Вы находитесь на странице: 1из 5

Jaminan Mutu Kamar Gelap

A. Kaset. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam hal perawatan kaset radiografi, yaitu:

1. Label/tanda Kaset harus ditandai dengan huruf atau angka untuk memu-dahkan identifikasi. Intensifying screen yang berada di dalam kaset harus ditandai dengan nomor atau huruf yang sama.

2. Kebersihan Bagian luar kaset harus dibersihkan secara teratur dengan kain lap yang bersabun lalu dibersihkan dengan kain bersih dan dikeringkan. Harap diperhatikan, kain lapnya jangan terlalu basah agar tetesan air tidak masuk ke dalam kaset.

3. Tes kaset Periksalah dan uji cobakan kaset terhadap contact screen dan kebocoran cahaya.

B. Tabir Penguat Perlu diperhatikan beberapa hal apabila kita bekerja dengan tabir penguat;

1. Memasang dan menandai Hendaknya dilakukan dengan menggunakan alat dan bahan yang disediakan dari pabrik pembuat. Bahan lain yang tidak disarankan akan berakibat kerusakan pada tabir penguat.

2. Membersihkan dan mengamati Mengamati dan membersihkan tabir penguat yang teratur adalah sangat penting untuk menghindari terjadinya artefak pada film. Bila ditemui permasalahan lain, perlu diuji dengan menggunakan film rntgen untuk mengetahui bagian yang rusak. Jika ditemui bagian yang rusak, maka dapat dengan mudah diketahui melalui nomor dan huruf pada kaset yang bersangkutan. Caranya; Kosongkan kaset di kamar gelap.Periksalah tabir pada cahaya tampak, apakah terdapat kotoran, goresan atau luntur.Amatilah bahwasanya permukaan tabir di dalam kaset masih lembut. Jika tabir tersebut perlu ditempel ulang maka pergunakan alat dan bahan yang diberikan dari pabrik pembuat.Gunakan lap

basah yang lembut dari katun dan sabun yang lembut/ringan untuk membersihkan. Gerakannya memutar keluar permukaan tabir (screen).Bersihkan sisa-sisa sabun pada permukaannya dengan menggunakan lap katun basah yang bersih.Letakkan kaset dalam posisi berdiri dan buka secukupnya pada ruangan yang tak berdebu. Sehingga kaset menjadi kering dan bersih serta siap untuk

digunakan.Sebelum digunakan, periksa lagi apakah permukaan tabir terdapat coretan. Bila ada lakukan pembersihan sekali lagi.Periksalah apakah tabir dapat dengan mudah dikenali melalui nomor atau huruf yang dibuatnya?Catatlah tanggal kegiatan ini pada buku kegiatan.3. Mengecek kecepatan tabir penguat Tabir penguat harus diperiksa kecepatannya ketika pertama kali digunakan dan pada setiap tahun sehingga faktor eksposinya dapat diatur untuk menghasilkan densitas film yang benar. Hal ini penting untuk menghindari terjadinya pengulangan film.

C. Penjepit film (hanger) Penjepit film radiografi memerlukan beberapa perlakuan dan perawatan, yaitu: 1. Bersihkan dengan sikat dan menggunakan air panas untuk menghilangkan sisa-sisa cairan kimia. 2. Cuci dan keringkanlah. 3. Periksalah, apakah ada kerusakan pada penjepitnya, perubahan bentuk dan apakah sudutnya patah? 4. Catatlah kegiatan ini dan penanganan yang dilakukan terhadap hanger yang rusak.

D. Viewing box (lampu pembaca) 1. Bersihkan permukaannya dengan memperhatikan aliran listriknya. Gunakan lap basah dengan sabun yang lembut. Biarkan permukaannya sampai kering, baru setelah itu digunakan lagi. 2. Pastikan bahwa lampu penerangnya bekerja dengan baik dan memberikan cahaya yang merata. 3. Setiap 6 bulan hendaknya teknisi listrik atau orang lain yang mengetahui membersihkan bagian dalam dari viewing box sambil mengecek peralatan listriknya dan lampu perdarnya. (C)

Air pada Cairan Pemroses Film RadiografiTuesday, February 26, 2008 4:10 AMAir pada Cairan Pemroses Film Radiografi Arif Jauhari

A. Aliran Air

Sangat penting memperhatikan kelancaran aliran air untuk rinsing dan washing sehingga gambar radiografi yang dihasilkan dapat berumur panjang (lama). Jika tersedia lebih dari satu tangki untuk rinsing, ada baiknya pada saat film diproses, tangki teresbut digunakan bergantian

B. Larutan/cairan Larutan untuk film radiografi ini terbuat dari bahan kimia yang menimbulkan bau, oleh sebab itu kamar gelap hendaknya mempunyai ventilasi yang baik.

1. Menyiapkan Larutan Kimia Larutan atau bubuk kimia yang kita terima hendaknya digunakan sesuai dengan urutan penerimaan (first in first out). Dalam pembuatannya, hendaklah mengikuti petunjuk yang tertera. Kesalahan pembuatan bisa berakibat cairan yang dibuat menjadi tidak berguna. Sebagai contoh: Larutan harus ditambahkan cairan/bubuk lain sesuai dengan takarannya.Semua bahan harus dicampur dan diaduk sampai batas tertentu.Pengadukan bahan kimia harus dilakukan dengan jarak waktu tertentu (23 menit) dengan menggunakan pengaduk yang bersih dan tertentu (pengaduk developer hanya untuk developer, pengaduk fixer hanya untuk fixer).Larutan kimia harus dimasukkan ke dalam tangki secara bertahap sambil terus di aduk dan jangan sampai berceceran. Ingat, pengadukan larutan ini sebaiknya dilakukan pada tempat yang berventilasi baik, bila menggunakan bubuk hendaknya dilakukan di ruangan yang beraliran udara bebas guna menghindari kontaminasi dengan kulit akibat dari bubuk tersebut. Petugas yang membuat hendaknya memakai pakaian pelindung.Ketika mengaduk, hindari percikan larutan yang mengenai kulit, bila ada sebaiknya cepat dibersihkan.Kesalahan prosedur pembuatan larutan akan berakibat terbuangnya larutan tersebut.Waktu/tanggal pembuatan larutan hendaknya dicacat.Sebelum larutan digunakan, hendaknya diperiksa dulu suhu dan daya kerjanya. Cucilah tangan setelah selesai membuat larutan agar kulit tidak terkikis atau terkontaminasi.2. Cairan Pembangkit (Developer) Untuk menentukan waktu pembangkitan yang optimal dari film rntgen, sangat penting untuk mengetahui waktu pembangkitan agar film yang diproses menghasilkan densitas film maksimum tanpa harus menaikkan basic fog level, bila rekomendasi dari pabrik pembuat menyatakan suhu larutan tidak bisa dinaikkan akibat keadaan daerah tersebut.

Cara yang diterangkan di bawah ini dilakukan dengan menye-tel suhu yang ideal selama proses film berlangsung. Apabila pada satu daerah terjadi perubahan cuaca atau suhu yang sangat cepat maka dianjurkan untuk mengulang beberapa kali percobaan. Alat yang dibutuhkan: Enam lembar film sensitometri yang telah disediakan (dibuat) terlebih dulu.Termometer.Penjepit film atau peniti film sensitometri yang dapat dibuat dengan mudah dan dimasukkan ke tangki prosesing.Tongkat pengaduk.Caranya: Setelah larutan developer diaduk, ukurlah suhunya. Suhu larutannya harus suhu normal untuk proses film rntgen.Di bawah penerangan lampu remang (safe light), masukkan keenam film sensitometri yang sudah di jepit ke dalam tangki larutan developer.Penghitungan waktu dimulai saat lembar film percobaan tersebut semuanya masuk ke dalam tangki larutan developer.Setiap menit angkat film percobaan ini, cuci dan tempatkan pada tangki larutan fixer. Jadi urutan selang waktunya adalah; , 1, 1 , 2, 2 , 3 menit). Harap dicatat dengan betul urutan film percobaan ini.Setelah ditempatkan pada tangki larutan fixer, bilaslah film tersebut dan keringkan. Setelah itu tampilkan pada viewing box secara sejajar dan berurutan.Pembacaan hasil.Perhatikan betul bagian yang tidak disinar pada masing-masing lembar film percobaan dan pilihlah waktu pembangkitan terlama yang bisa digunakan sebelum basic fog levelnya menjadi naik.Periksa tangga densitas yang berada di tengah pada masing-masing film

percobaan yang tidak menampakkan penambahan densitas sebagai akibat dari makin lamanya waktu pembangkitan. Catatlah waktu pembangkitannya. Biasanya tangga densitas yang tengah sering digunakan sebagai patokan untuk menentukan ada tidaknya peningkatan densitas bila gambar yang diamati abu-abu/kelabu bukan hitam. Bisa juga menggunakan densitometer kalau ada, walaupun dengan mata telanjang sudah cukup jelas untuk mengecek tingkat penghitaman pada daerah abuabu/kelabu yaitu daerah yang nilai densitasnya 1.Waktu pembangkitan terbaik dari film yang diproses pada suhu pembangkitan tertentu adalah waktu yang dapat memberikan penghitaman maksimal tetapi tidak memper-lihatkan adanya peningkatan fog level. Inilah waktu pem-bangkitan yang harus dibuat untuk setiap film rntgen yang diproses pada suhu tersebut.Jika suhu developer berubah akibat kondisi ruangan atau daerah kerja, maka perlu dilakukan percobaan dengan cara mengubah rentang waktu yang digunakan melalui tabel. Sehingga bisa digunakan untuk mencocokkan antara suhu larutan dan waktu pembangkitan. Dengan demikian optimalisasi gambar dapat tercapai.

3. Cairan Penetap (Fixer) Dalam rangka menjaga penampilan gambar hasil, Fixer Clearing Time pada area yang tidak tersinari hendaknya tidak melebihi 3 menit sehingga jumlah fixing time akan 2 kali clearing time, yaitu 6 menit.

Percobaan clearing time bisa dilihat pada percobaan 3.2.4. Percobaan ini penting dilakukan sebelum dimulai program jaminan mutu (quality assurance). Agar diketahui bahwa cairan fixer yang digunakan belum melemah.

Вам также может понравиться