Вы находитесь на странице: 1из 8

ULKUS DIABETIKUM

DEFINISI

Ulkus diabetikum adalah kelainan pada tungkai bawah yang merupakan komplikasi kronik yang paling sering pada penderita diabetes mellitus.

PATOFISIOLOGI Diabetes seringkali menyebabkan penyakit vaskular perifer yang menghambat sirkulasi darah. Kondisi kaki diabetik berasal dari suatu kombinasi dari beberapa penyebab seperti sirkulasi darah yang buruk dan neuropati. Dasar terjadinya kaki diabetik adalah adanya suatu kelainan pada saraf, kelainan pembuluh darah dan kemudian adanya infeksi. Dari ketiga hal tersebut, yang paling berperan adalah kelainan pada saraf, sedangkan kelainan pembuluh darah lebih berperan nyata pada penyembuhan luka sehingga menentukan nasib kaki. Penjelasan lainnya adalah neuropati dan angiopati sebagai faktor endogen, sedangkan tarauma dan infeksi sebagai faktor eksogen.

Dalam penjelasannya, penyakit diabetes membuat gangguan/ komplikasi melalui kerusakan pada pembuluh darah di seluruh tubuh yang disebut angiopati diabetik. Angiopati diabetes disebabkan oleh beberapa faktor yaitu genetik, metabolik dan faktor risiko yang lain. Kadar glukosa yang tinggi (hiperglikemia) ternyata mempunyai dampak negatif yang luas bukan hanya terhadap metabolisme karbohidrat, tetapi juga terhadap metabolisme protein dan lemak yang dapat menimbulkan terjadi pengapuran gangguan dan penyempitan pembuluh darah darah besar

(aterosklerosis),

akibatnya

peredaran

pembuluh

(makroangiopati) dan kecil (mikroangiopati).

Penderita hiperglikemia yang lama akan menyebabkan perubahan patologi pada pembuluh darah. Ini dapat menyebabkan penebalan tunika intima hiperplasia membran basalis arteria, oklusi (penyumbatan) arteria, dan hiperkeragulabilitas atau abnormalitas tromborsit, sehingga menghantarkan pelekatan (adhesi) dan pembekuan (agregasi).

Selain itu, hiperglikemia juga menyebabkan lekosit DM tidak normal sehingga fungsi khemotoksis di lokasi radang terganggu. Demikian pula fungsi fagositosis dan bakterisid intrasel menurun sehingga bila ada infeksi mikroorganisme (bakteri), sukar untuk dimusnahkan oleh sistem plagositosis-bakterisid intraseluler. Hal tersebut akan diperoleh lagi oleh tidak saja kekakuan arteri, namun juga diperberat oleh rheologi darah yang tidak normal. Menurut kepustakaan, adanya peningakatan kadar fripronogen dan bertambahnya reaktivitas trombosit, akan menyebabkan tingginya agregasi sel darah merah sehingga sirkulasi darah menjadi lambat, dan memudahkan terbentuknya trombosit pada dinding arteria yang sudah kaku hingga akhirnya terjadi gangguan sirkulasi.

Dalam kondisi ini, terjadi penyempitan di sekitar arteri yang sering menyebabkan penurunan sirkulasi yang signifikan di bagian bawah tungkai dan kaki. Tanda-tanda dan gejala-gejala akibat penurunan aliran darah ke tungkai meliputi klaudikasi, nyeri yang terjadi pada telapak atau kaki depan pada saat istirahat atau di malam hari, tidak ada denyut popliteal atau denyut tibial superior, kulit menipis atau berkilat, atrofi jaringan lemak subkutan ,tidak ada rambut pada tungkai dan kaki bawah, penebalan kuku, kemerahan pada area yang terkena ketika tungkai diam, atau berjuntai, dan pucat ketika kaki diangkat. Sirkulasi yang buruk ikut berperan terhadap timbulnya kaki diabetik dengan menurunkan jumlah oksigen dan nutrisi yang disuplai ke kulit maupun jaringan lain, sehingga menyebabkan luka tidak sembuhsembuh.

Keadaan kelainan saraf dapat mengenai saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf otonom. Pada gangguan pembuluh darah, kaki bisa terasa sakit, jika diraba terasa dingin, jika ada luka sukar sembuh karena aliran darah ke bagian tersebut sudah berkurang. Pemeriksaan nadi pada kaki sukar diraba, kulit tampak pucat atau kebiru-biruan, kemudian pada akhirnya dapat menjadi gangren/jaringan busuk, kemudian terinfeksi dan kuman tumbuh subur, hal ini akan membahayakan pasien karena infeksi bisa menjalar ke seluruh tubuh (sepsis). Pada gangguan pembuluh saraf disebut neuropati biabetik. Neuropati diabetik ini berupa gangguan motorik, sensorik, dan autonom yang masing-masing memegang peranan pada terjadinya luka kaki.

1. Gannguan sensoris dimana terasa baal, kurang berasa, sampai mati rasa sekalipun tertusuk jarum/paku atau terkena benda panaas. Cedera yang tanpa disadari bisa menimbulkan kalus yang dapat berubah menjadi ulkus yang bila disertai dengan infeksi berkembang menjadi selulitis dan berakhir dengan gangren. Gangren diabetik merupakan dampak jangka lama arteriosclerosis dan emboli trombus kecil. Angiopati diabetik hampir selalu juga mengakibatkan neuropati perifer. Kalau sudah gangren, kaki harus dipotong di atas bagian yang membusuk tersebut. 2. Gangguan motorik dimana timbul kelemahan otot, kram otot, mudah pengecilan (atrofi) otot interosseus pada kaki. Akibat lanjut dari keadaan ini terjadi ketidakseimbangan otot kaki, terjadi perubahan bentuk (deformitas) pada kaki seperti jari menekuk (cock up toes), bergesernya sendi (luksasi) pada sendi kaki depan (metatarsofalangeal) dan terjadi penipisan bantalan lemak di bawah daerah pangkal jari kaki (kaput metatarsal). Hal ini menyebabkan adanya perluasan daerah yang mengalami penekanan, terutama di bawah kaput metatarsal. Paralisis otot kaki menyebabkan terjadinya perubahan keseimbangan di sendi kaki, perubahan cara berjalan, dan akan menimbulkan titik tekan baru pada telapak kaki sehingga terjadi kalus pada tempat itu. 3. Gangguan saraf autonom mengakibatkan hilangnya sekresi kulit sehingga kulit kering dan mudah mengalami luka yang sukar sembuh. Infeksi dan luka ini sukar sembuh dan mudah mengalami nekrosis akibat dari tiga faktor. Faktor pertama adalah angiopati arteriol yang menyebabkan perfusi jaringan kaki kurang baik sehingga mekanisme radang jadi tidak efektif. Faktor kedua adalah lingkungan gula darah yang subur untuk perkembangan bakteri patogen. Faktor ketiga terbukanya pintas arteri-vena di subkutis, aliran nutrien akan memintas tempat infeksi di kulit.

Infeksi sendiri sangat jarang merupakan faktor tunggal untuk terjadinya kaki diabetik. Infeksi lebih sering merupakan komplikasi yang menyertai kaki diabetik akibat iskemia atau neuropati. Dari kasus ulkus/gangren diabetes, kaki DM 50% akan mengalami infeksi akibat munculnya lingkungan gula darah yang subur untuk berkembanguya bakteri patogen. Karena kekurangan suplai oksigen, bakteri-bakteri yang akan tumbuh subur terutama bakteri anaerob.

DERAJAT Distribusi tempat terjadinya kaki diabetik secara anatomik: 1. 50% ulkus pada ibu jari 2. 30% pada ujung plantar metatarsal 3. 10 15% pada dorsum kaki 4. 5 10% pada pergelangan kaki 5. Lebih dari 10% adalah ulkus multipel

Kaki Diabetik Menurut Wagner kaki diabetik dibagi menjadi: 1. Derajat 0 : tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh disertai dengan pembentukan kalus claw 2. Derajat I : ulkus superfisial terbatas pada kulit 3. Derajat II : ulkus dalam dan menembus tendon dan tulang 4. Derajat III : abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis 5. Derajat IV : gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa selullitis 6. Derajat V : gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai bawah

Berdasarkan pembagian Wagner, maka tindakan pengobatan atau pembedahan dapat ditentukan sebagai berikut : 1. Derajat 0 : perawatan lokal secara khusus tidak ada 2. Derajat I-IV : pengelolaan medik dan tindakan bedah minor 3. Derajat V : tindakan bedah minor, bila gagal dilanjutkandengan tindakan bedah mayor seperti amputasi diatas lutut atau amputasi bawah lutut.

Beberapa tindakan bedah khusus diperlukan dalam pengelolaan kaki diabetik ini, sesuai indikasi dan derajat lesi yang dijumpai seperti : 1. Insisi : abses atau selullitis yang luas 2. Eksisi : pada kaki diabetik derajat I dan II 3. Debridement/nekrotomi : pada kaki diabetik derajat II, III, IV dan V 4. Mutilasi : pada kaki diabetik derajat IV dan V 5. Amputasi : pada kaki diabetik derajat V

FAKTOR RISIKO Luka kecelakaan Trauma sepatu Stress berulang Trauma panas Iatrogenik Oklusi vaskular Kondisi kulit atau kuku Faktor risiko demografis Usia (semakin berisiko pada usia tua) Jenis kelamin Laki-laki dua kali lebih tinggi. Mekanisme perbedaan jenis kelamin tidak jelas mungkin dari perilaku, mungkin juga dari psikologis Etnik Beberapa kelompok etnik secara signifikan berisiko lebih besar terhadap komplikasi kaki. Mekanismenya tidak jelas, bisa dari faktor perilaku, psikologis, atau berhubungan dengan status sosial ekonomi, atau transportasi menuju klinik terdekat. Situasi sosial (hidup sendiri dua kali lebih tinggi) Faktor risiko perilaku ( diet dan life style) Ketrampilan manajemen diri sendiri sangat berkaitan dengan adanya komplikasi kaki diabetik. Ini berhubungan dengan perhatian terhadap kerentanan. Ulserasi terdahulu (inilah faktor risiko paling utama dari ulkus) Berat badan

PENATALAKSANAAN Pengobatan kelainan kaki diabetik terdiri dari pengendalian diabetes dan penanganan terhadap kelainan kaki. A. Pengendalian Diabetes Pengendalian (pengontrolan) penyakit secara umum mencakup pengendalian kadar gula darah dengan diet atau pemberian obat yang teratur dari dokter, status gizi, tekanan darah, kadar kolesterol, dan pola hidup sehat. Mengelola diabetes melitus langkah yang harus dilakukan adalah pengelolaan non farmakologis, berupa perencanaan makanan dan kegiatan jasmani. Baru kemudian kalau dengan langkah-langkah tersebut sasaran pengendalian diabetes yang ditentukan belum tercapai, dilanjutkan dengan langkah berikutnya, yaitu dengan penggunaan obat atau pengelolaan farmakologis. Perencanaan makanan pada penderita diabetes melitus masih tetap merupakan pengobatan utama pada penatalaksanaan DM.

Sarana pengendalian secara farmakologis pada diabetes melitus dapat berupa 3: a. Pemberian Insulin. b. Pemberian Obat Hipoglikemik Oral (OHO). - Golongan Sulfonylurea. - Golongan Biguanid. - Golongan Inhibitor Alfa Glukosidase. - Golongan Insulin Sensitizing.

B. Penanganan terhadap kelainan kaki 1. Strategi Pencegahan Kaki diabetes, materi penyuluhan dan instruksi. Periksalah kaki setiap hari terutama telapak kaki, jari kaki, dan sela jari kaki. Perhatikan apakah terdapat kalus (pengerasan), bula (gelembung), luka ataupun lecet. Pemeriksaan dilakukan di tempat yang terang dan untuk memudahkan pemantauan gunakan cermin. Perhatikan apakah luka atau tidak, kulit kemerahan atau penebalan kulit. Bersihkan kaki dengan sabun dan air hangat (jangan air panas), keringkan dengan handuk halus, terutama di celah jari kaki. Hindari penggunaan air panas atau bantal pemanas.

Pakailah krim khusus untuk kulit kering, tapi jangan dipakai di celah jari kaki. Jangan memakai powder karena dapat menjadi lebih kering dan merupakan bahan iritan kulit.

Perawatan kuku dilakukan setiap hari bersamaan dengan perawatan kulit kaki. Saat pemotongan kuku, jika kuku terlalu keras dan kotor, rendam dalam air sabun hangat selama 5 menit agar kotoran mudah lepas dan kuku menjadi agak lunak.

Jangan berjalan tanpa alas kaki. Sepatu yang dipakai harus sesuai dengan bentuk dan besarnya kaki. Hal ini dapat dilihat dari gambaran telapak kaki yang dibuat pada kertas yang dapat dibuat sendiri. Permukaan atas sepatu harus lunak, bagian tumit sepatu harus kokoh agar kaki stabil, bagian alas sepatu yang bersentuhan dengan kaki (insole) permukaannya harus sesuai dengan bentuk permukaan telapak kaki yang normal, yaitu memiliki kelengkungan (arch support). Dengan kelengkungan ini seluruh permukaan telapak kaki akan tertahan dengan baik dan benar. Alas sepatu ini harus dilapisi dengan bahan yang halus dan empuk agar permukaan telapak kaki tidak lecet. Apabila sepatu yang dipakai baru dibeli, sebaiknya pada pemakaian awal diperiksa adakah daerah kemerahan akibat penekanan yang berlebihan. Apabila memakai kaus kaki, sebaiknya memakai kaus kaki dari bahan katun yang dapat menyerap keringat. Tebal kaus kaki harus sesuai dengan sepatu yang dipakai, jangan terasa sempit. Gantilah kaos kaki setiap hari.

Hindari trauma berulang Lakukan olah raga kaki diabetes yang baik dan benar. Olah raga harus dilakukan secara teratur. Tujuan olah raga bagi penderita DM adalah melancarkan aliran darah kaki sehingga nutrisi terhadap jaringan lebih lancar, menguatkan otot betis dan telapak kaki sehingga sewaktu berjalan kaki menjadi lebih stabil, menambah kelenturan sendi sehingga kaki terhindar dari sendi kaku, memelihara fungsi saraf.

Periksakan diri secara rutin ke dokter dan periksakan kaki setiap kali kontrol walaupun ulkus/gangren telah sembuh.

2. Penanganan Ulkus Seperti yang telah dibahas di atas (sesuai klasifikasi Wagner). Tabel Pengelolaan berdasarkan kriteria Wagner
Derajat 0 Sepatu yang layak Edukasi Perawatan Podiatrik paliatif Bedah profilaksis Prevensi Derajat I Infeksi : kultur permukaan ulkus dan antibiotic Perawatan luka Evaluasi Radiologi Koreksi Stress Pembedahan Derajat II Terapi antibiotic Evaluasi dimensi luka Evaluasi radiology Pembedahan Derajat III Rawat Rumah Sakit untuk terapi antibiotic intravena Debribement agresif yang dalam untuk diagnosis osteomielitis Control metabolic Bedah plastic menutup sebagaimana diperlukan Derajat IV Derajat V Amputasi lokal sesuai lokasi nekrosis dan vaskularitas Amputasi mayor dikehendaki

PROGNOSIS Prognosis penderita kaki diabetik sangat tergantung dari usia karena semakin tua usia penderita diabetes melitus semakin mudah untuk mendapatkan masalah yang serius pada kaki dan tungkainya, lamanya menderita diabetes melitus, adanya infeksi yang berat, derajat kualitas sirkulasi, dan keterampilan dari tenaga medis atau paramedis.

Вам также может понравиться

  • Kaki Diabetik
    Kaki Diabetik
    Документ37 страниц
    Kaki Diabetik
    Nor Ubudiah Seti
    Оценок пока нет
  • Diabetic Foot
    Diabetic Foot
    Документ51 страница
    Diabetic Foot
    Lukas Jonathan
    100% (1)
  • Ulkus Diabetikum
    Ulkus Diabetikum
    Документ36 страниц
    Ulkus Diabetikum
    rizkyswandaru
    100% (1)
  • Referat Hemorrhoid
    Referat Hemorrhoid
    Документ30 страниц
    Referat Hemorrhoid
    LeviPerdaNa
    100% (1)
  • Askep Skin Avulsion
    Askep Skin Avulsion
    Документ19 страниц
    Askep Skin Avulsion
    Chrysan themum
    Оценок пока нет
  • Acute Lung Oedema
    Acute Lung Oedema
    Документ22 страницы
    Acute Lung Oedema
    Muhammad Arif Nur Syahid
    Оценок пока нет
  • Fraktur Klavikula
    Fraktur Klavikula
    Документ18 страниц
    Fraktur Klavikula
    Restantie F Hadiyanto
    Оценок пока нет
  • Ulkus & Gangren Diabetikum-2
    Ulkus & Gangren Diabetikum-2
    Документ12 страниц
    Ulkus & Gangren Diabetikum-2
    Lisa Kane
    Оценок пока нет
  • Vulnus Laceratum
    Vulnus Laceratum
    Документ30 страниц
    Vulnus Laceratum
    YayatRuslan
    100% (2)
  • Ulkus Diabetik
    Ulkus Diabetik
    Документ22 страницы
    Ulkus Diabetik
    veranisa sucia
    Оценок пока нет
  • Selulitis R Cruris Sinistra (Bedah)
    Selulitis R Cruris Sinistra (Bedah)
    Документ21 страница
    Selulitis R Cruris Sinistra (Bedah)
    Lucky Fitvita
    100% (2)
  • SELULITIS
    SELULITIS
    Документ12 страниц
    SELULITIS
    Noprian Ardi Pranata
    100% (3)
  • Referat Cholelithiasis
    Referat Cholelithiasis
    Документ38 страниц
    Referat Cholelithiasis
    tran
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Phlegmon
    Laporan Kasus Phlegmon
    Документ23 страницы
    Laporan Kasus Phlegmon
    trezylya
    Оценок пока нет
  • Varises Vena
    Varises Vena
    Документ9 страниц
    Varises Vena
    Gunalan Krishnan
    Оценок пока нет
  • Hemoroid
    Hemoroid
    Документ5 страниц
    Hemoroid
    Bangga Arseta
    Оценок пока нет
  • Intracerebral Hemorrhage
    Intracerebral Hemorrhage
    Документ5 страниц
    Intracerebral Hemorrhage
    basyib
    Оценок пока нет
  • Hemoroid Eksterna
    Hemoroid Eksterna
    Документ9 страниц
    Hemoroid Eksterna
    phyna27
    Оценок пока нет
  • Etiologi Perdarahan
    Etiologi Perdarahan
    Документ2 страницы
    Etiologi Perdarahan
    Normalita Sari
    Оценок пока нет
  • Fraktur Non Union
    Fraktur Non Union
    Документ32 страницы
    Fraktur Non Union
    Diana Budiyono
    Оценок пока нет
  • Presus Peritonitis
    Presus Peritonitis
    Документ22 страницы
    Presus Peritonitis
    Sarafina Ghasani
    Оценок пока нет
  • Referat Pancreatitis Akut Fix
    Referat Pancreatitis Akut Fix
    Документ16 страниц
    Referat Pancreatitis Akut Fix
    Donald Haynes
    Оценок пока нет
  • Fraktur Terbuka
    Fraktur Terbuka
    Документ17 страниц
    Fraktur Terbuka
    Wedantara Wangsa
    Оценок пока нет
  • Apendisitis Kronis
    Apendisitis Kronis
    Документ24 страницы
    Apendisitis Kronis
    Ahmad Ali Zulkarnain
    Оценок пока нет
  • Osteomielitis Akut
    Osteomielitis Akut
    Документ14 страниц
    Osteomielitis Akut
    Puja Nastia Lubis
    Оценок пока нет
  • Referat Gangren Pedis
    Referat Gangren Pedis
    Документ29 страниц
    Referat Gangren Pedis
    tanrw
    Оценок пока нет
  • Plantar Fasciitis
    Plantar Fasciitis
    Документ33 страницы
    Plantar Fasciitis
    Eksy Andhika
    50% (2)
  • Referat Tumor Intra Abdomen-Alvina
    Referat Tumor Intra Abdomen-Alvina
    Документ28 страниц
    Referat Tumor Intra Abdomen-Alvina
    Alvina Djoedir
    Оценок пока нет
  • Ileus Obstruktif
    Ileus Obstruktif
    Документ20 страниц
    Ileus Obstruktif
    Decau Raffa
    50% (4)
  • Kompartemen Sindrom
    Kompartemen Sindrom
    Документ46 страниц
    Kompartemen Sindrom
    Rey Jauwerissa
    Оценок пока нет
  • Undesensus Testis
    Undesensus Testis
    Документ17 страниц
    Undesensus Testis
    TPR
    Оценок пока нет
  • Tumor Testis
    Tumor Testis
    Документ18 страниц
    Tumor Testis
    khairunisa utami
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Fraktur Tibia Fibula Dextra Sam
    Laporan Kasus Fraktur Tibia Fibula Dextra Sam
    Документ28 страниц
    Laporan Kasus Fraktur Tibia Fibula Dextra Sam
    Sarah Ramirez
    Оценок пока нет
  • Appendicitis Infiltrat
    Appendicitis Infiltrat
    Документ6 страниц
    Appendicitis Infiltrat
    Siti Amanda Chairi
    Оценок пока нет
  • Lapkas 1 (Peritonitis Difus E.C. App Perforasi)
    Lapkas 1 (Peritonitis Difus E.C. App Perforasi)
    Документ13 страниц
    Lapkas 1 (Peritonitis Difus E.C. App Perforasi)
    ovirizki
    100% (1)
  • Granuloma Umbilikalis
    Granuloma Umbilikalis
    Документ10 страниц
    Granuloma Umbilikalis
    Fred Djh
    Оценок пока нет
  • Ulkus Pedis
    Ulkus Pedis
    Документ8 страниц
    Ulkus Pedis
    Hesti Kamtikawati
    Оценок пока нет
  • Referat Meatal Stenosis
    Referat Meatal Stenosis
    Документ16 страниц
    Referat Meatal Stenosis
    Ryan Charmy Pratama
    Оценок пока нет
  • Referat CA Kolon Sigmoid
    Referat CA Kolon Sigmoid
    Документ33 страницы
    Referat CA Kolon Sigmoid
    Meli Ardianti
    Оценок пока нет
  • Referat Ulkus Kronis
    Referat Ulkus Kronis
    Документ31 страница
    Referat Ulkus Kronis
    Hastuti Erdianti Hs
    100% (1)
  • Kaki Diabetik REFERAT
    Kaki Diabetik REFERAT
    Документ34 страницы
    Kaki Diabetik REFERAT
    dea_p27
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Klien Dengan Ulkus Diabetik
    Asuhan Keperawatan Klien Dengan Ulkus Diabetik
    Документ16 страниц
    Asuhan Keperawatan Klien Dengan Ulkus Diabetik
    Putri Dafriani
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Diabetic Foot
    Laporan Pendahuluan Diabetic Foot
    Документ26 страниц
    Laporan Pendahuluan Diabetic Foot
    Haris Sanjaya Sitio
    Оценок пока нет
  • Diabetik Foot
    Diabetik Foot
    Документ7 страниц
    Diabetik Foot
    DewaPuspa
    Оценок пока нет
  • ULKUS DIABETIKUM Dan CKD
    ULKUS DIABETIKUM Dan CKD
    Документ39 страниц
    ULKUS DIABETIKUM Dan CKD
    ebaddah trendcenter
    Оценок пока нет
  • LP DF
    LP DF
    Документ15 страниц
    LP DF
    Erviana
    Оценок пока нет
  • Gang Ren
    Gang Ren
    Документ6 страниц
    Gang Ren
    biiebonk
    Оценок пока нет
  • Lapkas Bedah
    Lapkas Bedah
    Документ30 страниц
    Lapkas Bedah
    mery indrawati
    Оценок пока нет
  • Patofisiologi Kaki Diabetik
    Patofisiologi Kaki Diabetik
    Документ5 страниц
    Patofisiologi Kaki Diabetik
    Andi Tri Sutrisno
    Оценок пока нет
  • LP DM Tipe 2 Diabetik Foot
    LP DM Tipe 2 Diabetik Foot
    Документ22 страницы
    LP DM Tipe 2 Diabetik Foot
    tari ayu
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Gangren Diabetikum Deny Fasla
    Laporan Kasus Gangren Diabetikum Deny Fasla
    Документ26 страниц
    Laporan Kasus Gangren Diabetikum Deny Fasla
    Dzil Fikri
    Оценок пока нет
  • Tinjauan Pustaka Gangren DM
    Tinjauan Pustaka Gangren DM
    Документ6 страниц
    Tinjauan Pustaka Gangren DM
    Olga Ayu Pratami
    Оценок пока нет
  • LP DM Diabetik Foot
    LP DM Diabetik Foot
    Документ20 страниц
    LP DM Diabetik Foot
    amelia
    100% (1)
  • Ulkus Diabetikum
    Ulkus Diabetikum
    Документ6 страниц
    Ulkus Diabetikum
    Indri Hapsari
    Оценок пока нет
  • Kaki Diabetik PDF
    Kaki Diabetik PDF
    Документ42 страницы
    Kaki Diabetik PDF
    Anggun Permata
    Оценок пока нет
  • Referat Kaki Diabetik
    Referat Kaki Diabetik
    Документ26 страниц
    Referat Kaki Diabetik
    ditayang
    Оценок пока нет
  • Referat Ulkus Diabetikum
    Referat Ulkus Diabetikum
    Документ20 страниц
    Referat Ulkus Diabetikum
    Elsa Nitya
    Оценок пока нет
  • LP Diabetic Foot
    LP Diabetic Foot
    Документ27 страниц
    LP Diabetic Foot
    Muhammad Rahmatillah
    Оценок пока нет
  • Referat Ulkus Diabetikum
    Referat Ulkus Diabetikum
    Документ32 страницы
    Referat Ulkus Diabetikum
    Yudha Anantha Khaerul Putra
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ20 страниц
    Bab Iii
    hersaina
    Оценок пока нет