Вы находитесь на странице: 1из 6

OSCAR ANWAR NURDIN 10108580 IF-12

1. Monitor Touch Screen Touchscreen atau touch panels, atau touch monitor merupakan sebuah perangkat komputer yang biasanya digunakan untuk menampilkan informasi grafikal dan visual yang merupakan output dari sebuah perangkat komputer. Namun, yang membedakannya dengan monitor atau layar televisi biasa adalah apa yang ditampilkan di dalamnya dapat secara langsung berinteraksi fisik dengan penggunanya. Maksudnya, Anda dapat langsung menyentuh layar penampil tersebut dengan tangan atau alat bantu untuk mengakses apa yang ditampilkan di dalamnya. Cara Kerja Touchscreen Sebuah layar touchscreen yang paling sederhana terdiri dari tiga buah komponen utama dalam bekerja. Komponen tersebut adalah sebagai berikut: 1. Touch Sensor Touch sensor merupakan sebuah lapisan penerima input dari luar monitor.

Input dari touchscreen adalah sebuah sentuhan, maka dari itu sensornya juga merupakan 2. Controller Controller merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan antara sensor dengan perangkat komputer yang akan memproses sentuhan tersebut. 3. Software driver Software driver merupakan sebuah software pengatur yang diinstal pada perangkat komputer atau PC Anda yang tugasnya adalah untuk mengatur agar perangkat touchscreen dan komputer dapat bekerja sama untuk digunakan dalam berbagai macam keperluan.

2. Monitor Wide Screen


3. Monitor Plasma

Plasma gas merupakan teknologi monitor dengan display datar. Dengan teknologi plasma gas, ketipisan layar dapat dibuat sebanding dengan LCD, namun memiliki karakteristik citra yang lebih baik dan ukuran layar yang lebih besar. Plasma gas menggunakan fosfor untuk menghasilkan cahaya seperti halnya CRT. Perbedaannya adalah bagaimana energi diberikan kepada fosfor agar fosfor berpendar. Pada plasma gas, tiap sel warna memiliki gas yang bertekanan rendah yang terletak di belakangnya. Tegangan tinggi pada elektroda sel tersebut akan membuat gas bergerak mengarah ke plasma. Radiasi ultraviolet yang dihasilkannya akan mengeksitasi fosfor pada layar dan akan memendarkannya sehingga tertangkap oleh mata kita. Hal ini membuat layar plasma gas berpendar tanpa perlu adanya bantuan cahaya dari belakang layar. Kontras pada plasma gas akan lebih baik dibandingkan LCD. Tampilan pada monitor plasma gas dapat dibuat lebih besar dibandingkan LCD. Ukuran terbesar yang sedang dikembangkan pada plasma gas sudah mencapai 40 inci, sementara LCD baru mencapai 20 inci. Selain itu, sudut pandang pada plasma gas dapat selebar CRT. Kalau Anda suka menonton pertandingan olah raga atau musik, layar monitor raksasa yang dipasang di sudut-sudut arena tertentu menggunakan teknologi ini. 4. Monitor LCD Monitor dengan teknologi LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron, namun menggunakan sejenis kristal cair yang dapat berpendar. Tidak digunakannya tabung elektron tentu saja membuat perbedaan yang besar pada daya listrik yang digunakan. Hal ini juga membuat layar LCD dapat dibuat sangat kecil sehingga dapat digunakan pada peralatan yang portabel seperti jam, laptop, kalkulator, dan sebagainya. Tidak adanya tabung elektron juga membuat radiasi elektromagnetik turun secara drastis. Kelebihan lainnya, monitor LCD memiliki efek flicker (berkedip) yang menyakitkan mata yang lebih rendah dibandingkan CRT. Monitor LCD juga dapat dibuat datar sehingga mengurangi distorsi citra seperti pada monitor CRT yang agak cembung. Walaupun begitu, ada beberapa kekurangan pada monitor LCD dibandingkan CRT, yaitu harganya yang masih cukup mahal dan tidak mampu digunakan pada berbagai macam resolusi. Monitor LCD yang dirancang untuk bekerja pada

resolusi 1024x768 akan terlihat agak buram jika dipaksa bekerja pada resolusi 800x600. Namun hal ini sekarang sudah mulai diatasi dengan teknik antialiasing. LCD merupakan monitor digital, dan terbatas pada kedalaman warna sampai 18-bit. Sebuah teknik baru untuk mengembangkan kedalaman warna yang dikenal sebagai Frame Rate Control dapat memperdalam kedalaman warna sampai 24-bit. Jika dilihat dari warnanya, LCD dapat dibedakan menjadi LCD monokrom dan warna. LCD warna menggunakan dua macam teknologi untuk menghasilkan warna, passive matrix dan active matrix. Passive matrix lebih murah dibandingkan active matrix. Teknologi passive matrix memberikan kontras yang baik dan sudut pandang yang cocok untuk digunakan, namun warnanya tidak terlalu tajam dan waktu reaksinya cukup panjang. Teknologi passive matrix merupakan teknologi mayoritas yang digunakan pada notebook sekarang ini. Sedangkan teknologi activematrix adalah pengembangan dari passive matrix, yang juga dikenal sebagai TFT (Thin Film Transistor). Teknologi ini menghasilkan warna setajam CRT pada 1/8 luasnya. Namun teknologi ini masih terbilang sangat mahal. Waktu respon yang dihasilkan TFT sangat ideal untuk aplikasi multimedia. Pada monitor LCD, viewable area sama dengan ukuran layar. Jadi, jika disebutkan suatu LCD ukuran 9.4 inci, apakah yang tampak benar-benar berukuran sama? Tampilan monitor LCD berbeda dengan monitor CRT, yang viewable area-nya selalu lebih kecil dari ukuran layar. 5. Monitor LED Yang membedakan Light Emitting Diode (LED) dari teknologi sebelumnya adalah sebuah monitor LCD membutuhkan pencahayaan tambahan untuk membuat gambar di permukaannya menjadi terlihat. Lapisan liquid crystal display memang menghasilkan tampilan di layar, tapi intensitas cahayanya terlalu kecil sehingga tidak bisa dilihat dengan jelas. Di sinilah lampu backlight berperan. Bayangkan papan billboard iklan pada malam hari, nah, backlight LCD berfungsi mirip dengan lampu-lampu pada pinggiran billboard yang menerangi sehingga billboard tersebut dapat tampil terang benderang. Jenis lampu yang umum dipakai sebagai backlight monitor LCD selama ini adalah lampu Cold Cathode Fluorescent Light (CCFL). Cara kerja jenis lampu ini mirip dengan lampu neon yang biasa di temukan di rumah-rumah, yaitu gas di dalam tabung lampu dinyalakan dengan arus listrik. Kelemahannya, karena menggunakan hanya satu jenis spektrum cahaya (putih), ia mendistorsi tampilan warna pada

monitor sehingga menjadi kurang kontras dan tidak seperti aslinya. Soal ini tentu sudah sering Anda dengar dari teman Anda yang berprofesi sebagai disainer grafis. Banyak yang bertahan dengan monitor CRT karena reproduksi warna pada monitor LCD seringkali tidak akurat. Lampu dari jenis Light-Emitting Diode (LED) menjanjikan rasio kontras yang lebih baik dn reproduksi warna yang lebih baik pula, selain juga konsumsi listrik yang lebih kecil karena LED tidak membutuhkan daya sebesar CCFL untuk beroperasi. Sebenarnya, backlight LED dibagi-bagi lagi menjadi beberapa jenis. Dari segi penempatan, ada direct-mount LED array yang menempatkan lampu LED di belakang layar, dan edge-lit LED di mana lampu LED ditempatkan di sekeliling bingkai monitor, sama dengan teknik penempatan lampu CCFL konvensional. Dari segi tipe lampu, ada LED full spectrum dengan lampu berwarna putih, serta ada pula tri-color LED dengan lampu LED berwarna merah, hijau dan biru. LED menggunakan diode untuk membuat banyak vibrant dan image yang berwarna-warni. Warna hitam akan menjadi benar-benar hitam, bukan hitam abu-abu, dan warna LED lebih realistis dibandingkan televisi LCD. Televisi LED memiliki kontras rasio 500,000:1, juga refresh rate yang tinggi. 6. Monitor Flat System

7. Bio Scanner Cara kerja dari retina sendiri cukup sederhana yaitu ketika si pengguna menggunakan alatnya maka sinar inframerah yang berada pada digital pengditeksi langsung secara otomatis mengditeksi sel saraf yang berada pada selaput mata belakang dan biasanya berlangsung 10 15 detik. Dari gambar di samping kita bisa melihat cara kerja dari retina scan dengan sensor dari inframerah yang melewati atau memaparkan cahayanya ke saraf retina dan secara otomatis alatnya akan mengantarkan ke tersebut bahwa si pengguna telah menunjukkan identitasnya. Seperti yang sudah dijelaskan diatas kalau setiap teknologi tidak ada yang sempurna. Sama halnya dengan alat sensor untuk retina scan, alat ini tidak bisa mengenal atau mengdeteksi 100% pemakainya mungkin disebabkan adanya gangguan pada saraf selaput mata. Dan di sisi lain alat ini bisa mengenalinya namun dengan pemakai yang salah.

8. Handy Scanner Scanner genggam menggunakan teknologi dasar yang sama sebagai scanner flatbed, tetapi bergantung pada pengguna untuk memindahkannya. Jenis scanner biasanya tidak memberikan kualitas gambar yang baik. Namun, dapat berguna untuk menangkap teks yang cepat. Anatomi Scanner Bagian dari scanner yang meliputi: Charge-coupled device (CCD) array mirror memindai kepala kaca piring lampu lensa menutupi filter stepper motor stabilizer bar sabuk Power supply Antarmuka port (s) kontrol sirkuit Komponen inti dari scanner adalah CCD. CCD adalah teknologi penangkap gambar atau citra. CCD terdiri dari dioda yang kecil dan peka cahaya yang dapat mengubah photon (cahaya) menjadi electron (muatan listrik). Diode-diode ini disebut photosite. Singkatnya, setiap photosite sensitif terhadap cahaya terang, semakin besar muatan listrik yang akan menumpuk di situs tersebut. Proses Scanning Berikut langkah-langkah yang berjalan melalui scanner ketika scan dokumen: Dokumen ini ditempatkan pada pelat kaca dan penutup tertutup. Bagian dalam penutup di kebanyakan scanner datar putih, meskipun sedikit ada yang hitam. Penutup ini memberikan

latar belakang yang seragam bahwa software scanner dapat digunakan sebagai titik referensi untuk menentukan ukuran dokumen yang dipindai. Kebanyakan scanner flatbed memungkinkan penutup yang akan dihapus untuk pemindaian benda besar, seperti halaman dalam sebuah buku tebal. Lampu digunakan untuk menerangi dokumen. Lampu di scanner baru adalah salah satu lampu neon katoda dingin (CCFL) atau lampu xenon, sedangkan scanner yang lebih tua mungkin memiliki lampu neon standar. Keseluruhan mekanismenya (cermin, lensa, filter dan CCD) disebut scan head. Kepala scan bergerak perlahan di seluruh dokumen dengan belt yang melekat pada motor stepper. Kepala scan terpasang ke stabilizer bar untuk memastikan bahwa tidak ada goyangan atau penyimpangan dalam lulus. Lulus berarti bahwa scan kepala telah menyelesaikan scan lengkap tunggal dokumen. Gambar dari dokumen ini tercermin oleh cermin miring ke cermin lain. Dalam beberapa scanner, hanya ada dua cermin sementara yang lain menggunakan pendekatan cermin tiga. Setiap cermin sedikit melengkung untuk memfokuskan gambar itu mencerminkan ke permukaan yang lebih kecil. Cermin terakhir merefleksikan gambar pada lensa. Lensa memfokuskan melalui filter pada CCD. Filter dan lensa disusun sangat bervariasi tergantung pada scanner. Beberapa scanner menggunakan metode tiga lulus scanning. Tiap pass menggunakan filter warna berbeda (merah, hijau atau biru) antara lensa dan CCD. Setelah tiga pass lengkap, software pemindai merakit gambar disaring tiga menjadi gambar penuh warna tunggal. 9. Lensa Lensa kamera umumnya terdiri dari beberapa optik (lens elements) dengan berbagai kombinasi: lensa cekung, lensa cembung, dan derajat kelengkungan (degree of asphericity) Sudut pandang lensa Angle of View (AoV) menentukan sudut pandang yang bisa ditangkap oleh lensa tersebut. Biasa disebut juga Field of View (FoV). Ditentukan oleh panjang Focal Length lensa dan besarnya sensor. Semakin pendek Focal Length semakin besar Angle of View

Вам также может понравиться