Вы находитесь на странице: 1из 11

MAKALAH

RANGKAIAN LC
Artikel ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Gelombang Optik

Disusun Oleh kelompok 9:

1. Hendrawan W. P. 2. Meya Datu M. F. 3. Rizquna 4. Ellinda Eka W. 5. Asfiainnisa

(100210102001) (100210102010)

(100210102019) (100210102059)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2012

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rangkaian LC Rangkaian LC merupakan rangkaian elektronik sederhana yang terdiri dari tegangan sumber Vd, induktor L dan kapasitor C. Semua komponen tersebut disusun secara seri. Rangkaian ini disebut undamped karena memang tidak ada resistor yang berfungsi sebagai dumper. Rangkaian RC dapat ditunjukkan pada gambar dibawah ini,

Sirkuit yang membentuk osilator harmonik untuk saat ini dan akan beresonansi hanya dalam cara yang sama seperti sebuah sirkuit LC. Jika terdapat resistor membuat setiap osilasi diinduksi dalam rangkaian akan mati dari waktu ke waktu jika tidak terus berjalan dengan sumber. Ini efek dari resistor disebut redaman. Namun dalam rangkaian LC ini tidak terdapat resistor sebagai redaman. Gambar diatas adalah gambar untuk rangkaian L-C seri yang bisa disebut juga rangkaian L-C bergandeng. Sebuah rangkaian LC (Undamped Series-Resonant Circuit) ditunjukkan pada Gambar 1 dengan tegangan input Vdsaat t0. Kondisi awal atau pada saat t0 dari state variable arus induktor iL dan tegangan kapasitor vc adalah IL0 danVc0. Persamaan rangkaian di atas adalah sebagai berikut:

........................................(1)

.............................................(2)

Untuk mendapatkan variable vc, persamaan (2) bisa diubah menjadi:

...................................................(3) Dengan menggabungkan persamaan (3) ke dalam persamaan (1) maka Vd menjadi:

.....................................(4)

Untuk membuktikan bahwa rangkaian tersebut adalah Undamped Series-Resonant Circuit, maka dengan menggunakan transformasi Laplace, persamaan (3) dan persamaan (4) bisa ditulis sebagai berikut:

.........................................(5)

.........................................................(6) Hubungan tegangan input Vd(s) dan tegangan output Vc(s) adalah sebagai berikut:

...............................................(7) dimana

............................................................(8) Sehingga persamaan (7) bisa ditulis sebagai berikut:

...................................................(9) Pada persamaan (9) terlihat bahwa sistem (rangkaian) tersebut tidak mempunyai rasio dumping .

Gambar

gelombang

tegangan

kapasitor

dan

arus

inductor

pada

saat IL0=0.5 dan Vc0=0.75 bisa dilihat pada gambar berikut.

2.2 Persamaan dalam Rangkaian LC Pada rangkaian LC terdapat bahwa berdasarkan hukum kirchoff berlaku :

Dimana VC = Dengan subtitusi

dan VL = dan diperoleh :

Dengan menggunakan

diperoleh persamaan sebagai berikut :

Dimana

Lalu

Dengan

adalah frekuensi sudut alami, sehingga persamaan diatas menjadi

2.3 Tegangan dan Impedansi Rangkaian LC Arus dan tegangan yang mengalir pada rangkaian LC merupakan arus dan tegangan efektif sedangkan pada rangkaian resesif, induktif dan kapasitif murni menggunakan arus dan tegangan maksimal. Pada rangkaian ini, rumus yang digunakan lebih sederhana jika memenuhi beberapa syarat, yaitu: Tegangan Jika VL > Vc maka V = VL VC Jika VL < VC maka V = VC - VL Jika VL = VC maka V = 0 Impedansi Jika XL > Xc maka Z = XL XC Jika XL < XC maka Z = XC - XL Jika XL = XC maka Z = 0 2.4 Getaran Listrik Dalam Rangkaian LC Getaran listrik adalah arus bolak-balik dengan frekuensi tinggi. Getaran listrik dapat dibangkitkan dalam rangkaian LC.

Pada rangkaian diatas kapasitor C dimuati sampai tegangan maksimum. Bila saklar ditutup mengalir arus sesuai arah jarum jam, tegangan C turun sampai nol. Bersamaan dengan aliran arus listrik timbul medan magnetik didalam kumparan L. Medan magnetik lenyap seketika pada saat tegangan C sama dengan nol. Bersamaan dengan itu timbul GGL induksi, akibatnya tegangan C naik kembali secara berlawanan. Karenanya dalam rangkaian mengalir arus listrik yang arahnya berlawanan dengan arah putar jarum jam. Jadi dalam rangkaian LC timbul getaran listrik yang frekuensinya :

2.5 Resonansi dalam Rangkaian L-C Resonansi dapat terjadi saat besarnya reaktansi induktif (XL) = reaktansi kapasitif (XC) dan besarnya resonansi :

fres = frekuensi resonansi (Hz) Saat terjadi resonansi (XL=XC) maka harga impedansi rangkaian mencapai nilai minimum dan besarnya sama dengan nilai resistornya. saat impedansi minimum inilah arus yang mengalir mencapai maksimum.

2.6 Rangkaian LC bergandeng Rangkaian LC bergandeng merupakan rangkaian yang terdiri dari dua buah atau lebih rangkaian LC. Gambar untuk rangkaian LC bergandeng dapat digambarkan sebagai berikut : Ia C +Q1 -Q1 L C L +Q2 -Q2 C Ib +Q3 -Q3

Berdasarkan gambar di atas dan hukum kirchhof untuk tegangan dapat dituliskan persamaan untuk masing-masing simpal rangkaaian sebagai berikut : ..............(1) ..............(2)

Setelah kedua persamaan ini diturunkan, maka kita dapatkan : ......................(3) .......................(4) Hukum kekekalan muatan memberikan hubungan-hubungan : ....................(5) ................(6) .......................(7) Substitusikan hubungan-hubungan ini ke dalam persamaan-persamaan (3) dan (4) ......................(8) .......................(9) Dimana I1 = Ia + Ib dan I2 = Ia - Ib Maka persamaan (8) dan (9) menjadi ..........................................(10) .........................................(11) Solusi masing-masing persamaan diatas adalah : I1 = A1 cos (1t + 1), 1 = = ..........................(12)

I2 = A2 cos (2t + 2), 2 =

> ..........................(13)

Kedua contoh diatas merupakan sistem yang terdiri dari sejumlah subsistem harmonis interaktif.

2.7 Energi dalam Rangkaian LC Kita dapat menghitung energy dari osilasi listrik. Energy disimpan dalam kapasitor yang diubah dalam voltase dimana voltase itu bernilai . Ini disebut energy . Ini disebut

elektrostatik. Energy juga disimpan didalam inductor yang bernilai energy magnetic. Sehingga energy totalnya yaitu:

Ternyata terdapat kesamaan untuk persamaan energy pada mekanik dan listrik, yaitu: Pada energy mekanik

Pada energy listrik

Dari kedua persamaan diatas, kita dapat melihat secara langsung korespodensi besaran antara dua persamaan diatas, yaitu: Q koresponden dengan x L koresponden dengan m 1/C koresponden dengan k Perhatikan pada rangkaian LC, arus yang mengalir pada rangkaian itu berisolasi, karena energy yang tersimpan pada rangkaian tersebut akan digunakan bersama- sama secara berulang antara kapasitor dan inductor. Sedangkan pada rangkaian RL dan RC berupa arus transien, energi yang tersimpan di inductor dan di kapasitor akan dibuang ke hambatan.

SOAL DAN JAWABAN 1. Sebuah rangkaian L-C beresonansi pada 60 Hz. Jika kapasitas kapasitornya 10 F dan resistornya 100 ohm, maka tentukan harga induktansinya. (0,704 henry) Jawab : Pada saat rangkaian L-C beresonansi, maka , dan disini tidak membutuhkan resistor karena rangkaian L-C merupakan rangkaian undamped.

2. Diketahui rangkaian L-C seri dengan kapasitansi kapasitor sebesar 800 induktansinya impedansinya. Jawab : sebesar , sedangkan , maka

dan harga tentukan

Dikarenakan

, maka

3. Buktikan bahwa rangkaian L-C adalah rangkaian yang tidak berdumping (Undamped Series-Resonant Circuit)! Untuk membuktikan bahwa rangkaian tersebut adalah Undamped Series-Resonant Circuit, melalui persamaan:

maka dengan menggunakan transformasi Laplace, persamaan bisa ditulis sebagai berikut:

Hubungan tegangan input Vd(s) dan tegangan output Vc(s) adalah sebagai berikut:

dimana

Sehingga persamaan bisa ditulis sebagai berikut:

Pada persamaan tersebut terlihat bahwa sistem (rangkaian) tersebut tidak mempunyai rasio dumping .

DAFTAR PUSTAKA M.O Tjia. 1994. Gelombang. Solo:PT.Dabara Publisher Soepeno, dan Rifati.2011.Wave and optics.Jember :Universitas Jember

Вам также может понравиться