Вы находитесь на странице: 1из 9

LAPORAN PERCOBAAN KIMIA September 2007

Disusun untuk Melengkapi Tugas Kimia

OLEH:
Afifa Rahma Hani Amanda Yuniar Danti Bregas Eka Adhinata Yuswanto Dian Retno Ayuning Tyas Hasma Harianto Fariz Hidayat Yulinar Risky Karaman (XI IPA 1 / 04) (XI IPA 1 / 08) (XI IPA 1 / 12) (XI IPA 1 / 17) (XI IPA 1 / 25) (XI IPA 1 / 22) (XI IPA 1 / 38)

SMA NEGERI 1 BATU JL. H. AGUS SALIM 57 BATU TELP. 0341 591310 TAHUN 2007/2008

Percobaan I
Judul Percobaan Tujuan Percobaan : Reaksi Eksoterm dan Endoterm : Mengetahui dan memahami reaksi eksoterm dan endoterm beserta gejala-gejala yang menyertainya Alat : 1. Gelas Kimia 2. Tabung Reaksi 3. Termometer 4. Lilin penutup pengganti gabus 5. Sendok Pengaduk 6. Tissue Bahan : 1. Air murni (H2O) 2. Natrium Hidroksida (NaOH) 3. Kalsium Oksida (CaO) 4. Urea 5. Barium Hidroksida (Ba(OH)2) 6. Amonium Klorida (NH4Cl) Langkah Kerja : I. Percobaan (a) 1. Mengisi gelas kimia dengan air 2. Mengukur temperatur air 3. Mencatat hasil pengukuran temperatur 4. Menambahkan NaOH pada gelas berisi air 5. Mengaduk campuran NaOH dan air 6. Mengukur temperatur campuran 7. Mencatat hasil pengukuran temperatur 8. Mengamati gejala-gejala perubahan yang terjadi 9. Mencatat hasil pengamatan

10. Membersihkan alat dari campuran untuk digunakan pada percobaan selanjutnya II. Percobaan (b) 1. Mengisi gelas kimia dengan air 2. Mengukur temperatur air 3. Mencatat hasil pengukuran temperatur 4. Menambahkan CaO pada gelas berisi air 5. Mengaduk campuran CaO dan air 6. Mengukur temperatur campuran 7. Mencatat hasil pengukuran temperatur 8. Mengamati gejala-gejala perubahan yang terjadi 9. Mencatat hasil pengamatan 10. Membersihkan alat dari campuran untuk digunakan pada percobaan selanjutnya III. Percobaan (c) 1. Mengisi gelas kimia dengan air 2. Mengukur temperatur air 3. Mencatat hasil pengukuran temperatur 4. Menambahkan urea pada gelas berisi air 5. Mengaduk campuran urea dan air 6. Mengukur temperatur campuran 7. Mencatat hasil pengukuran temperatur 8. Mengamati gejala-gejala perubahan yang terjadi 9. Mencatat hasil pengamatan 10. Membersihkan alat dari campuran untuk disimpan IV. Percobaan (d) 1. Mengisi tabung reaksi dengan Ba(OH)2 2. Mengukur temperatur Ba(OH)2 3. Mencatat hasil pengukuran temperatur 4. Menambahkan NH4Cl pada tabung reaksi yang berisi Ba(OH)2 5. Menutup tabung reaksi dengan lilin yang telah mengelilingi termometer 6. Mengocok ringan campuran Ba(OH)2 dan NH4 Cl 7. Mengukur temperatur campuran

8. Mencatat hasil pengukuran temperatur 9. Mengamati gejala-gejala perubahan yang terjadi 10. Mencatat hasil pengamatan 11. Membersihkan alat dari campuran untuk disimpan Pengamatan : Percobaan (a) : Tawal = 26oC Takhir = 29oC Percobaan (b) : Tawal = 26oC Takhir = 53oC Percobaan (c) : Tawal = 26oC Takhir = 19oC Percobaan (d) : Tawal = 26oC Takhir = 22oC 1. Pada percobaan (a) dan (b), suhu akhir meningkat, Tawal < Takhir 2. Pada percobaan (c) dan (d), suhu akhir menurun, Tawal > Takhir Jawab Pertanyaan : 1. Tentukan pada percobaan mana terjadi: a. b. Reaksi eksoterm Reaksi endoterm Percobaan (a) dan (b), karena sistem melepas kalor Percobaan (c) dan (d), karena sistem menyerap kalor 2. Bagaimana entalpi sistem, jika suatu proses mengalami reaksi eksoterm? Jika Entalpi reaktan > Entalpi produk. Perubahan entalpi bernilai negative (-), yang harga mutlaknya sebesar kalor yang dilepaskan. 3. Bagaimana entalpi sistem, jika suatu proses mengalami reaksi endoterm? Jika Entalpi reaktan < Entalpi produk. Perubahan entalpi bernilai positif (+), yang harga mutlaknya sebesar kalor yang diserap.

4. Tulislah harga perubahan entalpi sistem (positif / negatif) pada: a. kalor. b. kalor. 5. Gambar diagram tingkat energi reaktan dan produk pada: a. Reaksi eksoterm Reaksi Endoterm : Perubahan entalpi positif (+) karena system menyerap Reaksi Eksoterm : Perubahan entalpi negative (-) karena system melepas

b.

Reaksi Endoterm

Kesimpulan : 1. Reaksi eksoterm adalah reaksi di mana sistem melepas kalor H reaksinya berharga (-), dengan rumus H=HP-HR < 0 Diagram tingkat energinya

2. Reaksi endoterm adalah reaksi di mana sistem menyerap kalor H reaksinya berharga (+), dengan rumus H=HP-HR > 0 Diagram tingkat energinya

Pengembangan Materi : 1. Pada Reaksi Eksoterm kalor mengalir dari sistem ke lingkungan, dengan kata lain sistem membebaskan energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil daripada entalpi reaktan, sehingga perubahan entalpinya bertanda negatif ( H=HP-HR < 0) 2. Pada Reaksi Endoterm kalor mengalir dari lingkungan ke sistem, dengan kata lain sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah, artinya entalpi produk lebih besar daripada entalpi reaktan, sehingga perubahan entalpinya bertanda positif ( H=HP-HR < 0)

Percobaan II
Judul Percobaan Tujuan Percobaan : Menentukan H Reaksi dengan melakukan percobaan sederhana : Mengetahui dan memahami cara menentukan H Reaksi dengan melakukan percobaan sederhana Alat : 1. Gelas Kimia (dianggap sebagai kalorimeter sederhana bersama termometer) 2. Termometer 3. Sendok Pengaduk 4. Tissue Bahan : 1. 2. 50 ml NaOH 1M 50 ml HCl 1M

Langkah Kerja : 1. Mengisi gelas kimia pertama dengan 50 ml NaOH 1M 2. Mengukur temperatur NaOH 1M 3. Mengisi gelas kimia kedua dengan 50 ml HCl 1M 4. Mengukur temperatur HCl 1M 5. Mencampur 50 ml NaOH 1M dan 50 ml HCl 1M 6. Mengukur temperatur campuran 7. Membersihkan alat untuk disimpan 8. Menghitung T dengan rumus T=Takhir-Tawal 9. Menghitung qlarutan dengan rumus qlarutan= mc T 10. Menghitung qreaksi dengan rumus qreaksi= -qlarutan 11. Menentukan H penetralan yang menghasilkan 1 mol air dengan rumus H= q reaksi /mol

Pengamatan : T NaOH= 24oC T HCl= 23 oC T awal = T NaOH + T HCl 2 = 23,5oC = (24 + 23) oC 2

T akhir = 25oC T = Takhir T awal = (25-2,5)oC = 1,5oC Q = mc T = 100 X 4,18 X 1,5 = 0,627 kJ q reaksi = -q larutan = -0,627 kJ Jawab Pertanyaan : 1. Tuliskan persamaan reaksi antara NaOH dan HCl! NaOH (aq) + HCl (aq) NaCl (aq) + H2O (l) 2. Hitung jumlah mol NaOH dan HCl yang direaksikan! mol HCl; n = V.M = 0,05 L . 1 mol L-1 = 0,05 mol mol NaOH; n = V.M = 0,05 L . 1 mol L-1 = 0,05 mol 3. Berapa mol air yang terbentuk pada reaksi netralisasi tersebut? Koefisien HCl = koefisien NaOH = koefisien NaCl = koefisien H2O mol HCl = mol NaOH = mol NaCl = mol H2O = 0,05 mol

4. Berapa perubahan entalpi netralisasi (tiap mol air) reaksi tersebut? q reaksi = -q laruta = -0,627 kJ H = 1/0,05 X 0,627 = -12,54 kJ/mol 5. Berdasarkan data standar H netralisasi NaOH dan HCl adalah 55,8 Jelaskan faktor apakah yang dapat mempengaruhi perbedaan data percobaan? a. Ketelitian b. Susu awal yang berbeda c. Ketepatan alat yang digunakan Kesimpulan : Persamaan termokimia dari reaksi hasil percobaan adalah NaOH (aq) + HCl (aq) NaCl (aq) + H2O (l) H = -12,54 kJ/mol
kJ

/mol.

H reaksi dapat ditentukan melalui percobaan sederhana, langkah menentukan H pada reaksi penetralan NaOH dan HCl: 1. Mengukur T melalui percobaan dengan rumus T = T akhir T awal 2. Menghitung q laruta dengan rumus Q=mc T 3. Mengitung q reaksi dengan rumus q reaksi = -q laruta 4. Menentukan H penetralan yang menghasilkan 1 mol air dengan rumus H= q reaksi /mol Pengembangan Materi : Cara penentuan kalor reaksi dengan menggunakan kalorimeter disebut kalorimetri. Data H reaksi yang terdapat pada tabel-tabel umumnya dientukan secara kalorimetris. Kalorimeter adalah suatu sistem terisolasi. Dengan demikian semua kalor yang dibebaskan oleh reaksi yang terjadi di dalam kalorimeter tidak ada yang terbuang ke luar kalorimeter. Dengan mengukur kenakan suhu di dalam kalorimeter, kita dapat menentukan jumlah kalor yang diserap oleh air serta perangkat kalorimeter berdasarkan rumus: 1. q laruta =mcT 2. q reaksi = -q laruta

Вам также может понравиться