Artikel ini mendeskripsikan Geografi Timor Leste.

Lokasi Asia Tenggara Koordinat 850 LS 12555 BT Luas Total: 15,007 km Garis pantai 706 km Relief Pegunungan Tanah irigasi 1.065 km

Mendekati 73 persen suara yang dihitung di seluruh 13 kabupaten provinsi, Ruak memenangkan 59,91 persen atau 190.061 suara. Kandidat lainnya, Francisco Lu-Olo Guterres dari oposisi Fretilin meraih 40,09 persen. Putaran kedua pemungutan suara terjadi setelah tak seorangpun dari 12 calon dalam pemilihan presiden mengumpulkan suara mayoritas yang diperlukan untuk mengamankan kemenangan dalam putaran pertama pada 17 Maret. Pemilih menuju ke tempat-tempat pemungutan suara sebelum pukul 15.00 waktu setempat pada Senin. Proses pemungutan suara berjalan lancar di bawah kesaksian para pengamat internasional. Misi integrasi PBB juga hadir untuk membantu menjaga ketertiban. Hasil akhir diperkirakan akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang jika tidak ditantang di pengadilan. Presiden Timor Leste adalah kepala negara, tetapi pusat struktur kekuasaan adalah pada perdana menteri dalam sistem parlementer. Namun, presiden memiliki hak veto dalam keadaan tertentu. Presiden dipilih untuk masa jabatan lima tahun. Ruak akan mengambil alih kursi dari Presiden saat ini dan peraih Nobel perdamaian Jose RamosHorta pada 20 Mei. Lahir pada tahun 1955, nama asli Taur Matan Ruak adalah Jose Maria Vasconcelos. Nama Taur Matan Ruak berarti dua mata tajam dalam bahasa Tetum. Ruak telah menjadi pejuang sebelum Timor Leste mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 2002. Dia mundur sebagai kepala staf umum angkatan bersenjata tahun lalu untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Para pengamat telah memperkirakan putaran kedua pemilihan bahkan tsk lama setelah TPS ditutup. Seorang pengusaha Eropa yang telah berada di Dili selama beberapa tahun mengatakan, Ruak menang dengan margin tak terduga karena ia telah menghabiskan lebih banyak upaya pada kampanye menjelang pemilu.

Tingkat partisipasi pemilih sekitar 50 persen tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan jumlah pemilih sekitar 80 persen pada pemilihan parlemen terakhir. Ini akan menjadi menarik untuk melihat bagaimana para pihak berusaha untuk memobilisasi seluruh pemilih pada pemilihan umum berikutnya, kata pengusaha yang enggan disebutkan namanya. Negara dengan penduduk sedikit di atas satu juta orang itu adalah salah satu negara dunia yang belum berkembang. Namun, beberapa pengunjung mengatakan negara itu telah banyak berubah selama beberapa tahun terakhir.

DILI] Rakyat Timor Leste berbondong-bondong menuju tempat pemungutan suara untuk memilih presiden baru dalam pemungutan suara putaran kedua, Senin (16/4). Pilpres ini akan menjadi ujian demokrasi bagi negara yang telah merdeka dari Indonesia selama sepuluh tahun dan penawaran penarikan pasukan PBB. Para pemilih mengantre di tempat pemungutan suara yang dibuka sekitar pukul 07.00 hingga pukul 15.00. Diperkirakan ada lebih dari 620.000 pemilih dengan 850 tempat pemungutan suara di seluruh negeri. Hasil pemilihan umum akan diumumkan dalam 24 jam setelah pemungutan suara ditutup. Timor Leste akan memilih antara Francisco Lu Olo terhadap Taur Matan Ruak untuk memimpin salah satu negara termuda di dunia itu. Kedua merupakan aktivis kemerdekaan Timor Leste ketika masih berada dalam kedaulatan Indonesia. Dalam hasil pemilihan umum putaran pertama, kandidat presiden partai oposisi Fretilin, Francisco Guterres berhasil meraih suara terbanyak sekitar 28 persen, diikuti oleh mantan panglima angkatan bersenjata Taur Matan Ruak dengan 25 persen. Sementara Ramos Horta berada di posisi ketiga dengan memperoleh 18 persen. Pemenang pilpres putaran kedua ini akan menggantikan Presiden Ramos Horta, yang kalah dalam pemilihan presiden tahap pertama pada 17 Maret lalu. Pilpres kali ini berjalan dengan damai di negara miskin kepulauan berpenduduk 1,2 juta. Tahun ini, Timor Leste memiliki tiga ajang penting yakni pemilihan umum presiden, ulang tahun kemerdekaan ke-10 pada 20 Mei, dan pemilihan umum parlemen pada 7 Juli nanti. Menyusul pemilihan presiden tahap pertama yang berjalan damai, dan stabilitas politik selama beberapa tahun ini, PBB mempertimbangkan akan menarik pasukan penjaga perdamaian PBB yang telah ditempatkan sejak 1999. Perwakilan khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Timor Leste, Ameerah Haq mengatakan akan menarik pasukan penjaga perdamaian PBB pada akhir tahun ini, bila pemilihan umum berlangsung damai. Putaran pertama pemungutan suara telah berlangsung damai, namun menjelang putaran kedua sejumlah rumah pendukung politik dibakar dan sejumlah kendaraan kampanye diserang. Jumat (13/4), sekitar 100 orang dilaporkan melempar baru ke markas Ruak di Dili. Wakil komandan polisi Alfonso de Jesus mengatakan bahwa meskipun terjadi sejumlah insiden, ia berharap pemilu berjalan lancar. Kami telah mencapai kemerdekaan politik, tapi tidak sepenuhnya merdeka. PBB telah membantu kami mengatasi masalah berhubungan dengan kekerasan, tapi kami harus mulai mengambil alih semua masalah kami sendiri, ucap Ancleto Suares, seorang warga Dili. Timor Leste telah menjadi anggota PBB setelah merdeka dengan konstitusi dan pemerintah baru terbentuk pada Mei 2002. Pada tahun-tahun pertama kemerdekaannya, Timor Leste mengalami krisis nasional yang mengguncang fondasi gerakan demokrasi. Pada 2006, tentara yang tidak puas memberontak di ibukota Dili, menyebabkan puluhan orang tewas dan lebih dari 150.000 orang mengungsi. Presiden Ramos Horta beberapa kali ditembak dalam percobaan pembunuhan, tapi dia berhasil selamat. Situasi Timor Leste di 2012 sedikit berbeda dengan ketika 2006 dengan aparat kepolisian nasional Timor Leste jauh lebih besar, dengan lembaga parlemen dan yudisial berjalan lebih baik. Akan tetapi secara ekonomi, meski perekonomian Timor Leste telah tumbuh 9,9 persen pada 2007-2010, tingkat pengangguran masih tinggi, lebih dari 20 persen. Sebagian besar pertumbuhan ekonomi Timor Leste telah didorong oleh pendapatan

minyak dengan nilai investasi minyak bumi mencapai US$ 8 miliar pada September tahun lalu. [AFP/D11]

RAKYAT Timor Leste hari ini, Senin (16/4) kembali memberi suara pada pemilihan umum presiden putaran kedua. Ini merupakan tahap yang menentukan bagi dua kandidat, yaitu Fransisco "Lu Olo" Guterres dan Taur Matan Ruak, yang sama-sama dihormati sebagai pejuang kemerdekaan Timor Leste. Menurut AsiaOne, sebanyak 850 tempat pemungutan suara sudah dibuka sejak pukul 7 pagi dan akan ditutup pada pukul 15 sore waktu setempat. Lu Olo dan Ruak bersaing untuk men jadi pengganti Presiden Ramos Horta, yang gagal masuk ke "dua besar" pada pemilu putaran pertama 17 Maret lalu. Siapa pun pemenang Pemilu Presiden kali ini, dia harus siap memimpin Timor Leste menghadapi sejumlah peristiwa penting tahun ini. Pada 20 Mei mendatang, Timor Leste genap merayakan sepuluh tahun sebagai negara merdeka, setelah sempat menjadi provinsi ke-27 di Indonesia. Lalu pada 7 Juli mendatang, 1,1 juta rakyat Timor Leste juga kembali mengikuti pemilu parlemen, yang akan membentuk pemerintahan baru di bawah pimpinan perdana menteri. Jabatan itu saat ini diisi oleh mantan Presiden Xanana Gusmao. Selanjutnya, Timor Leste harus bersiap melepas kepergian pasukan penjaga perdamaian PBB. Utusan Khusus PBB, Ameerah Haq, pekan lalu sudah menyatakan bahwa pasukan penjaga perdamaian akan pergi dari Timor Leste setelah bertugas sejak 1999. Mereka akan dipulangkan akhir tahun ini bila Timor Leste berhasil menggelar rangkaian Pemilu secara aman dan terkendali. Pada putaran pertama, Pemilu berjalan relatif aman. Namun, jelang putaran kedua, muncul kasus pembakaran rumah sejumlah anggota tim kampanye kandidat presiden dan penyerangan beberapa mobil. Lebih dari 620.000 rakyat di Timor Leste punya hak pilih. Mereka bisa ikut Pemilu dari usia 17 tahun. Sesuai undang-undang, hasil sementara Pemilu sudah bisa diumumkan dalam jangka waktu 48 jam setelah waktu pemungutan suara ditutup. (vvn)

Kandidat presiden Timor Leste Taur Matan Ruak tiba di tempat pemungutan suara di Dili, Senin (16/4/2012). Berdasarkan hasil penghitungan sementara, mantan panglima angkatan bersenjata Timor Leste itu memenangi putaran kedua pemilihan presiden negara tersebut. TERKAIT:

Keributan Menjelang Pemilihan Presiden di Timor Leste Horta Tak Lolos ke Putaran Kedua

Presiden Ramos-Horta Akui Kekalahan Pilpres Timor Leste Akan Masuki Putaran Kedua Guterres Unggul Sementara

DILI, KOMPAS.com Mantan Panglima Angkatan Bersenjata Timor Leste, Taur Matan Ruak, memenangi pemilihan presiden dengan marjin cukup lebar pada putaran kedua pemungutan suara, Selasa (17/4/2012), berdasarkan hasil sementara. Meskipun baru sekitar 73 persen suara yang dihitung di ke-13 kabupaten provinsi, Ruak unggul dengan 59,91 persen atau 190.061 suara. Kandidat lainnya, Francisco "Lu-Olo" Guterres, dari oposisi Fretilin meraih 40,09 persen. Putaran kedua pemungutan suara terjadi setelah tak seorang pun dari 12 calon dalam pemilihan presiden mengumpulkan suara mayoritas yang diperlukan untuk mengamankan kemenangan dalam putaran pertama pada 17 Maret. Pemilih menuju ke tempat-tempat pemungutan suara sebelum pukul 15.00 waktu setempat pada Senin (16/4/2012). Proses pemungutan suara berjalan lancar di bawah kesaksian para pengamat internasional. Misi integrasi PBB juga hadir untuk membantu menjaga ketertiban. Hasil akhir diperkirakan akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang jika tidak ditantang di pengadilan. Presiden Timor Leste adalah kepala negara, tetapi pusat struktur kekuasaan adalah pada perdana menteri dalam sistem parlementer. Namun, presiden memiliki hak veto dalam keadaan tertentu. Presiden dipilih untuk masa jabatan lima tahun. Ruak akan mengambil alih kepemimpinan dari Presiden Jose Ramos-Horta pada 20 Mei mendatang. Dilahirkan pada tahun 1955, nama asli Taur Matan Ruak adalah Jose Maria Vasconcelos. Nama Taur Matan Ruak berarti "dua mata tajam" dalam bahasa Tetum. Ruak telah menjadi pejuang sebelum Timor Leste mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 2002. Dia mundur sebagai panglima angkatan bersenjata tahun lalu untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Negara dengan penduduk sedikit, satu juta orang, itu adalah salah satu negara dunia yang belum berkembang. Namun, beberapa pengunjung mengatakan, negara itu telah banyak berubah selama beberapa tahun terakhir.

CONTOH KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Pengaruh Kesejahteraan dan Motivasi Terhadap Kinerja Guru SMP Nesaci Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Nesaci Ciawi Tasikmalaya. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada : 1. Ibu Nesaci Selaku Kepala Sekolah SMP Negeri Nesaci Ciawi Tasikmalaya serta segenap jajarannya yang telah memberikan kemudahan-kemudahan baik berupa moril maupun materiil selama mengikuti pendidikan di SMP Nesaci Ciawi Tasikmalaya. 2. Bapak Nesaci, Ph.D., selaku Wali Kelas X SMPN Nesaci Ciawi Tasikmalaya 3. Ibu Nesaci, S.Pd. selaku Guru Mata Pelajaran yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pkiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini 4. Rekan-rekan semua di Kelas X SMPN Nesaci Ciawi Tasikmalaya 5. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini 6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal Alamiin.