Вы находитесь на странице: 1из 3

RUBELLA (CAMPAK) DEFINISI DAN ETIOLOGI Rubella atau campak jerman adalah penyakit yang disebabkan oleh suatu

virus RNA dari golongan Togavirus. Klasifikasi virus Rubella : Kumpulan : Kumpulan IV ((+)ssRNA) Famili : Togaviridae Genus : Rubivirus Spesies : Rubella virus Campak Tanpa terlebih dahulu membahas apa itu penyakit campak, tentu jika pada saat mendapat laporan adanya kasus campak baik dari masyarakat, kader, bidan desa, serta tokoh masyakat seorang epidemiolog kesehatan harus merespon cepat dan melakukan Penyelidikan Epidemiologi. Berikut saya bagikan beberapa informasi terkait Penyelidikan Epidemiologi kasus Campak. Penyelidikan Epidemiologi Campak Setelah menerima adanya laporan, Tim Gerak Cepat langsung ke tujuan untuk konfirmasi adanya laporan dengan membawa PE kid dan instrumen penyelidikan. Tahap pertama, survey daerah yang terkena wabah campak. Kemudian, mengumpulkan data tentang siapa saja yang diduga terkena campak. Kemudian menyelidiki apakah gejala-gejala tersebut benar-benar campak. Gejala-gejala campak tersebut adalah Gejala bermula 10 12 hari selepas terdedah dengan pesakit, Gejala awal adalah seperti hidung berair, batuk, hidung tersumbat, mata merah, sakit otot , sensitif terhadap cahaya dan demam. Setelah 2 hingga 4 hari gejala tadi, ruam badan dan bercak putih di dalam mulut mulai timbul. Ruam bermula di kepala dan merebak ke bagian lain, berkembang ke bawah dan bersatu antara satu sama lain. KEmudian gejala ini akan hilang sendiri dalam waktu 4 hari. Selanjutnya menelusuri apakah kejadian tersebut termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB) atau bukan, dan melaporkan ke Dinas Kesehatan dengan asumsi bahwa campak telah menjangkuti separuh penduduk di daerah tersebut. Tindak Lanjut Campak harus segera didiagnosa secara dini (early diagnosis) dan segera ditanggulangi (out break respons) agar tidak meluas dan membatasi jumlah kasus dan kematian. Cara yang bisa dipakai: Pengobatan simtomatis pada kasus Pengobatan dengan antibiotika bila terjadi komplikasi Pemberian vitamin A dosis tinggi Perbaikan gizi Meningkatkan cakupan imunisasi campak/ring vaksinasi (program cepat,sweeping) pada desa-desa risiko tinggi (kantong).

Pencegahan Pencegahan Tingkat Awal (Priemordial Prevention) Pencegahan tingkat awal berhubungan dengan keadaan penyakit yang masih dalam tahap prepatogenesis atau penyakit belum tampak yang dapat dilakukan dengan memantapkan status kesehatan balita dengan memberikan makanan bergizi sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Pencegahan Tingkat Pertama (Primary Prevention) Pencegahan tingkat pertama ini merupakan upaya untuk mencegah seseorang terkena penyakit campak, yaitu : a. Memberi penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya pelaksanaan imunisasi campak untuk semua bayi. b. Imunisasi dengan virus campak hidup yang dilemahkan, yang diberikan pada semua anak berumur 9 bulan sangat dianjurkan karena dapat melindungi sampai jangka waktu 4-5 tahun. Pencegahan Tingkat Kedua (Secondary Prevention) Pencegahan tingkat kedua ditujukan untuk mendeteksi penyakit sedini mungkin untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Dengan demikian pencegahan ini sekurang-kurangnya dapat menghambat atau memperlambat progrefisitas penyakit, mencegah komplikasi, dan membatasi kemungkinan kecatatan, yaitu : a. Menentukan diagnosis campak dengan benar baik melalui pemeriksaan fisik atau darah. b. Mencegah perluasan infeksi. Anak yang menderita campak jangan masuk sekolah selama empat hari setelah timbulnya rash. Menempatkan anak pada ruang khusus atau mempertahankan isolasi di rumah sakit dengan melakukan pemisahan penderita pada stadium kataral yakni dari hari pertama hingga hari keempat setelah timbulnya rash yang dapat mengurangi keterpajanan pasien-pasien dengan risiko tinggi lainnya. c. Pengobatan simtomatik diberikan untuk mengurangi keluhan penderita yakni antipiretik untuk menurunkan panas dan juga obat batuk. Antibiotika hanya diberikan bila terjadi infeksi sekunder untuk mencegah komplikasi. d. Diet dengan gizi tinggi kalori dan tinggi protein bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh penderita sehingga dapat mengurangi terjadinya komplikasi campak yakni bronkhitis, otitis media, pneumonia, ensefalomielitis, abortus, dan miokarditis yang reversibel. Pencegahan Tingkat Ketiga (Tertiary Prevention) Pencegahan tingkat ketiga bertujuan untuk mencegah terjadinya komplikasi dan kematian. Adapun tindakan-tindakan yang dilakukan pada pencegahan tertier yaitu : a. Penanganan akibat lanjutan dari komplikasi campak. b. Pemberian vitamin A dosis tinggi karena cadangan vitamin A akan turun secara cepat terutama pada anak kurang gizi yang akan menurunkan imunitas mereka. Demikian sedikit tulisan dari saya, semoga bisa membantu anda. Hal yang terpenting adalah tatalaksana penderita dan penanganan secepat mungkin sebelum adanya komplikasi

Вам также может понравиться