Вы находитесь на странице: 1из 4

Cendekiawan Muslim, Adian Husaini, menilai materi mentoring pada berbagai Lembaga Dakwah Kampus, masih kurang berkualitas

dari sisi ilmiah. Selain materi-materi taat kepada Allah dan Rasulnya, seharusnya materi juga memuat isu dan tantangan kontemporer. Seperti sekularisme, liberalisme multikulturalisme, dan pluralisme Karena itu yang sehari-hari dihadapi oleh mahasiswa, ujar Adian Husaini kepada Eramuslim.com, Jumat (23/12).

Dalam konteks ini, Adian mencontohkan bagaimana terobosan yang dilakukan Profesor Rasjidi dalam menjelaskan Islam di perguruan tinggi. Rasjidi tidak saja membahas tema-tema umum dalam Islam, tetapi juga sudah membahas tema-tema menantang seperti pluralisme agama, saintifisme, dan positifisme. Padahal itu di tahun 70-an, tambahnya yang Jumat lalu menjadi pembicara dalam bedah buku Profesor Rasjidi, Empat Kuliah Agama Islam di Perguruan Tinggi, di Mesjid UI. Karenanya, menurut Adian, mulai saat ini materi mentoring haruslah memberikan dasar-dasar berfikir dimana kita bisa mengakui kebenaran Islam, kebenaran Al Quran dan kebenaran kenabian Muhammad saw bukan saja berdasarkan ayat-ayat Quran, tapi juga kajian sejarah.

Adian juga mendorong agar materi mentoring menyediakan basis kajian komparatif, baik komparasi dari segi peradaban, maupun komparasi dalam hal agama. Itu karena cara komparasi ini model paling mudah dicerna oleh mahasiswa maupun masyarakat, tambahnya.

Sebenarnya, dosen di Universitas Ibnu Khaldun ini pernah mengusulkan kepada Menteri Agama saat dipegang oleh Maftuh Basyuni supaya ada peningatan kualitas pendidikan agama di perguruan tinggi.

Karena mahasiswa ini ilmiah, jadi harus diberikan argumentasi-argumentasi dan hujah-hujah yang kuat. Bukan pokoknya kamu harus yakin. Tidak begitu, tegas Adian.

Akan tetapi, disamping materinya harus baik, mentor-nya pun juga harus cerdas. Para pementor tidak bisa diambil secara sembarangan. Sekarang yang harus kita lakukan adalah mencetak akademisi-akademisi yang baik, pungkasnya. (Pz)

Pasca pencekalan Ahmad Dhani Yahudi Indonesia yang selalu mempropagandakan pemujaan syetan

secara terselubung oleh 11 Ormas Cirebon 16 desember lalu, berkembang issu bahwa acara-acara infotainmen di televisi tidak akan menayangkan berita itu, karena dibayar oleh pihak sponsor yang berkepentingan dengan citra Ahmad Dhani. Dan memang kemudian terbukti tidak ada satupun televisi yang menayangkan berita itu hingga tanggal 21 desember 2011 ini.

Ahmad Dhani semula akan tampil tanggal 16 desember lalu di Cirebon, untuk meramaikan acara HUT sebuah diskotek terkenal di Kabupaten Cirebon yang berbatasan dengan Kota Cirebon, pada malam harinya, sedangkan siang harinya direncanakan tampil di sebuah waralaba Amerika di Kota Cirebon.

Hal itu menimbulkan kemarahan 11 Ormas Islam, yaitu Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Persatuan Islam (Persis), Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI), Gerakan Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat (GAPAS), Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Muslim Cirebon (GMC), Forum Komunikasi Aktivis Masjid (FKAM), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Pagar Aqidah (Gardah), Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) dan Forum Silaturrahmi Kota Wali (FOS Kawal). Mereka bergerak cepat meminta aparat keamanan untuk membatalkan tampilnya Ahmad Dhani.

Bukan hanya Ahmad Dhani, Ormas Islam juga meminta kepada seluruh tempat hiburan untuk tidak menampilkan semua grup atau personel yang terkait dibawah naungan manajemen Ahmad Dhani, dan semua artis ikon pornografi dan porno aksi, seperti Julia Peres, Dewi Persik, Trio Macan dan lain-lain. Artis yang sudah batal tampil di Cirebon adalah Annisa Bahar.

Ormas-Ormas Islam menerima informasi dari sebuah sumber yang layak dipercaya, bahwa Ahmad Dhani kemudian bersedia tidak tampil di Cirebon, dengan catatan tidak boleh ada pihak infotainmen yang menayangkan berita itu. Dan untuk itu dia meminta kepada sponsor yakni sebuah perusahaan rokok untuk bertanggungjawab menanganinya. Pihak sponsor kemudian membayar pihak-pihak infotainmen supaya tidak menayangkannya. Sumber ini menyebutkan, walaupun pihak sponsor konon mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk membayar, tapi uang itu tidak ada artinya dari keuntungan yang mereka miliki.

Sumber ini juga menegaskan, tidak ada sponsor yang berpihak pada kepentingan Islam dan Ummat islam. Sedangkan Ahmad Dhani merupakan ikon penting bagi kepentingan mereka. Jadi pihak sponsor pasti akan bekerja keras untuk melindunginya. Jadi jelas bagi Ummat Islam, bahwa infotainmen dan segala yang berhubungan dengannya, adalah upaya penting dari perang pemikiran dan perang informasi untuk melumpuhkan Islam.

Pihak Ahmad Dhani melakukan serangan balik melalui pengacaranya Syamsul Huda, dia menuding, Ormas-Ormas Islam itu hanya mencari popularitas dengan mencekal dirinya, Ada anggapan pada Ormas-Ormas Islam itu, kalau ingin terkenal, lawan saja Ahmad Dhani ungkap Syamsul, seperti yang ditulis sebuah harian Ibu Kota 15 Desember lalu. Tentu saja hal itu jadi bahan tertawaan

Ormas-Ormas Islam. (Humas Forum Ukhuwah Islamiyah dan Ormas-Ormas Anti Yahudi Cirebon)

Pengelola dan pengunjung sejumlah toko-toko buku di Tanjungbalai Karimun, Rabu (19/10/2011) sekitar pukul 14:30 WIB dibuat kaget dengan kedatangan Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Tanjungbalai Karimun, Hanjaya Candra SH beserta beberapa orang anggotanya. Hanjaya dan orangorangnya melakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait peredaran 9 judul buku terlarang di tokotoko buku tersebut.

Sidak tersebut diantaranya dilakukan di Toko Buku Salemba depan kantor Imigrasi, Kolong, TB Bintaro samping Swalayan Indo A Yani, Jack Agency depan BNI, TB Al Kautsar Pasar Sri Karimun.

Hanjaya Candra SH, Kasi Intel Kejari Tanjungbalai Karimun kepada wartawan mengatakan ada 9 judul buku yang dicekal peredarannya di Indonesia termasuk di Kabupaten Karimun oleh Jaksa Muda Intelijen (Jamintel) Kejagung RI. Hal itu dikarenakan isi buku tersebut dinilai beraliran kerasa dan menyimpang dari ajaran agama tertentu.

Selain itu, buku tersebut dikhawatirkan akan cendrung menciptakan bentuk-bentuk pemikiran terorisme bagi pembacanya.

"Ke sembilan judul buku tersebut dikhawatirkan membuat pembacanya terprovokasi mengikuti teoriteori yang dipaparkan," kata Hanjaya Candra usai sidak. Daftar Buku Dalam Pengawasan Kejari:

1. Tafsir Fi Zhilalil Quran Jilid 2 karangan Sayyid Quthb, Diterjemahkan oleh As'ad Yasin-Muahotob Hamzah, Terbitan Gema Insani Depok-Jakarta 2001.

2. Loyalitas dan Anti Loyalitas dalam Islam karangan Muhammad bin Sa'id Al Qathani diterjemahkan oleh Salahudin bin Abu Sayid terbitan PT Era Adi Citra Intermedia-Solo 2009.

3. Ikrar Perjuangan Islam karangan DR Najih Ibrahim diterjemahkan oleh Abu Ayub Ansyori terbitan Pustaka Al Alaq dan Al Qowam-Solo 2009

4. Khilafah Islamiyah-Suatu Realita bukan Khayalan karangan Prof DR Syeikh Yusuf Al Qaradawi diterjemahkan oleh Ahmad Nuryadi, terbitan PT Fikahati Aneka-Jakarta 2000.

5. Kado Istimewa untuk Sang Mujahid karangan Syakh Dr Abdullah Azzam, diterjemahkan oleh Abdul Fattan Al Bourie, terbitan PT Pustaka Al Alaq-Solo 2008.

6. Catatan dari Penjara - Untuk Mengamalkan dan Menegakan Dinul Islam karangan Abu Bakar Ba'asyir, terbitan Mushaf, Depok Jawa Barat, 2008.

7. Bagaimana Membangun Kembali Negara Khilafah karangan Syabab Hizbut Tahrir Inggris, diterjemahkan oleh M Ramdhan Adi, terbitan Pustaka Thariqul Izzah, Bogor 2008.

8. Syariat Islam-Solusi Universal karangan Prof Wahbah Az Zuhali, diterjemahkan oleh Ridwan Yahya LC, terbitan Pustaka Nawaitu, Jakarta Timur 2004.

9. Visi Politik Gerakan Jihad karangan Hazim Al Madanidan Abu Mus'ab As Suri, diterjemahkan oleh Luqman Hakim Lc dan Umarul Faruq Lc, terbitan Jazera, Solo 2010. (Pz/trib)

Вам также может понравиться