Вы находитесь на странице: 1из 32

OLEH: AHMAD BUHARI DEDE BAON FITRISYANTO EKO B. S.

MASTERRY KURNIAWAN PRASDIAN RAHMAT SAFARI

ANATOMI MATA
Mata merupakan alat indra yang sangat vital

perannya. Bola mata berdiameter 2,5 cm dimana 5/6 bagiannya terbenam dalam rongga mata, dan hanya 1/6 bagiannya saja yang tampak pada bagian luar. bagian-bagian tersebut memiliki fungsi berbeda, yaitu: 1. Sklera (bagian putih mata) : merupakan lapisan luar mata yang berwarna putih dan relatif kuat.

Lanjutan...
2. Konjungtiva : selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian luar sklera. 3. Kornea : lapisan yang berwarna bening dan berfungsi untuk menerima cahaya masuk kemudian memfokuskannya. 4. Pupil : daerah hitam di tengah-tengah iris. 5. Iris : Mengendalikan cahaya yang masuk ke mata melalui pupil, mengandung pigmen.

Lanjutan...

6. Lensa : struktur cembung ganda yang tergantung diantara humor aqueus dan vitreus; berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke retina 7. Retina : lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola mata; berfungsi mengirimkan pesan visuil melalui saraf optikus ke otak 8. Saraf optikus : kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visuil dari retina ke otak.

Lanjutan...
9. Humor aqueus : cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea (mengisi segmen anterior mata) 10. Humor vitreus : gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan retina (mengisi segmen posterior mata). Menyokong lensa dan menjaga bentuk bola mata. 11. Bintik kuning (Fovea) : Bagian retina yang mengandung sel kerucut. 12. Bintik buta : Daerah syaraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata.

Pengertian
Retinoblastoma adalah suatu neoplasma yang

berasal dari neuroretina (sel kerucut sel batang) atau sel glia yang bersifat ganas. Merupakan tumor ganas intraokuler yang ditemukan pada anakanak, terutama pada usia dibawah lima tahun. Tumor berasal dari jaringan retina embrional. Dapat terjadi unilateral (70%) dan bilateral (30%). Sebagian besar kasus bilateral bersifat herediter yang diwariskan melalui kromosom. vitreus (endofitik) dan tumbuh menembus keluar (eksofitik). Pasien yang selamat memiliki kemungkinan 50% menurunkan anak dengan retinoblastoma. Pewarisan ke saudara sebesar 47%.

Massa tumor diretina dapat tumbuh kedalam

Penyebab
Retinoblastoma terjadi karena kehilangan

kedua kromosom dari satu alel dominan protektif yang berada dalam pita kromosom 13g14. Bisa karena mutasi atau diturunkan. Mutasi terjadi akibat perubahan pada rangkaian basa DNA. Peristiwa ini dapat timbul karena kesalahan replikasi, gerakan, atau perbaikan sel. Mutasi dalam sebuah sel benih akan ditransmisikan kepada turunan sel tersebut. Sejumlah faktor, termasuk virus, zat kimia, sinar ultraviolet, dan radiasi pengion, akan meningkatkan laju mutasi. Mutasi kerapkali mengenai sel somatic dan kemudian diteruskan kepada generasi sel berikutnya dalam suatu

Patofisiologi
Tumor berasal dari jaringan retina embrional,

dapat terjadi unilateral (70 %) dan bilateral (30 %). Sebagian besar kasus bilateral bersifat herediten yang diwariskan melalui kromosom.

Stadium retinoblastoma
terbagi atas IV stadium, masing-masing:

a. Stadium I: menunjukkan tumor masih terbatas pada retina (stadium tenang) b. Stadium II: tumor terbatas pada bola mata. c. Stadium III: terdapat perluasan ekstra okuler regional, baik yang melampaui ujung nervus optikus yang dipotong saat enuklasi. d. Stadium IV: ditemukan metastase jauh ke dalam otak.

Tanda dan gejala


Leukokoria merupakan keluhan dan gejala

yang paling sering ditemukan. Tanda dini retinoblastoma adalah mata juling, mata merah atau terdapatnya warna iris yang tidak normal. Tumor dengan ukuran sedang akan memberikan gejala hipopion, di dalam bilik mata depan, uveitis, endoftalmitis, ataupun suatu panoftalmitis.

Lanjutan...
Bola mata menjadi besar, bila tumor sudah

menyebar luas di dalam bola mata. Bila terjadi nekrosis tumor, akan terjadi gejala pandangan berat. Tajam penglihatan sangat menurun. Nyeri Pada tumor yang besar, maka mengisi seluruh rongga badan kaca sehingga badan kaca terlihat benjolan berwarna putih kekuning-kuningan dengan pembuluh darah di atasnya.

Pemeriksaan penunjang
Ultrasonografi dan tomografi komputer

dilakukan terutama untuk pasien dengan metastase ke luar misalnya dengan gejala proptosis bola mata. Elektroretino-gram (ERG), berguna untuk menilai kerusakan luas pada retina. Elektro-okulogram (EOG)

Lanjutan...
Visual Evoked Respons (VER), berguna

untuk mengetahui adanya perbedaan rangsangan yang sampai ke korteks sehingga dapat diketahui adanya gangguan rangsangan/penglihatan pada seseorang.

Penatalaksanaan
Bila tumor masih terbatas intraokuler,

pengobatan dini mempunyai prognosis yang baik, tergantung dari letak, besar dan tebal.
Pada tumor yang masih intraokuler

dapat dilakukan krioterapi, fotokoagulasi laser, atau kombinasi sitostatik dan fotokoagulasi laser untuk mempertahankan visus.

Lanjutan...
Pada tumor intraokuler yang sudah

mencapai seluruh vitreous dan visus nol, dilakukan enuklasi.


Bila tumor telah keluar bulbus okuli,

tapi masih terbatas di rongga orbita, dilakukan kombinasi eksenterasi, radioterapi, dan kemoterapi.

ASKEP
PENGKAJIAN :
Sejak kapan sakit mata dirasakan Riwayat trauma sebelum atau sesudah ada

keluhan Apakah ada keluarga yang menderita penyakit yang sama sebelumnya Apakah pasien merasakan adanya perubahan dalam matanya. Apakah ada keluhan lain yang menyertai Penyakit mata sebelumnya

Lanjutan...
Penyakit lain yang sedang diderita Usia penderita Riwayat Psikologi Pemeriksaan Fisik Umum Pemeriksaan Khusus Mata

Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan

tajam penglihatan gerakan bola mata susunan mata luar dan lakrimal Pupil funduskopi tekanan bola mata

Pengelompokan data
Data Subjektif Mengeluh nyeri pada mata Sulit melihat dengan jelas Mengeluh sakit kepala Merasa takut

Lanjutan...
Data Objektif Mata juling (strabismus) Mata merah Bola mata besar Aktivitas kurang Tekanan bola mata meningkat Gelisah Refleks pupil berwarna putih (leukokoria) Tajam penglihatan menurun

Lanjutan...
Sering menangis Keluarga sering bertanya Ekspresi meringis Tak akurat mengikuti instruksi Keluarga nampak murung Keluarga nampak gelisah Pertanyaan/pernyataan keluarga salah

konsepsi

Diagnosa
Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan

dengan proses penyakitnya (kompresi/dekstruksi jaringan saraf, inflamasi) Gangguan persepsi sensorik penglihatan sehubungan dengan gangguan penerimaan sensori dari organ penerima Gangguan rasa aman cemas, sehubungan dengan:
Perubahan status kesehatan Adanya nyeri

Lanjutan...
Resiko tinggi cedera, sehubungan

dengan keterbatasan lapang pandang Kurangnya pengetahuan keluarga sehubungan dengan kurangnya informasi mengenai penyakit anaknya

Diagnosa
Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan proses penyakitnya (kompresi/dekstruksi jaringan saraf, inflamasi), ditandai dengan: Keluhan nyeri Aktivitas kurang (distraksi/perilaku berhatihati) Gelisah (respons autonomik) Sering menangis Keluhan sakit kepala Ekspresi meringis

Tujuan
Nyeri teratasi dengan kriteria: Menunjukkan/melaporkan hilangnya nyeri maksimal Menunjukkan tindakan santai, mampu berpartisipasi dalam aktivitas/tidur/istirahat dengan maksimal. Menunjukkan penggunaan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan sesuai indikasi untuk situasi individu.

Tindakan/Intervensi
Mandiri: Tentukan riwayat nyeri, misalnya lokasi nyeri, frekuensi, durasi, dan intensitas (skala 0 10) dan tindakan penghilangan yang digunakan. Rasional Informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan/keefektifan intervensi. Catatan: pengalaman nyeri adalah individual yang digabungkan dengan baik respon fisik dan emosional.

Lanjutan...
Evaluasi/sadari terapi tertentu. Misalnya

pembedahan, radiasi, kemoterapi, bioterapi, ajarkan pasien/orang terdekat apa yang diharapkan. Rasional Ketidaknyamanan rentang luas adalah umum (misalnya: nyeri insisi, sakit kepala) tergantung pada prosedur/agen yang digunakan.

Lanjutan...
Berikan tindakan kenyamanan dasar

(misalnya: reposisi) dan aktivitas hiburan (misalnya: mudik, televisi). Rasional Meningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan kembali perhatian

Lanjutan...
Dorong penggunaan keterampilan

manajemen nyeri (misalnya: teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan imaginasi), tertawa, musik, dan sentuhan terapeutik. Rasional Memungkinkan pasien untuk berpartisipasi secara aktif dan meningkatkan rasa kontrol.

Lanjutan...
Evaluasi penglihatan nyeri/kontrol nilai aturan

pengobatan bila perlu Rasional Tujuannya adalah kontrol nyeri maksimum dengan pengaruh minimum pada AKS

Lanjutan...
Kolaborasi Kembangkan rencana manajemen nyeri dengan pasien dan dokter.

Lanjutan...
Rasional Rencana terorganisasi mengembangkan kesempatan untuk kontrol nyeri. Terutama Berikan analgesik sesuai indikasi (misalnya: morfin, metadon) dengan nyeri kronis, pasien/orang terdekat harus aktif menjadi partisipan dalam manajemen nyeri di rumah. Nyeri adalah komplikasi sering dari kanker, meskipun respon individual berbeda. Saat perubahan penyakit/pengobatan terjadi, penilaian dosis dan pemberian akan diperlukan.

Вам также может понравиться