Вы находитесь на странице: 1из 2

Sindrom Metabolik

Sindrom metabolik merupakan keadaan pradiabetes dgn komponen: 1. Intoleransi glukosa (kadar gula puasa 110-126 mg/dL) 2. Obesitas abdomen (gemuk dg perut buncit) dgn Indeks massa tubuh di atas 23 (kg/m2) dan lingkar perut di atas 80 cm [wanita] atau 90 cm [pria]). 3. Kadar trigliserid di sekitar atau di atas 175 mg/dL. 4. Kadar kolesterol jahat di sekitar atau di atas 150 mg/dL. 5. Tekanan darah sistolik di sekitar atau di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg.

Diagnosis sindrom metabolik dibuat jika ada 3 dari 5 komponen di atas. Sindrom metabolik merupakan (kumpulan) keadaan akibat resistensi insulin yang terjadi sebelum seseorang menderita penyakit metabolik khususnya diabetes dan penyakit vaskular spt hipertensi yg kemudian bisa berlanjut menjadi penyakit yg serius (penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular [stroke] dan nefropati diabetes [gagal ginjal]). Lamanya waktu dari sindrom metabolik hingga terjadinya penyakit di atas bisa 15 tahun atau lebih tergantung faktor genetik dan pola hidup ybs. Gangguan metabolisme termasuk sindrom metabolik biasanya mulai terjadi pada usia di sekitar 35 tahun (saat pola hidup berubah). Diet yg salah, kehidupan sedentari, stres serta perilaku yg salah, dan kebiasaan berisiko spt merokok semuanya akan mempercepat perubahan dari sindrom metabolik menjadi penyakit yg serius. INSIDENSI Dalam Survei Kesehatan Nasional 2007 disebutkan ada 1,5% kasus DM yg sudah diketahui, 4,2% DM yg baru terdiagnosis shg terdapat total kasus DM 5,7%. Sedangkan toleransi gula terganggu atau intoleransi glukosa adalah 10,2%. Mengingat sindrom metabolik merupakan sindrom resistensi insulin yg menyebabkan intoleransi glukosa, maka insidensi sindrom metabolik di Indonesia bisa dianggap sekitar 10,2% dari total populasi penduduk. ORANG YG RENTAN Spt di sebut di atas, orang gemuk dgn perut buncit krn pola hidup yg salah rentan terkena sindrom metabolik. Cirinya adalah orang yg gemuk dgn perut buncit plus 4 tanda lain spt disebut di atas dalam komponen sindrom metabolik. Hanya sayangnya 4 tanda tsb tidak memberikan keluhan atau gejala apa pun shg baru diketahui setelah penyandang sindrom metabolik menjalani medical checkup atau tes laboratorium. Utk mencegahnya, faktor yg bisa diubah harus kita ubah spt diet dg gizi yg baik dan seimbang (khususnya diet DM), olahraga aerobik yg teratur, manajemen stres yg benar dan medical checkup utk mendetesi faktor risiko secara dini. Faktor usia, jenis kelamin dan genetik tidak bisa diubah.

TERAPI DIET DAN GIZI Terapi diet utk SM dan problem metabolik lainnya (obesitas, intoleransi gula dan hiperkolesterol/ hipertrigliserid): 1. Batasi KH sederhana spt gula dan tepung. Contoh makanan yg kaya akan KH sederhana a.l.: makanan/minuman yg manis, camilan spt roti halus, kue kering, tarcis dan camilan yg digoreng dgn tepung. Jangan makan malam dgn hidangan yg terlalu berat krn kaya akan KH sederhana dan lemak/ minyak spt nasi atau mie goreng. 2. Hindari lemak jenuh spt gajih, jerohan, lemak trans, jelantah dan santan yg kental. Gunakan jenis minyak yg baik spt omega-3, 6, 9 dan MCT dalam proporsi yg tepat dan jumlah yg wajar (sekitar 1 sendok makan per kali pakai). 3. Banyak makan makanan yg kaya serat dan antioksidan spt sayuran, buah dan kacang2an yg memiliki beragam warna. Gunakan makanan sumber KH secara bervariasi dgn pola diet semivegetarian. Keuntungan makanan nabati: 1. Tidak mengandung kolesterol tetapi kaya akan serat (makanan hewani kaya akan kolesterol tapi tidak mengandung serat) 2. Relatif lebih mengandung kalsium dgn kandungan fosfor yg lebih rendah. Sementara kandungan natriumnya yg lebih rendah dan kaliumnya yg lebih tinggi akan mengurangi kecenderungan hipertensi pada sindrom metabolik. 3. Kandungan protein (dalam kacang2an) lebih rendah daripada makanan hewani (daging, telur, susu) shg menguntungkan bagi mereka yg memiliki insufisiensi renal. 4. Kandungan zat kimia spt pestisida pada sayuran dan buah lebih mudah dihilangkan dgn cara mencucinya atau mengupas kulit buah. Kandungan hormon, antibiotik, nitrosamin dan benzpiren (dua terakhir zat karsinogenik) dalam daging tidak mudah dihilangkan. 5. Sayuran dan buah yg berwarna mengandung fitokimia pangan dan antioksidan yg berkhasiat bagi tubuh. Contoh fitokimia makanan: lycopene, resveratrol, lutein dll. Contoh antioksidan: antosianin (hitam/biru gelap spt anggur hitam), zeaxanthin (merah tua spt jambu merah atau buah naga merah), klorofil (hijau spt kiwi, melon, brokoli), beta-karoten (merah jingga spt wortel, pepaya, mangga) dan lycopene (kuning kemerahan spt tomat). http://www.pantirapih.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=185:sindrommetabolik&catid=52:gizi&Itemid=102

Вам также может понравиться