Вы находитесь на странице: 1из 17

KELOMPOK 3

Melekat

Administratif
Pengawasan Kekuasaan kehakiman Fungsional

Intern

Ekstern

Pengawasan fungsional merupakan pengawasan yang dilakukan oleh aparat khusus untuk membantu pimpinan dalam menjalankan tugas pengawasan dalam lingkungan organisasi yang menjadi tanggung jawab pimpinan tersebut.

Pasal 4 Inpres No. 5 Tahun 1983 yaitu: Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Inspektorat Jenderal Departemen, Aparat Pengawas Lwmbaga Pemerintah Non-Departemen/ Instansi Pemerintah lainnya Inspektorat wilayah propinsi Inspektorat wilayah kabupaten atau Kotamadya.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, adalah internal auditor pemerintah, sebagai aparat pengawas instansi pemerintah yang bertanggung jawab kepada presiden, membantu perkembangan opini laporan keuangan instansi pemerintah baik pusat maupun daerah.

DAN

besluit Nomor 44 tanggal 31 Oktober 1936

DDPKN

Keputusan Presiden Nomor 239 Tahun 1966

BPKP

Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983

Visi BPKP : Auditor Presiden yang responsif, interaktif, dan terpercaya untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas."
Misi BPKP : Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bebas KKN. Membina penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah.

Audit Konsultasi, asistensi dan evaluasi Pemberantasan KKN, Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan

Shareholder BPKP adalah Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia


Stakeholders :
Publik/Masyarakat/LSM Media Massa Mahkahmah Konstitusi dan Komisi Yudisial Pemberi Pinjaman/Hibah (Lenders) Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) Aparat Penegak Hukum (Kejaksaan Agung, Kepolisian, Komisi Pemberantasan Korupsi) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Departemen/LPND/BUMN/BUMD Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Lembaga Legislatif (Pusat dan Daerah)

Pembeda BPKP

BPK

Peran
Tugas

Auditor Internal
Melakukan pengawasan dan audit baik yang direncanakan maupun permintaan pihak tertentu, memberikan bantuan pada pemerintah pusat dan daerah untuk memperbaiki sistem pengendalian manajemen.

Auditor Eksternal
Memeriksa tanggungjawab pemerintah ttg keuangan Negara, memeriksa semua pelaksanaan APBN.

Aktivitas

Jasa audit, jasa konsultasi, asistensi, dan Pemeriksaan pengelolaan dan evaluasi, pemberantasan KKN, pendidikan tanggung jawab keuangan negara, dan pelatihan pengawasan, penelitian dan pelaporan hasil temuan. pengembangan pengawasan, pembinaan jabatan fungsional auditor, penyediaan informasi.

Posisi

Lembaga Pemerintah Non Departemen Lembaga Tinggi Negara yang dalam yang berkedudukan di bawah dan pelaksanaan tugasnya terlepas dari bertanggungjawab kepada Presiden RI pengaruh dan kekuasaan pemerintah, tapi tidak berdiri sendiri.

Pelaporan hasil kerja

Dilaporkan kpd Presiden. Dilaporkan kpd Dilaporkan ke DPR,DPD,atau DPRD pihak yang meminta (misal Pemda) sesuai kewenangannya. Dapat juga diberitahukan pada Presiden dan pembantunya Dipimpin oleh seorang Kepala yang dibantu oleh satu Sekretaris Utama dan 6 Deputi yang membawahi bidang masing-masing. Berbentuk Dewan,terdiri atas: seorang Ketua merangkap anggota dan 5 org Anggota. Ketua,Wakil Ketua dan Anggota BPK diangkat Presiden atas usul DPR.

Anggota

Pembeda Tugas

BPKP Melakukan pengawasan dan audit baik yang direncanakan maupun permintaan pihak tertentu, memberikan bantuan pada pemerintah pusat dan daerah untuk memperbaiki sistem pengendalian manajemen.

Inspektorat mengawasi jalannya keuangan, dan juga pada semua aspek penyelenggaraan tugas departemen tersebut

Pelaporan hasil Dilaporkan kpd Presiden. Dilaporkan kpd Dilaporkan kepada menteri kerja pihak yang meminta (misal Pemda) atas segala tugas dan penyelenggaraan yang berkaitan dengan departemennya masingmasing.

Tempat kedudukan

Ada disetiap provinsi

Ada satu disetiap jenis kementrian

Dalam penanggulangan bencana BPKP memiliki tugas mengantisipasi agar tak terjadi penyelewengan dana bantuan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menerjunkan tim pemantau untuk mengawal distribusi bantuan bencana erupsi Merapi. Tim pemantau tak hanya bertugas mengawasi distribusi bantuan, tetapi sekaligus memberikan pendampingan bagi pemerintah daerah setempat. Dimaksudkan agar setiap distribusi bantuan tanggap darurat bisa dipertanggungjawabkan, transparan, akuntabel, dan tak menimbulkan persoalan di belakang hari demi terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akan melakukan audit terhadap akuntabilitas keuangan dan kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam waktu dekat. Audit ini hanya berdasar isyarat tidak langsung Presiden SBY melalui pemberitaan media massa bahwa perlu ada early warning (peringatan awal) bagi KPK. "Jadi perintah itu kan ada yang langsung dan tidak langsung, maka sesuai warning di media yang kemarin Bapak Presiden katakan terkait isu-isu kontroversial di KPK, terutama isu penyadapan maka BPKP selaku audit melakukan ini," ujar Kepala BPKP Didi Widayadi saat mendatangi pimpinan KPK, di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (25/6). BPKP akan lakukan audit terhadap kinerja dan pertanggungjawaban keuangan KPK, termasuk hibah dan juga masalah kelembagaan. Persoalan ini dikembalikan ke ranah profesional agar tidak menjadi isu-isu opini politik.

BPKP tidak berwenang untuk mengaudit KPK, karena seperti telah dikatakan di atas bahwa KPK adalah lembaga negara yang independent dan dibentuk berdasarkan UU No.30 tahun 2002 untuk memberantas korupsi. BPKP adalah salah satu badan pemerintah yang wewenangnya terbatas, yaitu melakukan audit internal terhadap lembaga-lembaga yang berada di bawah presiden. Sedangkan KPK menurut UU tersebut di atas bukanlah lembaga di bawah presiden. Lembaga yang berhak memgaudit KPK jika mengacu pada konstitusi, adalah BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)

TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN ANDA

Вам также может понравиться