Вы находитесь на странице: 1из 11

Program

Sektor Informal
Pengertian

Tenaga Kerja yang melakukan pekerjaan di Luar Hubungan Kerja (LHK) adalah orang yang berusaha sendiri yang pada umumnya bekerja pada usaha-usaha ekonomi informal.

Tujuan

Memberikan perlindungan jaminan sosial bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja pada saat tenaga kerja tersebut kehilangan sebagian atau seluruh penghasilannya sebagai akibat terjadinya risiko-risiko antara lain kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia. Memperluas cakupan kepesertaan program jaminan sosial tenaga kerja

Jenis Program & Manfaat (sesuai PP 14/1993): Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), terdiri dari biaya pengangkutan tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja, biaya perawatan medis, biaya rehabilitasi, penggantian upah Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB), santunan cacat tetap sebagian, santunan cacat total tetap, santunan kematian (sesuai label), biaya pemakaman, santunan berkala bagi yang meninggal dunia dan cacat total tetap Jaminan Kematian (JK), terdiri dari biaya pemakaman dan santunan berkala Jaminan Hari Tua (JHT), terdiri dari keseluruhan iuran yang telah disetor, beserta hasil pengembangannya Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK), terdiri dari rawat jalan tingkat pertama meliputi: pemeriksaan dan pengobatan dokter umum dan dokter gigi, pemeriksaan diberikan dalam bentuk tindakan medis sederhana; rawat inap; pertolongan persalinan; penunjang diagnostic berupa pemeriksaan laboratorium, radiologi, EEG dsb; pelayanan khusus berupa penggantian biaya prothese, orthose dan kacamata; dan pelayanan gawat darurat

Kepesertaan

Sukarela Usia maksimal 55 tahun Dapat mengikuti program Jamsostek secara bertahap dengan memilih program sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta Dapat mendaftar sendiri langsung ke PT Jamsostek (Persero) atau mendaftar melalui wadah/kelompok yang telah melakukan Ikatan Kerjasama (IKS) dengan PT Jamsostek (Persero)

Iuran

Iuran TK LHK ditetapkan berdasarkan nilai nominal tertentu berdasarkan upah sekurang-kurangnya setara dengan Upah Minimum Provinsi/Kabupaten/Kota Besaran Iuran No Program Persentase

1. Jaminan Kecelakaan Kerja 2. Jaminan Hari Tua 3. Jaminan Kematian 4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

1% 2% (Minimal) 0.3% 6% (Keluarga) 3% (Lajang)

Ket: Iuran ditanggung sepenuhnya oleh peserta

Cara Pembayaran

Setiap bulan atau setiap tiga bulan dibayar di depan Dibayarkan langsung oleh peserta sendiri atau melalui Penanggung Jawab Wadah/Kelompok secara lunas Pembayaran iuran melalui Wadah/Kelompok dibayarkan pada tanggal 10 bulan berjalan disetorkan ke Wadah/Kelompok, dan tanggal 13 bulan berjalan Wadah/Kelompok setor ke PT Jamsostek (Pesero) Pembayaran iuran secara langsung oleh Peserta baik secara bulanan maupun secara tiga bulanan dan disetor paling lambat tanggal 15 bulan berjalan Dalam hal peserta menunggak iuran, masih diberikan grace periode selama 1 (satu) bulan untuk mendapatkan hak jaminan program yang diikuti Peserta yang telah kehilangan hak jaminan dapat memperoleh haknya kembali jika peserta kembali membayar iuran termasuk satu bulan iuran yang tertunggak dalam masa grace periode

http://www.jamsostek.co.id/content/i.php?mid=3&id=58 8.16 Ada jaminan kecelakaan kerja Jaminan kematian Jaminan hari tua Jaminan pemeliharaan kesehatan

PENGERTIAN Jaminan Sosial Tenaga Kerja adalah program public yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi risiko sosial ekonomi tertentu yang penyelenggaraannya menggunakan mekanisme Asuransi Sosial.

Sebagai program public, JAMSOSTEK memberikan hak dan membebani kewajiban secara pasti (Compulsory) bagi pengusaha dan tenaga kerjq berdasarkan Undang Undang No. 3 Tahun 1992, berupa santunan tunai dan pelayanan medis, sedangkan kewajiban peserta adalah tertib administrasi dan membayar iuran. Program JAMSOSTEK memberikan perlindungan bersifat dasar, untuk menjaga harkat dan martabat manusia, khususnya tenaga kerja, jika mengalami risiko risiko sosial ekonomi dengan pembiayaan yang terjangkau oleh pengusaha dan tenaga kerja. Risiko sosial ekonomi yang ditanggulangi oleh program JAMSOSTEK, terbatas saat terjadi peristiwa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, cacat, hari tua dan meninggal dunia, yang mengakibatkan berkurangnya atau terputusnya penghasilan

tenaga kerja dan atau membutuhkan perawatan medis. Filosofi JAMSOSTEK dilandasi filosofi kemandirian dan harga diri untuk mengatasi risiko sosial ekonomi. Kemandirian berarti tidak tergantung orang lain dan membiayai perawatan pada waktu sakit, kehidupan di hari tua maupun keluarganya, bila meninggal dunia. Harga diri berarti jaminan tersebut diperoleh sebagai hak dan bukan belas kasihan dari orang lain. Agar pembiyaan dan manfaat optimal, pelaksanaan program JAMSOSTEK dilakukan secara gotong royong, dimana yang muda membantu yang tua, yang sehat membantu yang sakit, dan yang berpenghasilan tinggi membantu yang berpenghasilan rendah. BADAN PENYELENGGARA Pemerintah RI menunjuk PT. Jamsostek (Persero) sebagai Badan Pengawas Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja melalui Peraturan No. 36 Tahun 1995. PESERTA JAMSOSTEK Program Jamsostek wajib diikuti oleh setiap perusahaan (BUMN, Joint Venture, PMA), Yayasan, Koperasi, Perusahaan Perorangan yang mempekerjakan tenaga kerja paling sedikit 10 (sepuluh) orang atau membayar seluruh upah per bulan paling sedikit Rp. 1.000.000,- atau lebih. CARA MENJADI PESERTA Untuk menjadi peserta Program JAMSOSTEK perusahaan melakukan pendaftaran dengan cara :

Menghubungi kantor Jamsostek (Persero) setempat / terdekat. Mengisi F1 untuk pendaftaran perusahaan, Mengisi F1a untuk pendaftaran tenaga kerja dan keluarga, Membayar iuran I (pertama) sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan PT. Jamsostek (Persero). Guna tertib administrasi kepesertaan, yang perlu mendapatkan perhatian perusahaan adalah sebagai berikut :

Mendaftarkan seluruh tenaga kerja dengan upah yang sebenarnya diterima tenaga kerja. Mengisi formulir pendaftaran sesuai data yang sebenarnya.

Membayar iuran secara teratur selambat lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya dengan Formulir Rincian Iuran. Melaporkan setiap perubahan yang terjadi. PROGRAM PROGRAM JAMSOSTEK DASAR HUKUM Program JAMSOSTEK kepesertaannya diatur secara wajib melalui Undang Undang No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, sedangkan pelaksanaannya dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1993, Keputusan Presiden No. 22 Tahun 1993 dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER 12 / MEN / VI / 2007. JENIS PROGRAM Undang Undang No. 3 tahun 1992 baru mengatur jenis Program Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Kematian dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan. PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA Jaminan Kecelakaan Kerja memberikan kompensasi dan rehabilitas bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat mulai berangkat bekerja sampai tiba kembali di rumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja. Manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja 1. Biaya Transport (maksimum) a) Darat Rp. 0.400.000,b) Laut Rp. 0.750.000,-

c) Udara Rp. 1.500.000,1. Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) a) 4 bulan I (pertama) 100% x upah sebulan b) 4 bulan II (kedua) 175% x upah sebulan c) Selanjutnya 150% x upah sebulan 1. Biaya Pengobatan Rp. 12.000.000,Perawatan (maksimum) 1. Santunan Cacat a) Sebagian Tetap 0% tabel x 80 bulan upah b) Total Tetap Sekaligus 70% x 80 bulan upah Santunan Berkala Rp. 200.000,- / bulan selama (2 tahun) c) Kurang fungsi % kurang fungsi x % tabel x 80 bulan upah 1. Santunan Kematian a) Sekaligus 60% x 80 bulan upah b) Santunan Berkala Rp. 200.000,- / bulan Selama (2 tahun) c) Biaya pemakaman Rp. 2.000.000,1. Biaya Rehabilitas 140% dari Patokan harga yang ditetapkan oleh Pusat Rehabilitasi Rumah Sakit Umum Pemenrintah. A. Prothese anggota badan B. Alat Bantu

2. Biaya Rehabilitasi Medik Rp. 2.000.000,(Maksimum) 1. Penyakit akibat kerja 31 (tiga puluh satu) jenis Penyakit selama hubungan kerja dan 3 tahun setelah putus hubungan kerja. Cara memperoleh Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) 1. Apabila terjadi kecelakaan kerja Pengusaha wajib mengisi form JAMSOSTEK 3 (laporan kecelakaan tahap I) dan mengirimkan kepada Depnakertrans / Disnakertrans dan PT. Jamsostek (Persero) tidak lebih dari 2 x 24 jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan. 2. Setelah tenaga kerja dinyatakan sembuh / meninggal dunia oleh dokter yang mewawat, perusahaan wajib mengisi form JAMSOSTEK 3a (laporan kecelakaan tahap II) dan dikirim kepada Depnakertrans / Disnakertrans serta PT. Jamsostek (Persero) tidak lebih dari 2 x 24 jam sejak tenaga kerja dinyatakan sembuh / meninggal dunia. Selanjutnya PT. Jamsostek (Persero) akan menghitung dan membayar santunan dang anti rugi kecelakaan kerja yang menjadi hak tenaga kerja ahli waris 3. Form JAMSOSTEK 3a berfungsi sebagai pengajuan permintaan pembayaran Jaminan disertai bukti bukti : 1. A. Photo copy kartu peserta B. Surat keterangan dokter yang merawat dalam bentuk form JAMSOSTEK 3b atau 3c. C. Kwitansi biaya pengobatan dan perawatan serta kwitansi pengangkutan. PROGRAM JAMINAN HARI TUA 1. A. Program Jaminan Hari Tua diselenggarakan dengan sistem Tabungan Hari Tua, yang iurannya ditanggung pengusaha dan tenaga kerja. Kemanfaatan Jaminan Hari Tua sesuai iuran yang terkumpul ditambah hasil pengembangan. Manfaat Jaminan Hari Tua Jaminan Hari Tua akan dikembalikan / dibayarkan sebesar iuran yang terkumpul ditambah dengan hasil pengembangannya, apabila tenaga kerja :

Mencapai umur 55 tahun atau meninggal dunia, atau cacat total tetap.

Mengalami PHK setelah menjadi peserta sekurang kurangnya 5 tahun dengan masa tunggu 1 bulan. Pergi keluar negeri tidak kembali lagi, atau menjadi PNS / TNI / POLRI. Cara memperoleh Jaminan Hari Tua (JHT) 1. Setiap permintaan JHT, tenaga kerja harus mengisi dan menyampaikan form JAMSOSTEK 5 kepada kantor JAMSOSTEK setempat dengan melampirkan : A. Kartu Peserta JAMSOSTEK (KPJ) ASLI B. Kartu identitas diri KTP (Photo copy) 2. Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang mengalami cacat total dilampiri dengan Surat Keterangan Dokter.

3. Permintaan Pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang meninggalkan wilayah Republik Indonesia dilampiri dengan : A. Pernyataan tidak bekerja lagi di Indonesia, B. Photo copy paspor C. Photo copy visa 4. Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang meninggal dunia sebelum usia 55 tahun dilampiri dengan : A. Surat Keterangan Kematian dari Rumah Sakit / Kepolisian / Keluarahan B. Photo copy Kartu Keluarga 5. Permintaan Pembayaran JHT bagi tenaga kerja berhenti bekerja dari perusahaan sebelum usia 55 tahun telah memenuhi minimal masa kepesertaan 5 dengan masa tunggu 1 bulan dilampiri dengan : A. Photo copy Surat Keterangan Berhenti Bekerja dari Perusahaan, Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) / Perjanjian Bersama yang didaftarkan di PHI. B. Surat pernyataan belum bekerja lagi 6. Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang menjadi Pegawai Negeri Sipil / TNI / POLRI selambat lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah pengajuan tersebut PT. Jamsostek (Persero) melakukan pembayaran JHT. PROGRAM JAMINAN KEMATIAN Jaminan Kematian dibayarkan kepada ahli waris tenaga kerja dari peserta yang meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja sebagai tambahan bagi Jaminan Hari Tua yang jumlahnya belum optimal. Manfaat Jaminan Kematian a) Santunan Kematian Rp. 10.000.000,-

b) Santunan Berkala (selama 2 tahun) Rp. 10.200.000,- per bulan c) Biaya Pemakaman Rp. 12.000.000,Cara memperoleh Jaminan Kematian (JKT) Pengusaha / keluarga dari tenaga kerja yang meninggal dunia mengisi dan mengirim form 4 kepada PT. Jamsostek (Persero) disertai bukti bukti : 1. A. Kartu Peserta B. Surat Keterangan Kematian dari Rumah Sakit / Kepolisian / Keluarahan. C. Identitas ahli waris (photo copy KTP dan Kartu Keluarga) PT. Jamsostek (Persero) akan membayar Jaminan Kematian kepada yang berhak. PROGRAM JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bersifat dasar diberikan kepada tenaga kerja dan keluarga maksimum dengan 3 (tiga) orang anak. Manfaat Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) 1. Pelayanan medis; Rawat jalan tingkat pertama, Rawat jalan tingkat lanjutan, Rawat inap, Pemeriksaan kehamilan dan persalinan (Biaya Persalinan Rp. 500.000,- per anak), Penunjang diagnostic, Pelayanan khusus, Gawat Darurat. 2. Pelayanan Khusus untuk penggantian biaya : Kacamatan Rp. 200.000,-, Prothese mata / Alat Bantu Dengar Rp. 300.000, Prothese gigi Rp. 408.000,-, Prothese tangan Rp. 350.000,-, Prothese kaki Rp. 500.000,Cara memperoleh Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) 1. Pelayanan (PPK Tingkat Pertama) Tenaga kerja dan keluarganya berhak memperoleh pelayanan pada PPK tingkat pertama berupa pemeriksaan dan berobat jalan pada balai pengobatan umum / gigi yang dipilih dengan menunjukkan Kartu Pemeliaraan Kesehatan (KPK) dan pastikan KPK masih berlaku serta perusahaan masih membayar iuran. 1. Pelayanan (PPK Tingkat Lanjutan)

Untuk dapat memperoleh pelayanan PPK tingkat lanjutan harus melalui rujukan dari PPK tingkat pertama, pelayanan dimaksud berupa rawat inap dan tindakan medis yang diperlukan. Untuk pengambilan obat atau kacamata dapat dilakukan pada apotik atau optic yang ditujukan oleh PT. Jamsostek (Persero) berdasarkan rujukan resep dokter spesialis yang ditunjuk. Bagi yang memerlukan tindakan emergency (Gawat Darurat) bawalah KPK ke Rumah Sakit yang ditunjuk, dan tunjukkanlah pada loket pendaftaran dan selanjutnya pasien akan diberikan perawatan segera. Apabila ternyata atas indikasi medis bukan kasus emergency, peserta akan diminta membayar biaya oleh Rumah Sakit dan tidak dapat diganti oleh PT. Jamsostek (Persero). IURAN DAN UPAH Perhitungan Iuran Iuran JAMSOSTEK dihitung berdasarkan persentase dari upah keseluruhan sebulan yang diterima oleh tenaga kerja. Kecuali perhitungan iuran JPK ditetapkan atas dasar upah sebulan yang diterima tenaga kerja setinggi tingginya Rp. 1.000.000,- dengan pengertian upah lebih Rp. 1.000.000,- hanya dihitung Rp. 1.000.000,Perhitungan Upah Upah sebulan adalah upah yang sebenarnya diterima oleh tenaga kerja selama satu bulan yang terakhir dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Jika upah dibayarkan harian, maka upah sebulan sama dengan upah sehari dikalikan 30 (tiga puluh). 2. Jika upah dibayarkan secara borongan atau satuan, maka upah sebulan dihitung dari rata rata 3 (tiga) bulan terakhir. 3. Jika pekerjaan tergantung dari keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada upah borongan, maka upah sebulan dihitung dari rata rata 12 (dua belas) bulan terakhir. Iuran Program JAMSOSTEK (% Upah Bulanan) PROGRAM JAMSOSTEK IURAN

Tanggungan Pengusaha Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Jaminan Kematian (JK) Jaminan Hari Tua (JHT) 0,24 - 1,74(5 tarif) 0,30 3,70 3,00(Lajang) 6,00 (Keluarga) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)
http://disnakertran.bulelengkab.go.id/?page_id=99

Tanggungan Tenaga Kerja 2,00

Вам также может понравиться