =5 =6

2X1+6X2-5X3-2X4+4X5 5X3+10X4 2X1+6X2

+8X4+4X5+18X6

Matriks yang diperbanyak untuk sistem tersebut adalah

Menambahkan -2 kali baris pertama ke baris kedua dan ke empat menghasilkan

Mengalikan baris kedua dengan -1 dan kemudian menambahkan -5 kali baris ke2 yang baru ke baris

Mempertukarkan baris ketiga dan ke empat dan kemudian mengalirkan baris ke tiga dari matriks yang di hasilkan dengan 1/6 menghasilkan bentuk baris eselon

Menambahkan -3 kali baris ketiga ke baris kedua dan kemudian menambahkan kali baris kedua dari matriks yang di hasilkan ke baris pertama menghasilkan bentuk baris eselon tereduksi

Sistem persamaan yang berpadanan adalah X1 +3x2 +4x4+2x5 =0 X3+2x4 =0 X6=1/3

(kami telah menghilangkan persamaan terakhir.0x1+0x2+0x3+0x4+0x5+0x6=0 karena persamaan ini secara otomatis akan terpenuhi oleh penyelesain dari persamaan yang msih tersisah).Dengan menyelesaikan untuk peubah utama,kita peroleh X1 = -3x2-4x4-2x5 X3=-2x4 X6=1/3 Jika kita memberi sembarang nilai r,s,dan t masing Masing kepada peubah bebas x2,x4,danx5 penyelesaian umumnya di berikan oleh rumus X1=-3r-4s-2t, x2=r, x3=-2s, x4=s, X5=t, X6=1/3

Contoh 4:Selain menyelesaikan linier dengan menggunakan eliminasi gaussian . kita juga dapat menyelesaikannya dengan suatu teknik yang di sebut subsitusi-balik.Seperti contoh 3 bentuk baris-eselon dari matriks yang diperbanyak adalah [ ]

Untuk menyelesaikan persamaan yang berpadanan X1 +3x2 -2x3+2x5 =0 X3+2x4+3x5 =1 X6= Kita lakukan yang berikut ini Langkah 1 :Selesaikan persamaan untuk peubah peubah utama X1 = -3x2 +2x3-2x5 x3=1-2x4-3x6 X6=1/3

Langkah 2 :Mulai dengan persamaan yang paling bawah dan lanjutkan keatas,secara berturut turut subsitusikan masing masing persamaan kesemua persamaan diatasnya. Mensubsitusikan x6=1/3 persamaan kedua menghasilkan

X1 = -3x2 +2x3-2x5 X3=-2x4 X6=1/3 Mensubstitusikan x3=-2x4 kepersamaan pertama menghasilkan X1 = -3x2 -4x4-2x5 X3=-2x4 X6=1/3 Langkah 3:Tetapkan sembarang nilai untuk peubah-peubah acak,jika ada. Jika kita memberi sembarang nilai r,s,dan t masing masing kepada peubah bebas x2,x4,danx5 penyelesaian umumnya di berikan oleh rumus X1=-3r-4s-2t, x2=r, x3=-2s, x4=s, X5=t, X6=1/3

Ini sesuai dengan penyelesaian yang di peroleh dengan contoh tiga. Sembarang nilai yang di berikan ke peubah peubah acak sering di sebut parameter meskipun secara umum kita akan menggunakan huruf r,s,t,...untuk parameter,tetapi sembarang huruf yang tidak rancu dengan nama peubah boleh di gunakan Contoh 5 .Selesaikan X + Y +2Z =9 2X +4Y -3Z =1 3X +6Y-5Z =0

Dengan eliminasi gaussian jordhan dan subsitusi balik. Penyelesaian . ini adalah sistem dalam contoh 3 bagian 1.1 dalam contoh itu kita mengubah matriks diperbanyak

Menjadi bentuk baris eselon

Sitem yang berpadanan dengan matriks adalah X + y +2z = 9 Y- z=Z=3 Menyelesaikan untuk peubah-peubah utama menghasilkan X = 9 Y -2Z Y=- + z Z =3 Mensubstitusikan persamaan yang dibawah kepersamaan yang diatas nya menghasilkan X = 3-Y, Y =2, Z= 3

Dan mensubstitusikan persaamaan kedua kepersamaan teratas menghasilkan X= 1, Y=2, Z=3

Penyelesaain ini sesuai dengan hasil yang ditemukan dengan menggunakan eliminasi gauss jordan pada contoh tiga bagian 1.1

SISTEM LINIER HOMOGEN Suatu sistem persamaan linier dikatakan homogen jika konstanta nya semua nya 0 : yaitu , jika sistem tersebut mempunyai bentuk A11X1+A12X2+...+A1nXn=0 A21X1+A22X2+...+A2nXn=0 . . . . . .

Am1X1+Am2X2+...+AmnXn=0 Sistem persamaan linier hom0gen mempunyai sifat konstiten karena semua sistem seperti ini mempunyai x1=0,x2=0....xn=0 disebut dengan penyelesaain trivial ; jika ada penyelesaain yang lainnya maka disebut penyelesaan tak trivial. Dalam penyelesaain trivial hanya ada 2 kemungkinaan untuk penyelesaainya ; Sistem tersebut hanya mempunyai penyelesaain trivial. Sistem tersebut mempunyai tak hingga banyak nya penyelesaainya disampai penyelesaain trivial Dalam kasus ini sistem linie homogen khusus dari 2persamaan dengan 2 peubah katakanlah, A1x+b1y=0 (A1,b1, tidak keduanya 0) A2x+b2y=0 (A2,b2, tidak keduanya 0) Grafik persamaan nya berupa garis-garis yang melalui titik asal dan penyelesaain trivialnya berpadanan dengan perpotongan dititik asal. Contoh 6.Selesaikan sistem persamaan linier homogen berikut ini dengan eliminasi gauss jordan. 2X1 +2X2-X3 +X5 =0 =0 =0 =0 y A1x+b1y=0 y A1x+b1y=0 dan A2x+b2y=0

-X1-X2+2X3-3X4 +X5 X1+X2-2X3 X3+X4 -X5 +X5

x A2x+b2y=0

Hanya penyelesaian trivial

Tak hingga banyaknya penyelesain

Penyelesaian .matriks yang diperbanyak untuk sistem ini adalah

Dengan mereduksi matriks ini menjadi bentuk baris eselon tereduksi,kita peroleh

Sistem persamaan yang berpadanan adalah X1+x2 X3 X4 +x5=0 +X5=0 =0

Menyelesaikan untuk peubah utama menghasilkan X1=-X2-X5 X3=-X5 X4=0 Jadi penyelesaian umumnya adalah X1=-s-t , X2=s, X3=-t X4=0 X5=t

Perhatikan bahwa penyelesaain trivial diperoleh jika s = t=0

Sebuah sistem persamaan linier homogen dengan jumlah peubah yang lebih banyak dari pada jumlah persamaan mempunyai tak hingga banyaknya penyelesaaian.

PENYELESAAIAN KOMPUTER DARI SISTEM LINIER Algoritma computer untuk menyelesaikan sistem-sistem yang didasarkan pada eliminasi gaussian atau eliminasi gauss jordan tetapi prosuder-prosedur dasarnya sering dimodifikasi untuk menangani isu-isu seperti ; M engurangi kesalahan pembulatan Meminimalkan penggunaan memori computer Menyelesaikan sistem dengan kecepatan maksmum Dapat disimpulkan ; Penyelesaaian computer dari sistem linier tidak begitu dipergunakan dalam menyelesaikan sistem linier apabila tidak ada oprasi pecahan ,pecahan dapat dihindari Jika kita sudah dapat menguasai metode gaussian dan gauss jordan.

Kasimpulan :
Eliminasi Gauss adalah suatu cara mengoperasikan nilai-nilai di dalam matriks sehingga menjadi matriks yang lebih sederhana (ditemukan oleh Carl Friedrich Gauss). Caranya adalah dengan melakukan operasi baris sehingga matriks tersebut menjadi matriks yang Eselon-baris. Ini dapat digunakan sebagai salah satu metode penyelesaian persamaan linear dengan menggunakan matriks. Caranya dengan mengubah persamaan linear tersebut ke dalam matriks teraugmentasi dan mengoperasikannya. Setelah menjadi matriks Eselon-baris, lakukan substitusi balik untuk mendapatkan nilai dari variabel-variabel tersebut.Sedangkan Eliminasi Gauss-Jordan adalah pengembangan dari eliminasi Gauss yang hasilnya lebih sederhana. Caranya adalah dengan meneruskan operasi baris dari eliminasi Gauss sehingga menghasilkan matriks yang Eselon-baris tereduksi. Ini juga dapat digunakan sebagai salah satu metode penyelesaian persamaan linear dengan menggunakan matriks. Caranya dengan mengubah persamaan linear tersebut ke dalam matriks teraugmentasi dan mengoperasikannya. Setelah menjadi matriks Eselon-baris tereduksi, maka langsung dapat ditentukan nilai dari variabelvariabelnya tanpa substitusi balik.

DAFTAR PUSTAKA

Anton,Howard.2000.Dasar-dasar Aljabar Linier.Batam center:Interaksara internet

Вам также может понравиться