Вы находитесь на странице: 1из 27

PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II

Dosen Pengampu: Suroto, S.Si, M.Sc


`
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2010
Sejenak Renungan
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010






Allah SWT akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajad.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan
( QS. Al Mujadilah : 11 )
( )
"Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar al-Qur'an
dan mengajarkanya" HR. Bukhari
Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada
Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak
mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan
menempatkan orangnya, dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi).
Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat.
(HR. Ar-Rabii ('
Tidak ada kemelaratan yang lebih parah dari kebodohan dan tidak ada harta
(kekayaan) yang lebih bermanfaat dari kesempurnaan akal. Tidak ada
kesendirian yang lebih terisolir dari ujub (rasa angkuh) dan tidak ada tolong-
menolong yang lebih kokoh dari musyawarah. Tidak ada kesempurnaan akal
melebihi perencanaan (yang baik dan matang) dan tidak ada kedudukan yang
lebih tinggi dari akhlak yang luhur. Tidak ada wara' yang lebih baik dari
menjaga diri (memelihara harga dan kehormatan diri), dan tidak ada ibadah
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
yang lebih mengesankan dari tafakur (berpikir), serta tidak ada iman yang
lebih sempurna dari sifat malu dan sabar .
) HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani (
BAB I
PENGERTIAN RING
INGAT KEMBALI :
1. Misal G suatu himpunan tak kosong dan * adalah suatu operasi yang
didefinisikan pada G. (G,*) dinamakan semigrup, jika memenuhi :
a. Tertutup, yakni
, G, * G a b a b
b. Assosiatif, yakni ( ) ( ) , , G, * * * * a b c a b c a b c
2. Misal G suatu himpunan tak kosong dan * adalah suatu operasi yang
didefinisikan pada G. (G,*) dinamakan grup, jika memenuhi :
a. Tertutup, yakni
, G, * G a b a b
b. Assosiatif, yakni ( ) ( ) , , G, * * * * a b c a b c a b c
c. Terdapat elemen identitas, yakni
G , G, * * e a a e e a a
Untuk selanjutnya e dinamakan elemen identitas pada G terhadap operasi
*
d. Setiap elemen punya invers, yakni
1 1 1
G , G, * * a a a a a a e


Untuk selanjutnya a
-1
dinamakan invers dari a.
Suatu grup (G,*) dinamakan grup komutatif (abelian), jika operasi * bersifat
komutatif , yakni
, G, * * a b a b b a

P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
Definisi : ( RING )
Misal R adalah suatu himpunan tak kosong yang dilengkapi dengan dua buah
operasi yakni (operasi penjumlahan) dan (operasi pergandaan), selanjutnya
dilambangkan dengan (R, , ). Struktur ( R, , ) dinamakan ring , jika
memenuhi aksioma :
a. ( R, ) grup abelian
i. Tertutup, yakni
, R, R a b a b
ii. Assosiatif, yakni ( ) ( ) , , R, a b c a b c a b c
iii. Terdapat elemen identitas, yakni
R , R, e a a e e a a
Untuk selanjutnya e dinamakan elemen netral (nol) .
iv. Setiap elemen punya invers, yakni
1 1 1
R , R, a a a a a a e


Untuk selanjutnya a
-1
dinamakan invers dari a.
v. Komutatif , yakni
, R, a b a b b a
b. ( R, ) semigrup
i. Tertutup, yakni
, R, R a b a b
ii. Assosiatif, yakni ( ) ( ) , , R, a b c a b c a b c
c. Sifat distributif kiri dan distributif kanan, yakni :

Perlu diperhatikan bahwa, operasi penjumlahan dan operasi pergandaan disini
BUKAN BERARTI operasi penjumlahan dan pergandaan biasa.
Contoh :
1. Z = Himpunan semua bilangan bulat.
Didefinisikan operasi pada Z seperti berikut :
+ adalah operasi penjumlahan biasa

adalah operasi pergandaan biasa.


(Z, + ,

) merupakan ring.
Bukti :
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
a. Ditunjukkan (Z, + ) grup abelian
i. (sifat ketertutupan penjumlahan bilangan bulat)
ii. , ( ) ( ) a b c a b c + + + +
(sifat assosiatif penjumlahan
bilangan bulat)
iii. , berlaku
0 0 a a a + +
Jadi 0 adalah elemen netral pada Z
iv. , , berlaku
( ) ( ) 0 a a a a + +
Jadi setiap elemen di Z mempunyai invers terhadap operasi +
v. ( sifat komutatif penjumlahan bilangan
bulat )
Dari a ( i, ii, iii, iv, dan v ), diperoleh ( Z, + ) grup abelian
b. Ditunjukkan ( Z , ) semigrup
i. berlaku (sifat ketertutupan pergandaan
bilangan bulat)
ii. , (sifat assosiatif pergandaan
bilangan bulat)
Dari b ( i dan ii), diperoleh ( Z , ) semigrup
c. Ditunjukkan berlaku sifat distributif kiri dan kanan

2. Q = Himpunan semua bilangan rasional.
R = Himpunan semua bilangan real
C = Himpunan semua bilangan kompleks
Untuk operasi + dan

seperti pada nomor 1, maka (Q, + ,

), (R, + ,

), (C, + ,

) masing-masing merupakan ring. ( Coba tunjukkan buktinya yaa !!! )


3. N = Himpunan semua bilangan asli
Untuk operasi + dan

seperti pada nomor 1, maka ( N, + ,

) bukan ring.
( Tunjukkan aksioma apa yang tidak terpenuhi !!! )
LATIHAN SOAL
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
1. Diketahui M =
Didefinisikan operasi + dan

pada M seperti berikut :


+ adalah operasi penjumlahan matriks

adalah operasi pergandaan matriks


Selidikilah apakah (M, + ,

) merupakan ring atau bukan !


2. Diketahui Z
5
= Himpunan semua bilangan bulat modulo 5
+ adalah operasi penjumlahan bilangan bulat modulo 5

adalah operasi pergandaan bilangan bulat modulo 5


Selidikilah apakah (Z
5
, + ,

) merupakan ring atau bukan !


3. Misalkan
, didefinisikan operasi

dan pada

sepeti berikut :
( ) ( ) ( ) ( ) f g x f x g x +
Apakah (K,

, ) ring ? Tunjukkan !
4. ZxZ= {(a,b) | Z dan Z }
( ) ( ) , , a b c d a c b d
Operasi

, didefinisikan ,
( , ) ( , ) ( , ) a b c d a c b d + +
Operasi

, didefinisikan ,
( , ) ( , ) ( , ) a b c d ac bd
Selidiki apakah (ZxZ, , ) merupakan ring atau bukan !
5. Diketahui Z adalah himpunan semua bilangan bulat .
Didefinisikan operasi penjumlahan dan pergandaan pada Z sebagai berikut :
,
1 a b a b +
a b a b ab +
Selidikilah apakah ( Z, , ) merupakan ring ?
6. Diketahui Z adalah himpunan semua bilangan bulat .
Didefinisikan operasi penjumlahan dan pergandaan pada Z sebagai berikut :
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
,
1 a b a b + +
a b a b ab + +
Selidikilah apakah ( Z, , ) merupakan ring ?
7. Diketahui K =
Didefinisikan operasi pada K , seperti berikut :
Untuk setiap (a,b) , (c,d)

K, ( a, b ) = ( c, d) jika dan hanya jika a = c dan b =


d
( a, b) (c, d) = (ad + bc , bd )
( a, b) ( c, d) = ( ac , bd )
Selidilah apakah ( K , , ) merupakang ring.
8. Diketahui K =
Didefinisikan operasi pada K , seperti berikut :
Untuk setiap (a,b) , (c,d)

K , ( a, b ) = ( c, d) jika dan hanya jika ad = bc dan


b = d
( a, b) (c, d) = (ad + bc , bd )
( a, b) ( c, d) = ( ac , bd )
Selidiki apakah ( K , , ) merupakang ring !
9. Diberikan himpunan S.
Didefinisikan himpunan P(S) = { } | S K K
Operasi biner dan pada P(S), didefinisikan sebagai berikut
, P(S) A B
, ( ) ( ) A B A B A B
A B A B
a. Buatlah table untuk dan pada P(S) jika S = {a, b}
b. Tunjukkan bahwa untuk himpunan S diatas, maka ( P(S) , , )
merupakan ring
10. Diketahui Q adalah himpunan semua bilangan rasional.
Didefinisikan operasi sebagai operasi penjumlahan biasa, dan operasi
didefinisikan sebagai .
Selidiki apakah ( Q , , ) merupakan ring atau bukan !
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
UNTUK SELANJUTNYA OPERASI PENJUMLAHAN CUKUP DITULIS
+ , DAN OPERASI PERGANDAAN CUKUP DITULIS .
Definisi 2 :
Misal R adalah ring yang mempunyai elemen identitas terhadap operasi pergandaan
(missal dinotasikan e
1
). Untuk selanjutnya elemen identitas terhadap operasi
pergandaan ( e
1
) dinamakan sebagai elemen satuan.
Untuk lebih lanjut, ring R yang memuat elemen satuan dinamakan sebagai Ring
dengan elemen satuan.
Definisi 3 :
Ring R dikatakan sebagai ring komutatif jika operasi pergandaan pada R bersifat
komutatif.
Teorema 1 :
Misalkan R ring dengan elemen identitas e.
Untuk setiap a, b

R berlaku :
1. e a = a e = e
2. a ( b) = ( a) b = ( ab )
3. (a) (b) = a b
Bukti ?
Teorema 2 :
Misalkan R ring dengan elemen satuan e
1
.
Untuk setiap a

R berlaku :
1. ( e
1
) a = a
2. (e
1
) (e
1
) = e
1
Bukti :
( Coba buktikan )
Definisi 4 :
Misalkan R ring dengan elemen satuan
Suatu elemen u

R dinamakan unit, jika u mempunyai invers terhadap operasi


pergandaan.
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
Definisi 5 :
Misalkan R ring dengan setiap elemen tak nol ( selain elemen netral ) merupakan
unit, maka R dinamakan ring pembagian ( division ring ) .
Definisi 6 :
Misalkan R adalah division ring yang bersifat komutatif, maka R dinamakan
sebagai lapangan ( field ) .
Jika R tidak komutatif maka R dinamakan skew field.
BAB II
SUB RING
Definisi :
Misalkan (R , + , . ) ring dan S himpunan bagian R.
S dikatakan subring dari R, jika (S, + , *) adalah ring.
Teorema :
Misalkan R adalah ring dan S adalah himpunan bagian dari R.
S subring dari R jika dan hanya jika :
1. e
0
S
2. (a b) S, untuk setiap a,b S
3. a.b S , untuk setiap a,b S
Bukti :
Coba buktikan yaa !!!
Example :
1. (Z, + , . ) subring dari (Q, + , . ) subring dari (R, + , . ) subring dari (C, + , . )
2. D
2
(R) subring dari M
2
(R)
SOAL :
1. Misalkan M dan N masing-masing merupakan subring dari R. Apakah :
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
a. M N subring dari R
b. M N subring dari R
c. M + N = { m + n | m M dan n N } subring dari R
2. Misalkan (R, +, . ) ring dan a R
Tunjukkan bahwa I
a
= { x R | a.x = e
0
} subring dari R !
BAB III
DAERAH INTEGRAL
Definisi 1 :
Jika a dan b adalah elemen TAK NOL ( selain e
0
) pada ring R sedemikian hingga
a.b = e
0
, maka a dan b dikatakan sebagai pembagi nol.
Example 1 :
Misal pada Z
12
, elemen 2, 3, 4, 6, 8, 9 merupakan elemen pembagi nol.
( kenapa ??? )
Misal pada M
2
(Real), elemen , adalah elemen pembagi nol
( kenapa ??? )
Teorema 1 :
Pada ring Z
n
, elemen pembagi nol adalah elemen-elemen yang tidak saling prima
dengan n.
Bukti :
Misalkan m Z
n
dengan m 0 dan misalkan gcd(fpb) dari m dan n adalah d 1.
Berlaku :
m = n
dan (m/d)n menghasilkan 0. Kemudian m(n/d) = 0 pada Z
n
, dimana m dan (n/d)
tidak nol, jadi m adalah pembagi nol.
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
Sementara disisi lain, Andaikan m Z
n
relatif prima dengan n. Jika untuk s Z
n
, ms
= 0 , maka n membagi pergandaan ms, dengan m dan s adalah elemen pada ring Z.
Karena n relatif prima dengan m, maka n membagi habis s, jadi s = 0 pada Z
n
.
Corollary 1 :
Untuk p prima, maka Z
p
tidak mempunyai pembagi nol.
Bukti :
( kenapa ??? )
Teorema 2 :
Hukum kanselasi berlaku pada ring R jika dan hanya jika R tidak memuat pembagi
nol.
Bukti :

Misalkan R ring dengan hukum kanselasi berlaku, dan misalkan ab = e
0
untuk suatu
a,b R . Akan ditunjukkan a atau b adalah nol. Jika a e
0
, ab = ae
0
mengakibatkan b
= e
0
( dengan hukum kanselasi ). Identik untuk b e
0
mengakibatkan a = e
0
( coba
tunjukkan !!! ). Jadi tidak ada pembagi nol ketika hukum kanselasi berlaku pada R.

Misalkan R tidak mempunyai pembagi nol dan ab = ac , untuk a e


0
.
Akibatnya ab ac = a(b c) = e
0
. Karena a e
0
dan R tidak memuat pembagi nol ,
jadi haruslah b c = e
0
. Diperoleh b = c
Identik untuk ba = ca , dengan a e
0
mengakibatkan b = c . ( coba tunjukkan !!! )
Definisi 2 :
Daerah integral D adalah ring komutatif dengan elemen satuan dan tidak memuat
pembagi nol.
Example 4 :
Z dan Z
p
adalah daerah integral, untuk p prima.
Z
n
bukan daerah integral, untuk n bilangan bulat selain prima. Kenapa ???
Example 5 :
Tunjukkan meskipun Z
2
adalah daerah integral ( kenapa ??? ) , tetapi M
2
(Z
2
)
mempunyai pembagi nol !!!
Jawab :
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
Kenapa ????
Teorema 4 :
Setiap lapangan adalah daerah integral.
Bukti :
Misal diketahui lapangan F.
Ambil sembarang a,b F dan asumsikan bahwa a e
0
. (kenapa???)
Jika ab = e
0
, maka a
-1
ab = a
-1
e
0
. Jadi b = e
0
.
Identik untuk b e
0
, jika ab = e
0
maka a = e
0
.
Jadi F tidak memuat pembagi nol.
Lebih lanjut F adalah adalah daerah integral.
Teorema 5 :
Setiap daerah integral BERHINGGA adalah lapangan.
Bukti :
Misalkan e
0
, e
1
, a
1
, a
2
, ..., a
n
adalah semua elemen pada daerah integral D. Akan
ditunjukkan bahwa untuk setiap a D , dengan a e
0
, terdapat b D sedemikian
hingga ab = e
1
.
Bentuk
ae
1
, aa
1
, ... , aa
n
Klaim bahwa semua elemen-elemen tadi berbeda, karena untuk aa
i
= aa
j
mengakibatkan a
i
=a
j
. Dan juga, karena D tidak memuat pembagi nol, tidak ada dari
elemen-elemen tadi yang nol.
Dengan mencacah, perhatikan bahwa ae
1
, aa
1
, ... , aa
n
adalah e
1
, a
1
, ... , a
n
dalam
suatu urutan, termasuk ae
1
= e
1
, yakni a = e
1
atau aa
i
= e
1
, untuk suatu i.
Jadi a mempunyai invers terhadap pergandaan.
Corollary 2 :
Untuk p prima, maka Z
p
lapangan.
Bukti :
( kenapa ??? )
LATIHAN
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
1. Tentukan solusi dari persamaan x
3
2x
2
3x = 0 pada Z
12
2. Tentukan solusi dari persamaan x
2
+ 2x + 2 = 0 pada Z
6
3. Tunjukkan bahwa adalah pembagi nol pada M
2
(Z)
4. Selidiki pada soal sebelumnya ( pada soal latihan ring ) , mana yang merupakan
daerah integral
5. Suatu elemen a pada ring R dikatakan idempoten jika a
2
= a . Tunjukkan bahwa
division ring ( ring pembagian ) memuat tepat 2 buah elemen idempoten.
6. Tunjukkan bahwa irisan dari dua buah sub daerah integral D merupakan sub
daerah integral D
7. Misalkan untuk setiap elemen tak nol a R , terdapat dengan tunggal b R ,
sedemikian hingga aba = a.
a. Tunjukkan bahwa R tidak memuat pembagi nol
b. Tunjukkan bahwa bab = b
c. Tunjukkan R mempunyai elemen satuan
d. Tunjukkan bahwa R adalah division ring.
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
BAB II
IDEAL
A. Pengertian Ideal
Subring-subring dari suatu ring mempunyai peranan yang mirip dengan subgrup
normal dalam suatu grup. Subring yang peranannya mirip subgroup normal disebut
ideal.
Definisi 1:
Misalkan R adalah suatu ring dan I R dengan I , I disebut
Ideal kiri dari R jika :
i. x, y I berlaku (x y) I
ii. (r R)(x I) berlaku rx I
Misalkan R adalah suatu ring dan IR dengan I, I disebut
Ideal kanan dari R jika :
1. x, y I berlaku (x y) I
2. (r R)(x I) berlaku xr I
Misalkan R adalah suatu ring dan I R dengan I , I disebut Ideal dari R jika :
1. x, y I berlaku (x y) I
2. (r R)(x I) berlaku rx, xr I
Note :
1. Syarat ke ii. bahwa rx, xr I jika I Ideal tidak berarti bahwa rx = xr.
2. Ideal pasti merupakan subring tetapi tidak sebaliknya
Contoh :
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
1. Z = himpunan dari bilangan-bilangan bulat terhadap
penjumlahan dan perkalian biasa merupakan ring.
Jika m tak nol suatu bilangan bulat , maka M = {mz | z bilangan bulat} merupakan
ideal dari Z, sebab jelas bahwa M Z, M dan
i. x, y M, berarti x = ma, y = mb untuk suatu a, b Z dan a b Z,
sehingga x y = ma mb = m(a b) M
ii. r Z, x M, rx = r(ma) = m(ra) M karena ra Z.
2. Z
12
= {0, 1, 2, , 11} adalah ring dari bilangan-
bilangan bulat modulo 12 maka dengan mudah ditunjukkan bahwa himpunan-
himpunan bagian dari Z
12
berikut merupakan ideal darinya:
P = { 0, 6 }
Q = { 0, 4, 8 }
R = { 0, 3, 6, 9 }
S = { 0, 2, 4, 6, 8, 10 }
Coba buktikan yaaa !!!
1. M
2
(Q) =

'

,
_

Q d c b a
d c
b a
, , ,
adalah ring terhadap penjumlahan dan
pergandaan matriks.
N =

'

,
_

Q b a
b
a
,
0
0
adalah bukan ideal dari M
2
(Q), karena : syarat ii. Tidak
dipenuhi, A =

,
_

3 1
1 2
M
2
(Q) dan B =

,
_

1 0
0 2 / 1
N
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
AB =

,
_

3 1
1 2

,
_

1 0
0 2 / 1
=

,
_

3 2 / 1
1 1
N
Mahasiswa diharap mencoba mencari contoh-contoh subring yang merupakan ideal
dan subring yang bukan merupakan ideal.
Untuk lebih memantapkan materi tentang subring, diharap mahasiswa
membuktikan secara formal ideal yang dimilikinya dan membuat atau mencari
contoh-contoh yang lain tentang ideal disertai buktinya.

TUGAS MANDIRI:
KERJAKAN SOAL-SOAL DI BAWAH INI :
1. Misalkan R adalah ring dari semua matriks ordo 2x2 dengan semua
komponennya bilangan bulat terhadap operasi penjumlahan dan perkalian
matriks.
Didefinisikan U =

'

,
_

Z b a
b
a
,
0
0
dan V =

'

,
_

Z b a
b
a
,
0
0
maka selidikilah
U dan V masing-masing merupakan ideal kiri, ideal kanan, ideal atau tidak
2. Jika M dan N masing-masing adalah ideal dari ring R maka tunjukkanlah
a. M N juga ideal dari R
b. M + N = {a + b | a M dan b N } ideal dari R
3. Diberikan R adalah ring komutatif dengan a, b R maka tunjukkan bahwa
S = {ax + by | x,y R } ideal dari R
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
BAB IV
RING FAKTOR
Ide :
Perhatikan kemiripan struktur pada teori grup dan teori ring.
Sub ring mirip dengan sub grup
Ideal mirip dengan sub grup normal
Ring faktor mirip dengan grup faktor
Coba perhatikan kemiripan strukturnya !!!!
Ring Faktor
Ring factor mempunyai kemiripan dengan grup faktor.
Jika I ideal dari ring R maka I subring dari R, berarti I juga merupakan ring,
sehingga (I,+) merupakan subgrup normal dari (R,+).
Himpunan semua koset kiri (kanan) I dalam R, ditulis sebagai
R/I = {r + I | r R}
Operasi penjumlahan dan pergandaan pada R/I didefinisikan :
Untuk setiap (a + I) , (b + I) R/I , dengan a, b R
(a + I) + (b + I) = (a + b) + I
(a + I)(b + I) = ab + I
Akan ditunjukkan dulu operasi-operasi tersebut well defined, artinya :
Ambil sembarang x + I , y + I , x + I , y + I R/I
jika x + I = x + I y + I = y + I maka adit
(x + I) + (y + I) = (x + I) + (y + I) dan
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
(x + I) (y + I) = (x + I) (y + I)
Bukti :
Ambil x + I = x + I y + I = y + I
Karena I ideal maka x x, y y I (kenapa???) , Sehingga :
(x x) + (y y) I (x + y) (x+ y) I
(x + y) + I = (x+ y) + I
(x + I) + (y + I) = (x+ I) + (y + I)
(x x)y, x(y y) I, x, y R xy xy, xy xy I
(xy xy) + (xy xy) I
xy xy I
xy + I = xy+ I
(x + I) (y + I) = (x + I) (y + I)
Terbukti bahwa operasi penjumlahan dan pergandaan pada R/I tersebut well
defined.
Selanjutnya ditunjukkan bahwa R/I adalah ring, sebagai berikut :
1. Adit (R/I, +) grup komutatif
a. Tertutup
ambil sebarang a + I, b + I R/I maka a, b R dan a + b R (kenapa???) ,
sehingga (a + I) + (b + I) = (a + b) + I R/I
b. Assosiatif
Ambil sebarang a + I, b + I, c + I R/I
maka a, b, c R, dan (a + b) + c = a + (b + c) (kenapa???)
diperoleh
[ (a+I)+(b+I) ] + (c+I)
= [(a+b)+I] + (c+I)
= [ (a+b)+c ] + I
= [ a+(b+c) ] + I
= (a+I) + [ (b+I) + (c+I) ]
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
c. Ada elemen netral
Ambil e
0
+ I = I R/I dengan e
0
elemen netral dalam R,
maka e
0
+ I = I adalah elemen netral dalam R/I, sebab:
(a + I) + I = a + I dan I + (a + I) = a + I untuk (a + I) R/I
d. Setiap elemen dalam R/I mempunyai invers
a + I R/I maka a, -a R maka -a + a = a + (-a) = e
0
R,
dan a + I R/I, sehingga (-a + I)+(a + I) = (-a + a)+I = e
0
+ I = I dan (a + I)+(-a
+ I) = (a + (-a))+I = e
0
+ I = I
Jadi (-a + I) adalah invers dari (a + I)
e. Kommutatif
(a + I), (b + I) R/I maka a, b R dan a + b = b + a R sehingga
(b + a) + I R/I dan berlaku :
(a + I) + (b + I) = (a + b) + I = (b + a) + I = (b + I) + (a + I)
2. (R/I, . ) tertutup dan asosiatif
a. Tertutup
Ambil sebarang (a + I), (b + I) R/I maka a, b R dan ab R, sehingga (a + I) (b
+ I) = ab + I R/I
b. assosiatif
Ambil sebarang a + I, b + I, c + I R/I maka a, b, c R,
(a.b).c = a.(b.c) (kenapa???)
[(a + I).(b + I)].(c + I) = [( a.b) + I ].(c + I)
= [(a.b).c] + I = [a.(b.c)] + I
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
= (a + I). [(b + I). (c + I)]
3. (R/I, + , . ) distributif
Ambil sebarang a + I, b + I, c + I R/I maka a, b, c R, dengan (a + b). c =
a.c + b.c dan a.(b + c) = a.b + a.c
[ (a + I) + (b + I) ] .(c + I) = [(a + b) + I].(c + I)
= [(a + b).c] + I
= [a.c + b.c)] + I
= (a.c + I) + (b.c + I)
= (a + I).(c + I) + (b + I).(c + I)]

(a + I). [(b + I) + (c + I)] = [(a + I). [(b + c) + I]
= [a .(b + c)] + I = [a.b + a.c)] + I
= (a.b + I) + (a.c + I)
= (a + I).(b + I) + (a + I).(c + I)]
Dari 1, 2, dan 3 terbukti bahwa R/I adalah ring , dan selanjutnya disebut ring faktor
(qoutient rings).
R/I terdiri dari koset-koset kiri (kanan) dari ideal I dalam R.
Dari pembuktian di atas, tampak bahwa setiap ideal dari suatu ring R pastilah
membentuk ring faktor R/I.
Definisi :
Misalkan I ideal dari suatu ring R, maka R/I = { r + I | r R } merupakan suatu ring
yang disebut ring faktor (qoutient rings) terhadap opersi penjumlahan dan
pergandaan yang didefinisikan sebagai berikut:
a + I, b + I R/I,
(a + I) + (b + I) = (a + b) + I
(a + I)(b + I) = ab + I
Contoh :
Z
12
= {0, 1, 2, 3, , 11} adalah ring dari bilangan-bilangan bulat modulo 12.
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
IDEAL RING FAKTOR
P = { 0, 6 } Z
12
/ P = { P, {1,7}, {2,8}, {3,9}, {4,10}, {5,11} }
Q = { 0, 4, 8 } Z
12
/ Q = {Q, {1,5,9}, {2,6,10}, {3,7,11}}
R = { 0, 3, 6, 9 } Z
12
/ R = {R,{1,4,7,10}, {2,5,8,11}}
S = { 0, 2, 4, 6, 8, 10 } Z
12
/ S = {S, {1,3,5,7,9,11}}
TUGAS MANDIRI:
1. Misalkan I adalah ideal dari ring R maka tunjukkanlah bahwa :
a. Jika R memuat elemen satuan maka R/I juga memuat elemen satuan
b. Jika R ring komutatif maka R/I juga ring komutatif
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
BAB V
HOMOMORFISMA DAN SIFAT-SIFATNYA
Ingat kembali pendefinisian homomorfisme pada teori grup. Homomorfisme pada
teori ring mempunyai kemiripan struktur seperti pada teori grup. Coba identifikasi
yaa !!!
Definisi 1 :
Misalnya diberikan ring R dan R.
Pemetaan f : R R disebut homomorfisma dari R ke R jika
a, b R berlaku :
1. f(a + b) = f(a) + f(b)
2. f(a.b) = f(a) . f(b)
Operasi pada R Operasi pada R
Homomorfisma merupakan fungsi yang mempertahankan operasi yang disajikan
dengan skema berikut :
R f R atau R f R
a a a f(a)
b b b f(b)
a + b a + b a + b f(a) + f(b)
a . b a . b a . b f(a) .
f(b)
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
Catatan :
1. Operasi pada R dan R TIDAK HARUS sama, baik penjumlahan maupun
pergandaannya.
2. Operasi pada R dan R sering kali tidak dinyatakan.
3. Untuk membuktikan homomorfisma, haruslah dibuktikan dulu suatu fungsi, jika
belum diketahui fungsi.
(f : R R disebut Pemetaan atau fungsi jika
(a, b R) , a = b f(a) = f(b) )
Example 1 :
Jika Z dan Q berturut-turut ring dari bilangan bulat dan ring dari bilangan rasional
terhadap operasi penjumlahan dan pergandaan biasa.
Didefinisikan pengaitan f dari ring Z ke Q, sebagai berikut : aZ, f(a) = 2a, maka
apakah g adalah suatu homomorfisma?
a) f fungsi yakni (a, b Z), a = b f(a) = f(b)
Ambil sebarang a,b Z, dengan a = b
2a = 2b ... (sifat pada Z)
f(a) = f(b) ...( definisi f )
b) f bukan homomorfisma, karena
tidak berlaku x, yZ, f(xy) = 2xy
(2x)(2y) = f(x) f(y)
Sebagai counter example : -3, 5 Z,
f((-3)5) = f (-15) = 2(-15) = 30 f (-3) f (5) = (-6)10 = 60
Example 2 :
Diberikan pengaitan h dari Z ke Zn (ring dari bilangan bulat modulo n).
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
xZ, h(x) = r = sisa x/n, artinya x = kn + r atau r = x kn , untuk suatu k Z
dan 0 r < n. Buktikan bahwa h homomorfisma
Bukti :
a. h merupakan fungsi : bukti sebagai latihan mahasiswa
b. h homomorfisma :
x, yZ maka x = pn + r dan y = qn + s, untuk suatu p, q Z. Ini berarti bahwa
h(x) = r, h(y) = s Zn, dimana 0 r< n dan 0 s<n, maka r+s, rs Zn.
Diketahui bahwa r, s, r+s, rs Z, sehingga t, uZ berlaku
r + s = tn + v dan rs = un + w, dengan 0 v < n dan 0 w<n.
(r, s Zn maka r+s = v, rs = w Zn)
i. x + y = (pn + r) + (qn + s) ii. xy = (pn + r)(qn + s)
= (p+q)n + (r+s) = (pqn)n + (ps)n + (qr)n + rs
= (p+q)n + tn +v = [(pqn)+(ps)+(qr)]n+un + w
= (p+q+t)n + v = [(pqn)+(ps)+(qr)+u]n + w
= p*n + v = q*n + w
Tampak dari i, bahwa h(x+y) = v = r+s = h(x)+h(y)
dari ii, diperoleh h(xy) = w = rs = h(x).h(y)
Jadi h adalah homomorfisma
Monomorfisma, Epimorfisma dan Isomorfisma
Sebelum membahas materi ini, perlu diingatkan kembali beberapa hal yang
berkaitan dengan pemetaan (fungsi), yaitu:
Definisi 2 :
a. Fungsi f : G G disebut onto/pada/surjektif jika f(G) = G atau dengan
kata lain : (a G)(a G) , sehingga a = f(a).
b. Fungsi f disebut injektif (11) jika (a, b G) f(a) = f(b) a = b
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
c. Fungsi f disebut bijektif (korespondensi 11) jika f injektif dan surjektif
Mahasiswa akan kesulitan memahami materi isomorfisma tanpa faham definisi 2 di
atas (Buka kembali Logika Matematika dan Himpunan )
Definisi 3 :
1. Suatu homomorfisma dari R ke R yang injektif (1-1) disebut
monomorfisma.
2. Suatu homomorfisma dari R ke R yang surjektif (pada/onto) disebut
epimorfisma.
3. Suatu homomorfisma dari R ke R yang bijektif (injektif dan surjektif)
disebut isomorfisma.
4. Suatu homomorfisma dari R ke R dengan R = R disebut endomorfisma
(suatu homomorfisma dari suatu ring R ke ring R itu sendiri)
5. Endomorfisma yang bijektif disebut automorfisma.
6. Jika terdapat suatu homomorfisma dari R ke R maka dikatakan R dan R
homomorfik
7. Jika terdapat suatu isomorfisma dari R ke R maka dikatakan R dan R
isomorfik, dinotasikan R ~ R
B. SIFAT-SIFAT HOMOMORFISMA
Teorema 1 :
Misalkan f homomorfisma dari R ke R maka :
1. f(e
0
) = e
0
, dengan e
0
dan e
0
berturutan adalah elemen netral dalam R dan
R.
2. f(- a) = - f(a) , untuk a R
Bukti :
Diketahui f adalah homomorfisma dari R ke R
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
1. Elemen netral dalam R adalah e
0
maka x R
berlaku x+ e
0
= e
0
+x = x, sehingga:
f(x+ e
0
) = f(x) atau f(e
0
+x) = f(x) f fungsi
f(x)+f(e
0
) = f(x) f(e
0
)+f(x) = f(x) f homomorfisma
-f(x)+f(x)+f(e
0
) = -f(x)+f(x) f(e
0
)+f(x)-f(x) = f(x)+(-f(x))
f(e
0
) = e
0
f(e
0
) = e
0

2. Dari Teorema 1 bag 1, di atas f(e


0
) = e
0
= f(x)+(-
f(x)) = -f(x)+f(x)

untuk x R dan x+(-x) = e
0
= -x+x sehingga
f(e
0
)=f(x+(-x))=f(x)+f(-x)= e
0
, dan f(e
0
) = f(-x+x) = f(-x)+f(x) = e
0
.
Sehingga diperoleh :
f(x)+f(-x) = f(x)-f(x)

dan f(-x)+f(x)= -f(x)+f(x) dengan sifat kanselasi pada R,
diperoleh f(-x) = -f(x).
Definisi 2 :
Misalkan f homomorfisma dari R ke R maka :
1. Himpunan semua peta (bayangan) anggota dari R
dalam R oleh f ditulis f(R) atau Im(f) didefinisikan,
Im(f) = { x R | x = f(x) untuk suatu x R }
2. Kernel f dinotasikan dan didefinisikan sebagai
Ker(f) = { x R | f(x) = e
0
, e
0
elemen netral dalam R }
Example 3 :
(Z,+, .) adalah ring bilangan bulat dengan operasi penjumlahan dan pergandaan
biasa.
(Q,+,*) adalah ring bilangan rasional dengan operasi penjumlahan biasa dan
perkalian * yang didefinisikan, x, yQ, x*y = xy/2. (coba tunjukkan dulu
yaa !!! )
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6
PENGANTAR STRUKTUR ALJABAR II
May 12,
2010
f : Z Q adalah HOMOMORFISME RING ( coba tunjukkan dulu yaa !!! ) yang
didefinisikan dengan :
aZ, f(a) = 2a
Tentukan Ker(f) dan Im(f) !
Jawab :
Ker f = {x Z | f(x) = 0} = {x Z | 2x = 0} = {x Z | x = 0} = {0}
Im f = {y Q | f(a) = y, a Z} = {y Q | 2a = y, a Z}
= {y = 2a Q | a Z} = 2Z
Teorema 2 :
Misalkan f homomorfisma dari R ke R maka :
a. Im(f) subring dari R
b. Ker(f) ideal dari R
c. Ker f = {0} f monomorfisma
d. f(R) = R maka f epimorfisma
Bukti : ( Coba yaa !!! )
P e n d i d i k a n Ma t e ma t i k a U I N
S u K i J o halaman 6

Вам также может понравиться