Вы находитесь на странице: 1из 8

ALAT DAN MESIN PERTANIAN

A. PENGERTIAN ALSINTAN Alat dan mesin pertanian atau yang biasanya disingkat dengan Alsintan merupakan alat-alat yang digunakan dalam bidang pertanian untuk melancarkan dan mempermudah petani dalam mengolah lahan dan hasil-hasil pertanian Alat dan mesin pertanian sangat lah berperan penting dalam berbagai kegiatan

pertanian diantaranya adalah menyediakan tenaga untuk daerah yang kekurangan tenaga kerja Antisipasi minat kerja di bidang pertanian yang terus menurun, meningkatkan kapasitas kerja sehingga luas tanam dan intensitas tanam dapat meningkat, meningkatkan kualitas sehingga ketepatan dan keseragaman proses dan hasil dapat diandalkan serta mutu terjamin, meningkatkan kenyamanan dan keamanan sehingga menambah produktivitas kerja, mengerjakan tugas khusus atau sulit dikerjakan oleh manusia dan memberikan peran dalam pertumbuhan di sektor non pertanian (Anonim, 2011) Alat dan mesin pertanian digolongkan menjadi dua yakni alat dan mesin budidaya pertanian serta alat dan mesin pengolahan hasil pertanian. Alat dan mesin budidaya pertanian digunakan pada saat pra panen yakni pada saat pengolahan tanah, penanaman bibit jagung dan pemberantasan hama dan

penyakit tananaman. Alat yang dapat digunkan misalnya traktor, alat penananam biji-bijian, alat penyemprot hama, dan lain sebagainya.sedangkan alat pengolahan hasil pertanian digunakan pada musim pasca panen yakni pada saat hasil-hasil pertanian yang sudah matang perlu untuk diolah lagi apakah proses

penyimpanannya, pengeringannya atau proses peningkatan cita rasanya. Alat-alat yang dapat digunakan misalnya alat pengering, alat pencacah, dan lain sebagainya. Untuk merawat dan memelihara alat dan mesin pertanian ini dengan biasanya dibangunkan bengkel pertanian yang khusus untuk merawat dan memelihara alat dan mesin pertanian agar apt digunakan dengan baik dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Alat dan mesin pertanian sangat perlu perawatan dan pemeliharaan khususnya dalam penggunaannya perlu diefisienkan agar alat dan mesin tersebut tidak mengalami kerusakan dan kendala pada saat akan digunakan dilapangan (Anne, 2012). B. PENGGOLONGAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN 1. Alat dan Mesin Budidaya Pertanian Traktor tangan Traktor tangan merupakan salah satu mesin pengolah tanah yang kini mulai banyak digunakan petani dalam mengolah tanah. Sebagai mesin pengolan tanah traktor haruslah dilengkapi dengan peralatan pengolah tanahnya, seperti bajak, garu, ataupun bajak rotari. Untuk mengenal traktor sebagai mesin pengolah tanah, maka perlu dipahami prinsip kerja serta persyaratan kondisi kerja, perlengkapan, serta kegunaannya (Gunawan, 2001). Prinsip kerja traktor tangan adalah mesin pengolah tanah dengan menggunakan tenaga penggerak motor bakar yang pada umumnya motor diesel. Sebagai mesin pengolah tanah, traktor digunakan untuk menarik

peralatan pengolahan tanah, seperti bajak piring, garu piring, dan lain-lain. Traktor roda empat yang dirangkai dengan peralatan pengolah tanah perlu diatur atau disetel posisi peralatannya agar dapat difungsikan dengan baik. Pengaturan tersebut dilakukan dengan mamanjangkan atau memendekkan pada ikatan sambungan peralatan atau pada tiga titik penyambungan. Kegunaan traktor tangan di bidang pertanian adalah Untuk menarik

peralatan pengolah tanah seperti bajak singkal, bajak rotari, dan garu, juga alat transportasi seperti gerobak Untuk menggerakkan peralatan stasioner, seperti generator listrik, mesin pompa air, mesin penggilingan gabah, dan lain-lain (Gunawan, 2001). Traktor Roda Empat Traktor roda empat adalah salah satu alat pengolah tanah jika dilengkapi dengan peralatan pengolah tanah, seperti bajak singkal, bajak piring, garu piring, dan lain-lain. Secara umum traktor roda empat adalah traktor dengan tenaga penggerak dari motor diesel dengan didukung empat buah roda. Traktor ini dirancang untuk bekerja di lahan kering, bukan untuk lahan sawah. Berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi traktor mini, menengah, dan traktor besar (Gunawan, 2001). Prinsip Kerja Alat ini adlah Traktor roda empat dioperasikan oleh operator yang duduk di atas tempat duduk sambil mengemudikannya. Peralatan pengolah tanah dipasangkan atau disambungkan dengan traktor melalui perangkat yang disebut three hitch point atau penyambungan titik tiga, yang terdiri sepasang garpu kiri dan kanan, sedangkan satu tuas

lainnya berada dibagian atas sistem penyambungan titik tiga, disebut top link (tuas penyambung bagian atas). Dengan menggunakan sistem penyambungan ini pengaturan posisi peralatan (bajak, dan lain-lain.) yang diinginkan dapat diatur dengan memanjangkan atau memendekkan tuas penyambung atas. Selanjutnya untuk mengamankan agar traktor tidak terangkat pada saat dioperasikan untuk pengolahan tanah, maka traktor perlu disetimbangkan dengan memasang beban tambahan pada bagian depan traktor. Dengan melakukan persiapan seperti ini, maka traktor telah siap dioperasikan untuk pengolahan tanah (Gunawan, 2001). Mesin penyemprot Pestisida yang dipakai dalam budidaya tanaman umumnya berbentuk cairan dan ada pula yang berbentuk tepung, digunakan untuk mengendalikan gulma, hama dan penyakit tanaman. Untuk

mengaplikasikannya pestisida cair digunakan alat penyemprot yang disebut sprayer, sedangkan untuk pestisida berbentuk tepung digunakan alat yang disebut duster. Dalam penggunaannya sehari-hari petani sering menemukan masalah seperti teknik pemakaian, serta perbaikan dan pemeliharaannya. Hal seperti ini pada akhirnya akan menentukan tingkat efisisnsi dan efektivitas dalam penggunaannya. Berdasarkan tenaga yang digunakannya alat penyemprot dibedakan menjadi: alat penyemprot dengan tenaga tangan, dan alat penyemprot dengan pompa tekanan tinggi. Salah satu jenis alat penyemprot yang ada adalah alat penyemprot dengan tekanan udara tinggi atau sering pula disebut penyemprot gendong,

karena dalam pengoperasiannya alat ini digendong oleh operatornya. Prinsip kerja alat penyemprot adalah memecah cairan menjadi butiran partikel halus yang menyerupai kabut. Dengan bentuk dan ukuran yang halus ini maka pemakaian pestisida akan efektif dan merata ke seluruh permukaan daun atau tajuk tanaman. Untuk memperoleh butiran halus, biasanya dilakukan dengan menggunakan proses pembentukan partikel dengan menggunakan tekanan (hydraulic atomization), yakni cairan di dalam tangki dipompa sehingga mempunyai tekanan yang tinggi, dan akhirnya mengalir melalui selang karet menuju ke alat pengabut. Cairan dengan tekanan tinggi dan mengalir melalui celah yang sempit dari alat pengabut, sehingga cairan akan pecah menjadi partikel-partikel yang sangat halus (Gunawan, 2001). 2. Alat dan Mesin Pengolahan Hasil Pertanian Mesin Pengering Mesin pengering merupakan salah satu mesin penanganan pasca panen hasil pertanian. Timbulnya kerusakan pada bahan hasil pertanian karena masih tingginya kadar air bahan, sehingga belum memadai untuk disimpan. Untuk mengkondisikan bahan agar aman untuk disimpan adalah dengan perlakuan pengeringan. Ditinjau dari kondisi bahannya selama berada di dalam mesin pengering, maka mesin pengering dibedakan menjadi mesin pengering tipe bak (batch), dimana bahan yang dikeringkan berada dalam keadaan diam teronggok selama pengeringan berlangsung. Tipe yang lain adalah mesin pengering tipe kontinyu, dimana bahan yang

dikeringkan mengalir secara kontinyu selama proses pengeringan berlangsung. Berdasarkan parameter pengeringan yang lain, mesin pengeringan dapat dibedakan menjadi beberapa tipe mesin pengering yang lainnya. Namun demikian pada modul ini hanya akan dibahas tentang mesin pengering tipe bak (batch) (Gunawan, 2001). Prinsip kerja mesin pengering tipe bak adalah bahan yang disimpan di dalam bak pengering akan mendapat aliran udara panas yang dihasilkan oleh kipas peniup dan tungku pemanas yang ditempatkan di dalam saluran udara (duckting). Aliran udara panas ini akan menembus celah diantara butiran bahan, sehingga terjadi proses perpindahan kalor dari udara pengering kepermukaan bahan. Dampak dari proses pemanasan ini mengakibatkan kandungan air di dalam bahan akan menguap ke luar dari dalam bahan ke udara sekelilingnya. Proses dan kejadian keluarnya uap air dari dalam bahan inilah yang dimaksud dengan proses pengeringan. Uap air hasil pengeringan dari bahan yang dikeringkan akan

meningkatkan kelembaban nisbi udara disekeliling bahan. Karena proses pengeringan dengan tipe bak ini berhubungan langsung dengan udara sekeliling, maka penambahan uap air ke udara sekeliling tidak akan menaikkan nilai kelembaban nisbi udara di atas tumpukan bahan yang dikeringkan (Gunawan, 2001).

DAFTAR PUSTAKA

Anne, Ahhira. 2012 . Alat dan Mesin pertanian. http://www.anneahira.com/alatdan-mesin-pertanian.htm. Diakses pada hari Minggu, tanggal 08 April 2012. Makassar. Anonim. 2011. Alat dan Mesin Pertanian . http: //id.w ikipedia .org/wik i/Alat_ dan_mesin _ pertanian. Diakses pada hari Minggu, tanggal 08 April 2012. Makassar. Nawawi, Gunawan. 2001. Pengenalan Alat dan Mesin Pertanian. SMK Pertanian. Jakarta

TUGAS PENDAHULUAN PERBENGKELAN PERTANIAN

ALAT DAN MESIN PERTANIAN

NAMA NIM

: JUWITA : G41110254

KELOMPOK : V (LIMA) ASISTEN : 1. MUHAMMAD BURDIONO 2. MUHAMMAD ALI AKBAR

LABORATORIUM PERBENGKELAN PERTANIAN PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012

Вам также может понравиться