Вы находитесь на странице: 1из 18

SEKS BEBAS

A. Pendahuluan dan definisi seks bebas Masalah seks pada remaja sering kali merupakan para orang tua, juga pendidik, pejabat pemerintah, para ahli, dan sebagainya. Pengaruh budaya asing membuat sejumlah remaja kini gemar melakukan seks bebas. Apalagi dijaman globalisasi dewasa ini, banyak diantara mereka sudah pernah melakukan hubungan suami istri diluar nikah. Bahkan, tak sedikit diantaranya hamil diluar nikah. Diluar negeri sendiri, seks bebas disahkan lantaran untuk menghindari angka perceraian tinggi. Jadi di negeri luar sana, tinggal dalam satu atap tanpa hubungan/status sah-sah saja. Dan kini budaya seks tersebut telah masuk ke Indonesia.

Lalu, apakah seks bebas itu ?


Seks bebas merupakan sebuah hubungan intim seperti layaknya suami-istri tanpa adanya pernikahan atau jalinan resmi. Adapun yang dimaksud perilaku sekssual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis.

B. Seks Bebas di Indonesia Seks Bebas di Indonesia sendiri dipengaruhi oleh budaya-budaya asing yang memang sudah lama masuk Indonesia. Mereka masuk dengan bebas tanpa filterisasi dari pemerintah. Bahkan, tak jarang ditemui tempat-tempat lokalisasi di Indonesia yang dijadikan sebagai tempat pelampiasan nafsu seksual. Budaya seks bebas itu sendiri beredar dari perkembangan modernisasi serta globalisasi yang saat ini dianut Indonesia. Banyak budaya asing yang masuk seperti, film bioskop, gambar porno ataupun film porno.

C. Seks bebas dikalangan remaja Seks bebas dikalangan remaja sendiri timbul akibat pergaulan yang negatif serta ketidakpahaman tentang peluasan arti dari seks bebas itu sendiri. Mereka menganggap seks itu menjadi salah satu bagian dari kesenangan dan sebuah ungkapan rasa cinta terhadap pasangannya. Pergaulan yang luas sedangkan pemahaman tentang moral agama kurang menjadi penyebab mereka melakukan seks bebas.

D. Penyebab Terjadinya Seks Bebas Adanya budaya barat yang masuk ke dalam negeri yang mengutamakan nafsu, merambah aspek hidup remaja. Faktor faktor di dalam diri anak itu sendiri : a) Predisposing factor Faktor ini dibawa semenjak lahir, atau oleh kejadian kejadian ketika kelahiran bayi, yang disebut birth injury, yaitu luka dikepala bayi yang ditarik dari perut ibu. b) Lemahnya pertahanan diri Adalah faktor yang ada di dalam diri untuk mengontrol dan mempertahankan diri terhadap pengaruh pengaruh negative dari lingkungan. c) Kurangnya penyesuaian diri Ketidakmampuan penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial, dengan mempunyai daya pilih teman bergaul yang membantu pembentukan perilaku positif. d) Kurangnya dasar dasar keimanan didalam diri remaja

Masalah agama belum menjadi upaya sungguh sungguh dari orang tua dan guru terhadap diri remaja Faktor faktor dirumah tangga : Anak kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orang tua Lemahnya keadaan ekonomi orang tua, tidak mampu mencukupi kebutuhan anak anaknya Kehidupan keluarga yang tidak harmonis Faktor faktor dimasyarakat : Kurangnya pelaksanaan ajaran - ajaran agama secara konsekuen Masyarakat kurang memperoleh pendidikan Kurangnya pengawasan terhadap remaja Pengaruh pengaruh norma norma baru dari luar yang dianggap benar

E. Bahaya / DAMPAK Seks Bebas 1. Menciptakan kenangan buruk 2. Hamil diluar nikah Hamil di luar pernikahan akan menimbulkan permasalahan baru, apabila anda masih kuliah atau sekolah tentu saja orang tua anda akan sangat kesal kepada anda. Dan anda pun takut untuk jujur kepada orang tua anda dan pasangan anda, akhirnya anda memutuskan untuk melakukan dosa baru yaitu aborsi. Apabila anda menikah di usia muda, permasalahan lain yang belum siap anda hadapi akan datang, seperti masalah keungan, masalah kehidupan rumah tangga, masalah anak, masalah keluarga istri/suami, dan lain-lain. 3. Aborsi

Aborsi dapat dikatakan pembunuhan bayi. Oleh karena itu aborsi merupakan tindakan medis yang ilegal dan melanggar hukum. Aborsi dapat mengakibatkan kemandulan bahkan kanker rahim 4. Penyebaran penyakit Orang yang melakukan seks bebas akan mudah tertular penyakit kelamin, seperti, Raja Singa, HIV/AIDS, dan lain-lain.

Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan keturunannya. Penyebarannya melalui seks bebas dengan bergonta - ganti pasangan. Hubungan seks satu kali saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yang tertular salah satu penyakit kelamin.

Apa itu HIV ?


HIV berarti virus yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Ini adalah retrovirus, yang berarti virus yang mengunakan sel tubuhnya sendiri untuk memproduksi kembali dirinya. HIV menular melalui cairan tubuh seperti darah, semen atau air mani, cairan vagina, air susu ibu dan cairan lainnya yang mengandung darah. Virus tersebut menular melalui: a. Melakukan penetrasi seks yang tidak aman dengan seseorang yang telah terinfeksi. Kondom adalah satusatunya cara dimana penularan HIV dapat dicegah. b. Melalui darah yang terinfeksi yang diterima selama transfusi darah dimana darah tersebut belum dideteksi virusnya atau pengunaan jarum suntik yang tidak steril. c. Dengan mengunakan bersama jarum untuk menyuntik obat bius dengan seseorang yang telah terinfeksi. d. Wanita hamil dapat juga menularkan virus ke bayi mereka selama masa kehamilan atau persalinan dan juga melalui menyusui.

Apa itu AIDS ?


AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah fase terakhir dari infeksi HIV. AIDS merupakan kumpulan dari sejumlah penyakit yang mempengaruhi tubuh dimana sistem kekebalan yang melemah tidak dapat merespons. 5. Nama baik tercoreng Nama baik keluarga akan tercoreng oleh sikap anda. Keluarga anda akan menghadapi masalah yang anda buat apabila anda mendapatkan efek buruk dari seks bebas ini. 6. Tekanan bagi korban Jika anda melakukan seks bebas terhadap seseorang dan

mengakibatkan kejadian yang tidak diinginkan (hamil) bisa jadi akan berakibat gangguan psikologis pada pasangannya. Akan banyak pikiran buruk yang akan mengganggu seperti rasa ingin bunuh diri, berpikir tidak rasional yang mengakibatkan gangguan mental atau gila. 7. Timbul rasa ketagihan 8. Dilaknat oleh Tuhan (Dosa)

F. Cara menjauhi seks bebas 1. Kuatkan iman dan takwa anda terhadap Tuhan 2. Orangtua, peran orang tua sangat berpengaruh untuk menjauhi anaknya dari pergaulan bebas 3. Menikah 4. Pendidikan seks (masturbasi, dll)

TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA

Pengertian Dan Tugas Perkembangannya Masa remaja dikenal sebagai masa pubertas, masa dimana anak remaja penuh dengan pertanyaan dan rasa ingin tahu yang tidak ada habisnya. Masa seorang anak memiliki ego yang kuat untuk bisa memilih dan menentukan masa depannya sendiri. Juga dimana anak mengalami perubahan di aspek fisik, psikis, dan psikososial. Thonrburg (1982) menggolongkan masa remaja menjadi tiga tahap, yaitu: a. Remaja awal (12-14 tahun) Masa awal remaja adalah masa dimana terjadinya kematangan seksual, juga mulai muncul perasaan negatif pada diri anak. Mereka mulai mempunyai keinginan untuk bebas dari keinginan dan perintah orang lain. Hal ini dilakukan mereka semata-mata hanya sebagai usaha untuk membuktikan bahwa mereka bukanlah anak kecil lagi dan ingin statusnya sebagai orang dewasa bisa dipertimbangkan. b. Remaja tengah (15-17 tahun) Remaja tengah, dalam fase ini ada tiga aktifitas yang dilakukan, yaitu penemuan aku, pertumbuhan pedoman hidup, dan usahanya untuk memasukkan diri pada kegiatan kemasyarakatan. Namun tiga aktifitas tersebut belum menemukan kepastian. Remaja masih belum dapat menemukan apayang dicarinya. c. Remaja akhir (18-21 tahun) Remaja akhir atau adolense, di masa ini remaja sudah mulai stabil dan dapat menemukan tiga aktifitas di masa remaja tengah. Serta sudah memahami apa yang menjadi target masa depannya Perkembangan remaja dipengaruhi hereditas (keturunan) dan environment(lingkungan). Keduanya saling

berinteraksi ketika remaja tumbuh dan berkembang. Masing - masing tahap memiliki perbedaan perkembangan

Ciri - ciri Masa Remaja Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja diantaranya yaitu : 1. Peningkatan Emosi Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah. 2. Kematangan Seksual Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja. 3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih

matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis dan dengan orang dewasa. 4. Perubahan nilai Dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.

Tugas perkembangan remaja Tugas perkembangan remaja menurut Havighurst dalam Gunarsa (1991) antara lain : 1. Memperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa dengan kawan sebaya, baik laki-laki maupun perempuan 2. Memperoleh peranan social 3. Menerima kebutuhannya dan menggunakannya dengan efektif 4. Memperoleh kebebasan emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya 5. Mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri 6. Memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan 7. Mempersiapkan diri dalam pembentukan keluarga 8. Membentuk sistem nilai, moralitas dan falsafah hidup

Erikson (1968, dalam Papalia, Olds & Feldman, 2001) mengatakan bahwa tugas utama remaja adalah menghadapi identity versus identity confusion, yang merupakan krisis ke-5 dalam tahap perkembangan psikososial yang

diutarakannya. Tugas perkembangan ini bertujuan untuk mencari identitas diri agar nantinya remaja dapat menjadi orang dewasa yang unik dengan sense of self yang koheren dan peran yang bernilai di masyarakat (Papalia, Olds & Feldman, 2001). Untuk menyelesaikan krisis ini remaja harus berusaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa perannya dalam masyarakat, apakah nantinya ia akan berhasil atau gagal yang pada akhirnya menuntut seorang remaja untuk melakukan penyesuaian mental, dan menentukan peran, sikap, nilai, serta minat yang dimilikinya. Tugas perkembangan ada dalam setiap tahap kehidupan. Tidak hanya untuk remaja namun dari kanak-kanak hingga dewasa lanjut.Setiap tahap kehidupan memang telah memiliki tugas perkembangannya masing-masing. Tugas perkembangan remaja perlu diketahui para remaja agar dapat dijadikan acuan bagi masa berikutnya yaitu masa dewasa dan perlu diketahui pula oleh para orangtua dan guru agar dapat membimbing putra - putri/murid muridnya untuk dapat melewati masa-masa penuh badai tersebut dengan baik. Adapun tugas perkembangan remaja adalah sebagai berikut: 1. Menerima kondisi fisik dan menggunakan tubuh secara efektif.

Artinya seorang remaja bisa belajar menerima diri sendiri, bentuk tubuh, bentuk wajah, dll. Menggunakan tubuh secara efektif berarti juga harus bisa merawat dan menjaganya. Tidak melakukan perbuatan yang belum waktunya dilakukan seperti hubungan intim sebelum menikah. Mengapa? Karena remaja bisa terkena infeksi menular seksual atau terjadilah kehamilan yang tidak

diinginkan. Selain itu, dampak psikologis yang ditimbulkan tidaklah sebentar, melainkan berkepanjangan. 2. Dapat menjalin hubungan yang baru dan lebih matang baik dengan teman sejenis atau lawan jenis. Remaja diharapkan sudah mampu untuk menerima pertemanan atau

persahabatan tidak hanya dari teman putra atau putri saja, tapi dari keduanya. Selain itu, kremaja diharapkan mampu untuk menjaga dan memelihara hubungan yang sudah terjalin dengan baik. Dengan kata lain, bila terjadi konflik atau masalah dalam hubungan yang sudah terjalin, maka mereka dapat menyelesaikannya dengan cara yang matang. Tidak dengan caracara agresif atau sebaliknya malah menjadi pasif, tapi menyelesaikan segala masalah dengan cara asertif dan berusaha mencari penyelesaian yang dapat menguntungkan semua pihak. Perilaku Asertif: Cara berperilaku dimana perasaan atau pandangan diungkapkan secara terus terang tanpa melukai perasaan atau merendahkan harga diri orang lain. 3. Dapat menerima peran jenis kelamin. Belajar menerima peran jenis kelamin artinya, belajar untuk menerima diri sebagai seorang perempuan atau laki-laki sesuai dengan jenis kelaminnya. 4. Mencapai kemandirian secara emosional, baik terhadap orangtua maupun terhadap orang dewasa lainnya. Contoh dari mencapai kemandirian secara emosional antara lain, belajar menghargai perbedaan yang ada, seperti perbedaan pendapat serta mampu mengenali emosi dan menempatkannya secara tepat. alah yang ada tanpa perlu terlalu banyak bergantung pada orang tua. 5. Mempersiapkan karir dan kemandirian ekonomi.

Sebagian besar dari remaja ketika ditanya tentang karir jawabannya banyak banget sampai keliatan kalau sebenarnya mereka masih bingung. Agar mereka tidak bingung dan semakin mantap menentukan bidang apa yang nanti akan ditekuni, sebaiknya orangtua diri atau guru membantu dari mereka untuk

mempersiapkan

sekarang.

Cara mempersiapkannya dapat dilakukan dengan mengenali bakat, kemampuan dan minat yang dimiliki. Jika perlu lakukan konsultasi pada ahlinya, yaitu psikolog untuk mengetahui minat, bakat, dan kemampuan diri. 6. Mempersiapkan diri secara fisik dan psikis untuk menikah dan menghadapi kehidupan berumah tangga. Makna lain dari mempersiapkan diri secara fisik dan psikis untuk menikah dan berumah tangga adalah mampu menjaga dan memelihara organ reproduksi dengan baik. Kemudian, memiliki rencana terhadap masa depan yang akan dijalani serta konsep sebuah keluarga yang ideal dan bertanggung jawab. 7. Mengembangkan keahlian intelektual dalam hidup bermasyarakat.

Dalam mengembangkan keahlian intelektual di masyarakat remaja diharapkan mampu mengembangkan keahlian yang dimiliki untuk mempersiapkan masa depan. Misalnya kalau ingin menjadi seorang dokter, mereka dapat memilih kuliah di fakultas kedokteran dan mengembangkan keahlian itu tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk bakti pada masyarakat dan mengabdi pada Tuhan. 8. Mencapai perilaku sosial yang bertanggungjawab. Mencapai perilaku sosial yang bertanggungjawab artinya remaja diharapkan sudah mampu untuk ikut aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Menunjukkan perhatian pada masalah sosial yang terjadi, dapat berlaku sesuai dengan norma yang ada dan mampu beradaptasi dengan lingkungan.

9. Memiliki nilai-nilai yang digunakan sebagai pedoman hidup. Remaja diharapkan sudah memiliki nilai-nilai yang akan digunakan dalam kehidupan. Misalnya, tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah, tidak memakai obat-obat terlarang. Tidak melakukan perbuatan yang akan merugikan orang lain, atau melakukan perusakan lingkungan serta menanamkan rasa kasih sayang terhadap semua makhluk. Berhasil atau tidaknya seorang remaja menjalani tugas perkembangan selain tergantung pada diri remaja itu sendiri,juga perlu didukung oleh orangtua dan guru sebagai pembimbing mereka. apabila tugas tugas perkembangan pada masa remaja dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya; sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.

Sedangkan Perkembangan psikososial pada usia Remaja (12-18 tahun) yaitu Identity Versus Confusion (Erik Erikson). Dimana pada tahap ini lebih ditekankan pada proses pencarian jati diri. Perasaan aman, dan merdeka menjadi kebutuhan utama bagi manusia untuk dapat menikmati tahap

perkembangan ini.

Masturbasi 1. Pengertian Menurut Abu (2007), masturbasi adalah perangsangan oleh seseorang terhadap dirinya hingga ia orgasme. Masturbasi dikenal juga dengan istilah onani atau manustrupasi, yakni melakukan rangsangan seksual, khususnya pada

alat kelamin, yang dilakukan sendiri dengan berbagai cara (selain berhubungan seksual) untuk tujuan mencapai orgasme. Masturbasi biasanya dilakukan sebagai penyalur nafsu syahwat. Apabila perbuatan ini sifatnya sementara dan tidak disebabkan oleh gangguan perkembangan psikoseksual, maka itu masih dapat dianggap sebagai dalam batas-batas normal (Martaadisoebrata, 2005). Onani merupakan kelainan perilaku seks biasanya dilakukan oleh laki-laki yang merasa ingin memenuhi kebutuhan seksnya, dilakukan dengan cara mengeluarkan air mani oleh tangan. Biasanya dilakukan dengan sembunyisembunyi atau pada waktu tidur (Sofyan, 2005 : 26). 2. Insiden Masturbasi Menurut sejumlah penelitian sekitar 90% laki-laki bermasturbasi, sedangkan perempuan kira-kira 20-60% (Ajen, 2006). Anak laki-laki lebih banyak melakukan masturbasi daripada anak perempuan. Penyebabnya antara lain : pertama, nafsu seksual anak perempuan tidak datang melonjak dan eksplosit. Kedua, perhatian anak perempuan tidak tertuju kepada masalah senggama karena mimpi seksual dan mengeluarkan sperma lebih banyak dialami laki-laki. Mimpi erotis yang menyebabkan orgasme pada perempuan terjadi jika perasaan itu telah dialaminya dalam keadaan terjaga 3. Alasan Melakukan Masturbasi Beberapa alasan dan penyebab kaum remaja melakukan masturbasi antara lain akibat putus cinta/patah hati, tidak berani melakukan senggama dengan pasangan karena belum ada ikatan yang sah, fantasi dengan tokoh yang diidamkan, kondisi keluarga yang berantakan, sekedar ingin coba-coba atau hanya sekedar iseng dan terpengaruh oleh teman, cari pengalaman, gengsi atau bahkan karena dorongan yang memuncak dari nafsu seks akibat

perkembangan hormon seks atau rangsangan seks yang begitu intens dari luar (berupa buku-buku, gambar porno, film biru dan lain-lain). Masturbasi paling banyak didipilih oleh sebagian orang apabila dorongan seksualnya dirasakan sudah tidak dapat dibendung lagi. Kegiatan ini lebih sering terjadi pada masa-masa awal pubertas seseorang. Karena dorongan seksual yang mendesak, sedangkan objek-objek seksual tidak ada, masturbasi dipilih sebagai jalan keluarnya. Ketika seseorang memasuki usia kedewasaan, masturbasi secara perlahan-lahan akan berkurang dan tergantikan dengan berhubungan seksual. 4. Cara yang Lazim Digunakan untuk Melakukan Masturbasi Laki-laki melakukan onani dengan meraba penisnya hingga dapat

menimbulkan perasaan yang sangat menyenangkan atau bisa timbul ejakulasi. Banyak laki-laki menyukai masturbasi yang basah dibandingkan yang kering. Oleh karena itu, mereka menggunakan lotion atau gel tertentu. Beberapa lakilaki juga menyukai penggunaan alat getar atau vibrator dalam masturbasi.

Shower di kamar mandi bisa pula menjadi alat pembantu. Penggunaan alat
tersebut dirasakan menyenangkan meskipun efeknya jangka pendek. 5. Dampak dan Mitos Masturbasi Efek samping dari onani adalah efek psikologis, dimana si pelaku sering merasa berdosa sehingga menimbulkan psikoneurosis atau gangguan kejiwaan. Apabila seseorang sudah mengalami gangguan psikis karena merasa berdosa, akan timbul pula kelainan-kelainan tingkah laku pada dirinya seperti tidak mampu menyesuaikan diri, memencilkan diri dan bahkan seolah-olah dia tidak mempunyai harapan untuk hidup layak seperti orang lain (Sofyan, 2005 : 26). Menurut BKKBN (1999) bahwa dari segi kedokteran tidak benar kalau

masturbasi dapat menimbulkan kebutaan, kegilaan, kemandulan atau gangguan saraf. Tapi dari segi psikologis bisa menimbulkan rasa tekanan dan bersalah. Masturbasi tidak akan menyebabkan munculnya birahi tanpa kendali, tidak akan menyebabkan buta atau tuli, menyebabkan flu, gila, tumbuh rambut pada tangan, gagap. Para ilmuwan dan psikolog modern mengatakan, masturbasi tidak merusak kesehatan, jika tidak dilakukan secara berlebihan (2-7 kali dlm sebulan). 6. Cara Menghentikan Kebiasaan Seks bebas (Masturbasi) Untuk menyembuhkan kebiasaan perilaku seks bebas, dapat dicegah dengan cara-cara berikut ( Abu, 2007 ): a. Usaha penyembuhan bagi kebiasaan buruk ini haruslah diniatkan karena Allah semata ; karena ingin mematuhi-Nya dan karena takut akan hukuman-Nya. b. Penyembuhan tercepat dan permanen bagi kebiasaan masturbasi adalah pernikahan. c. Berusahalah menyibukan diri dengan hal-hal positif bagi kehidupan dunia dan akhirat, dengan mengalokasikan waktu tersebut pada hal yg lebih baik/berguna, misalnya dengan olahraga, main musik, atau hobi lainnya. d. Menundukan pandangan, menghindari diri dari melihat hal-hal yang diharamkan. e. Gunakan waktu luang untuk beribadah kepada Allah SWT dan untuk menambah pengetahuan agama. f. Jauhkan diri dari khayalan dan ilusi. g. Memperkut kekuatan niat dan hindari menghabiskan waktu sendirian. Berkumpulah dengan orang-orang yang dapat memberikan manfaat dunia dan akhirat.

h. Berpuasa, sebab dengan puasa dapat membendung gejolak seksual seseorang. i. Berusaha sabar dalam berjuang dengan menjaga kesucian. Minta bantuan ahli (seperti ustadz dan psikiater). j. Yang lebih penting dari itu adalah memperkuat daya kemauan. Usaha itu hanya mungkin terwujud apabila seseorang secara jujur dan tulus hendak melepaskan diri dari kebiasaan buruk itu

Berikut ini adalah saran yang mungkin bisa dilakukan untuk mencegah prilaku seks bebas pada remaja: 1. Adanya kasih sayang, perhatian dari orang tua dalam hal apapun serta pengawasan yang tidak bersifat mengekang. Salah satu faktor terbesar yang mengakibatkan remaja kita terjerumus ke dalam prilaku seks bebas adalah kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya. Perilaku seks bebas pada remaja saat ini sudah cukup parah. Peranan agama dan keluarga sangat penting untuk mengantisipasi perilaku remaja tersebut. Sebagai makhluk yang mempunyai sifat egoisme yang tinggi maka remaja mempunyai pribadi yang sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan di luar dirinya akibat dari rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Tanpa adanya bimbingan maka remaja dapat melakukan perilaku menyimpang. Untuk itu, diperlukan adanya keterbukaan antara orang tua dan anak dengan melakukan komunikasi yang efektif. Mungkin seperti menjadi tempat curhat bagi anak-anak anda, mendukung hobi yang diinginkan selama kegiatan tersebut positif untuk dia. 2. Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi.

Pada usia remaja, mereka selalu mempunyai keinginan untuk mengetahui, mencoba dan mencontoh segala hal. Seperti dari media massa dan elektronik yang membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti seperti yang ada dalam tayangan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengawasan dalam hal tersebut. Mungkin dengan mendampingi mereka saat melihat tayangan tersebut. 3. Menambah kegiatan yang positif, misalnya kegiatan olahraga. Selain menjaga kesehatan tubuh, kesibukan di luar sekolah seperti olahraga dapat membuat perhatian mereka tertuju ke arah kegiatan tersebut. Sehingga, memperkecil kemungkinan bagi mereka untuk melakukan penyimpangan prilaku seks bebas. 4. Perlu dikembangkan model pembinaan remaja yang berhubungan dengan kesehatan produksi. Perlu adanya wadah untuk menampung permasalahan reproduksi remaja yang sesuai dengan kebutuhan. Informasi yang terarah baik secara formal maupun informal yang meliputi pendidikan seks, penyakit menular seksual, KB dan kegiatan lain juga dapat membantu menekan angka kejadian perilaku seks bebas di kalangan remaja. 5. Perlu adanya sikap tegas dari pemerintah dalam mengambil tindakan terhadap pelaku seks bebas. Dengan memberikan hukuman yang sesuai bagi pelaku seks bebas, diharapkan mereka tidak mengulangi perbuatan tersebut.

Dapus http://www.stikku.ac.id/wp-content/uploads/2011/02/MASTURBASI-PADAREMAJA.pdf

http://www.duniasex.com/forum/showthread.php.
http://grahita.wordpress.com/2011/07/13/10-tahap-perkembangan-psikososialmanusia/ http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2191415-remaja-pengertian-dantugas-perkembangannya/#ixzz1qOld0hFD http://www.berbagaihal.com/2011/03/mencegah-prilaku-seks-bebas-padaremaja.html http://www.tutorialto.com/education/1012-pengertian-seks-bebas.html http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/06/konsep-seks-bebas.html http://www.scribd.com/doc/15563163/Dampak-Seks-Bebas http://edukasi.kompasiana.com/2011/06/22/seks-bebas-bagi-remaja-akidah-danahklak-yang-di-tinggalkan-berbahaya/

Вам также может понравиться