Вы находитесь на странице: 1из 18

BAYAN MASTURAH | KEDUDUKAN WANITA DALAM ISLAM ????????? ??????? ??????? ?????? ???????????? ???? ???????? ????????? ??????????

???????? ???????? ????????? ??????? ??????? ????????? ???? ?????? ????????? ??????????? ???????? ? ?????????? ????????????? ????????? ??????? ??????? ?????? ???????????? ?????? ??????? ??????????? ????? ?? ?? ??? ???? ???? ????? ?? ????? ?? ? ????? ?????? ????? ????? ? ?? ???? ???? ?????? ??? ????? ????? ??????? ??????? ?????? ???? ??????. ??? ??? ??? ?????: ??? ???????? ???????? ?????? ????????????? ???? ?????? ????????? ???? ??????????? ???????? ??????????? ????????????? ????? ???????????? ?????? ??????? ??????????? ????? ??????? ??????? ??????? ??? ??? ???? ???? ????: ???? ?????? ??????? ???????? ? ???? ????? ? ????? ?????? ? ?????? ?? ?? ????? ????? ???? Hadirin-hadirat yang mulia, cukup banyak masturah yang hadir, tempat sempit dan udara panas. Pahala pasti didapatkan. Maka hendaknya bayan didengar niat untuk d iamalkan dan merubah arah kehidupan. Sehingga pertemuan kita ini bukan sekedar p ertemuan kemudian bubar, tapi bagaimana kita sampai pada apa yang disampaikan da n didengar dalam majlis. Dengan bahasa yang sangat indah Allah SWT. bertanya dalam Al Quran : ???? ???????? ???? ?????? ?????? ???? ???? ????????????? apakah mereka diciptakan tanpa bahan sama sekali ataukah mereka yang menciptakan? (Ath Thuur:35) 1. 2. Apakah mereka jadi dengan sendirinya? Ini pertanyaan pertama. Ataukah mereka yang menciptakan diri mereka sendiri? Ini pertanyaan kedua.

???? ???????? ????????????? ??????????? Apakah mereka yang menciptakan langit dan bumi? (Ath Thuur: 36) Ini pertanyaan ketiga. Dan masih banyak pertanyaan lainnya. Bila kalian terjadi dengan sendirinya, maka kalian seperti tanah di hutan atau l umpur di jalan, bebas semua kalian. Tidak akan ada tanya jawab terhadap kalian, kalian bebas sebebas-bebasnya.Dan bila kalian menciptakan diri kalian sendiri, k alian juga bebas. Apa yang kalian inginkan, maka lakukan. Juga tidak akan ada pe rtanyaan terhadap kalian.Dan bila kalian yang menciptakan langit, bumi, beserta isinya, gunakanlah semau kalian. Dan tidak akan ada lagi batasan halal dan haram . Pernikahan dan perzinahan tidak akan ada bedanya. Menutup aurat atau membukany a sama saja. Mengerjakan shalat atau meninggalkannya tidak ada bedanya. Kejujura n dan dusta tidak ada bedanya. Kesucian pribadi dan kenistaan tidak ada bedanya. Rasa malu dan rasa tidak punya malu menjadi sama. Keadilan dan kezaliman tidak ada bedanya. Maka bila kalian terjadi dengan sendirinya,atau menjadikan diri kalian sendiri, atau kalian yang menciptakan langit dan bumi, maka Allah SWT. Seolah-olah berfir man kepada kalian : Biarlah Aku mundur, apa yang kalian inginkan, lakukanlah. Maka kita pelajari pertanyaan-pertanyaan ini. Pernahkah ada sesuatu di alam ini

yang terjadi dengan sendirinya? Adakah sebuah gedung sekolah yang berdiri dengan sendirinya? Adakah seorang wanita yang pada pagi hari tiba-tiba melihat seoang anak jadi sen diri di sampingnya? Atau tiba-tiba muncul setumpuk perhiasan emas didepannya? Ro ti masak dengan sendirinya? Daging matang dengan sendirinya? Pernahkah ada yang melihat seperti ini? Tidak pernah ada. Maka berarti saya tidak jadi dengan sendirinya. Dan pasti bahw a saya tidak menciptakan diri saya sendiri, tidak menciptakan orang tua saya, ti dak menciptakan kampung saya. Seandainya saya ciptakan diri saya sendiri, tentul ah saya memilih bentuk yang lebih indah dari ini, dan mungkin saya akan menentuk an agar lahir di tengah keluarga raja. Maka jelaslah bahwa saya tidak jadi sendi ri dan tidak pula menciptakan diri saya sendiri. Lalu siapa yang menciptakan? Dan bila sepotong kayu tidak bisa saya ciptakan, ma na mungkin pohon bisa saya buat? Bila sebutir pasir tidak bisa saya ciptakan, ma na mungkin alam semesta saya yang ciptakan? Bila setetes air tidak bisa saya cip takan mana mungkin lautan bisa saya ciptakan? Bila selembar daun tidak bisa saya ciptakan, mana mungkin buah bisa saya ciptakan? Bila selembar bulu tidak bisa s aya ciptakan, mana mungkin burung merak bisa saya ciptakan? Bumi siapa yang menc iptakan? Langit siapa yang menciptakan? Kita tidak jadi sendiri, tidak menciptak an diri sendiri, dan tidak bisa menciptakan langit dan bumi. Lalu siapa yang men ciptakan? Bila wanita tidak bisa menjawab pertanyaan ini, binasa. Laki-laki tidak bisa men jawab pertanyaan ini, binasa. Siapa pun orangnya, walaupun mendapatkan gelar cum laud dalam segala bidang, bila pertanyaan ini tidak bisa dia jawab maka binasa, gagal dunia akhirat. Lalu, siapakah yang menciptakan langit dan bumi? Siapakah y ang menciptakan saya? Disambung pertanyaan kedua, untuk apa saya diciptakan? Pertanyaan ini ada dalam Al Quran, kita cari jawabannya, maka kita temukan jawab annya. Allah SWT. firmankan dalam Al Quran: ???? ????? ????? ???????????? ????? ???? ????????? ???? ?????? ??????? ????????? ? Bukankah telah datang dalam kehidupan manusia suatu masa tatkala manusia tidak a da sama sekali (Al Insan: 1) Allah SWT. juga berfirman : ???????? ???? ????????? ???????? ????? ????????????? ??????????? ???????? ?????? ? ???????????????? ??????????? ???? ???????? ????? ?????? ????? ??????? ???????? ??? Dulu semuanya tidak ada, langit tidak ada, bumi tidak ada, maka yang ada hanya Al lah. Allah yang dulu, Allah yang sekarang, itulah Allah Dialah Allah yang Qayyum , Dialah Allah yang Mutakabbir, Dialah Allah yang Awal, Dialah Allah yang Akhir, Dialah Allah yang Zhahir, Dialah Allah yang Bathin, Dialah Allah yang Qayyum, D ialah Allah Malikul mulk, Dialah Allah Dzuljalali wal ikram, Dialah Allah yang m aha suci, Dialah Allah yang tiada awalnya, Dialah Allah yang tidak ada akhirnya. (Al Anbiya: 30) Alam semesta ini ada awalnya dan ada akhirnya. Namun Allah Swt yang Maha ada, ad a tanpa awalan dan terus ada tanpa akhiran. Allah SWT. adalah yang Maha ada. Tap i adanya Allah Swt tidak membutuhkan tempat. Allah Swt adalah yang Maha ada, tap i tidak perlu pada masa. Allah SWT. adalah yang Maha ada, dan adanya Allah Swt t idak bisa ditentukan dimana arahnya. Allah Swt adalah yang Maha ada, tidak perlu

pada bentuk, tidak perlu pada manusia. Allah Swt maha ada, tidak perlu pada ist eri, tidak perlu pada anak, tidak perlu pada alam, tidak perlu pada langit, tida k pelu pada bumi, tidak perlu pada Rasul, tidak perlu pada Anbiya, tidak perlu p ada surga, tidak perlu pada neraka, tidak perlu pada Mikail, tidak perlu pada Is rafil, tidak perlu pada Izrail, tidak perlu pada surga, tidak perlu pada neraka, tidak perlu pada langit, tidak perlu pada bumi, tidak perlu pada Arsy, tidak pe rlu pada Lauhil mahfudh, tidak perlu pada kursi. Kita namanya manusia ini, di kelas kita duduk sejak kecil duduk di bangku sekola h. Dan manusia ini pasti berada dalam salah satu dari beberapa keadaan. Seorang itu mungkin berdiri, kalau tidak, mungkin duduk, kalau tidak, mungkin berbaring, kalau tidak, mungkin tiduran, mungkin ke arah kiri, mungkin ke arah kanan, past i salah satu itu. Tapi itulah Allah Swt yang tidak duduk, tidak juga berdiri, tidak berbaring, tid ak tengkurap, tidak terlentang, tidak miring kiri, tidak miring kanan, tidak per lu makan, tidak perlu minum, tidak makan, tidak minum, tidak mengantuk, tidak ti dur. Dialah Allah yang tidak pernah merasa takut, Dialah Allah yang baginya sama antara langit dan bumi, baginya sama antara terang dan gelap, baginya sama anta ra siang dan malam, arsy dan kursi sama baginya, cahaya dan api sama baginya, gu nung dan tanah lapang sama baginya. Dialah Allah raja manusia, raja bagi jin, ra ja bagi lautan, raja dari api, raja dari besi dan perak, raja segala-galanya. Dialah raja ruang diantara langit dan bumi, Dialah raja burung-burung yang berte rbangan di udara. Dialah raja tiap-tiap tetesan air hujan. Raja pemilik minyak w angi yang akan diciptakan. Dialah pemilik semuanya. Dia pemilik kepakan sayap bu rung-burung yang berterbangan. Dialah pemilik ular yang menyemburkan bisanya. Di alah yang menciptakan kerang yang di dalamnya terdapat mutiara. Dialah yang men ciptakan minyak ambar dari ikan. Dialah pencipta dan pemilik lebah yang mencelup kan mulutnya di air kemudian darinya diciptakan madu. Dialah yang menciptakan da n memiliki ulat-ulat yang mengeluarkan sutera-sutera. Dialah Allah yang memberik an minum kepada kijang kemudian darinya Allah ciptakan minyak kasturi. Dialah Al lah yang menciptakan air yang darinya Allah tumbuhkan buah-buah mangga yang inda h dan ranum. Dialah Allah raja dan pemilik air, yang kadang-kadang darinya Allah ciptakan mangga, darinya Allah ciptakan delima. Dialah Allah yang menciptakan p ohon yang pahit, daun yang pahit, dahan yang pahit, ranting yang pahit, tapi dar inya Allah tumbuhkan buah-buah delima. Dibungkus kulit yang pahit, semuanya pahi t. Dan tatkala dibuka, begitu nampak keindahan ciptaan Allah, butiran-butiran ad a yang berwarna putih. tatkala nampak butiran delima yang berwarna putih, maka s eolah-olah mutiara ada di sana. Bila itu berwarna merah, maka seolah-olah itu ad alah buah yang ditaburi yaqut. Dan itu semua Allah kumpulkan dalam suatu tempat yang rapi dan rapat, kemudian .. supaya manusia berpikir.... Ini semua siapa yang menciptakan? Inilah Allah dan inilah ciptaan Allah. ????? ?????? ??????? ?????????? ?????? ?????? ????????? ???? ??????? ???? ?????? ??????? ??? ??????? ??????? Inilah ciptaan Allah, inilah buatan Allah, maka tunjukkan apa yang diciptakan ole h selain Allah SWT . (Luqman: 11) Itulah Allah Swt. yang berfirman kepada kita, bahwa kita pun diciptakan dari air . Yang dengan air itu pula Allah Swt telah ciptakan pohon delima, Yang dengan ai

r itu pula Allah Swt, telah ciptakan buah delima. Yang dengan air itu pula Allah Swt telah ciptakan buah jambu. Yang dengan air itu pula Allah Swt telah ciptaka n mutiara. Dan dari air itu pula tatkala dimasukkan ke dalam kijang, maka dijadi kan kasturi. Dan dari air itu pulalah tatkala dimasukkan kedalam lebah, maka yam g muncul adalah madu. Kalian sebelumnya adalah air, kalian sebelumnya adalah air . ?????? ???? ???????? ???? ??????? ??????? Artinya : Dan sebelum air kalian adalah tanah (Al Qiyamah : 37) ???????? ????????? ???????????? ???? ????????? ???? ????? Artinya : Dari tanah dikeluarkan gizi, dari gizi dikeluarkan sari patri, dari sar i pati dikeluarkan air . (Al Mukminun : 12) Kemudian dari situ Allah Swt teruskan dibuatlah bentuk oleh Allah Swt yang berbe da-beda, kemudian disempurnakan, diberikan warna-warna yang indah,warna-warna ya ng cantik. Kemudian Allah Swt menjadikan dalam bentuk laki-laki, Allah SWT.menja dikan dalam bentuk wanita: ??? ???????? ???????? ?????? ????????????? ???? ?????? ????????? ??????????????? ???????? ??????????? ????????????? ????? ???????????? ?????? ??????? ?????????? ? ????? ??????? ??????? ??????? (Al Hujurat: 13) Dan dalam ayat lain Allah SWT. Berfirman : ?????? ?????? ??????? ???????? ???????? ?????? ??????? ?????????? () ???? ?????? ??????? ?????????? ?????????? ?????????? ???? ??????? ???????? (AsySyura: 49-50) Allah Swt berikan anak perempuan, Allah Swt berikan anak laki-laki, atau Allah Swt berikan pasangan laki-laki dan wanita. Dan Allah menjadikan orang yang dikeh endaki sebagai mandul, Allah SWT. tidak berikan anak padanya, walaupun menjalani hidup dengan meminta-minta supaya dikurniai anak, Allah SWT. tidak berikan anak padanya. Maka telah jelas jawaban bagi kita . Allah yang maha pencipta. Langit, Allah yang menciptakan : ???????????? ???????????? ???????? ???????? ???????????? (Al Hujurat: 47) Bumi, Allah yg menciptakan : ??????????? ???????????? ???????? ????????????? (Al Hujurat: 48) Gunung, Allah yang menciptakan: ???????????? ?????????? (An Nazi at: 32) Air, Allah yang mengeluarkan : ???????? ??????? ???????? ???????????? (An Nazi at: 31) Hujan, Allah yang menurunkan : ?????? ????????? ???????? ?????? () ????? ????????? ????????? ?????? () ????????

????? ?????? ?????? () ????????? ????????? () ???????????? ????????? () ???????? ??? ??????? ( Abasa: 25-30) Dialah Allah yang membentangkan bumi, mengangkat langit, menurunkan hujan. Lalu Allah berfirman kepada kita : ??? ???????? ???????????? ??? ??????? ????????? ?????????? ( Al Infithar ayat 6 ) Dalam Al Quran hanya dua kali disebut ??? ???????? ???????????? Ini adalah firman yang sangat indah. Allah bukan berdialog hanya kepada orang mu slim, tetapi kepada semua manusia di seluruh dunia. Kepada muslim, kafir, orang yang taat, orang yang ingkar, Hindu, Buddha, Atheis, Komunis, pemabuk, orang yan g ahli maksiat, semuanya, Allah Swt berfirman kepada mereka semuanya. Tergambar oleh saya seolah-olah seperti seorang ibu yang memegang kedua pundak a naknya, dipegang sambil bertanya, wahai anakku, mengapa engkau berburuk sangka ke padaku? Mana mungkin aku berbuat buruk padamu? Sebab memang itulah watak seorang ibu. Seperti apapun dia akan selalu menginginkan kebaikan anaknya. Tergambar oleh saya, seolah-olah Allah SWT memegang pundak setiap manusia. Baik laki-laki maupun wanita, Allah Swt bertanya, wahai hambaku, bagaimana kamu bisa b erburuk sangka padaku? Sedangkan Aku adalah yang menciptakanmu : ??????? ???????? ?????????? ?????????? (Al Infithar: 7) menciptakannya dan membentuk fisikmu betul-betul seimbang, betul-betul serasi : ??? ????? ??????? ??? ????? ????????? [ Al Infithar: ayat 8 ] Dalam rupa yang Allah Swt kehendaki .. tetapi setelah diberi keindahan wajah manus ia lupa bagaimana sebelumnya dia dulunya adalah air yang hina, kemudian menjadi nuthfah, kemudian menjadi alaqah, kemudian menjadi mudhghah, kemudian diberikan t ulang-tulang padanya, lalu dibungkus dengan kulit, dan dimasukkan ruh padanya. B arulah dikeluarkan ke dunia. Dalam keadaan tidak ada gigi yang bisa menggigit, tidak ada tangan yang bisa mem egang, kaki belum bisa berjalan, tidak bisa berbicara, tidak bisa mengeluh, tida k bisa mengadu ingin buang air besar, ingin buang air kecil, lalu Allah menetapk an dua orang yang sangat sayang padanya. Allah memberikan kasih sayang yang begi tu dalam pada diri kalian, dalam hati kedua orang tua. Mereka tidak bisa makan s ebelum engkau kenyang, mereka tidak bisa tidur sebelum engkau tidur. Bila engkau menangis, maka makanan yang mau disuap pun terjatuh. Engkau ketakutan, rasa kan tuk pun hilang. Engkau sedikit bersuara, maka teriakan pun keluar dari mereka. Seandainya Allah Swt tidak membuat aturan demikian, tentulah tidak ada yang memp erhatikanmu tatkala engkau kelaparan, membersihkanmu tatkala engkau buang air, y ang menidurkanmu di tempat yang hangat. Tidak ada yang bekerja seharian, kecapea n untuk nafkahmu, tidak ada seorang wanita yang seharian susah payah memasak mak anan, memasak daging untukmu. Mereka semua dibuat seperti ini untuk keperluanmu. Seoang ibu duduk menunggu anaknya, tatkala anaknya datang, dia gembira menyambut nya, Anakku datang, anakku datang. Allah Swt yang mengatur ini semua untuk pemelih araanmu. Andaikan Allah SWT. cabut rasa kasih sayang, tentukah seekor ular akan menelan anaknya,tentulah seorang ibu akan tega melemparkan anaknya ke dalam temp at sampah.

Allah SWT. yang mengatur ini semua. Dan tatkala engkau belum bisa apa-apa, menel an makanan pun susah, Maka apa yang Allah Swt lakukan, apa yang Dia buat? Allah Swt mengalirkan dua mata air di tempat yang sangat dekat denganya. Yang mendatan gkan kehangatan di waktu dingin, dan mendinginkan di waktu kepanasan. Begitu dek at, begitu mudah. Tidak ada yang lebih bermanfaat, tidak ada yang lebih baik dar i seorang anak ini dari pada air susu ibunya. Seorang ahli herbal mengatakan pada saya, seandainya seoranganak pada masa mudany a tidak merusak benih-benih susu yang dia minum waktu bayi, pengaruh air susu ib u ini akan bertahan sampai 40 tahun lamanya . Susu apa pun di seluruh dunia, jenis apa pun tidak ada yang memberikan kekuatan, tidak ada kandungan sebagaimana kan dungan air susu ibu. Allah SWT menciptakan ini semua : ??????? ???????? ?????????? ?????????? () ??? ????? ??????? ??? ????? ????????? Artinya Tatkala tidak ada seorang wanita yang bersujud pada Allah, tidak ada seorang pemu da meletakkan dahinya menyembah Allah SWT . Maka Allah Swt lanjutkan, Wahai manusia, wahai hambaKu, Aku yang telah menciptakan mu, kenapa engkau sekarang menjadi penentangKu? Aku yang telah menciptakanmu. Ke napa sekarang engkau berburuk sangka padaKu? Sedangkan seorang ibu pun tidak mun gkin menginginkan keburukan untuk anaknya. Akulah yang berkata kepadanya, gunakan lah hijab Akulah yang mengatakan supaya engkau letakkan dahimu diatas tanah, Shala tlah , Akulah yang memerintahkan supaya hubungan laki-laki dan perempuan ada batas nya, Akulah yang mengatakan supaya perempuan menjaga dirinya dari nereka. Seorang anak, dia tidak akan berpikir buruk terhadap ibunya. Akulah yang mengata kan supaya kalian tidak mengangkat kepala di depan bapak kalian. Akulah yang men gatakan pada isteri untuk taat kepada suaminya. Akulah yang mengatakan supaya su ami menunaikan kewajiban tetrhadap isterinya. Akulah yang memerintahkan supaya kalian berdagang dengan cara yang benar dengan cara yang jujur, tidak mengurangi timbangan dan takaran. Jangan sampai jahil dal am pekerjaan, jangan sampai mengandalkan kekuatan untuk berbuat kejahatan. Tapi, apa yang kamu lakukan dengan itu semua? Lalu kenapa tiap-tiap langkah yang kali an lakukan untuk melanggar perintahku? Kau tinggalkan shalat, kau letakkan Al Qu ran sebagai hiasan di rumah, di simpan hanya untuk mendapatkan keberkahan saja? Kitab yang mestinya dipakai, dilipat dan disimpan kemudian lupa tidak belajar. Saya ingat waktu kecil, setiap saya pulang dari masjid ke rumah, di sepanjang ru mah terdengar ibu-ibu yang membaca Al Quran di rumah masing-masing. Tapi sekaran g apa yang terjadi? Orang melihat tv sampai tengah malam, orang kehilangan rasa malu di mana-mana. Sekarang orang pada menangis sedih kenapa ekonomi merosot, ba nyak hutang, padahal bukan itu yang kita tangisi. Tapi hilangnya anak-anak kita, itulah yang kita tangisi. Laki-laki hanyut dalam kesenangan. Foya-foya, nyanyia n, tarian dan perempuan. Itu perbuatan tanpa rasa malu. Wahai, ini seolah-olah p erahu telah tenggelam, bahtera tidak bisa menepi ke pelabuhan, kalaulah ini masi h ada tidak tenggelam, itu karena kasih sayang Allah SWT. yang menahan. Dan bila kaum laki-laki dan perempuan sudah biasa dengan kesenangan musik, anakanaknya sudah biasa dengan nyanyian, di pasar-pasar sudah biasa mengurangi dalam timbangan dan takaran, anak-anak berani durhaka kepada orang tuanya, penindasan dalam kekuasaan, kedzaliman di pengadilan, orang yang kuat berbuat sewenang-wen ang, orang yang didzalimi berteriak-teriak tidak ada yang memberikan pertolongan . Kemudian dalam keadaan seperti ini mestinya kita tidak bisa makan, tidak bisa mi

num, tidak bisa beristrahat, tidak bisa tinggal di atas bumi, mestinya semua ten ggelam ditelan ke dalam tanah. Bahkan satu kabupaten, satu provinsi, satu negara , seluruh dunia pun mestinya sudah tenggelam. Kalau ada seorang wanita, di tengah-tengah keramaian, dia menari-nari, tiap-tiap gerakannya ini punya kekuatan luar biasa yang bisa menghancurkan gunung himalay a, yang bisa mengeringkan samudera, hutan-hutan akan terbakar menjadi padang pas ir, dan bumi akan hilang dari penduduknya atau bahkan jadi kosong. Untunglah bumi ini bukan tempat hukuman, bukan tempat balasan. Allah Swt tidak j adikan bumi ini tempat hukuman dan balasan. Dunia hanyalah tempat ujian. Sedangk an tempat balasan akan datang tatkala mata terpejam, ibu lupa pada anaknya, anak lupa pada ibunya, nyawa sudah berada di tenggorokan, tatkala suami lupa pada is terinya, isteri lupa pada suaminya, saudara lupa dengan saudaranya, itulah waktu yang sebenarnya. Bagaimana keadaan manusia hidup, seperti itulah keadaan kemati aannya. Bagaimana ia menjalani hidup, dalam keadaan itu malaikat maut akan datan g menjemputnya. Maka semua yang hadir, ibu-ibu, bibi-bibi, saudari-saudari, bapak-bapak, saudara -saudara, paman-paman, maupun yang tidak hadir yang bertebaran di pasar-pasar da n di jalanan, seolah-olah Allah SWT turun dan memegang pundak setiap orang dari kita dan berfirman : Wahai hambaku, Akulah yang menciptakanmu. Mana mungkin Aku membuat keputusan buru k untukmu. Mana mungkin aku menyempitkan hidupmu. Ibumu rela kelaparan untuk mem beri makan padamu, ibumu rela menahan kantuk untuk menidurkanmu. Sedangkan Aku i ni tujuh puluh kali lipat lebih sayang daripada seorang ibu. Tujuh puluh dalam istilah bahasa Arab bukan dimaksudkan angka tujuh puluh. Tetap i maksudnya adalah banyak sekali, tanpa batas. Seolah Allah ingin mengatakan Aku lebih sayang daripada seorang ibu berkali-kali lipat tanpa batas. Maka Aku menga takan padamu untuk memasang sajadah, shalat dan meletakkan dahi di atas tanah. A ku perintahkan para wanita untuk memakai hijab. Aku tidak melarang keluar. Bila akan keluar, keluarlah tetapi dengan hijab. Kalaupun bekerja, bekerjalah namun d engan hijab. Dan bila bulan Ramadhan tiba, Aku perintahkan untuk berpuasa. Bila engkau seorang puteri dari seorang ibu, maka perintahKu adalah khidmatlah kepada ibumu dan ayahmu. Bila engkau punya saudara, maka khidmatlah pada saudaramu. Bila kedudukanmu seba gai isteri, maka berkhidmatlah kepada suamimu. Bila engkau adalah seorang anak l aki-laki, maka perintahKu adalah supaya engkau berbakti kepada orang tuamu. Bila engkau punya saudara perempuan, maka perintahKu adalah supaya berkhidmat kepada saudarimu. Bila engkau seorang suami, perintaKu adalah supaya engkau menanyakan hak isterimu. Bila engkau seorang bapak, maka perintahKu adalah supaya engkau m endidik anak-anakmu. Bila engkau seorang pedagang, perintahKu adalah agar menimb ang dan menakar dengan kejujuran. Bila engkau seorang petani, maka janganlah has il pertanianmu membuatmu takabur. Tapi berikanlah, Infakkanlah sebagian untuk fa kir, untuk orang miskin yang membutuhkan. Bila engkau seorang raja, maka berbuat adillah. Bila engkau orang yang kuat, maka berbuat insaflah. Bila engkau duduk sebagai seorang hakim di pengadilan, maka janganlah engkau menjadi pembela orang -orang yang berbuat zalim. Ini semua Aku perintahkan kepadamu, tidak mungkin bukan untuk kebaikanmu, tidak ada yang lebih sayang kepadamu dari pada Aku : ??????? ??????? ???????? ???????? dan adalah Allah SWT. Maha berterima kasih dan Maha mengetahui . (An Nisa: 147) Saat Nabi Yunus AS keluar dari mulut ikan, maka Allah SWT. berfirman padanya, wahai Yunus, kaummu telah bertaubat, pergilah pada mereka. Di tengah perjalanan N

abi Yunus AS bertemu dengan tukang tembikar yang membuat bejana-bejana yang sang at besar terbuat dari tanah. Maka Allah Swt perintahkan pada Nabiyullah Yunus As supaya pembuat tembikar itu memecahkan bejana yang dibuatnya. Maka tatkala dipe rintahkan padanya, pembuat tembikar itu bertanya, kenapa,untuk apa saya pecahkan, ini kan sudah saya buat dengan tanganku sendiri, untuk apa saya pecahkan? Maka Nabiyullah Yunus Swt melaporkan keengganan pengrajin ini kepada Allah SWT. Maka Allah Swt berfirman kepada Nabiyullah Yunus Swt, Wahai Yunus, itu orang yang memb uat bejana dengan tangannya sendiri, dia tidak mau menghancurkannya, maka bagaim ana engkau hancurkan, engkau bawa manusia yang telah Aku buat, Akulah yang membu atnya engkau bawa mereka pada kematian, engkau sampaikan mereka pada kehancuran. Kenapa engkau biarkan mereka mencampakkan diri dalam kebinasaan? Sedangkan mere ka semua telah bertaubat, mereka semua hambaku, hingga kembali kepadaku. Maka untuk itulah katakan kepada seluruh manusia di dunia baik laki-laki maupun wanita, berdamailah kalian dengan Allah SWT. Rabb yang begitu Penyayang, dan Pen yantun. Tidakakan kalian temukan selainNya. Dia yang maha Kasih Sayang, Maha Pem beri, Pemilik segala sifat yang indah, Pemilik Kerajaan : ??????????? ?????????? ???????? ?????????? ????????? ?????????? ???????????? ??? ?????? ?????????? ????????????? ???????? ???????? ?????????? ?????????? ???????? ?? ?????????? ??????????? ?????????? ????????? ???????? ????????? ?????????? ??? ?????? ????????? ?????????? ????????? ???????? ???????? ?????????? ???????? ???? ???? ????????? ????????? ?????????? ????????? ????????? ????????? ????????? ???? ????? ????????? ?????????? ????????? ????????? ????????? ????????? ????????? ??? ????? ?????????? ??????? ????????? ????????? ????????? ???????? ????????? ?????? ??? ??????????? ????????? ????????? ????????? ??????? ?????????? ????????? ????? ???? ????????? ????????? ???????? ???????????? ??????????? ??????????? ???????? ??????? ?????????? ????????? ??????? ?????????? ??????? ??????????? ???????????? ????????? ????????? ?????? ???????? ??? ???????? ????????????? ?????????? ????? ??? ????????? ????????? ????????? ??????? ????????? ???????? ???????? ????????? ??????? ????????? ????????? ?????????? Adakah yang bisa menunjukkan Raja seperti Dia? Adakah yang bisa menunjukkan Penc ipta seperti Dia? Adakah yang bisa menunjukkan Allah selain Dia? Lalu kita tidak bersujud kepadanya? Sedangkan Dia yang mengadakan. Dia yang memberikan mata. Wa nita menghiasi wajah dengan anting dan perhiasan lainnya. kita katakan, hiasilah dengan wajahmu dengan tanda sujud. Wanita menghiasi matanya dengan celak. kita katakan, hiasilah matamu dengan rasa malu. Orang berangapan bahwa keluar dengan penuh perhiasan adalah sebagai kesempurnaan. Justru Kita katakan, jadikanlah menyembunyikan diri sebagai kesempurnaan :Berlia n selalu tersembunyi di balik gunung. Mutiara tersembunyi di dalam kerang. Biji gandum tersembunyi di dalam cangkangnya. Jagung tersimpan di dalam kulitnya. Barang berharga tidak akan di lempar di tengah jalan. Barang bernilai tidak mung kin terbuka di tengah pasar. Adakah buah yang tidak diselubungi kulit? Semakin b ernilai dan bermanfaat, tutupnya semakin rapat. Sedangkan di dunia ini tidak ada perhiasan yang lebih bernilai daripada wanita. Dari wanitalah makmurnya dunia. Bila pangkuan wanita kering, keringlah dunia. Bila pangkuan wanita subur, suburl ah dunia. Bila pangkuan wanita tandus dari tarbiyah, maka sebagaimana dari lumpu r bermunculan semak berduri, dari pangkuan wanita akan muncul pembunuh, pemabuk, pezina, penjual diri, penjual kehormatan, penindas kemanusiaan. Dan bila pangku an wanita subur, muncullah saifullah (pedang Allah), Junaid Al Baghdadi, Syaikh Abdul Qadir Jailani, Rabiah Adawiyah, Sirri Siqthiy, Ma ruf Karkhi, Bakhtiar Khaki . Lihatlah masa lalu, tatkala pangkuan ibu subur makmur. Hari ini, pangkuan wanita kosong. Para wanita mandul. Para lelaki mandul. Kita l ihat banyak anak di rumah-rumah. Bukan seperti itu maksudnya. Anak adalah yang b ila dilihat oleh Allah SWT. Dia akan ridha padanya. Yang bila dilihat oleh Rasul ullah SAW, beliau akan gembira dengannya. Yang Islam bangga dengannya. Bumi memb

anggakannya. Bila seorang lelaki maupun wanita bersujud, lalu meneteskan setetes air mata jatuh ke tanah. Kesejukan yang dirasakan tanah dengan jatuhnya tetesan ini tidak dapat disamai dengan hujan selama empat puluh hari. Air hujan yang me netes ke bumi hanya akan merasuk beberapa inchi saja ke dalamnya. Tetapi air mat a tangisan akan menembus bumi hingga ke tahtats tsara (yang di bawah tanah). Bil a disuarakan nyayian di atas bumi, pecah hatinya. Tarian yang di lakukan di perm ukaannya telah menyulut api di tiap-tiap ruasnya. Perzinaan yang memenuhi bumi s ebenarnya membuatnya siap untuk meledak. Kedurhakaan kepada orang tua telah memb uat gunung bersiap untuk beterbangan. Begitu banyak kemaksiatan dilakukan yang b isa menyebabkan runtuhnya langit sebagai atap. Maka karena Allah saya berkata, kembalilah kepada Allah. Wanita diciptakan bukan untuk menari. Di manakah pesta pernikahan yang bersih dari goyangan tubuh wanit a? Kita mengatakan bahwa orang kafir (Hindu) adalah musuh kita, tetapi wanita ma na yang tidak terbawa kebiasaan mereka? Saya tidak menyuarakan perkataan saya. Saya hanya kurir yang menyampaikan pesan Allah dan RasulNya. Hendaklah tunaikan hak yang memang selayaknya ditunaikan. Se orang ibu tidak selalu setia. Seorang anak tidak selalu setia. Seorang istri tid ak selalu setia. Seoramg anak yang ditinggal mati ibunya tidak akan manyertainya di dalam kubur. Bahkan dialah yang menimbun ibunya. Tetapi Allah, Dialah Dzat y ang selalu setia. Menyertai saat di dunia. Menyertai saat di akhirat. Menyertai saat hidup. Menyertai saat mati. Di kubur, shalat di sebelah atas, sedekah sebel ah kanan, puasa sebelah kiri, pahala berjalan ke masjid datang, pahala sabar dat ang, taqwa datang, munkar nakir datang, tanya jawab diadakan. Lihatlah Rabiah Adawiyah. Tidak mungkin menggantikan namanya dari lembaran sejar ah. Seorang wanita akan dihargai bila pertama, dari keluarga terhormat. Dua, ber wajah cantik. Tiga, kekayaan. Empat, berketurunan. Bila seorang wanita bukan dar i keluarga terhormat akan turun nilainya. Bila tidak cantik, akan lebih jatuh la gi nilainya. Lalu tidak berharta, akan lebih rendah nilainya. Dan bila mandul, t idak akan ada lelaki yang mau padanya. Tetapi sungguh mengherankan, tidak satu p un kelebihan ini ada padanya. Dan kisahnya selalu dibicarakan di mana-mana sejak ratusan tahun lamanya. Dia adalah dari kalangan budak bangsawan. Dari Ethiopia. Yang kedua, wajahnya adalah wajah Ethiopia Kulit hitam, hidung kecil. Yang keti ga, dia adalah budak. Dari mana budak memiliki kekayaan? Yang keempat, dia mandu l. Suaminya meninggal di waktu muda. Menjanda sejak usia muda. Kebiasaannya, man di, lalu menganti pakaian, kemudian mendatangi suami. Dia bertanya, Apakah aku di perlukan? Bila suami mengatakan tidak, maka dia akan ke tempat shalatnya. Semalam an di sana. Dan, tatkala suaminya telah meninggal, Syaikh Hasan Bashri yang begitu tampan, alim, ahli hadits, ahli tafsir, mujahid d an masih sangat banyak gelar yang layak beliau sandang. Beliau datang sendiri un tuk meminang. Bukan mengirim utusan. Beliau utarakan keinginan beliau untuk meni kahinya. Rabiah menjawab, jawablah empat pertanyaanku, baru aku mau menikah. Apa itu? Apakah aku ahli surga atau ahli neraka? Aku tidak bisa menjawab, kata beliau. Tat kala catatan amal dibagikan, ada yang menerima dengan tangan kanan, ada yang den gan tangan kiri, dengan tangan mana aku akan menerima catatan amalku? Aku tidak bi sa mengatakan apa-apa, kata beliau. Saat amalku ditimbang, apakah kebaikanku lebih banyak ataukah dosaku yang lebih banyak? Aku tidak tahu. Saat orang-orang meniti shirat, ada yang bisa melintas dan ada yang jatuh, bagaimana dengan aku? Apakah melintas ataukah terperosok? Aku tidak tahu. Ka lau begitu biarkan aku membuat persiapan untuk yang empat itu. Menjelang wafatnya , Rabiah berpesan kepada pembantunya, Bila aku mati, jangan diumumkan. Cukup beri tahu tetangga. Dan jadikan kain usang yang selalu saya gunakan untuk beribadah kepada Rabbku sebagai kain kafan. Keesokan paginya diberitahulah tetangga-tetang ga untuk menurunkannya. Dan ini tidak berat, yang berat adalah kita dengan banyaknya dosa-dosa. Mulai da ri ujung rambut sampai ujung kaki, kita ini penuh dengan dosa, dahi kosong dari sujud pada Allah, mata kosong dari rasa malu, telinga dipenuhi dengan racun-racu

n musik, yang tidak memperhatikan kebaktian pada orang tua, yang menyia-nyiakan kewajiban pada isterinya, yang menyia-nyiakan kewajiban pada suaminya. Orang sep erti kita inilah yang akan menjadi beban bagi bumi. Malam harinya pembantunya be rmimpi bertemu dengan Rabi ah, kemudian bertanya, bagaimana keadaanmu? kemudian berc erita, Munkar nakir datang kepadaku, dan bertanya, Man rabbuki? maka aku menjawab, S ubhaanallah, dzat yang 40 tahun tidak pernah aku lupakan, kemudian aku dimasukka n kedalam tanah empat hasta ini, akankah aku lupa padanya? Kemudian malaikat berk ata, Ya sudah, untuk apa ditanya lagi . Maka seperti itulah hendaknya kita mencari kematian. Janganlah kita hidup mengik uti wanita-wanita zaman sekarang. Pada saat ini orang-orang sibuk berlarian hidu p dengan berkiblat pada orang-orang barat. Yang saya inginkan, bagaimana semuany a ikut kehidupan Fathimah R.ha, ikut kehidupan Khadijah R.ha, bertemu dengan mer eka disana. Saya ingin semuanya berkumpul bersama Fatimah R.ha. Dan saya ingin b agaimana laki-laki menjadi pembantu dari Hasan dan Husain pimpinan pemuda-pemuda surga. Nanti di akhirat akan dipisahkan orang-orang yang ikut barat. Berpisahla h kalian. Jangan sampai di dunia kita hidup dengan orang-orang kampung, tapi di akhirat dikumpulkan dengan orang-orang barat: ???????????? ????????? ???????? ?????????????? Maka orang-orang merasa ketakutan hari itu, jantung pecah. (Yasin: 59) Seandainya ada kematian, tentulah mereka mati semua. Tapi kematian telah tiada. Maka semuanya diseret. Wanita diseret dari tengkuknya, kemudian laki-laki akan d imasukkan tangan ke dalam rahangnya, ditarik hingga semua keluar. Dibawa, kemudi an diseret. Maka laki-laki berteriak-teriak waasyabaabaah-waasyabaabaah, wahai m asa mudaku-wahai masa mudaku. Apa yang dikasihani, sedangkan mereka tidak kasiha n pada masa mudanya. Dan wanita-wanita akan berteriak-teriak waakhabaayaah-waakh abaayaah, wahai malu, wahai malu. Apa yang dikasihani dengan rasa malu, sedangka n waktu hidupnya tidak punya rasa malu, tidak mau menutupi dirinya. Maka hadirin-hadirat, yang mulia, jadilah kita ini hamba-hamba Allah, Allah yang telah menciptakan kita. Allah menciptakan kita untuk apa, supaya kita hidup men dapatkan ridha dari Allah Swt. Menyempurnakan perintah-perintah Allah Swt, mengh idupkan sunnah-sunnah Rasulullah Swt, kemudian bertemu dengan Allah Swt. Bila me njadikan kehidupan Rasulullah Swt sebagai kehidupan kalian, maka di dunia bahag ia, di akhirat bahagia.Allah Swt tidak jadikan dunia tempat bersenang-senang, t api dunia hanyalah sekedar permainan. Ini adalah alat kesenangan yang menipu. Du nia adalah sebelah sayap nyamuk, dunia adalah sarang laba-laba. Orang-orang yang lari mengejarnya adalah orang gila. Dan orang-orang yang melihat mimpinya ini a dalah orang-orang yang tidak berakal. Maka orang-orang yang berlomba-lomba mempa rbesar rumahnya di dunia ini, adalah orang yang paling bodoh. Mengejar dengan su sah payah membangun rumah yang akan ia tinggalkan. Dan dia lupa dengan surga yan g telah Allah sediakan. Dia mengejar-ngejar sesuatu yang akan dia tinggalkan, lu pa pada sesuatu yang abadi. Ini adalah tempat singgah saja. Semuanya, satu demi satu pergi meninggalkan dunia. Laki-laki kaya mati, perempua n kaya mati, laki-laki miskin mati, perempuan miskin mati, rakyat mati, pejabat mati, pedagang mati, penjual pakaian mati, penjual makanan mati, semuanya satu d emi satu akan mati. Kita lihat, kubur makin lama, makin banyak penghuninya. Pasa r makin hari berkurang dan dikurangi orang-orangnya. Sehingga akan tiba suatu sa at nanti, kita habis semuanya. Seperti apa pun ramainya sebuah pasar, seperti ap a pun ramainya sebuah rumah, suatu saat nanti akan sepi sepi tidak tersisa kecuali s arang laba-laba dan suara desiran angin. Dan akan tiba lagi suatu masa tatkala l aba-laba pun habis, desiran angin pun habis, kita akan menghadap pada Allah SWT. Kita akan ditanya, Wahai hambaku, apa yang kamu bawa untuk menghadap padaKu? . Maka jadikanlah cara hidup Rasulullah Swt sebagai cara hidup kita. Tidak ada manusia yang lebih perhatian, yang lebih sayang, yang lebih cinta, melebihi Rasulullah Saw.

Coba, adakah yang 23 tahun lamanya menangis tanpa berhenti? Rasulullah Saw 23 t ahun lamanya terus menerus menangis untuk ummatnya. Dan adakah seorang bapak yan g susah payah, jerih payah 23 tahun tidak berhenti untuk anaknya? Rasulullah Saw jerih payah, matia-matian berjuang untuk ummatnya. Rasulullah Saw yang diutus untuk menangisi ummatnya pun, sampai Allah tegur, Jangan kau menangis sampai seol ah-olah kau akan bunuh dirimu sendiri . Sebagaimana seorang ayah yang menyuruh an aknya untuk rajin belajar. Tatkala anaknya berlebihan belajar pun, ayahnya pasti akan mengingatkannya untuk beristirahat. Kemudian Allah Swt bertanya, Wahai kekasihku, apa yang kau tangisi? Ummatku Ya All ah. Begitu sayang beliau kepada ummatnya. Tatkala ke Thaif dan penduduk mengusir beliau, gunung hampir ditimpakan kepada mereka dan beliau sendiri yang menahanny a. Mereka mengusir, melempari dan mengejar beliau hingga pingsan berlumuran dara h. Diangkat oleh Zaid RA dibawa berteduh di kebun orang kafir yang memusuhi beli au. Kebun itu milik Utbah bin Rabiah yang mengnginkan kematian beliau. Namun begi tu parahnya keadaan beliau, orang yang begitu benci pun tatkala melihat keadaan beliau menjadi trenyuh. Tidak mampu menahan air mata. Wahai Muhammad, apa yang te rjadi dengannya? Dia sendiri yang memetik anggur dari kebunnya. Karena rasa malu saja dia tidak suguhkan sendiri. Dia suruh budaknya untuk menyuguhkannya. Ini se orang kafir musuh keras Rasulullah SAW. pun merasa kasihan pada beliau. Tetapi, bagaimana perlakuan ummat ini kepada beliau? Sunnah dirusak. Acara pernikahan di adakan, adakah yang tanpa iringan suara musik? Bila ditanya, kenapa melakukan in i, maka akan dijawab bahwa ini adalah untuk menyenangkan anak laki-laki atau ana k perempuan saya. Mengapa tidak dipikir, apakah tidak perlu untuk menyenangkan Allah dan Rasulnya? Mengundang paman, kakek, saudara, kerabat, kawan unutk menyenangkan mereka. Kit a melakukan berbagai perbuatan untuk menyenangkan mereka. Kita katakan, mengapa tidak terpikir untuk menggembirakan Allah yang telah menjadikan anak baginya h ingga usianya muda dan dinikahkan pad hari itu? Mengapa tidak terpikirkan untuk menggembirakan Rasulullah SAW. yang dari kampungnyalah kita hidup sebagai manusi a. Yang dengan berkah tangisannya kita masih berbentuk manusia. Kalaulah beliau tidak habis-habisan menangis minta pemecahan masalah kita, tidak akan kita temui manusia hari ini di pasar-pasar. Di sana hanya akan kita dapati hewan berkeliar an. Semua orang ingin kita senangkan. Kenapa tidak kita senangkan Allah dan Rasu lNya? Iringan pernikahan Fathimah juga diberangkatkan. Beliau juga melakukan pernikaha n. Adakah wanita seperti beliau di dunia ini? Di hari kiamat nanti, saat orang a kan melewati shirat. Akan diumumkan, Tundukkan pandangan, Fathimah akan lewat. Ke arah sanalah aku ingin membawa saudari-saudariku. Saat orang berbondong-bondong menuju ke barat. Dalam pasar di kampung terpencil hijab pun lepas. Ke manakah pa ra wanita pendidik? Para ibu telah mati. Rumah kosong. Kita yang membakarnya den gan kabel dan TV. Dengan tangan kita sendiri. Saya katakan, jadilah anak-anak F athimah. Bagaimana proses pernikahannya? Beliau dinikahkan di masjid. Selesai ak ad, Shahabat Ali RA. berkata, Ya Rasulullah, Fathimah diberangkatkan ke rumah? Ras ulullah tidak berkata, Bawakan alat musik, undang group band, buat pawai. Kata be liau, Ya, akadnya kan sudah. Setelah shalat Maghrib, beliau pulang ke rumah. Fathi mah RA. bercerita, Waktu itu aku sedang melakukan kegiatan seorang putri yang mem bantu di keluarga. Aku dengar Rasulullah SAW. bersabda, Panggil Ummu Aiman. Ummu Ai man adalah budak ibunda Rasulullah SAW. Beliau pernah bersabda, Siapa yang ingin menikah dengan wanita ahli surga menikahlah dengan Ummu Aiman. Beliau berkata, Umm u Aiman, antarkan Fathimah ke rumah Ali. Inilah pelepasan mempelai wanita. Tanpa disertai ayah. Tanpa disertai ibu-ibu yang ada, Ummahatul Mukminin yang begitu s uci. Padahal saat itu ada ibunda Aisyah, Juwairiyah, Ummu Salamah Rha. Wanita-wa nita yang tiada tandingnya di muka bumi. Berjalan kaki beliau diantarkan. Pakaia n pun tidak diganti. Beri tahu pada mereka, setelah Isya aku akan datang. Itulah pe mberangkatan pengantin wanita. Tanpa iringan apa-apa, musik atau pun barisan man usia. Sampai di sana, Ummu Aiman mengetuk pintu. Shahabat Ali RA. keluar. Ummu Aiman R Ha. Berkata, jagalah amanat ini. Rasulullah Saw akan datang ke sini stelah shala t Isya. Inilah pemberangkatan pimpinan para wanita dua alam. Putri Rasulullah Saw

yang paling beliau cintai. Putri yang beliau beritahukan, Kaulah yang pertama ka li menyusulku dari kalangan keluarga. Putri yang lainnya beliau berangkatkan send iri. Saat hampir wafat, shahabat Ali RA. sedang keluar. Beliau katakan kepada pe mbantunya, Siapkan air panas untuk mandi. Letakkan dipan di tengah rumah. Hadapka n ke kiblat. Setelah mandi, beliau berbaring dan berpesan, Sampaikan pada suamiku bahwa aku sudah mandi, dengan baju ini kuburkan aku. Sehari sebelum wafat, beliau berkata pada Asma bintu Umais, Tolong usahakan supaya jenazahku nanti tidak terl ihat bentuknya saat dibawa. Beliau tidak ingin nantinya ada yang mengatakan bahwa putri Nabi orangnya gemuk, atau kurus, atau jangkung, atau pendek. Padahal ruh telah lepas dari badan. Dan tidak ada aturan hukum untuknya. Itulah yang saya in ginkan. Jadilah putri orang-orang yang setelah mati pun tetap nampak rasa maluny a. Asma Rha. Menjawab, Waktu hijrah di Ethiopia aku melihat bila wanita meninggal maka di atas ranjang untuk membawa jenazahnya diletakkan kayu melengkung dan di selimuti dengan kain (seperti keranda di Indonesia). Sehingga tidak diketahui ba gaimana bentuk fisik jenazahnya. Fathimah Rha. Berkata, Bagus. Buatkan seperti itu untukku. Dengan penuh rasa malu seperti itulah beliau meninggalkan dunia. Sebab beliau menuju maqam yang sangat tinggi. Kemarilah, menuju kebahagiaan, kemuliaan. Islam telah menyiapkan derajat yang mu lia untuk wanita dalam Islam. Tanggung jawab mencari nafkah dibebankan kepada su ami. Kemudian dalam nikah ada mahar. Tahukah kita apa maksud mahar. Berapa pun m ahar, puluhan juta, ratusan juta, ataupun milyaran rupiah tidak bisa menjadi har ga seorang wanita. Dan tidak sah nikah tanpa mahar. Mahar adalah pertanda bahwa wanita itu menjadi tanggungan lelaki sampai mati. Wanita itu akan tinggal di rum ah, makan dari jerih payah suami. Orang-orang Arab punya kebiasaan untuk tidak m emberi bagian warisan kepada wanita. Dan zaman sekarang pun masih banyak daerah yang berbuat demikian. Warisan tanah yang menjadi hak wanita akan disiasati oleh saudaranya sehingga dibalik dengan namanya. Orang-orang yang melakukan kezalima n seperti ini kepada saudarinya atau anaknya tidak akan bisa menyelamatkan diri dari siksa kubur. Walaupun dia ahli shalat, ahli puasa, ahli dzikir, ahli Al Qur an, menyumbang madrasah, pergi bertabligh, pergi haji dan kebaikan lainnya. Dia mati dalam keadaan mengingkari satu bagian besar Al Quran. Tidak ada yang bisa m elindunginya dari siksa neraka. Dia akan dihimpit di kuburnya. Suara himpitan ku bur yang dideritanya terdengar mulai dari bumi belahan timur hingga barat. Saat penguburan Zainab putri Rasulullah Saw yang tertua, beliau nampak sedih. Ke luar dari liang lahat nampak cerah wajah beliau. Sahabat bertanya tentang hal it u. Beliau menjawab, Aku sangat khawatir dengan keadaan putriku. Lalu aku memohon pada Allah untuk menyelamatkan putriku dari himpitan kubur. Allah menyelamatkann ya dari himpitan kubur. Bila tidak, sekali kubur menghimpitkan dindingnya akan te rdengar dari timur hingga barat. Kubur bukanlah gundukan tanah. Kehidupan baru akan mulai. Pahala dan siksa akan dimulai. Ini bukan pembicaraan saya. Saya hanyalah kurir yang menyampaikan pesan dari All ah dan RasulNya. Kebiasaan di tempat kita, bila orang kaya mengirimkan sesuatu d ia akan menyuruh buruhnya. Dan oarang yang menerima kiriman akan memberikan hadi ah kepada buruh itu sesuai derajatnya. Saya datang seperti buruh yangmenyampaika n pesan itu. Tapi bukan uang yang saya minta. Yang saya inginkan hanyalah, yang hadir di sini meninggalkan majlis sebagi putri-putri Fathimah. Bukan sebagi pene ntang-penentang Allah. Kembalilah kepada Allah. Bertaubatlah. Berjalanlah menuju kemulian. Kesuksesan, kebahagiaan. Tidak ada kehidupan bagi wanita yang tidak m enutup auratnya. Saya cari nama wanita di dalam Al Quran mulai ayat pertama hingga terakhir. Seka li, dua kali, sepuluh kali, seratus kali saya cari. Tidak ada nama wanita disebu tkan di dalam Al Quran selain nama Maryam. Setiap wanita disebut dengan nama sua minya: istri Aziz, istri Fir aun, istri Nuh, istri Luth. Bisa saja Allah menyebut nama Asiyah, seorang wanita yang shalihah. Bisa Dia sebut nama Zulaikha, istri seorang gubernur yang penggoda. Hanya nama Maryam yang Dia sebut. Itu adalah unt uk menjelaskan bahwa Isa AS. bukan putra Allah Swt tetapi putra Maryam. Dalam ba nyak sekali ayat Allah Swt sebutkan Isabnu Maryam. Ulama ahli tafsir menulis bah wa Allah SWT. tidak menyukai nama wanita dimunculkan, lalu bagaimana wanita dibu ka penutupnya dan keluar ke mana-mana? Bagi orang muslim, nama wanita adalah mal

u untuk disebutkan. Nama istri seorang muslim ditutup. Nama putri seorang muslim ditutup. Kulit delima diletakkan di luar, kulit pisang diletakkan di luar, kuli t buah-buahan dibiarkan di luar. Tapi isi buah pisang, isi buah delima dan buahbuah lainnya tidak ada yang dibiarkan di luar. Kenapa para wanita ingin meniru kehidupan barat? Di sana wanita tidak diterima s ebagai ibu, sebagai anak, sebagai istri, sebagai saudari, sebagai nenek. Yang di terima hanyalah sebagai pasangan kencan. Diterima selama masih bisa dinikmati. T atkala itu hilang, ditinggalkan. Lelaki sangat tidak setia. Lebih mudah mengingk ari janji dari pada wanita. Mengobral bicara seperti burung beo. Sedangkan wanit a oleh Allah Swt diberi bakat untuk setia lebih daripada lelaki. Di sana, wanita diperlakukan seperti sapu tangan. Untuk menyeka keringat, setelah tidak terpaka i lagi dicampakkan. Hanya sebagai pasangan kencan. Lalu ke mana anak putri, ke m ana ibu, kemana saudari? Allah Swt memberikan kepada kita agama yang begitu indah. Terkadang orang-orang yang bodoh menganggap kelahiran bayi wanita sebagai musibah. Lalu marah-marah ba hkan menyiksa istrinya. Apakah tidak melihat bahwa keturunan Rasulullah Saw yang pertama adalah wanita, Zainab R.ha? Lalu Ruqayyah R.ha? Rasulullah Saw sampaik an bahwa seseorang yang diberi anak perempuan dan menerimanya dengan gembira, ma ka wajib surga untuknya. Dan seseorang yang memiliki tiga orang anak perempuan d ididik dengan baik hingga dinikahkannya, maka antara dia dan Rasulullah Saw ada lah seperti antara jari telunjuk dengan jari tengah. Seseorang bertanya, Kalau du a orang anak perempuan? Bila seperti itu dia pun akan seperti itu dekatnya dengank u, jawab beliau. Bila hanya satu putri Ya Rasulullah? Bila seperti itu dia pun aka n seperti itu dekatnya denganku. Lalu bagaimana yang tidak punya anak perempuan? Rasulullah Saw beritahukan bahwa Barangsiapa yang memiliki dua anak perempuan at au dua sudari dalam keadaan kekurangan dan dia rawat hingga berkecukupan atau me ninggal, maka wajib surga baginya. Hari ini saudari haknya diambil. Setelah meni nggalnya ibu tidak ada yang bisa menggantikan. Hubungan persaudaraan tidaklah mu rah, pecah hanya karena beberapa rupiah. Bahkan Rasulullah Saw anjurkan supaya tetap menafkahi mereka walaupun mereka telah menikah, dan surga wajib baginya. Allah SWT. dalam Al Quran tentang waris tidak memberikan jawaban tentang bagian wanita, bahwa bagian wanita adalah setengah bagian laki-laki. Tetapi Allah menja wab tentang bagian laki-laki, seolah-olah bagian laki-laki ini diragukan berapa besarnya, dapat atau tidaknya. Allah Saw menjelaskan bahwa laki-laki juga menda pat bagian, bagian dua wanita itulah bagian satu laki-laki. Maka bila orang tid ak memberi bagian pada wanita, binasalah dia. Dan tidak ada yang bisa menyelamat kan. Di sini Allah Swt menetapkan bagian wanita, lalu memerintahkan suami untu k mencari nafkah. Menjadikan suami dalam penunaian hak lebih utama daripada istr i. Ini bukan keutamaan derajat, tetapi keutamaan dalam hal pengaturan saja. Lel aki seluruh dunia, adakah yang melebihi Fathimah R.ha, atau Rabiah Adawiyah? ?????????? ??????????? ????? ?????????? ????? ??????? ??????? ?????????? ????? ? ????? ??????? ?????????? ???? ????????????? Ini bukanlah kelebihan derajat. Di hari kiamat, lelaki manakah yang berani berha dapan dengan Aisyah Ummulmukminin? Dalam Al Quran Allah Swt mendahulukan penyeb utan hak wanita daripada lelaki. ????????? ?????? ??????? ??????????? ?????????????? ????????????? ??????????? ?? ?????? Bagi mereka (para wanita) hak atas lelaki sebagaiman kewajiban atas mereka sebaga i hak lelaki .(Al Baqarah: 228) Dalam ayat lain berfirman ??????????????? ?????????????? Dan pergaulilah mereka (istri kalian) dengan baik. (An Nisa: 19). Dan Rasulullah Saw bersabda: ?????????? ?????????? ?????????? Yang terbaik di antar kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya. Baru kemudian dijelaskan kewajiban wanita pada suami. Seorang wanita datang bert anya, Ya Rasulullah, kedua orang tuaku akan menikahkanku. Apakah kewajibanku pad a suami? Rasulullah Saw menjawab, bila kau temui suamimu dengan luka memenuhi tu buhnya mulai kepala hingga kaki semuanya memancarkan nanah, lalu kau bersihkan n anah itu dengan lidahmu, seperti itu pun belum menunaikan haknya atasmu.

Apa yang terjadi saat ini? Gara-gara masalah kecil, istri terkena marah. Karena masalah sepele, istri dipukul, istri ditampar. Padahal Rasulullah Saw di rumahny a biasa menyapu sendiri. Dengan tangannya beliau buat adonan roti diserahkan pad a Aisyah, atau Juwairiyah, atau Ummu Salamah untuk dijadikan roti. Dan beliau bi asa mencuci baju beliau sendiri. Padahal memiliki sembilan istri, tetapi baju be liau cuci sendiri. Beliau di rumah banyak senyum dan tawa : ??? ??? ???? ???? ???? ???????? ???????? Di luar rumah selalu berfikir dan sedih. Seperti itulah Allah buat fitrah wanita , digembirakan kemudian diberi tugas. Mendidik anak menjadi pengikut-pengikut Ra sulullah Saw. Mendidik anak laki-laki samapai 15 tahun, peremoauan samapai 11 ta hun. Bila tiba saat pernikahan, berangkatkan dari rumah sebagai pengikut Rasulul lah Saw dan sebagai peniru Fathimah R.ha. Hari ini para wanita lalai dari pendi dikan. Hendaklah kita jadikan kehidupan Rasulullah Saw sebagai kehidupan kita. Adanya ummat ini pun dari seorang ibu. Lima ribu tahun yang lalu kisah ini berm ula. Memang susah untuk melihat masa lalu. Apalagi lima ribu tahun. Siapa yang a kan melihat. Di Makkah Mukaramah. Putri raja Mesir, umur 20-22 tahun. Anak dalam pangkuan. Berpisah denga suami adalah pengorbanan besar bagi seorang istri. Apa lagi suami seperti Nabi Ibrahim AS. Dan ini bukan di rumah, di tengah padang pas ir, tentu lebih menyedihkan lagi. Tanpa bekal yang cukup, lebih menyedihkan lagi . Tidak ada yang menghibur, kesedihan lebih lagi. Dari pangkuan Ibunda Hajar umm at ini lahir. Ummat Rasulullah Saw keluar dari pangkuan beliau. Dan sedemikian hebat beliau mendidik Ismail AS sehingga pada umur kira-kira 8 tahun Nabi Ibrahi m AS bertanya, Wahai anakku, dalam mimpi aku melihat bahwa aku akn menyembelihmu. Bagaimana menurutmu? Mestinya, waktu itu Ismail AS menjawab, Wahai ayah, itu kan kau lihat dalam mimpi. Apa salah saya? Lihatlah anak kita,baru disuruh mengambilk an air minum sudah ke sana-ke mari bicaranya. Ini kita lihat bagaiman Ibunda Hajar menyiapkan putranya. Dan itu adalah saat pe rtama kali Ismail AS melihat ayahnya. Betapa gembira anak melihat ayahnya. Di Mi na percakapan itu terjadi. Ismail AS tidak membantah. Bahkan ia panggil Yaa Abati . Saya benar-benar keheranan dengan kata ini. Seorang anak disuruh melakukan kerj a kecil saja, dia terkadang mengatakan, Apa sih Ayah ini, dengan nada keberatan da n pahit. Sedangkan ini, Ismail AS menjawab Ya Abati. Ini adalah panggilan sayang d an kegembiraan. Nampak oleh saya bahwa saat itu ia sangat gembira mendengar perk ataan ayahnya. Seperti gembiranya mendapatkan sesuati yanglam dicarinya. Seolah dia katakan, Wahai Ayah, aku akan dikorbankan utnuk Allah Swt ? Silakan lakukan. Inilah yang kuinginkan. Inilah yang kuinginkan. Ibnu Qudamah meriwayatkan bahwa t atkal ditanya pendapatnya, Nabi Ismail AS menjawab, Bila engkau menyembelihku aku akan mendapakan mendapatkan Allah Swt yang pasti lebih baik daripada engkau. Me ndapatkan surga yang lebih baik daripada dunia. Kemudian beliau melepas gamisnya dan berpesan agar diberikan kepada ibunya. Agar melihatnya bila rindu kepada ana knya. Sebab tidak ada pertanda apa pun pada ibunya untuk mengenang anaknya. Dan meminta supaya gamis Nabi Ibrahim AS dijadikan kafannya. Ikatlah kakiku, ikatlah tanganku. Baringkan aku pada dahiku. ???????? ????????? ????????? ??????????? (Ash Shaffat: 103). Maka seperti kambing yang akan disembelih, kaki diikat agar tidak berontak, tang an diikat agar tidak melawan. Badan ditelungkupkan. Tangan kiri menggenggam ramb ut Ismail AS, tangan kanan memgang pedang untuk menyembelih. Beliau berkata, Waha i Tuhanku, bila ini engkau perintahkan karena kemurkaanMu sebab Ismail kadang te rlintas dalam hatiku, dengan ini jauhkanlah kemurkaanMu. Dan bila ini karena Eng kau mengujiku, sukseskanlah aku dalam ujian ini. Beliau sayatkan pedang ke leher putranya. Malaikat langit menjerit. Kalimat Nabi Ibrahim AS mengoyak hati mereka . Andaikan Mina bisa bersuara, tentulah ia akan berteriak menangis. ???? ????????? ?????????? ?????????????? ???? ??? ???????????? (Ash Shaffat: 103 -104) Bagus bagus terbukti bahwa hatimu hanya untukKu bukan untuk yang lain. Sukses dalam u jian. Seperti ini ibu yang kita cari. Permata seperti inilah yang telah lama hil ang. Permata ini yang sedang kita cari. Barang kali terselip bisa diambil dijadi kan kalung yang menghias leher ummat. Bila anak dididik dalam pangkuan yang subu r, akan muncul lentera dan matahari hidayah. Abdullah bin Zubair RA bersama delapan belas orang terjebak dalam kepungan tiga

ribu pasukan Hajjaj bin Yusuf. Beliau mendatangi ibunya, Asma binti Abu Bakr RA. Ibu, Hajjaj menawarkan perdamaian padaku, bila aku terima, selamat nyawaku. Baga imana nasehatmu? Ibunya menjawab, Putraku, bila dengan peperangan ini, dunia yang kau cari, binasalah dirimu dan kawan-kawanmu. Dan bila akhirat yang kau cari, ja ngan terima perdamaian. Hidupmu adalah kemuliaan dan matimu pun kemuliaan. Beliau menjawab, Ibu, memimpikan dunia pun sampai sekarang aku tidak pernah, bagaimana mungkin aku mengangkat pedangku untuk dunia? Anakku, ini adalah pertemuan terakhir kita. Mereka berpelukan. Saat itu Asma R.ha merasakan ada besi di balik baju ana knya. Anakku, apa ini? Aku tidak mau setelah kematianku mereka mencincang tubuhku, j awab beliau. Asma R.ha berkata, Bila kambing sudah disembelih, ia tidak akan taku t sakitnya dikuliti. Ibu memberangkatkan anaknya menuju kematian. Sang ibu sendir i yang melepas baju besi. Beliau berangkat. Dari pagi sampai sore dengan pedang di kedua tangan beliau bertarung bersama delapan belas orang menghadapi tiga rib u pasukan. Tidak ada musuh yang bisa mendekati mereka. Menjelang Ashar, dari gun ung Abu Qubais musuh membidikkan batu besar ke arah beliau. Beliau jatuh tersung kur sambil membacakan sair, Kami bukanlah kaum yang menghiasi tumit dengan darah punggung kami. Tetapi kami adalah kaum yang mewarnai cakar kami dengan darah da ri dada kami. Begitu besar batu itu, Abdullah RA jatuh tersungkur. Wahai ibu, jang an kau tangisi aku. Seperti itu ibunya, begitulah anaknya.ibu seperi inilah yang kita cari. Tapi itu pasti bukan ibu yang terbiasa denga nyanyian. Itu pasti buka n ibu yang tanpa hijab berkeliaran di pasar. Pasti itu adalah ibu yang selalu me nutup rapat auratnya. Pasti itu adalah ibu yang selalu tinggal di rumahnya sebag i putri Fathimah R.ha dan budak Rasulullah Saw. Kalaupun keluar rumah, tiap lang kahnya akan mendekatkannya kepada Allah Swt. Rasulullah Saw menangisi kita bertahun-tahun lamanya. Kita malah membinasakan d iri dalam dunia. Di Arafah, lima jam beliau berdoa untuk ummat. Duduk di atas on ta yang tak kenal istirahat. Di bawah teriknya matahari bulan April. Terkadang b eliauangkat tangannya ke arah langit. Terkadang beliau letakkan pada dada. Terka dang bila onta bergerak-gerak, satu tangan memgang tali kekang. Bila sudah tenan g kembali kedua tangan beliau angkat ke atas. Beliau hanya berdoa untuk ummat sa ja. Buka untuk anak dan keturunan beliau. Padahal beliau sudah mendengar kabar m usibah yang akan menimpa keturunan beliau. Beliau peluk cucu beliau Husain RA da lam pangkuan sambil menangis lama. Salman RA yang melihat kejadian itu bertanya. Beliau menjawab, Baru saja Jibril AS mendatangiku dan memberi kabar bahwa cucuku ini akan dibunuh oleh ummatku. Dinampakkan padaku bagaimana mereka menumpahkan darah. Enam belas orang keluarga Husain RA dibantai dan dipotong-potong. Ditambah lima orang saudara seayah beliau. Tujuh puluh dua kepala dipenggal. Terakhir, A bdullah, anak kecil yang tidak berdosa pun dibunuh juga. Sedangkan para wanita d itawan dibawa oleh pasukan ibnu Ziyad. Takala mereka melewati kepala yang berteb aran, salah seorang berkata, Wahai Muhammad, wahai Muhammad, ini Husain dipenggal kepalanya, bertebaran anggota tubuhnya. Keturunan laki-lakimu dibunuh. Dan putr i-putrimu dijadikan tawanan. Mendengar itu, semuanya menangis. Musuh pun menangis . Pembantaian yang akan menimpa keturunan beliau tahan. Tapi untuk ummat merenge k-rengek beliau memohon. Rabiul Awwal tiba. Saatnya beliau meninggalkan dunia. Datang malaikat Jibril AS berkata, Ada satu malaikat lagi, besar, menunggu di luar. Belum pernah datang seb elumnya, dan tidak akan datang lagi selamamnya. Malaikat maut minta izin padamu untuk masuk. Betapa tingginya derajat Nabi kita, malaikat maut pun minta izin du lu sebelum masuk ke dalam rumahnya. Masuklah, kata beliau. Izrail AS berkata, Ya Ras ulullah, sejak aku ditetapkan sebagai malaikat maut, ini pertama kali Allah ber firman padaku, Mintalah izin. Bila diizinkan masuklah. Bila tidak, kembalilah. Ta nyalah dulu, akan pergi atau akan tinggal. Bila memilih tinggal, kembalilah. Rasul ullah Saw bertanya kepada Jibril AS, Apa pendapatmu? Ya Rasulullah, Allah Swt rin du untuk bertemu denganmu. Benarkah? Tapi aku tidak bisa pergi sebelum kuselesaika n urusan ummatku. Jibril AS pergi, Izrail AS diam menanti. Sebentar kemudian data ng dan berkata, Allah Swt berfirman bahwa ummatmu tidak akan dibiarkan sendirian . Sekarang, sudah tenang hatiku, kata beliau. Andaikan bukan karena jerih payah bel iau, tentulah kita ini sudah menjadi hewan yang berkeluiaran. Pahamilah, hargail ah tangisan beliau untuk ummatnya. Untuk keturunan beliau pun beliau tidak berdo a seperti itu.

Belaiu bersabda kepada malakul maut, Lakukan tugasmu! Jibril AS berteriak, Ya Rasu lullah, begitukah keputusanmu? Berarti,inilah kali terakhirku datang ke dunia. S ilsilah wahyu berakhir sudah. Tatkala Izrail AS mulai mengambil ruh beliau, shaha bat Ali RA yang memegang tubuh beliau berkata, Ya Rasulullah, tidak ada kematian di dunia ini seperti kematianmu. Andaikan engkau tidak memerintah kami untuk be rsabar, tentulah kami akan tunjukkan pada dunia, bagaimanakah menangis itu? Tent ulah dunia akan melihat, seperti apakah yang namanya bersedih. Di akhir nafas, be liau berpesan kepada ummat, Janganlah ummatku meninggalkan shalat. Dan perhatikan hamba sahaya kalian. Hari ini berapa banyak wanita bertenbaran di pasar meningg alkan shalat? Anak-anak muda nongkrong, berapa yang shalat? Dan pesan yang kedua , apa maksudnya? Berbuat baiklah pada orang miskin, pada bawahan, pada para pemb antu. Mereka juga orang mukmin. Mereka pun punya keluarga. Punya anak. Punya ibu . Jangan sampai karena kesalahan-kesalahan kecil kita berlaku kasar pada mereka. Itulah pesan terakhir Nabi kita. Dan tatkala suara beliau makin lemah, beliau b ersabda, Shalat, shalat,shalat. Allahumma ma arrafiqil a la. Beliau wafat. Ibunda Aisya h R.ha menjerit. Mendengarsuara jeritan dari dalam rumag Rasulullah r terjadi k eributan di luar. Umar RA segera menghunus pedangnya dan berkata, Awas, barangsia pa mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah wafat, kupenggal lehernya. Beliau hany a pergi uintuk bermunajat kepada Allah sebagaimana Musa AS bermunajat. Beliau ak an kembali. Abu Bakar RA datang, langsung masuk ke dalam rumah dan membuka selimu t Rasulullah Saw. Beliau cium kening beliau Saw, menangis sambil berkata, Wahai N abi, wahai Kekasih, wahai belahan jiwa. Dengan tenang beliau melangkah ke dalam m asjid. Duduk! kata beliau pada Umar RA. Umar RA dengan tegas menolak, Saya tidak aka n duduk. Abu Bakar RA naik mimbar dan berkhutbah, Wahai manusia, barangsiapa menye mbah Muhammad maka sesungguhnya Muhammad telah wafat. Dan barangsiapa menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Hidup dan Kekal. Lalu beliau bacakan firman Allah Swt : ????? ????????? ?????? ??????? ???? ?????? ???? ???????? ????????? ???????? ???? ? ???? ?????? ????????????? ????? ????????????? ?????? ?????????? ????? ???????? ?? ?????? ??????? ??????? ??????? ??????????? ??????? ????????????? (Ali Imran: 144). Mendengar itu, UmarRA jatuh tersungkur. Seolah ayat itu baru hari itu diturunkan, kata Umar RA. Di hari berkabung itu, tiba waktu Zhuhur Bilal RA mengumandangkan adzan. Begitu sampai pada kata Asyhadu anna Muhammadarrasulullah suara tersekat. D ua puluh kali diulang. Suara melemah. Madinah gemuruh dengan dengan suara tangis . Para wanita tidak mampu menahan suara mereka. Begitu turun, Bilal RA mengataka n, Mulai hari ini aku tidak akan adzan lagi. Musafir yang menangisi ummat telah pergi. Di saat kepergiannya pun ummatnya yang dipikirkan. Dan setelah kematiannya pun ummatnya yang dipikirkan. Imam Al Atabi y, Annawawi, Ibnu Katsir meriwayatkan kisah: Al Atabiy berkata, Takala aku duduk di dekat kubur Rasulullah Saw seorang badui datang ke kubur Rasulullah Saw dan membaca ayat: ?????? ????????? ???? ???????? ???????????? ???????? ??????????????? ??????? ??? ?????????? ?????? ?????????? ?????????? ??????? ????????? ???????? Sesungguhnya Jikalau mereka ketika Menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memo hon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mer eka mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.Aku datang dengan m emohon ampun atas dosaku dan meminta syafaat padamu pada Rabbku. Lalu membaca bait sair: ?? ???? ?? ?????? ??????? ??????? ???? ??? ?????? ?????? ???????? ?????? ??????? ????? ??? ?????? ??? ??????? ???? ?????? ??????? Wahai yang dikubur di pelataran yang dengannya tanah menjadi berkah, lambah menj adi berkah, dan gunung pun menjadi berkah. Aku korbankan diriku kubur yang engkau tempati, di situlah kedermawanan, di situ lah kemuliaan, di situlah keluhuran Dua bait sair ini tertulis di kubur beliau yang mulia hingga hari ini. Tambah du a bait lagi: ??? ?????? ???? ???? ?????? ??? ?????? ??? ?? ??? ????? ??????? ??? ??????? ???? ??? ?????? ????? ?? ??? ?????

Engkaulah pemberi syafaat yang diharapkan syafaatnya di atas shirat tatkala tel apak kaki tergelincir... Juga kedua sahabatmu tidak akan aku lupakan selamanya, salam dariku untuk kalian selama qalam masih berjalan... Sair yang sudah ratusan tahun ini abadi hingga hari ini. Lalu orang badui itu pe rgi dan Imam Al Atabi tertidur. Beliau bermimpi bertemu dengan Rasulullah Saw ya ng bersabda, Kejar orang badui itu dan sampaikan padanya bahwa Rabb telah mengamp uni dosanya. Setelah wafat pun masih berjalan bantuan untuk ummatnya. Tidak adaka h yang sadar? Tidak adakah yang terguagah? Ini baru di dunia, lihatlah jauh ke d epan. Tatkala semua orang mengatakan nafsi nafsi.. (diriku diriku ). Suami tidak ingat istri, istri tidak ingat suami. Anak tidak ingat orang tua, ay ah dan ibu tidak ingat anak. Adam AS berkata, nafsi nafsi. Nabi Idris AS berkata, nafsi nafsi. Nabi Nuh AS berkata, nafsi nafsi. Nabi Hud AS berkata, nafsi nafsi. Nabi Shalih AS berkata, nafsi nafsi. Nabi Yunus AS berkata, nafsi nafsi. Nabi Musa AS berkata, nafsi nafsi. Nabi Harun AS berkata, nafsi nafsi. Nabi Yahya AS berkata, nafsi nafsi. Nabi Zakaria AS berkata, nafsi nafsi. Nabi Isa AS berkata, nafsi nafsi. Tapi ada satu pribadi yang berbeda dengan lainnya, yang berseru Ya Allah ummatku , ummatku . Padahal semua Nabi memikirkan diri masing-masing. Ibu memikirkan diri ma sing-masing. Nabi kita tetap setia memikirkan ummatnya. Maka mengapa kita ingkar i beliau? Mengapa kita khianati beliau? Mengapa kita durhakai? Tidak adakah oran g lainnya? Maka segeralah bertaubat, segeralah bertaubat. Sebenarnya saya ingin berbicara singkat, tetapi pembicaraan menjadi panjang. Saya tidak tahu kapan ber temu lagi dengan majma seperti ini? Orang mengatakan kita gila, mondar-mandir me ninggalkan keluarga. Bukan sembarang gila, tetapi kengerian pemandangan akhirat membuat kita lupa. Membuat kita gila. Kengerian kematian membuat kita melupakan segala kesusahan. Dan surga serta indahnya keadaan setelah kematian telah membua t kita lupa pada masalah-masalah dunia. Kita inginkan, Nabi Saw akan menyambut, Wahai wanita muslimah dari abad lima bela s yang telah memperjuangkan perasaan malunya. Tatkala para wanita hidup ala bara t, berkeliaran di pasar-pasar, dan kalian menjaga hijab kalian, bangkitlah bersa ma Fathimah putriku. Betapa indahnya saat itu bila kita berhasil meminum air tel aga kautsar yang diberikan dengan tangan mulia Rasulullah Saw sendiri. Tatkal b eliau memeluk ummatnya dari abad 1ima belas. Tidakkah itu menjadi cita-cita kita ? Bertaubatlah, bertaubatlah, berangkatkan segera para suami, ayah, anak, saudar a empat bulan empat puluh hari bersama jamaah. Dan ibu-ibu juga bentuk jamaah ke luar bersama suami, ayah, anak, saudara. Hidupkan amal agama di rumah. Shalat, t ilawah Al Quran, pendidikan anak secara Islami, menunaikan hak suami, menunaikan hak istri. Meyiapkan makanan yang halal untuk keluarga. Keluar denga hijab semp urna. Allah Swt tidak melarang wanita keluar rumah. Tetapi bila keluar hendaklah meniru putri Nabi Syu aib AS yang memanggil Nabi Musa AS. Allah Swt kisahkan bahw a ia datang berjalan di atas rasa malu. Seolah-olah rasa malu itulah kendaraan y ang dinaikinya. Ummu Salamah R.ha bertanya, Ya Rasulullah, siapakah yang lebih utama antara bidad ari dan wanita yang masuk surga. Bidadari diciptakan dari kasturi, ambar dan lai n-lainnya. Sedangkan wanita dunia diciptakan dari lumpur dan air? Beliau Saw menj awab, Wahai Ummu Salamah, wanita mukminah yang masuk surg alebih utama daripada b idadari. Mengapa wahai Rasulullah? Sebab shalat mereka, sebab puasa mereka, sebab ib adah mereka kepada Allah Swt, sebab kitab Allah Swt. Allah Swt memberikan nur d ariNya pada wajah mereka. Kecantikan bidadari redup di depan mereka. Bidadari ti nggallah sebagi pemabntu mereka. Bidadari yang membantu mengangkat rambut mereka . Ujung pakaian mereka menjuntai samapai tiga mil jauhnya. Tiga mil. Lama saya b erpikir tentang pakaian tiga mil ini. Akhirnya saya mengerti bahwa pakaian pendu duk surga terbuat dari cahaya. Sedangkan cahaya tidak ada berat jenisnya. Tiga m il atau tiga ratus mil tidak akan terasa beratnya. Sekali pakai seratus stel set iap stel berbeda corak dan warna. Dan setiap stel memiliki pengaruh kecantikan p ada wajah tersendiri. Allah berikan kecantikan pada mereka sehingga suami istri

berpandangan empat puluh tahun lamanya tidak ada bosannya. Maka kita taubat. Semuanya, laki-laki dan wanita taubat. Mengganti arah hidup ki ta. Kita ini bukan jamaah, jamaah tabligh seperti yang dianggap orang. Kita ingi n hidup sesuai dengan kekasih kita. Bila untuk memasak saja kita perlu belajar, dan kita mesti menyempatkan waktu untuk itu. Untuk hidup sesuai denga cara Rasul ullah Saw pun perlu diusahakan. Selain itu, kita punya tanggung jawab untuk men yampaikan agama ke ujung-ujung dunia.Wanita tentukan satu bagian dari rumahnya u ntuk tempat shalatnya. Laki-laki bagus shalat sunnat di sana. Sedangkan shalat w ajib di rumah. Satu waktu ditentukan utnuk taklim bersama-sama. Saling pahami ha k dan kewajiban suami istri. Jangan sampai karena kebodohan akhirnya yang terjad i berlebihan. Suami melarang istri untik bertemu orang tuanya. Atau orang tua is tri merasa berat untuk melepaskan putrinya. Sehingga setelah pernikahan malah mu sibah dan kesedihan yang didapati. Ini semua karena kebodohan. Hiasi anak-anak d engan akhlak. Jangan merasa cukup menjadikan anak sebagai dokter, insinyur, peja bat, pedagang. Sudahkah kita jadikan anak kita sebagai manusia. Ada orang yang Allah Swt pandang dengan sangat jijik seperti jijiknya kita mema ndang kotoran manusia. Siapakah mereka? Orang yang merasa gembira dengan mengadu domba. Dia sampaikan pembicaraan dari sana-sini sehingga terjadi pertengkaran. Hidup adalah akhlak. Walaupun tinggal di rumah yang gelap gulita maka akan nampa k cahaya rembulan di sana. Dalam pernikahan jangan jadikan harta sebagai ukuran. Jangan lihat berapa mahar yang mampu dia berikan, apa profesinya, apa saja bing kisannya. Yang paling utama, bagaimana akhlaknya. Jagalah tilawah Al Quran, tent ukan waktu untuk berdzikir kepada Allah Swt. Doa

Вам также может понравиться