Вы находитесь на странице: 1из 3

Proses Pembuatan Urea (Proses Pabrik Amoniak) bagian 3

Berikut lanjutan dari proses pabrik Amoniak, seperti saya jelaskan pada artikel sebelumnya, bahan baku urea adalah dari produk yang dihasilkan oleh pabrik amoniak. Tiga tahap dalam penyiapan gas synthesa. Desulfurisasi. Gas alam pada umumnya mengandung sulfur dalam bentuk H2S / Sulfur Anorganik dan Sulfur Organik seperti mercaptan yang rumus molekulnya RS. Kadar sulfur anorganiknya di dalam gas alam yang diterima industri pupuk adalah relatif kecil yaitu berkisar 0,18 -0.3 ppm sedang sulfur organiknya relatif tidak ada.

Kadar sulfur dalam gas alam yang diijinkan untuk memasuki Primary Reformer maksimum adalah 0,1 ppm. Untuk menyerap sulfur dari gas yang dari gas alam digunakan ZnO sebagai adsorbent ini bukan katalis, lihat reaksi no 1. Keberhasilan adsorbsi sulfur anorganik praktis diadsorbsi pada temperatur yang lebih rendah (200-250oC) dibandingkan dengan sulfur organik (250-400oC). Kondisi operasi di Desulfurisasi:

Pressure : 35-40 kg/cm2G Temperature Inlet : 350-400oC Temperature Outlet : 330-380oC

Primary Reformer. Ke dalam Primary Reformer dimasukan Steam bersama gas alam yang keluar dari Desulfurisasi. Sebelum bertemu katalis yang berada dalam tube yang dipanasi secara radiasi oleh burner-burner

(seperti burner pada kompor gas), campuran steam dan gas terlebih dahulu dipanasi hingga temperatur reaksi 530-650oC. Hal ini sesuai dengan jenis reaksinya yang endotermis. Disamping reaksi reforming, reaksi shift juga terjadi di Primary Reformer seperti pada reaksi no. 2 dan no. 3. Untuk menjamin bahwa reaksi berjalan sesempurna mungkin rasio steam terhadap carbon yang ada dalam gas alam (S/C) dijaga sekitar 3,1-4 (mol/mol) Kondisi operasi Primary Reformer :

Pressure : 35 40 kg/cm2G Temperature Inlet : 530 650oC Temperature Outlet : 770 811oC Kadar CH4 Outle : 9 16 % berat Kadar CO Outlet : 8 9 % berat Kadar H2 Outlet : 65 70 % berat.

Scondary Reformer. Pada dasarnya Scondary Reformer berfunggsi untuk menyempurnakan reaksi reforming yang telah terjadi di Primery Reforming. Kalau Primery Reformer sumber panas untuk reaksi reforming yang endotermis disuplay oleh burner-burner yang memberikan panasnya secara radiasi, maka sumber panas di Scondary Reformer disuplay oleh udara yang dimasukkan ke Scondary Reformer menggunakan kompresor udara. Reaksi pembakaran O2 dari udara dengan H2 hasil reaksi reforming di Primary Reformer : O2 + H2 H2O + Panas ( exothermic) Akan menghasilkan panas yang akan dipakai oleh reaksi reforming Scondary Reformer. Campuran hasil reaksi di Scondery Reformer ini akan menyisakan N2 yang praktis tidak/belum bereaksi dengan H2 dan campuran gas lainnya. N2 akan bereaksi dengan H2 nantinya di Converter Amoniak setelah menjalani berbagai proses pemurnian berikutnya. Kondisi operasi di Scondary Reformer :

Pressure Temperature Inlet Temperature Outlet CH4 Outlet CO Outlet H2 Outlet

: 35-40 kg/cm2G : 520-560oC : 950-1050oC : 0,2-1,0 % berat : 10-13 % berat : 54-56 % berat

Вам также может понравиться