Вы находитесь на странице: 1из 3

Salah satu faktor pendukung terciptanya produktivitas tinggi adalah peran pemimpi yang mampu menapilkan kepemimpinannya secara

professional. Eksistensi karakteristik dan kemampuan yang dimiliki anggota organisasi, namun masing-masing tetap dituntut untuk dapat berkontribusi secara optimal bagi organisasinya. Definisi kepemimpinan telah mengalami perkebangan dan pergeseran. Dalam paradigm lama kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan dan kesiapan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang lain, dengan memotivasi, menggerakkan, mengarahkan, mengajak, menuntun dan kalau perlu memaksa mereka, untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dalam paradigm baru, kepemimpinan dimaknai secara lebih luas, bukan sekedar kemampuan mempengaruhi, yang lebih penting adalah kemampuan member inspirasi kepada pihak lain, agar mereja secara proaktif tergugah untuk melakukan berbagai tindakan demi tercapainya visi, misi, dan tujuan organisasi. Pemimpinan organisasi di era baru adala visi, yang akan memberi arah ke mana organisasi akan dibawa. Dengan demikian siapapun yang mengemban tugas manajemen harus tetap merujuk pada visi organisasi, dan menampilkan diri sebagai sosok panutan yang visioner. Untuk lebih memperjelas pengertian kepemimpinan, di bawah ini disajikan kesimpulan dari definisi-definisi yang dikemukakan para ahli. a. b. c. d. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok yang diorganisir, menuju kepada penetuan dan pencapaiany tujuan (ralp m stogdill) Kepemimpinan merupakan motor atau daya penggerak dari semua sumber dan alat yang tersedia dalam sebuah organisasi. (sondang p siagian) Kepemimpinan dalam organisasi berarti penggunaan kekuasaan dan pembuat keputusan-keputusan. (robert dubin) Kepemimpinan adalah individu di dalam kelompo yang memberikan tugas pengarahan dan perngorganisasian yang relevan dengan kegiatan-kegiatan kelompok. (fred e. Fielder) Gareth r. Jones et al (2000:463) mendefinisikan: leadership is the process by which a person exets influence over other people and inspires, motivates, and directs their activities to help achieve group or organizational goals. The person who exerts such influence is a leader. Komaruddin Sastradipoera dalam Journal Manajerial Volume 2 nomor 3 (2003:2) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan kepemimpinan adalah pengaruh antarpribadi yang dilaksanakan dalam situasi dan diarahkan, melalui proses komunikasi, menuju pencapaian tujuan atau tujuan-tujuan spesifik.

e.

f.

Berdasarkan pendapat diatas, penulis berkesimpulan bahwa kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan dan kekuatan seseorang (baca:pemimpin) untuk mempengaruhi pikiran (mindset) orang lain agar mau dan mampu mengikuti kehendaknya, member inspirasi kepada pihak lain untuk merancang sesuatu yang lebih bermakna. Sedangkan pemim;pin diartikan sebagai orang yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dan member inspirasi

kepada orang lain, agar mereka menunjukkan respons tertentu dalam merealisasikan visi dan misi organisasi. Esensi pengaruh (influence) daam konsep kepemimpinan bukanlah semata-mata berbentuk instruksi, melinkan lebih merupakan motivasi atau pemicu (trigger) yang dapat memberi inspirasi kepada bawahan, sehingga inisiatif dan kreativitas mereka berkembang secra optimal untuk meningkatkan kinerjanya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka yang paling penting dalam mengaplikasikan konsep kepemimpinan ialah bagaimana memanfaatkan factorfaktor eksternal untuk mengembangkan factor internal sehingga mendorong tumbuhnya jinerja produktif. Dengan demikian, kepemimpinan bukanlah sesuatu yang statis, karena pola dan perilaku kepemimpinan yang ditampilkan setiap orang senantiasa bergerak dinamis mengikuti perubahan tuntutan internal maupun eksternal. Esensi yang terkandung dalam definisi-definisi di atas menunjukkan bahwa kepemimpinan menncerminkan kualitas kegiatan kerja dan interaksi kelompok, yang member sumbangan atau berkontribusi terhadap berkembangnya situasi kerjasama internal maupun eksternal. Kepemimpinan dan kelompok merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, memiliki interelasi dan interdependensi yang erat. Fungsi utama seorang pemimpin adalah mengambil keputusan (decision making). Merujuk pandangan Lawrence R. Jauch and William F. Glueck, dapat disimpulkan adanya lima aspek penting yang menjadi indicator kunci dalam pengambilan keputusan stratejik, yaitu: a. Rasionalitas. Hal ini dapat diukur dari sisi manfaat maksimum, ketepatan pemilihan alternative, dan kepastian penetapan skala prioritas, dalam merealisasikan visi dan misi organisasi. b. Relevansi. Hal ini dapat diukur dari tingkat kesesuaiannya dengan tujuan dan kebutuhan organisasional. c. Kepuasan. BUKU Dr. Edy Sutrisno, M.Si. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA JAKARTA : MEI 2009 EDISI PERTAMA CETAKAN PERTAMA KENCANA PRENADA MEDIA GROUP INDONESIA Pengertian kepemimpinan

Dalam suatu organisasi, factor kepemimpinan memegang peranan yang penting karena pemimpin itulah yang akan menggerakkan dan mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan dan sekaligus merupakan tugas yang tidak mudah. Tidak mudah, karena harus memahami setiap perilaku bawahan yang berbeda-beda. Bawahan dipengaruhi sedemikian rupa sehingga bisa memberikan pengabdian dan partisipasinya kepada organisasi secara efektif dan efisien. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa sukses tidaknya usaha pencapaian tujuan organisasi, ditentukan oleh kualitas kepemimpinan. Ada bermacam-macam pengertian megenai kepemimpinan yang diberikan oleh para ahli. Namun pada intinya kepemimpinan adalah suatu proses kegiatan seseorang untul menggerakkan orang lain dengan memimpin, membimbing, memengaruhi orang lain, untuk melakukan sesuatu agar dicapai hasil yang diharapkan. Mengingat bahwa apa yang digerakkan oleh seorang pemimpin bukan benda mati, tetapi manusia yang mempunyai perasaan dan akal serta beraneka ragam jenis sifatnya, maka masalah kepemimpinan tidak dapat dipandang mudah. Kemauan seorang pemimpin merupakan suatu sarana untuk mencapai tujuan. Hal ini berarti bawahan dalam memenuhi kebutuhannya tergantung pada keterampilan dan kemampuan pemimpin. Tidak mudah memberikan definisi kepemimpinan yang sifatnya universal dan diterima semua pihak yang terlibat dalam kehidupan organisasional, termasuk organisasi bisnis. Siagian (2002) mengatakan, kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang lain, dalam hal ini para bawahannya sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pimpinan meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disnanginya. Seorang pemimpin harus memiliki kriteria atau cirri-ciri sebagai berikut : 1. Sifat Seorang pemimpin harus memiliki sifat sebagai seorang pemimpin, ada beberapa orang yang lahir dengan sifat-sifat sebagai seorang pemimpin tetapi banyak juga sifat-sifat kepemimpinan dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman.

Вам также может понравиться