Вы находитесь на странице: 1из 9

UNTUKMU PARA REMAJA Tulisan ini dihadiahkan untuk saudara kami para remaja muslim.

Semoga Allah berkenan membuka pintu kebaikan lewat kelembutan mata hati teman- teman remaja semua, untuk mengetahui lebih jauh tentang siapa dan bagaimanakah diri kita sebenarnya. Tulisan ini adalah agar kita sama- sama tidak terlalaikan atas kewajiban sebagai seorang muslim, dan supaya hati kita tidak tertutup dan lalai dengan keindahan kehidupan dari mengingat Allah SWT. Dengan tulisan ini, kita mohonkan kepada Allah agar membebaskan kita dari berbagai dosa yang tiada henti kita lakukan di dunia ini. Wahai saudaraku para remaja, ketika hidup ini memiliki tujuan, maka kita tidak akan terombang- ambing tanpa arah dan tujuan. Maka berhentilah berkata bahwa kita masih terlalu muda untuk berpikir serius tentang hidup. Bukankah sesuatu yang besar yang kita harapkan datang di masa depan kelak, dan menyenangkan kita, justru akan bermula dari perbuatan kecil yang kita lakukan sekarang? Beribadah kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya, itulah sebenarnya tugas utama yang harus dijalankan oleh setiap hamba Allah. Wahai saudaraku remaja muslim, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, hidup kita kini sedang menuju sebuah garis akhir yaitu kematian. Dan bahkan peramal sehebat apapun tak akan bisa menebak, kapan langkah kaki kita akan terhenti dan kita akhirnya mati. Dengarlah Firman Allah berikut ini, Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan dilakukannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui dibumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (Luqman: 34) Bisakah kau bayangkan betapa ruginya kita, apabila kita sampai di usia remaja ini, belum sempat beramal shalih. Padahal, pada saat itu amalan diri kita sajalah yang akan menjadi pendamping kita ketika menghadap Allah SWT. Nabi SAW bersabda: Yang mengiringi jenazah itu ada tiga: keluarganya, hartanya, dan amalannya. Dua dari tiga hal tersebut akan kembali dan tinggal satu saja (yang mengiringinya), keluarga dan hartanya akan kembali, dan tinggal amalannya (yang akan mengiringinya). (Muttafaqun Alaihi) Saudaraku, sudah siapkah kita dengan timbangan amal yang pasti, sekali lagi, pasti kita akan menjumpainya nanti. Sudahkah kita menghisab amal perbuatan kita sendiri terlebih dahulu, sebelum Allah nanti menghisap kita dan memperlihatkan timbangan amal kita. Bisakah kau bayangkan, betapa sengsaranya kita, ketika ternyata timbangan kebaikan kita lebih ringan daripada timbangan kejelekan?. Ingatlah akan firman Allah subhanahu wataala : Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas. (Al Qariah: 6-11) Selain itu,bukanlah masa tua yang akan ditanyakan oleh Allah subhanahu wataala. Oleh karena itu, sudahkah kita gunakan kesempatan di masa muda kita ini untuk kebaikan? Tidak akan bergeser kaki anak Adam (manusia) pada hari kiamat nanti di hadapan Rabbnya sampai ditanya tentang lima perkara: Umurnya untuk apa dihabiskan, masa mudanya untuk apa dihabiskan, hartanya dari mana dia dapatkan dan dibelanjakan untuk apa harta tersebut, dan sudahkah beramal terhadap ilmu yang telah ia ketahui. (HR. At Tirmidzi) Wahai sahabat remaja, iblis, setan, dan bala tentaranya akan selalu setia dalam berupaya mengajak manusia agar selalu bermaksiat kepada Allah SWT. Tidak lain adalah karena mereka mengajak umat manusia seluruhnya untuk menjadi temannya di neraka. Sebagaimana yang Allah SWT jelaskan dalam firman-Nya (yang artinya): Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. (Fathir: 6) Wahai sahabat remaja, setiap amalan kejelekan dan maksiat yang kita lakukan, pasti akan dicatat di sisi Allah SWT. Pasti kita juga akan melihat akibat buruk dari semua itu, jika hal itu adalah kejahatan. Allah SWT berfirman (yang artinya): Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apapun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (Az Zalzalah: 8)

Setan juga ingin umat manusia menjadi terpecah belah dan saling bermusuhan. Jangan dikira bahwa ketika engkau bersama segerombolan orang yang kau anggap teman-teman itu, dan melakukan kemaksiatan kepada Allah SWT, maka hal tersebut merupakan wujud solidaritas dan kekompakan. Sekali-kali tidak, justru cepat atau lambat, teman yang mungkin kita cintai akan menjadi musuh yang paling kita benci. Maka dari itu, sudah selayaknya kita mengadakan koreksi mendalam tentang diri kita sendiri sekarang. Dan perbaikan diri tentu saja bisa kita lakukan jika kita memiliki ilmu. Saudaraku, jangan gadaikan keharusanmu mengetahui ilmu tentang islam dengan hanya mengunggulkan ilmu tentang duniawi semata. Karena, menuntut ilmu tentang agama kita ini, merupakan kewajiban bagi setiap muslim, maka barangsiapa yang meninggalkannya dia akan mendapatkan dosa, dan setiap dosa pasti akan menyebabkan kecelakaan bagi pelakunya. Menuntut ilmu agama itu merupakan kewajiban bagi setiap muslim. (HR. Ibnu Majah)

Rayuan Setan Dalam Pacaran Para pembaca yang budiman, ketika seseorang beranjak dewasa, muncullah benih di dalam jiwa untuk mencintai lawan jenisnya. Ini merupakan fitrah (insting) yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Allah taala berfirman yang artinya, Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan terhadap perkara yang dinginkannya berupa wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenagan hidup di dunia. Dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik. (QS. Ali Imran: 14) Adab Bergaul Antara Lawan Jenis Islam adalah agama yang sempurna, di dalamnya diatur seluk-beluk kehidupan manusia, bagaimana pergaulan antara lawan jenis. Di antara adab bergaul antara lawan jenis sebagaimana yang telah diajarkan oleh agama kita adalah: 1. Menundukkan pandangan terhadap lawan jenis Allah berfirman yang artinya, Katakanlah kepada laki-laki beriman: Hendahlah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya. (QS. an-Nur: 30). Allah juga berfirman yang artinya,Dan katakalah kepada wanita beriman: Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya. (QS. an-Nur: 31) 2. Tidak berdua-duaan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan (kholwat) dengan wanita kecuali bersama mahromnya. (HR. Bukhari & Muslim) 3. Tidak menyentuh lawan jenis Di dalam sebuah hadits, Aisyah radhiyallahu anha berkata, Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat (janji setia kepada pemimpin). (HR. Bukhari). Hal ini karena menyentuh lawan jenis yang bukan mahromnya merupakan salah satu perkara yang diharamkan di dalam Islam. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, (itu) masih lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya. (HR. Thabrani dengan sanad hasan) Jika memandang saja terlarang, tentu bersentuhan lebih terlarang karena godaannya tentu jauh lebih besar. Salah Kaprah Dalam Bercinta Tatkala adab-adab bergaul antara lawan jenis mulai pudar, luapan cinta yang bergolak dalam hati manusia pun menjadi tidak terkontrol lagi. Akhirnya, setan berhasil menjerat para remaja dalam ikatan maut yang dikenal dengan pacaran. Allah telah mengharamkan berbagai aktifitas yang dapat mengantarkan ke dalam perzinaan. Sebagaimana Allah berfirman yang artinya, Dan janganlah kamu mendekati zina, sesugguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (QS. al-Isra: 32). Lalu pintu apakah yang paling lebar dan paling dekat dengan ruang perzinaan melebihi pintu pacaran?!! Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Sesungguhnya Allah menetapkan untuk anak adam bagiannya dari zina, yang pasti akan mengenainya. Zina mata adalah dengan memandang, zina lisan adalah dengan berbicara, sedangkan jiwa berkeinginan dan berangan-angan, lalu farji (kemaluan) yang akan membenarkan atau mendustakannya. (HR. Bukhari & Muslim). Kalaulah kita ibaratkan zina adalah sebuah ruangan yang memiliki banyak pintu yang berlapis-lapis, maka orang yang berpacaran adalah orang yang telah memiliki semua kuncinya.

Kapan saja ia bisa masuk. Bukankah saat berpacaran ia tidak lepas dari zina mata dengan bebas memandang? Bukankah dengan pacaran ia sering melembut-lembutkan suara di hadapan pacarnya? Bukankah orang yang berpacaran senantiasa memikirkan dan membayangkan keadaan pacarnya? Maka farjinya pun akan segera mengikutinya. Akhirnya penyesalan tinggallah penyesalan. Waktu tidaklah bisa dirayu untuk bisa kembali sehingga dirinya menjadi sosok yang masih suci dan belum ternodai. Setan pun bergembira atas keberhasilan usahanya. Iblis, Sang Penyesat Ulung Tentunya akan sulit bagi Iblis dan bala tentaranya untuk menggelincirkan sebagian orang sampai terjatuh ke dalam jurang pacaran gaya cipika-cipiki atau yang semodel dengan itu. Akan tetapi yang perlu kita ingat, bahwasanya Iblis telah bersumpah di hadapan Allah untuk menyesatkan semua manusia. Iblis berkata, Demi kekuasaan-Mu, aku akan menyesatkan mereka semuanya. (QS. Shaad: 82). Termasuk di antara alat yang digunakan Iblis untuk menyesatkan manusia adalah wanita. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah (ujian) yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita. (HR. Bukhari & Muslim). Kalaulah Iblis tidak berhasil merusak agama seseorang dengan menjerumuskan mereka ke dalam gaya pacaran cipika-cipiki, mungkin cukuplah bagi Iblis untuk bisa tertawa dengan membuat mereka berpacaran lewat telepon, SMS atau yang lainnya. Yang cukup menyedihkan, terkadang gaya pacaran seperti ini dibungkus dengan agama seperti dengan pura-pura bertanya tentang masalah agama kepada lawan jenisnya, miss called atau SMS pacarnya untuk bangun shalat tahajud dan lain-lain.

Masih Haruskah Berpacaran? Allah memberikan rizki sesuai dengan kebutuhan hambaNya dan di waktu yang menurut Allah terbaik untuk kita mendapatkannya. Jodoh adalah salah satu rizki yang Allah persiapkan untuk kita. Allah akan memberikan jodoh pada kita di saat yang tepat. Bukan sesuai dengan keinginan kita. Seringnya kita menginginkan sesuatu hanya berdasarkan pada keinginan bukan pada kebutuhan. Allah Maha Tahu, kapan kita akan siap untuk menerima sebuah tanggung jawab besar untuk membentuk suatu peradaban kecil yang dimulai dari sebuah keluarga. Karena menikah bukan hanya penyatuan dua insan berbeda dalam satu bahtera tanpa visi dan tujuan yang pasti, berlayar tanpa arah atau berlayar hanya menuju samudera duniawi. Menikah adalah penggenapan setengah agama karena menikah adalah sarana ibadah kepada Allah. Dalam tiap perbuatan di dalam rumah tangga dengan berdasarkan keikhlasan dan ketaqwaan maka ganjarannya adalah pahala. Tapi jika menikah hanya berdasarkan nafsu atau bahkan mengikuti perputaran kehidupan dunia, maka hasilnya pun akan sesuai dengan yang diniatkan. Karena menikah adalah ibadah. Menikah adalah sunnah dianjurkan Rasulullah saw. Menimbun pahala yang terserak di dalam rumah tangga. Dan semua manusia yang normal pasti akan mendambakan suatu pernikahan. Merasakan suatu episode hidup dimana kita akan memulai segala sesuatu yang baru. Yang dahulu kita berperan sebagai seorang anak dengan berbagai kebahagiaan bermandikan kasih sayang orang tua. Maka menikah adalah suatu gerbang menuju pembelajaran menjadi orang tua kelak. Kita bukan lagi sebagai penumpang dimana mengikuti arah kehidupan yang ditentukan orang tua, melainkan kita akan menjadi driver untuk kehidupan kita sendiri kelak. Kita bisa saja mengikuti jalur yang telah dilewati orang tua, jika memang itu jalur yang tepat. Tapi jika jalur itu tak sesuai dengan arah tujuan kehidupan rumah tangga kita yaitu jalur keridhoan Allah, maka kita pun harus mencari jalur yang tepat. Karena menikah itu adalah satu kebaikan maka seharusnya harus dimulai dengan yang baik pula. Misalnya, ketika kita ingin lulus ujian, maka kita harus belajar yang giat bukan bermalas-malasan. Ayat Allah masih jelas tertera dalam kitabNya, bahwa pria yang baik akan mendapatkan wanita yang baik pula dan sebaliknya. Dan ayat itu masih sama dengan pada saat Allah turunkan beribu tahun yang lalu. Janji Allah pun tergambar melalui ayat itu dan Allah Maha Menepati janji. Lalu mengapa kita masih meragukan janji Allah itu? Masih haruskah berpacaran? Mengenal lawan jenis dengan dalih untuk mengenal pribadi masing-masing. Padahal kenyataannya, hanya sedikit kejujuran yang ditampakkan pada saat pacaran. Rasa takut yang besar untuk ditinggal pasangannya atau hendak mengambil hati pasangannya membuat mereka menyembunyikan keburukan yang terdapat dalam dirinya. Sudah menjadi rahasia umum, jika usia pacaran yang lama tak menjamin bahwa itu menjadi suatu jalan untuk memuluskan hubungan menuju jenjang pernikahan. Sudah tak menjamin adanya pernikahan setelah sekian lama menjalin masa pacaran, juga banyak dibumbui pelanggaran terhadap rambu-rambu Allah. Maksiat yang terasa nikmat. Zaman sekarang, berpacaran sudah selayaknya menjadi pasangan Suami Istri. Si Pria seolah menjadi hak milik wanita dan Si Wanita kepunyaan pribadi Si Pria. Merekapun bebas melakukan apapun sesuai keinginan mereka.

Yang terparah adalah sudah hilangnya rasa malu ketika melakukan hubungan Suami Istri dengan Sang Pacar yang notabene bukan mahram.Padahal pengesahan hubungan berpacaran hanya berupa ucapan yang biasa disebut nembak, misalnya I Love You, maukah kau menjadi pacarku? dan diterima dengan ucapan I Love You too, aku mau jadi pacarmu. Atau sejenisnya. Hanya itu. Tanpa adanya perjanjian yang kuat (mitsaqan ghaliza) antara seorang hamba dengan Sang Pencipta. Tanpa adanya akad yang menghalalkan hubungan tersebut. Hubungan pacaran tak ada pertanggungjawaban kecuali pelanggaran terhadap aturan Allah. Karena tak ada yang namanya pacaran islami, pacaran sehat atau apalah namanya untuk melegalkan hubungan tersebut. Kita berlelah melakukan hubungan pacaran. Melakukan apapun guna menyenangkan hati Sang Kekasih (yang belum halal) meskipun hati kita menolak. Jungkir balik kita mempermainkan hati. Hingga suka dan sedih karena cinta, cinta terlarang. Hati dan otak dipenuhi hanya dengan masalah cinta. Kita menangis karena cinta, kita tertawa karena cinta, kita meraung-meraung ditinggal cinta, kita pun mengemis cinta. Hingga tak ada tempat untuk otak memikirkan hal positif lainnya. Tapi sayang, itu hanya cinta semu. Sesuatu yang semu adalah kesia-siaan. Kita berkorban mengatasnamakan cinta semu. Seorang pacar, hebatnya bisa menggantikan prioritas seorang anak untuk menghormati orangtua. Tak sedikit yang lebih senang berdua-duaan dengan Sang Pacar dibanding menemani orangtua. Pacar bisa jadi lebih tau sedang dimana seorang anak dibanding orangtuanya sendiri. Seseorang akan rela menyenangkan hati pacarnya untuk dibelikan sesuatu yang disuka dibandingkan memberikan kejutan untuk seorang Ibu yang melahirkannya. Seseorang akan lebih menurut pada perintah Sang Pacar dibanding orangtuanya. Hubungan yang baru terjalin bisa menggantikan hubungan lahiriyah dan bathiniyah seorang anak dengan orangtua. Jikapun akhirnya menikah, maka tak ada lagi sesuatu yang spesial untuk dipersembahkan pada pasangannya. Sebuah rasa yang seharusnya diperuntukkan untuk pasangannya karena telah diumbar sebelumnya, maka akan menjadi hal yang biasa. Tak ada lagi rasa greget, karena masing-masing telah mendapatkan apa yang diinginkan pada masa berpacaran. Bisa jadi, akibat mendapatkan sesuatu belum pada waktunya maka ikrar suci pernikahan bukan menjadi sesuatu yang sakral dan mudah dipermainkan. Naudzubillah. Parahnya jika tiba-tiba hubungan pacaran itu kandas, hanya dengan sebuah kata PUTUS maka kebanyakan akan menjadi sebuah permusuhan. Apalagi jika disebabkan hal yang kurang baik misalnya perselingkuhan. Kembali hati yang menanggung akibatnya. Kesedihan yang berlebihan hingga beberapa lama. Hati yang terlanjur memendam benci. Tak sedikit yang teramat merasakan patah hati dikarenakan cinta berlebihan menyebabkannya sakit secara fisik dan psikis. Juga ada beberapa kasus bunuh diri karena tak kuat menahan kesedihan akibat patah hati. Terdengar berlebihan. Tapi itulah kenyataannya, hati adalah suatu organ yang sensitif. Bisa naik secara drastis, tak jarang bisa jatuh langsung menghantam ke bumi. Apa yang dirasakan hati akan terlihat pada sikap dan prilaku. Hati yang terpenuhi nafsu akan enggan menerima hal baik. Ada orang bilang, jangan pernah bermain dengan hati. Karena dari mata turun ke hati, kemudian tak akan turun kembali. Akan ada sebuah rasa akan mengendap di dalam hati. Jika rasa itu baik dan ditujukan pada seseorang yang halal (Suami atau Istri) maka kebaikan akan terpancar secara lahiriyah. Bukan sebuah melankolisme yang kini merajalela. Banyak pelajaran dari sekitar. Kenapa masih harus berpacaran? Karena ingin ada teman yang selalu setia mendengar tiap keluh kesah? Tak selamanya manusia bisa dengan rela mendengarkan keluhan manusia lainnya. Hanya Allah yang tak pernah berpaling untuk hambaNya. Bisa jadi secara fisik Sang Pacar rela mendengar dengan seksama, tapi dia juga manusia yang akan merasa bosan jika selalu dicecoki dengan berbagai keluhan. Malu dibilang jomblo? Jika dengan jomblo kita bisa terbebas dari rasa yang terlarang, kenapa harus malu? Justru kita akan merasa nyaman bercengkerama dengan Allah karena sadar hati kita hanya patut ditujukan kepadaNya bukan yang lain. Justru kita harus bangga, di saat yang lain berlomba untuk melakukan hal terlarang tapi kita menjauhinya. Kemudian tak akan ada perasaan was-was karena telah melanggar aturan Allah. Kita bebas berkumpul dengan kawan-kawan tanpa ada kekangan dari orang yang sesungguhnya tak memiliki kewenangan terhadap diri kita. Mungkin masih banyak lagi kesia-siaan dalam berpacaran. Dan sesungguhnya belum tentu Sang Pacar akan menjadi pasangan kita kelak. Pacaran ibarat minuman beralkohol, banyak yang mengelak bahwa dengan berpacaran mereka memiliki semangat baru dan sederet hal positif yang mereka kumandangkan. Tapi sama halnya dengan alkohol, maka manfaat yang didapat jauh lebih kecil dibanding kemudharatan yang dihasilkan. Karena segala sesuatu yang dilarang Allah, pasti ada sebab dan manfaatnya.

Kemudian ada yang berdalih, toh pacaran itu tidak merugikan orang lain. Tidak merugikan orang lain, namun hukum Allah jauh lebih baik untuk diikuti ketimbang menurutkan hawa nafsu yang berakhir pada jurang kebinasaan. Kembali ke pernikahan, suatu kebaikan maka tak pantas jika diawali dengan keburukan. Allah tak akan ingkar janji, karena jodoh telah Allah tetapkan di Lauh Mahfuzh. Tinggal kita melakukan usaha yang baik, yang Allah ridhoi. Supaya tiap langkah kita, hanya berisi keridhoan Allah dan mendapat keberkahanNya. Aamiin. (hanya sebuah catatan, guna pengingat diri dan saudara seimanku) Allahualam

Allah Yang Selalu di Hati Ketika cinta datang menghampiriku, tak kuasa aku ingin menyapanya. Sudah lama aku mendamba seseorang yang akan mengisi kekosongan hatiku,seseorang yang dapat mencintaiku dan menyayangiku dengan sepenuh hati. Kemudian ku terima cinta itu dengan senang hati. Lambat laun sudah membina hubungan tanpa ridho illahi,ternyata dia yang ku cinta telah berkhianat dan senantiasa akan menjerumuskanku ke lembah hina ini. Dan kini aku pun mulai tahu,tak sepantasnya kita dengan seenaknya menggapai cinta kita dengan jalan yang ndak Allah ridhoi (PACARAN),itu akan membuat kita sakit hati,dan sama halnya kita menduakan cinta Allah. Dan Allah pasti akan murka bagi hambanya yang menduakanNYA hanya demi sang pujaan hati yang belum menjadi suami ataupun isteri Memang benar ketika kita meletakkan cinta kita kepada manusia,mereka malah meluluh lantahkan kita dengan sejuta kebohongan dan dustanya,namun ketika kita mencintaimu,Ya Allah. Kau begitu menyayangi kami dengan penuh kelembutan dan sepenuh hati. Karena sesungguhnya Engkau Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Tak akan ada cinta yang abadi selain cintamu kepada seorang hambamu.,Ya Allah, Begitupun kanjeng rasul yang sangat cinta kepada umatnya hingga akhir hayatnya. Ya Allah.. Hanya engkau yang paling setia. Diwaktu aku bersedih kau selalu menjadi penyejuk hatiku. Diwaktu aku senang,kau selalu menjadi penyemangat hidupku. Aku bersimpuh kepadamu Bermunajat dengan penuh cinta Beralirkan air mata Berteduh dinaunganmu Bersujud menghiba belas kasihmu Berberai kata2 menghiba Kelak sehelai kain putih menjadi balutanku Apabila ajal datang menjemputku Jadikanlah hina ini khusnul khotimah dihadapanmu. Dan cintaku kepadamu tak akan lekang oleh waktu Wahai saudara dan saudariku jangan kau pernah menduakan cintamu kepada Allah hanya untuk kekasih yang belum halal bagimu. Selalu ada cintaku untukmu Ya Allah, dan rinduku untukmu Ya Rosulluah.

Kami Merindu Imam Yang Sholeh Kami adalah seorang wanita. Wanita yang mendamba suami sholeh. Ketika krisis akhlaq melanda kami,ku ingin engkau menjadi pelurus kami,,bukan kau malah semakin menjatuhkan kami. Kami adalah seorang wanita yang ingin belajar untuk menjadi wanita sholehah. Kami benar2 mendamba dan merindu imam yang sholeh untuk menjadi pendamping hidup kami. Biarkan kau jadi kumbang,kami jadi bunganya. Dimana bisa saling bersimbiosis mutualisme Biarkan kau jadi atapnya,kami yang jadi rumahnya. Yang senantiasa selalu menaungi kami dikala panas menyengat dan ketika hujan membasahi bumi. Kami sangat berharap kau kelak akan mempersunting kami dengan sejuta keimanan dan ketaqwaanmu kepada Allah.. Jangan biarkan kami tesesat di lembah nista yang tak Alloh ridhoi. Miliki kami dengan cara yang halal,wahai laki2 sang penyejuk hati. Dikala suatu saat nanti kami mengandung anakmu. Kau akan selalu setia merawat kami hingga nanti usia kandunganku menginjak 9 bulan. Kasih sayang dan cintamu selalu terpancar untuk kesehatan kami,istrimu dan janin yang aku kandung. Dikala persalinan telah tiba,engkau suamiku yang sholeh,senantiasa mendampingi dan memberi support kepada kami hingga berderai tangis dan berharap agar kami istrimu dan anakmu akan selamat dalam kelahiran. Hingga kelak kau dan aku akan membesarkannya dengan penuh kesabaran. Sosokmu begitu setia Pembawaanmu begitu tenang Diammu penuh taqwa serta keimanan Bicaramu penuh kebijaksanaan dan kejujuran Pedulimu penuh dengan kasih sayang dan kecintaan Akhlaqmu begitu mencermikan kebaikan dan kelembutan Dan senyummu penuh dengan kedermawanan. Kau adalah laki2 yang kami damba Setiap 5 waktu dan malamku tak hentinya ku berdoa Allahumma sakhirli zaujan sholikhan yakhtibuni wayatazau wajubi wayaqunu sahibanli fiddunya wal jannah. Semoga imamku yang sholeh kan jdi nyata. Amin. So..cukupkan hatimu pada Allah. Selalu Mohon Ampun,Ya Allah.. Astaghfirullahal adzim Ya Allah.. Kami memohon ampun atas segala kesalahan yang kami lakukan hari ini. Kami sudah berusaha membentengi diri dari hal yang akan menimbulkan zina mata,zina telinga,zina mulut,zina hati dsb. Namun apa daya keimanan kami belum sempurna dan mudah rapuh ketika kami sedang terlena oleh kemaksiatan yang ada di depan mata. Mereka yang wanita tanpa malu dengan mengumbar auratnya. Mereka yang laki2 tanpa malu menggoda merayu wanita yang bukan istrinya. Orang seperti mereka layaknya bumbu penyedap rasa untuk senantiasa agar saudara dan saudarinya terjerumus di lembah nista yaitu neraka. Hamba terkadang bingung untuk mengatasinya. Tapi mungkin alangkah baiknya hamba memperbaiki diri dulu dengan senantiasa mempertebal keimanan dan membentengi diri dari bisikan syetan yang mengajak untuk kemaksiatan.

Ampuni hambamu yang hina ini Ya Allah,hamba akan selalu berusaha untuk belajar menjadi manusia yang baik dimata engkau ya Allah,meskipun belum sepenuhnya tapi hamba akan melakukannya secara bertahap yang terpenting bisa istiqomah. Ya Allah,berilah kesempatan kepada kami dan jangan kau turunkan azab yang pedih dikala kehinaan masih melekat dihati kami. Aku,kamu dan kita semua mari sama2 memperbaiki diri, ketika kita berbuat yang ndak Allah ridhoi.janganlah menunda kebaikan!mari kita lakukan meskipun bertahap tapi ISTIQOMAH.!! Cinta Itu Akan Manis Bila Pada Waktunya Setiap orang pasti pernah yang mengalami jatuh cinta. Sekuat apapun kita menghindarinya, pasti akan pernah merasakannya. Karena perasaan tak pernah bisa diingkari dan dibohongi. Terkadang cinta akan membutakan segala2nya. Seseorang akan rela menyerahkan apapun demi orang yang dicintainya. Inilah gambaran remaja pada zamang sekarang,yang tidak bisa menempatkan cinta pada tempatnya. Sampai-sampai demi orang yang dicintainya,dia rela untuk hujan2an,ketemu pocong dikuburan,melewati sungai yang penuh bebatuan,melintas jalan mendaki walaupun penuh ketegangan dan ketakutan,dy juga rela mesti harus banjir2an. Wow So Sweet Bangett.. Kalau dilogika mungkin dia g akan rela sampai seperti itu agar dia bisa sholat. Fantastis..ketika Allah dinomerduakan.. Dan dia lebih takut kalau Kekasih hatinya marah gara2 ndak datang tepat waktu daripada Allah marah gara2 kamu ndak sholat tepat waktu (bagi yg ndak ada udzur) So Amazing banget ya anak muda sekarang. Wah apalagi kalau suruh gombalin kekasihnya. Hemmm.. Jan T.O.P B.G.T 1000 dapet 3 tuh kalavdijual di pasar.~_~ Tapi kalau suruh sholawan atau dzikiran.. Hemm ada ajah sejuta alasannya. HeiiiPara Muda Mudi Saatnya kita berpikir.?? Allah kan yang menciptakan kita kenapa dinomor duakan dengan kekasihmu yang belum halal untukmu. Kau begitu takut kalau diputusin kekasihmu daripada murka Allah dihadapanmu. Tidakkah kau tahu jika Allah murka kepada hambanya,semua didunia ini Allah akan luluh lantahkan. Mulai sekarang Say No to PACAR And Say Yes to ALLAH SWT Bila kau senantiasa taat dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya seperti PACARAN. InsyaALLAH suatu saat nanti Allah akan memberikan suatu kemanisan didalam cinta antara 2 insan di indahnya mahligai PERNIKAHAN. Subkhanaallah Harapan Seorang Laki-laki kepada Rusuk kirinya Izinkan Aku Menikah Tanpa Pacaran Harapan Seorang Ikhwan kepada Rusuk kirinya Ya Allah.. Engkaulah sebaik-baik tempat mengadu segala resah diri ,sebaik-baik tempat berkeluh kesah.. Maka izinkanlah aku menyampaikan pesanku kepada dia pasangan hatiku, Sampaikan padanya tentang semua yang saat ini ku rasa.. Assalamualaikum rusuk kiriku..??? Apa kabar calon makmum ku??? Wanita pilihan Allah untukku.. Siapa dan dimana engkau aku tidak pernah tahu. Apakah kamu seorang wanita shaliha,atau seorang wanita yang sedang menyesali dosa-dosanya di masa lampau

dan memulai perbaikan,ataukah seorang wanita yang enggan menutup auratnya dan gemar berikhtilat dengan lawan jenisnya?? Jika kau wanita shaliha.. Syukur pada Allah Taala karena menghadiahkan bidadari dunia untuk mendampingi perjuanganku meraih ridha-Nya. Namun jika kau adalah wanita yang dalam tahap perbaikan,aku pun bahagia sayang..karena dengan begitu aku pun akan mendapatkan Wanita shaliha pula, teruslah berjuang dalam perbaikan, jika tiba saatnya kita di pertemukan dan disatukan dalam ikatan suci, kita berdua akan berjuang bersama memperbaiki kesalahan yang telah lalu.. Namun jika kau adalah wanita yang masih enggan menutup aurat,enggan memperbaiki diri, dan gemar bercampur baur bebas tanpa batas dengan Lelaki, semoga engkau segera bertaubat ya ukhty kasihanilah dirimu sendiri,engkau permata yang amat berharga jika kecantikanmu tetap kau jaga, jadikan taqwa sebagai pakaianmu dan malu sebagai perisainya. Jika kau inginku imam yang baik mampukah kamu jadi makmum yang baik?? Ukhty.. tahukah apa yang aku takutkan jika engkau tak bisa menjadi makmum yang baik, bagaimana aku mempertanggung jawabkan kepemimpinanku kepada Allah?? Ukhty.. Sebelum menikah engkau menjadi tanggung jawab orang tuamu. Namun setelah menikah engkau akan menjadi tanggung jawabku sepenuhnya.. Maka dari itu ukhty, jangan mudah tergoda oleh serigala berbulu domba.. Jangan mudah tertipu bisikan nafsu yang kau sangka bisikan cinta.. Jika Aku adalah calon imammu.. Tidak mungkin aku merusakmu Karena aku mencintaimu, aku tidak akan mempermainkanmu.. Karena aku mencintaimu, aku tidak akan mengucapkan janji-janji tak pasti.. Karena aku tahu engkau adalah untukku.. Maka, aku hanya akan datang dengan lamaran.. bukan mengajakmu pacaran. Jangan salah memilih Imam ukhty.. Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu,namun itulah pilihan-Nya,pilihan-Nya adalah yang terbaik untuk kita. Mungkin kebaikan itu tidak pada wanita yang terpilih itu melainkan jalan yang kita pilih, atu mungkin kebaikan itu terletak pada kesabaran dan keikhlasan kita menreima segala Ketentua

A Prayer
Tuhanku... Aku berdo'a untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya Tuhanku... Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna, sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna Tuhanku... Aku juga meminta, Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dalam dirinya Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana, mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan: "Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna." Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan Amin....

Вам также может понравиться