Вы находитесь на странице: 1из 2

Sifat Kemagnetan Pada Batuan

Batuan yang merupakan material pembentuk kerak bumi memiliki sifat- sifat yang dapat diberikan dan digunakan untuk membedakan antara satu dengan yang lainnya.Salah satu sifat batuan yang biasanya diperikan adalah sifat kemagnetan batuan.Sifat magnet pada batuan dipengaruhi oleh kandungan mineral pada batuan tersebut.Sifat magnetik pada mineral ini dikaji secara mendalam dalam bidang paleomagnetisme atau kemagnetan purba. Stabil tidaknya magnetisasi pada suatu batuan sangat tergantung pada jenis mineral dan ukurannya. Sifat magnetik pada batuan ini juga berperan dalam metode geomagnetik untuk eksplorasi. Setiap jenis batuan memiliki sifat dan karakteristik tertentu dalam medan magnet yang dimanifestasikan dalam parameter susceptibilitas magnetik batuan atau mineralnya (k). Susceptibilitas magnet batuan merupakan tingkat kemagnetan suatu benda untuk termagnetisasi, yang pada umumnya erat kaitannya dengan kandungan mineral dan oksida besi. Semakin besar kandungan mineral magnetit di dalam batuan, akan semakin besar harga susceptibilitasnya. Metoda ini sangat cocok untuk pendugaan struktur geologi bawah permukaan dengan tidak mengabaikan faktor kontrol adanya kenampakan geologi di permukaan dan kegiatan gunungapi. Dengan adanya perbedaan dan sifat khusus dari tiap batuan dan mineral inilah yang melandasi digunakannya metode magnetik untuk kegiatan eksplorasi maupun kepentingan geodinamika.Susceptibilitas suatu magnet batuan berpengaruh terhadap besarnya Intensitas magnetik batuan tersebut.Pengaruh tersebut dapat digaaambarkan dengan persamaan I = k.H (I = intensitas magnetic dan H = kuat medan magnet) Nilai k pada batuan semakin besar jika dalam batuan tersebut semakin banyak dijumpai mineral-mineral bersifat magnetik. Berdasarkan nilai k dibagi tiga kelompok jenis material dan batuan peyusun litologi bumi, yaitu:

Diamagnetik

Dalam batuan diamagnetik atom-atom pembentuk batuan mempunyai kulit elektron yang telah jenuh yaitu setiap elektron berpasangan dan mempunyai spin yang berlawanan dalam tiap pasangan. Sifat magnetik material adalah :Contoh : bismuth, gipsum, marmer, kuarsa, dan garam.

Paramagnetik

Di dalam bahan paramagnetik terdapat kulit elektron terluar yang belum jenuh yakni ada elektron yang spinnya tidak berpasangan dan mengarah pada arah spin yang sama. Jika terdapat medan magnet luar, spin tersebut akan membuat putaran yang akan menghasilkan medan yang mengarah searah dengan medan tersebut sehingga memperkuatnya. Akan tetapi momen magnet yang terbentuk terorentasi acak oleh agitasi termal. Oleh tersebut bahan tersebut dapat dikatakan mempunyai sifat :Suseptibilitas k positif dan sedikit lebih besar dari satu,suseptibilitas bergantung pada temperatur,mempunyai harga kerentanan magnetik (k) amfiboit dll.

Feromagnetik

Pada batuan ini terdapat banyak kulit elektron yang hanya di isi oleh satu elektron sehingga mudah terinduksi oleh medan luar. Keadaan ini diperkuat lagi oleh adanya kelompok-kelompok bahan spin searah yang membentuk dipol-dipol magnet mempunyai arah searah, apa lagi jika di dalam medan magnet di luar. Sifat bahan feromagnetik :suseptibilitas positif dan jauh lebih besar dari satu,suseptibilitas tergantung pada temperatur,kerentanan magnetik (k) positif dan besar{Contoh : besi, nikel, kobalt.}

Antiferomagnetik

Pada bahan antiferomagnetik domain-domain tadi menghasilkan dipol yang berlawanan arah sehingga momen magnetik secarah keseluruhan sangat kecil. Bahan magnetik yang mengalami cacat kristal akan mengalami medan magnet kecil dan suseptibilitasnya sama seperti pada bahan paramagnetik.Contoh : Hematit (Fe2O3)

Ferrimagnetik

Domain-domain yang ada saling antiparalel tapi jumlah dipol pada masing-masing arah tidak sama sehingga resultan magnetik cukup besar. Suseptibilitas tinggi dan tergantung pada temperatur.Contoh : magnetik (Fe3O4), ilmenit(FeTiO3), pirhitit(FeS), hematit(FeO2) Tabel 1.1 Sifat magnetik dari sejumlah batuan dan mineral magnetik (Hunt dkk., 1995) Batuan/ Mineral Massa Jenis Suseptibilitas Magnetik (103 kg m-3) Volume (k) Massa () (10-6 SI) Batuan beku Andesite Basalt Diorite Gabbro Granite Batuan Beku Asam (rata-rata) Batuan Beku Basa ( rata-rata) Batuan Sedimen Lempung Batu Bara Gamping Batu Pasir 2,61 2,99 2,85 3.03 2,64 2,61 2,79 170.000 250-180.000 630-130.000 1.000-90.000 0-50.000 38-82.000 550-120.000 (10-8m3kg-1) 6.500 8,4-6.100 22-4.400 24-30.000 0-1.900 1,4-3.100 20-4.400 Tc (0C)

1,70 1,35 2,11 2,24

170-250 25 2-25.000 0-20.900

1,9 0,1-1.200 0-931

DESI VIVIJANNA P_H1FO1OO34

Вам также может понравиться