Вы находитесь на странице: 1из 35

DATA LINK CONTROL PROTOCOL

PENDAHULUAN Data link control layer sering disingkat data link layer data link layer ini berhubungan dengan pengiriman data melalui sebuah serial data link. Link ini bias berupa sebuah point-to-point rangkaian fisik (kabel twisted-pair, kabel coaxial, atau serat optic) atau kanal yang berbasis radio seperti link satelit, atau link fisik atau link gerbang logika sepanjang jaringan switched. Mode transmisinya bias berupa asinkronus atau sinkronus dan basisnya dapat berupa character-oriented atau bit-oriented transmission control protocol. Data link layer adalah dasar dari seluruh pengoperasian aplikasi komunikasi data. Pada aplikasi point-to-point yang sederhana, data link layer normalnya melayani aplikasi layer secara langsung. Pada aplikasi yang lebih canggih, seperti pada peralatan jaringan switched, data link layer menyediakan jasa yang tetap untuk seperangkat protocol layer (yang lebih tinggi). Tergantung pada aplikasi tersebut, jasa layanan bagi pengguna yang disediakan oleh data link layer dapat berupa layanan simple best-try (tanpa koneksi) atau reliable (connection-oriented). Kedua tipe layanan tersebut ditunjukkan oleh diagram sekuensial waktu pada gambar 5-1. Layanan tanpa koneksi (best-try) maksudnyya adalah walaupun error check bit digunakan untuk mendeteksi error, frame manapun yang ditemukan untuk memuat kesalahan transmisi dengan mudah dibuang oleh link layer protocol yang ada. Layanan ini lebih dikenal dengan nama unacknowledged service dan pentransmisian ulang menjadi fungsi dari protocol layer yang lebih tinggi. Sebagai contoh, layanan ini dikerjakan pada aplikasi yang berbasis pada jaringan switched yang BER-nya dari saluran transmisi sangat rendah, oleh sebab itu probabilitas dari pentransmisian ulang relative kecil, seperti pada LAN dan ISDN. Perlu diingat bahwa dengan tipe layanan ini, data link protocol mengaktifkan error dan mengalirkan prosedur pengendalian untuk menyediakan layanan yang handal. Oleh karena itu terdapat probabilitas yang tinggi bahwa data akan bebas dari error yanpa ada duplikasi, dan pesan tersebut (data block) akan dikirim pada urutan yang sama sebagai mana yang disampaikan. Untuk mencapainya, sebelum mengirim data apapun (frame informasi), koneksi logika antara dua kesatuan data link protocol ditetapkan menggunakan

layanan L-CONNECT. Semua data dikirimkan menggunakan retransmisi dan flow control protocol yang sesuai. Pada saat data (informasi) sudah dirubah, koneksi logika dihapus menggunakan layanan L-DISCONNECT. Karena luasnya cakupan dari aplikasi data link layer, pertama-tama kita lihat dulu beberapa perbedaan lingkungan aplikasi yang berhubungan. 5.1 LINGKUNGAN APLIKASI Beberapa lingkungan aplikasi ditunjukkan pada gambar 5-2. Seperti dapat dilihat, pada beberapa instansi data link protocol ditempatkan pada dua DTE computer yang berhubungan, sebagai contoh, dan protokol disebut sebagai dasar untuk mengoperasikan dari satu titik ke titik lain. Di lain pihak, protokol beroperasi untuk hubungan lokal, sebagai contoh, dari DTE ke sentral. Selanjutnya aplikasi dikatakan hanya memiliki fungsi lokal. Pada gambar 5-2 (a) data link adalah rangkaian point-to-point yang bisa berupa koneksi fisik langsung (twisted-pair wire, kabel coaxial atau serat optik), rangkaian tersebut mengatur sepanjang jaringan telepon sentral analog menggunakan modem. Rangkaian melewati jaringan multiplekser pribadi, atau saluran berbasis radio, seperti satelit atau saluran microwave teresterial. Data link beroperasi dengan basis end-to-end, pada aplikasi lainnya melayani aplikasi itu secara langsung. Untuk itu layanan connectionoriented yang handal sering digunakan. Tipe data link protokol yang digunakan berfungsi sebagai pemisah fisik dari data DTE yang berhubungan dan bit rate dari link. Untuk link bit rate yang lebih rendah bagi yang menggunakan modem, protokol yang sering digunakan adalah character-oriented idle RQ (stop and wait). Contoh protokol ini adalah Kermit dan X-modem. Keduanya adalah protokol file transfer yang sederhana yang sering digunakan untuk komunikasi PC-to-PC. Untuk bit rate link yang lebih tinggi, terutama bit rate link yang melibatkan pemisah fisik panjang seperti hubungan satelit berbasis radio atau rangkaian yang melewati jaringan multiplekser pribadi, protokol continous RQ alternatif (dan yang lebih efisien) yang digunakan dikenal dengan high-level data link control (HDLC). HDLC ini adalah protokol bit-oriented yang dapat dipakai pada berbagai mode operasional. Arsitektur aplikasi ditunjukkan pada gambar 5-2 (b) dikenal dengan multipoint atau multidrop topology. Seperti kita tahu, jalur transmisi tunggal dikenal dengan bus atau

data highway digunakan untuk menghubungan semua komputer secara bersamaan. Untuk itu kita harus menjamin bahwa semua transmisi dibawa pada jalur terkendali dan tidak ada dua transmisi terjadi serentak. Seperti arsitektur yang sering digunakan pada aplikasi yang melibatkan komputer master (pengawasan) yang terhubung dengan kumpulan komputer pendistribusi atau slave computer. Contoh-contohnya adalah komputer back-of-store yang mengendalikan perangkat terminal (komputer) point-to-sale pendistribusi pada pertokoan atau komputer pengawas pada proses pengendalian pertumbuhan kesatuan pendistribusian dari instrumen cerdas (berbasis komputer). Seluruh transmisi berada di antara komputer master dan slave computer tertentu jadi master mengendalikan perintah dari seluruh transmisi. Pada perintah untuk mengendalikan akses perantara transmisi bersama yang wajar, digunakan connection-oriented data link protocol. Protokol mula-mula untuk digunakan dengan beberapa arsitektur berbasis pada pembangunan protokol character-oriented idle RQ yang dikenal dengan Binary Synchronous Control (BSC) atau bisync. Implementasi yang terbaru berbasis pada salah satu mode operasi alternatif dari protokol HDLC bitoriented yang dikenal Normal Response Mode (NRM). Baik bisync atau NRM beroperasi pada mode poll-select, saat master ingin menerima data dari slave, master mengirimkan slave sebuah poll messages, dan jika master ingin mengirim data ke slave, master mengirim select messages. Kedua arsitektur yang ditunjukkan pada gambar 5-2 (c) keduanya berhubungan dengan aplikasi yang melibatkan sentral WAN. Pada contoh pertama, link protocol hanya memiliki fungsi lokal dan beroperasi antara DTE dan Data Circuit-terminating Equipment (DCE) lokal, seperti pada X.25 packet-swicthing network. Perangkat protokol X.25 yang digunakan pada beberapa jaringan hanya berlaku pada saluran lokal di antara DTE dan DCE. Data link protocol dengan X.25 juga berbasis pada HDLC dan dikenal sebagai Link Access Procedure, Balanced (LAPB). Susunan kedua digunakan pada jaringan ciruit-switched data seperti ISDN. Salah satu circuit (hubungan) sudah diatur melewati jaringan, circuit ini menyediakan link pointto-point yng sama dikenal dengan circuit maya untuk fasa transfer data. Masing-masing protokol bisa berupa connection-oriented (reliable) atau connectionless (best-try) yang dikenal dengan frame switching dan frame relay .

Sebagai tambahan, prosedur call setup yang tergabung pada ISDN dibawa keluar menggunakan link pemisah yang dikenal dengan signalling atau D Channel. D Channel menggunakan link protocol yang merupakan variasi dari HDLC yang dikenal dengan Link Access Procedure D Channel (LAPD). Akhirnya, dua konfigurasi yang ditunjukkan pada gambar 5-2 (d) berhubungan dengan aplikasi yang melibatkan LAN. Link bit error rate yang rendah beroperasi pada bit rate tinggi (~ 10 Mbps) adalah tambahan dari beberapa jaringan yang penggunanya relatif singkat. Hasil keseluruhannya adalah bahwa error bersifat relatif tidak beraturan dan waktu transfer pada end-to-end sangat cepat. Beberapa jaringan normalnya bekerja pada connectionless, mode best-try. Pada mode ini, seluruh transmisi ulang dan fungsi aliran kendali pada higher protocol layer yang terdapat di Two End Systems (DTE) adalah keliru. Link protocol yang digunakan dengan LAN adalah subkelas dari HDLC yang dikenal dengan Logical Link Control (LLC). Kesimpulannya, terdapat jarak pada link protocol, masing-masing jarak ini dimaksudkan untuk dipakai pada masing-masing rangkaian aplikasi.

5.2 PROTOKOL YANG BERORENTASI PADA KARAKTER Protokol yang berorientasi pada karakter digunakan baik pada aplikasi point-topoint dan multipoint. Karakteristiknya adala karakter transmisi kendali tertentu yang digunakan untuk menampilkan fungsi transmisi kendali yang tergabung dengan pengaturan link, pembatasan start-to-frame dan end-to-frame, pengendalian error dan transparansi data. Pembahasan kita tentang protokol yang berorientasi pada karakter pada bab 4, kita ingat data link point-to-point dan aliran tunggal (unidirectional) dari frame-frame informasi untuk memperkenalkan berbagai aspek dari link protokol. Bagaimanapun, pada sebagian besar praktik aplikasi kita harus memperluas pengenalan konsep untuk menyediakan untuk data (informasi) yang ditransfer pada kedua petunjuk. Begitu juga, jika lebih dari dua bagian yang berkomunikasi yang terlibat dalam konfigurasi multipoint. Kita perlu sebuah metoda untuk akses pengendalian ke media transmisi bersama. 5.2.1 PROTOKOL TUNGGAL

Kelas protokol ini adalag yang paling sederhana karena transfer datanya tunggal hanya satu arah dari satu komputer (DTE) ke komputer lainnya melewati data link pointto-point. Protokol ini menggunakan topologi yang ditunjukkan gambar 5-2 (a). Yang menjadi ciri khas dari aplikasi ini adalah transfer data file dari komputer ke komputer lain. Salah satu pengguna fungsi protokol ini yang paling banyak adalah Kermit. Kermit banyak digunakan untuk mentransfer isi dari file khusus atau kumpulan file dari satu komputer contohnya sebuah PC ke komputer lain melalui point-to-point data link. Link ini bisa berupa rangkaian yang diatur melewati jaringan switched telephone memakai modem atau sepasang twisted-pair lines dengan line drivers dan penerima yang tepat. Biasanya menggunakan synchronous transmission. Kermit adalah contoh protokol idle RQ (stop and wait) yang praktis yang dijabarkan pada bab 4. Beberapa versi Kermit yang mengijinkan Kermit untuk mengirim file baik antara dua PC (single-user) atau antara PC dengan file server atau mainframe computer. File dasar mengirim mekanisme yang tergabung dengan masing-masing versi yang sama. Perbedaan utama adalah gabungan antara bagaimana pemakai dari komputer utama memperkuat akses melewati program Kermit dengan program Kermit yang menjadi tujuan saat mesin menyala. Kita harus mempertimbangkan versi mana yang digunakan untuk mentransfer file diantara dua komputer pemakai tunggal. Seperangkat perintah sederhana pada dua pengguna setelah program Kermit digunakan harus sesuai bekerja pada kedua sistem. Hal ini ditunjukkan pada diagram waktu sekuensial pada gambar 5.3. Jika yang digunakan adalah modem maka salah satu modem harus diatur menjadi mode originate dan yang lainnya adalah mode answer. Tentu saja kedua mode harus diatur agar bekerja pada baud rate yang sama. Masing-masing pengguna menjalankan program lalu masuk ke perintah CONNECT, kemudian menghasilkan link fisik yang menjadi pengatur diantara dua sistem. Pemakai pada sistem yang ingin menerima sebuah file (atau banyak file) lalu masuk ke perintah RECEIVE dan pengguna yang dalam sistem pengiriman masuk ke perintah SEND yang diikuti dengan nama file. Kermit yang dalam sistem pengiriman lalu mentransfer file-filenya secara keseluruhan. Jika masing-masing segmen file sedang ditransfer, yang keluar pada layar pengguna adalah pesannya. Setelah semua segmen sudah ditransfer, kedua user keluar dari Kermit dan kembali ke sistem

operating lokal dengan memberi perintah EXIT. Untuk mentransfer file pada petunjuk yang berlawanan, maka permintaan perintahnya adalah sebaliknya. Kita tahu bahwa Kermit bukanlah protokol data link yang sederhana karena Kermit menampilkan sejumlah fungsi tambahan seperti file reading/writing dan pemisahanan file dan pemasangan ulang. Kermit juga mempunyai jenis fame yang tergabung pada masingmasing fungsi ini seperti yang kita lihat dari standar frame format yang ditunjukkan pada gambar 5-4 (a). Ada dua perbedaan utama antara frame format yang digunakan pada Kermit dan yang dibicarakan pada Bab 4. Pertama-tama, panjang karakter yang digunakan untuk menentukan panjang masing-masing frame dari karakter transmisi kendali ETX dan, yang kedua, informasi (data) dan frame ACK sera frame NAK semuanya memiliki format dasar yang sama. Juga, karakter kendali tambahan (tambahan) carriage return (CR) yang digunakan pada akhir dari masing-masing frame. Kegunaan dari panjang karanter mempunyai keuntungan tambahan bahwa isi frame (dan file lainnya) bisa berupa karakter teks atau byte-byte binary karena penerima menerima dan membubuhkan jumlah karakter atau byte yang tepat (seperti ditentukan pada frame header) sehingga file menjadi terpasang ulang. Secara normal pengguna pada komputer penerima bisa mengetahui jenis file atau menarik kesimpulan dari namanya. Isi dari teks file dikirimkan masing-masing berupa rangkaian blok karakter diakhiri dengan sepasang carriage return/karakter line-feed. Bagaimanapun juga, binary file dikirimkan berupa rangkaian 8-bit byte sederhana. Format karakter kendali apapun pada isi file teks atau biner di enkode terlebih dahulu kepada transmisi untuk memastikan bahwa isi file ini tidak merusak keadaan peralatan komunikasi selama proses transfer. Ini adalah fitur dari operasi aliran kendali dari beberapa modem. Masing-masing karakter kendali yang terdeteksi dirubah menjadi dua karakter yang berupa urutan karakter yang dapat dicetak yang terdiri dari karakter awalan kendali ASCH # - yang diikuti karakter ASCH yang dapat dicetak yang terdapat pada baris yang sama pada tabel ASCH dan menghubungkan masing-masing dari kolom 4 atau 5 ke kolom 0 atau 1. Sehingga Ctrl-A menjadi #A, CR menjadi #M dan FS menjadi #\. Setiap karakter # didahului dengan tambahan #.

Pada gambar 5-4 (b) urutan frame dirubah oleh kumpulan protokol Kermit untuk mentransfer file. Frame informasi yang pertama dikirimkan terlebih dahulu untuk mengajukan pentransferan file adalah frame send-invitation (S). Frame ini mengandung daftar dari parameter-parameter yang tergabung dengan protokol, seperti panjang frame maksimum dan interval timeout yang digunakan untuk transmisi ulang. Penerima mengembalikan frame acknowledgement (Y) dengan parameter kendali transmisi yang disetujui. Kemudian pengirim beralih untuk mentransfer isi file. Pertama-tama, frame file header (F) yang mengandung nama file dikirimkan, lalu diikuti dengan frame urutan data (D) yang mengandung isi frame. Setelah frame data terakhir pada file sudah terkirim, penerima diberi informasi dengan mengirimkan frame end-of-file (Z). File-file lainnya dapat dikirimkan melalui jalur yang sama kemudian. Pada akhirnya, ketika semua file yang ditransfer sudah dibawa, sumber langsung mengirimkan frame end-of-transaction (B). Kermit adalah protokol idle RQ. Sehingga, setelah mengirimkan frame informasi (I), sumber akan menunggu sampai sumber menerima baik frame positive acknowledgement (Y) block sum check correct atau frame negative ackowledgement (N) BBC incorrect . Juga, untuk memenuhi probabilitas pada dua frame yang terkorup, timer selalu dimulai pada saat masing-masing frame baru terkirim. Sejumlah urutan terkirim pada masing-masing frame I menambah modulo 64 dan urutan yang diterima ada masing-masing frame ACK (Y) dan frame NAK (N) membawa jumlah urutan yang sama sehingga frame I menjadi acknowlegde positif atau acknowlegde negatif. Fitur yang dijabarkan adalah fitur minimum yang terdapat pada Kermit. Menunjuk pada bibliografi yang berhubungan dengan bab ini dibutuhkan buku yang memuat detil lebih banyak. 5.2.2 PROTOKOL HALF-DUPLEX Kebanyakan protokol yang berorientasi pada karakter beroperasi dalam halfduplex, mode stop and wait. Perusahaan komputer yang besar secara berkala mempunyai versinya masing-masing yang sangat berbeda. Mungkin yang paling dikenal adalah yang dibuat oleh IBM dan dikenal sebagai binary synchronous control, yang sering disingkat

bysinc atau BSC. Jika BSC menjadi dasar dari ISO character-oriented protocol yang dikenal dengan basic mode, kita harus memakai BSC sebagai contoh. Menurut namanya secara tidak langsung, BSC secara normal digunakan dengan skema sychronous transmission control. BSC ini adalah protokol yang berorientasi pada karakter dan terutama digunakan pada aplikasi multipoint (multipdrop) dimana ada sebuah single master station (komputer) yang mengendalikan semua pesan yang ditransfer dari dan ke kumpulan slave station. Slave station terhubung dengan master baik berupa jaringan multidrop jika semua station diletakkan pada lokasi yang berbeda dan digunakan modem, atau berupa jaringan multidrop bus jika semua station berada pada site yang sama dan digunakan line driver/penerima. Kedua konfigurasi tersebut ditunjukkan pada gambar 5-5. FRAME FORMAT Mengingat bahwa untuk menampilkan berbagai fungsi yang tergabung dengan link management, frame kendali diperlukan untuk tambahan pada normal informasi (data carrying) atau frame (block). Juga, bahwa dengan transmisi character-oriented synchoronous penerima harus mampu mensinkronisasi karakter (byte) dan frame. Dengan BSC, fungsi ini dibawa menggunakan karakter transmisi kendali EBCDIC (atau ASCII/IA5 dengan mode dasar) terpilih. Kami jabarkan tugas dari beberapa karakter pada Bab 4. Daftar fungsi yang lebih lengkap terdapat pada tabel 5.1. Jenis lain dari frame informasi dikenal dengan data block pada BSC ditunjukkan pada gambar 5-6 (a). BSC menggunakan character-oriented sychronous transmission sehingga semua blok data (dan control) ditransmit terlebih dahulu oleh dua karakter SYN terakhir untuk mengizinkan penerima untuk mencapai sinkronisasi karakter. Pesan pendek pengguna (kurang dari panjang maksimum yang ditetapkan) ditransmisikan dalam single data block sedangkan pesan yang lebih panjang ditansmisikan dalam multiple block. Wilayah header, saat ini, digunakan secara umum dan normal menentukan bagaimana data field diinterpretasikan. Sebagai tambahan, dengan basic mode sebuah single block sum check digunakan setelah end-of block delimiter (ETX atau ETB) yang berupa longitudinal (column) parity check (lihat bagian 3-4-2). Longitudinal parity check memulai pemeriksaan dengan karakter STX dan mengakhiri pemeriksaan dengan particular end-of-block delimiter character. Karena parity hanya mempunyai kemampuan error-

detection terbatas, BSC biasanya menggunakan two-character (byte) CRC terkomputasi menggunakan CRC-16 daripada single BCC. Kedua skema mengatur batas pada sejumlah karakter yang diijinkan masing-masing data block yang tertransmisi. Batas ini ditentukan oleh BER dari link yang digunakan, ukuran blok maksimum digunakan untuk memastikan bahwa sebagian besar block yang diterima bebas dari error. Pesan yang lebih panjang ditransmisi berupa urutan dari data block yang lebih pendek atau yang ukurannya tetap, masing-masing diterminasi dengan karakter kendali ETB. Data block terakhir dari urutan berakhir dengan karakter kendali ETX. Perbedaan frame kendali yang tergabung dengan protokol BSC ditunjukkan pada gambar 5-6 (b). Karakter kendali ACK dan NAK mempunyai dua fungsi : Sebagai acknowlegdement : satu atau lainnya dikembalikan sebagai jawaban dari data block yang ditransmisikan sebelumnya sehingga berisi sebuah pengenal (urutan angka). Sebagai jawaban dari pesan kendali terpilih : ACK mengindikasi bahwa station yang terpilih mampu untuk menerima data block sebaliknya NAK mengindikasi station terpilih tidak mampu. Karakter kendali ENQ digunakan baik untuk poll dan frame kendali terpilih. Alamat dari slave station yang terpoll atau yang terpilih diikuti oleh karakter P (untuk poll) atau S (untuk select), yang diikuti karakter ENQ. Karakter kendali ENQ mempunyai dua fungsi : Untuk memberi tanda urutan pesan komplit yang diubah dan menghapus link logika diantara dua bagian hubungan. Untuk menyediakan makna resetting link menuju idle state.

TRANSPARANSI DATA Kita jabarkan kegunaan dari karakter DTE untuk mencapai transparansi data saat mentransmisikan binary murni dari barisan karakter pada sesi 3.2. Utamanya, macammacam urutan karakter terframe yang ditunjukkan pada gambar 5-6 sebagai modifikasi dari DLE/STX, DLE/ETX, etc. Juga, kapanpun transmitter mendeteksi pola binary yang terhubung dengan karakter DLE pada teks, karakter DLE menambah (menyisipkan) extra

DTE. Penerima menampilkan pemeriksaan yang mirip. Kapanpun penerima mendeteksi dua DLE yang berturutan, DLE menggantikan sisipan DLE sebelum data lewat untuk proses lebih lanjut. Perbedaan lebih lanjut adalah saat mengoperasikan kendali error mode transparan. Daripada menggunakan 8-bit longitudinal parity check per block yang sederhana, kita gunakan kode polynomial yang canggih dengan masing-masing blok diakhiri oleh 16-bit CRC daripada 8-bit BCC. OPERASI PROTOKOL Seperti yang dijabarkan sebelumnya, komputer master (station) bertanggung jawab untuk penjadwalan semua transmisi pada masing-masing data link terbagi. Pesan poll control digunakan untuk meminta slave computer tertentu untuk mengirim pesan waiting data yang dimiliki; pesan kendali yang terpilih digunakan untuk meminta slave terpilih sampai pesan kendali terpilih siap untuk menerima pesan data. Gambar 5-7 (a) menunjukkan jenis poll dan urutan terpilih. Urutan frame terpilih dirubah pada multidrop line seperti yang ditunjukkan pada gambar 5-7 (b) dan (c). Bagian (b) menunjukkan urutan yang berhasil dan urutan yang tidak berhasil yang tergabung dengan operasi tertentu sedangkan bagian (c) menunjukkan dua urutan yang tergabung operasi poll. Untuk memilih slave station khusus, master station mengirimkan pesan kendali terpilih ENQ dengan alamat dari slave station yang ditiru oleh karakter ENQ. Diasumsikan station yang terpilih siap untuk menerima pesan, station ini menjawab dengan pesan kendali ACK. Master station lalu mengirimkan pesan berupa single data block (yang ditunjukkan gambar 5-7) atau berupa urutan data block dengan block terakhir diakhiri dengan karakter ETX. Jika masing-masing data block diterima dan disimpan, slave station menghitung ulang urutan parity check dan, diasumsikan tidak ada kesalahan transmisi, menanggapi dengan pesan kendali ACK untuk masing-masing block. Akhirnya, setelah pesan lengkap sudah dikirim, master station mengirimkan pesan kendali EOT, yang mengakhiri transfer pesan dan menghapus semua koneksi logika. Pada situasi yang sama, station yang terpilih tidak selalu perlu untuk menunggu acknowlegdement ke pesan kendali ENQ sebelum pengiriman pesan. Sebagai contoh, jika station sudah dipilih sebelumnya dan koneksi logika sudah tidak ditutup. Dalam beberapa

kasus master station mengirimkan pesan segera setelah pesan kendali dipilih, tanpa menunggu balasan ACK (atau NAK). Ini dikenal dengan fast select sequence. Selama proses polling, master station yang pertama mengirimkan pesan ENQ poll control dengan alamat dari slave station yang terpoll yang didahului oleh karakter ENQ. Lalu, diasumsikan station yang terpoll mempunyai pesan tunggu transmisi, pesan ini menjawab dengan mengirimkan pesan. Pada data block yang diterima, master station menghitung kembali urutan parity check dan, dengan mengasumsikan tidak ada error transmisi, acknowledge diterima secara benar. Akhirnya, setelah pesan lengkap sudah ditransfer dan diacknowledge, koneksi logika dihapus dengan pesan kendali EOT. Gambar 5-7 menggambarkan bahwa BSC adalah protokol RQ karena, setalah mengirimkan masing-masing data block, transmitter menunggu pesan kendali ACK dan NAK sebelum mengirimkan data block berikutnya dan, pada kasus selanjutnya, mengirim ulang block yang cacat. Kegunaan dari tambahan pesan kendali NAK untuk memastikan bahwa data block yang cacat akan dikirim ulang pada penerimaan pesan NAK secara lebih baik setelah interval timeout. Seperti yang didiskusikan pada bagian 4-2, jika block yang ditransmisi seluruhnya cacat, mekanisme tambahan timeout dibutuhkan untuk memastikan bahhwa block yang terpengaruh ditransmisi ulang. Pengenal (yang mengirim urutan angka) digunakan kemudian untuk memungkinkan penerima untuk mendeteksi tiruannya. Perlu diingat bahwa dalam BSC urutan angka yang terkirim akan bertambah secara sederhana (memodulasi angka yang disetujui), dimana penerima urutan angka pada frame ACK dan NAK menambah modulo 2 (0 dan 1). Dan hasilnya, urutan angka 0 yang diterima merujuk pada frame yang ternomor genap dan angka 1 merujuk pada frame yang ternomor ganjil. Karena hanya memungkinkan untuk satu tiruan frame saja, hal ini cukup untuk memungkinkan penerima untuk mendeteksinya. USER INTERFACE Sangat penting untuk membedakan antara layanan yang disediakan oleh link layer dan detail operasi dari kumpulan link layer protocol. Sebagai ilustrasi, hubungan antara pengguna layanan dan bermacam-macam block pesan (kendali dan data) yang tergabung dengan protokol BSC ditunjukkan pada gambar 5-8. Dapat kita lihat, inisial dari pesan kendali pilihan diacknowledge dan ini digunakan sebagai konfirmasi bahwa remote station

siap untu menerima pesan. Bagaimanapun, dengan urutan poll, ACK tidak dikembalikan sebagai tanggapan ke inisial poll message dan juga konfirmasi primitif harus dihasilkan oleh kumpulan protokol lokal setelah pesan poll sudah ditransmisikan. Prosedur yang serupa juga diikuti oleh prosedur link yang tidak terkoneksi. Umumnya dengan protokol Kermit, BSC penampilkan fungsi segmentasi dan fungsi reassembly. Sehingga, pada penerimaan permintaan L_DATA. primitif (dengan pesan sebagai parameternya), kumpulan protokol pengirim membagi pesan menjadi urutan blok data untuk transmisi. Serupa dengan hal ini, kumpulan penerima memasang ulang block menjadi pesan lengkap sebelum melewatkannya ke pengguna menggunakan indikasi L_DATA primitif. Karena BSC ini protokol half-duplex yang efektif, maka BSC tidak dapat dimanfaatkan pada transmisi full-duplex walaupun BSC ini didukung oleh link fisik. Meskipun demikian, jika BSC perlu fasilitas buffer storage minimal, BSC ini masing sering digunakan untuk jaringan dengan tipe yang perlu dipertimbangkan lagi. Bagaimanapun, pada beberapa tahun terakhir ini sudah ada shift toward yang lebih fleksibel dan berpotensi menjadi protokol bit-oriented yang lebih efisien. Tentu ini tentu saja untuk jaringan komputer yang membutuhkan transparansi kerja. KINERJA PROTOKOL Pada bagian 4-2-4 kita sudah mendiskusikan efisiensi link dasar (peralatan) yang dicapai oleh protokol idle RQ. Bagaimanapun, kegunaan utama dari BSC adalah pada aplikasi dimana terdapat master station tunggal (primer) yang mengirimkan dan menerima pesan dari dan ke multiple slave (sekunder) station. Parameter kinerja tambahan yang penting dengan konfigurasi tertentu adalah waktu rata-rata yang diambil dari poll atau memilih seluruh slave station pada link. Pada praktiknya, karena penggunaan idle RQ low link bersifar relatif terhadap continous RQ, protokol idle RQ digunakan lebih utama dengan mengoperasikan link multidrop pada kecepatan data, katakanlah, sampai dengan 64 kbps. Pada beberapa link, waktu yang diambil untuk mentransmisikan pesan adalah waktu dominan dari urutan poll atau urutan pilihan. Sebagai contoh, jika bit rata-rata sebuah pesan adalah 1000 bit dan kecepatan datanya adalah 10 kbps, waktu yang dibutuhkan untuk mentransimisikan pesan

adalah 0.1 detik. Sebaliknya, pesan kendali yang tergabung pada urutan poll (atau pilihan) adalah pendek (misalnya 30 bit), jadi waktu untuk mentransmisikan pesan ini juga pendek (0.003 pada 10 kbps). Walaupun mengijinkan waktu tambahan yang kecil, misalnya 0.001 untuk memproses pesan ini, total waktu untuk masing-masing urutan poll (atau pilihan) (0.004) masih kecil jika dibandingkan dengan waktu transmisi pesan. Jika tidak ada pesan untuk dikirimkan, waktu minimum yang dibutuhkan untuk sampai ke poll sekunder seluruhnya adalah N waktu yang diambil dari waktu satu poll sekunder, dimana N adalah jumlah poll sekunder pada link. Jika pesan sudah siap untuk ditransmisikan, waktu rata-rata untuk sampai ke poll sekunder bertambah dan tergantung pada kecepatan rata-rata........ 5.2.3 PROTOKOL DUPLEX Sebagian kecil protokol character-oriented bekerja pada mode (full) duplex. Sebagai contoh, kita harus mengingat protokol data link yang digunakan pada jaringan ARPANET awal untuk mengendalikan aliran frame informasi melintasi link yang mengkoneksikan internal network switching nodes yang dikenal dengan interface message processors (IMPs) . Protokol ini beroperasi di atas point-to-point duplex link yang mengkoneksikan dua titik switching. Protokol ini mendukung transmisi dari frame informasi pada kedua petunjuk secara bersamaan duplex dan pemakaian skema transmisi kendali continous RQ untuk kedua petunjuk tersebut. Protokol ini bekerja secara efektif baik untuk 8 send window untuk link terestrial dan 16 send window untuk link satelit. Untuk memastikan aliran frame yang terus-menerus, 8 (atau 16 untuk satelit) pemisahan aliran informasi stop-and-wait dapat berkembang saat itu juga. Untuk mencapainya, link fisik tunggal dioperasikan sebagai permisah antara 8 (atau 16) logical link, aliran dari frame melalui masing-masing link dikendalikan oleh mesin protokol stop-and-wait itu sendiri. Urutan angka yang terkirim pada header dari masingmasing frame yang ditransmisikan pada link fisik adalah rangkaian dari dua field: jumlah urutan bit tunggal 0 dan 1 seperti pada pengiriman urutan angka normal yang tergabung dengan protokol idle RQ (send and wait), dan sebuah Logical Channel Number (LCN) yang mengindikasikan kanal logika yang berhubungan dengan frame tersebut.

Pada kebanyakan skema duplex yang umum, character-oriented dan bit-oriented, informasi acknowledgement yang berhubungan dengan aliran frame informasi yang mengalir pada satu arah di-piggyback pada header frame informasi yang mengalir pada arah sebaliknya. Dengan demikian yang digunakan adalah jenis frame tunggal dan macammacam field pada headernya terhubung ke fungsi khusus. Format frame umum dan field pada header yang tergabung pada data link protokol ditunjukkan pada gambar 5-9, sekaligus dengan operasi umum dari protokol. Untuk mendukung aliran duplex dari frame, link logika 8 (atau 16) didukung oleh forward dan reverse physical link. Dengan demikian, untuk masing-masing kanal logika, data link protocol pada masing-masing sisi link mempertahankan pemisahan variabel urutan send and receive. Urutan variabel send 0 dan 1 adalah urutan angka yang ditempatkan pada frame baru selanjutnya yang akan ditransmisikan ke kanal forward, sebaliknya urutan variabel receive adalah urutan angka dari frame informasi selanjutnya yang diharapkan bisa diterima pada kanal reverse. Sebagai tambahan, untuk memastikan masing-masing kanal forward bekerja pada mode stop-and-wait, masing-masing sisi juga mempunyai bit busy/idle yang tergabung dengan masing-masing kanal yang mengindikasikan jika kanal sedang sibuk, yaitu acknowledgementnya masih berada di luar kanal tersebut. Dengan jaringan ARPANET, masing-masing frame diperlakukan sebagai kumpulan pemisah, yaitu, frame-frame yang terhubung pada pesan (user) yang sama diperlakukan independen. Pada penerima frame yang akan diforward, pengirim data link protocol secara sederhana meninjau bit busy/idle yang tergabung dengan masing-masing kanal logika untuk menentukan jika kanal sedang bebas dan, sehingga, dapat disisipkan urutan angka terkirim yang tepat 0 atau 1 dan jumlah kanal logika yang berada di header, mengaktifkan timer untuk frame memulai transmisi. Jika kanal sedang tidak bebas, frame ditinggalkan pada antrian input untuk menunggu sampai kanal bebas. Protokol menggunakan 24 bit (3 byte) CRC untuk mendeteksi error. Error correction menggunakan acknowledgement byte pada header dari masing-masing frame. Delapan bit adalah rangkaian dari urutan angka yang diterima berkaitan dengan aliran frame pada delapan kanal logika dari garis edar yang berkebalikan. Pada penerimaan frame, data link protocol membaca acknowledgement byte dan, untuk kanal yang aktif,

interpretasi dari bit yang sesuai dengan protokol idle RQ dijabarkan pada bagian 4-2. Dengan cara ini, informasi acknowledgement yang berkaitan dengan semua kanal diterima setiap kali frame baru diterima. Hal ini mempunyai efek yang sama seperti pada penggunaan 8 send window (atau 16) untuk link. Juga, berarti bahwa skema implisit acknowledgement khusus ACK dapat digunakan. Kesimpulannya, walaupun protokol character-oriented masih banyak digunakan, tersedianya IC yang murah mendukung bahwa protokol bit-oriented lebih efektif maka semua protokol baru (dan yang sekarang ini ada) yang digunakan adalah tipe bit-oriented. 5.3 BIT-ORIENTED PROTOCOL Semua data link protokol yang baru adalah bit-oriented protocol. Perlu diingat bahwa protokol digunakan untuk menetapkan pola-pola bit selain karakter transmisi kendali untuk menandakan awal dan akhir frame. Penerima mencari bit stream yang diterima pada bit-by-bit basis untuk mengetahui pola bit start-of-frame dan end-of-frame. Tiga metoda dari penandaan awal dan akhir frame dikenal dengan frame delimiting ditunjukkan pada gambar 3.13. Yaitu : Pola bit unique start-of-frame dan end-of-frame, dikenal dengan flags (01111110), terdapat sisipan bit nol. Pola bit unique start-of-frame, dikenal dengan start delimiter (10101011), dan length (byte) count terdapat pada header saat awal frame. Unique start-of-frame dan end-of-frame delimiter yang mengandung bit encoding violations. Pada umumnya, yang pola pertama digunakan oleh protokol high-level data link control (HDLC) dan yang kedua digunakan oleh protokol logical link control (LLC). Pada praktiknya, semua protokol bit-oriented, dibuat dari protokol HDLC, untuk itu kita harus mengenal HDLC terlebih dahulu. 5.3.1 HIGH-LEVEL DATA LINK CONTROL Protokol HDLC adalah protokol standar internasional yang sudah ditetapkan oleh ISO untuk digunakan baik oleh point-to-point data link maupun oleh multipoint (multidrop) data link. Protokol HDLC ini mendukung full-duplex, mode operasi

transparansi dan sekarang secara luas digunakan pada jaringan multipoint dan jaringan komputer. Walaupun singkatan HDLC sekarang sudah banyak dikenal, sejumlah pabrikan besar dan badan-badan standarisasi lain masih menggunakan singkatannya sendiri. Termasuk IBMs SDLC (Synchronous Data Link Control) yang menjadi pelopor HDLC, dan ADCCP (Advanced Data Communications Control Procedure), yang digunakan oleh American National Standars Institute (ANSI). Karena HDLC sudah ditetapkan sebagai general-purpose data link control protocol, kita dapat menggunakannya pada beberapa konfigurasi jaringan yang berbeda, seperti yang ditunjukkan oleh gambar 5-10. Pada HDLC, frame yang dikirimkan dari station primer ke station sekunder dinamakan commands dan yang dikirimkan dari station sekunder ke station primer dinamakan response. Dua konfigurasi yang ditunjukkan pada gambar (a) dan (b) mempunyai satu station primer dinamakan unbalanced configurations sedangkan bagian (c) yang mempunyai dua station primer dinamakan balanced configuration. Pada balanced configuration, karena masing-masing station memiliki station primer dan station sekunder, maka dikenal juga dengan sebutan combined station.

HDLC mempunyai tiga mode operasi : Normal Response Mode (NRM). Mode ini digunakan pada unbalanced configuration. Pada mode ini, slave station (atau sekunder) dapat mentransmisi hanya jika ada instruksi khusus dari master (primer) station. Pada kasus lainnya hanya stasiun primer yang diijinkan. Asynchronous Response Mode (ARM). Mode ini juga digunakan pada unbalanced configurations. Mode ini mengijinkan stasiun sekunder untuk memulai transmisi tanpa menunggu ijin dari stasiun primer. Umumnya digunakan pada konfigurasi point-to-point dan link duplex dan mengijinkan stasiun sekunder mengirim frame asynchronous dengan mengenai stasiun sekunder. Asynchronous Balanced Mode (ABM). Mode ini digunakan hanya pada link pointto-point duplex untuk komunikasi antar komputer dan untuk koneksi antara, katakan, komputer dengan PSDN. Pada mode ini, masing-masing stasiun memiliki status yang sama dan menampilkan fungsi primer dan sekunder. Mode inilah yang

digunakan pada perangkat protokol yang dikenal dengan nama X.25 yang dibicarakan pada bagian 8.2. FORMAT FRAME Tidak seperti BSC, pada HDLC baik data maupun pesan kendali dibawa oleh format frame standar. Format ini ditunjukkan oleh gabar 5-11 bersama dengan perbedaan jenis frame yang ditentukan oleh control field dan frame header. Tiga kelas frame yang digunakan pada HDLC : Unnumbered Frame. Ini digunakan pada fungsi tertentu seperti link setup dan disconnections. Nama ini berasal dari kenyataan bahwa frame ini tidak berisi acknowledgement information apapun, seperti yang terkandung pada urutan angka. Information Frame. Frame ini membawa informasi atau data aktual dan umumnya disingkat dengan I-frame. I-frame dapat digunakan untuk piggyback acknowledgement informasi berkaitan dengan aliran I-frame pada arah berlawanan ketika link sedang beroperasi pada ABM atau ARM. Supervisory Frame. Mode ini digunakan untuk mengendalikan error dan aliran dan juga mengandung urutan angkan send and receive. Kegunaan dari flag field sebagai start-of-frame dan end-of-frame delimiter, bersamaan dengan penyisipan bit nol dan penghapusan untuk mencapai tranparansi data, dijabarkan pada Bab 3 dan tidak diulang lagi pada bab ini. Frame Check Sequence (FCS) adalah CRC 16-bit untuk isi frame lengkap yang menyertai antara dua flag delimiter. Generator polynomial yang digunakan dengan HDLC umumnya adalah CRC-CCITT : X16 + X12 + X5 + 1 FCS ini dihasilkan oleh prosedur yang dijabarkan pada bagian 3-4-3 yang dipertinggi dengan prosedur untuk membuat check lebih ketat. Contohnya adalah dengan menambahkan 16 buah bit 1 pada akhir pembagi divisi sebelumnya (rangkaian angka nol) dan membalikkan sisanya. Hal ini mempunyai efek dari sisa hitungan yang diterima tidak seluruhnya nol tetapi menjadi sebuah pola bit khusus 0001 1101 0000 1111. Isi dari bidang alamat bergantung pada mode operasinya. Pada NRM, misalnya pada multidrop line, setiap stasiun sekundernya ditetapkan sebagai alamat yang unik.

Kapanpun stasiun primer berkomunikasi dengan stasiun sekunder, bidang alamat berisi alamat dari stasiun sekunder. Alamat ini yang dikenal dengan group addresses dapat diberikan kepada lebih dari satu stasiun sekunder. Semua frame yang ditransmisikan dengan grup alamat tersebut diterima oleh seluruh stasiun pada grup tersebut. Juga, dapat digunakan broadcast address untuk mentransmisikan seluruh frame ke stasiun sekunde pada link. Pada saat stasiun sekunder mengembalikan tanggapan pesan (frame) ke stasiun primer, bidang alamat selalu berisi alamat yang unik dari stasiun sekunder tersebut. Pada kasus jaringan besar yang berisi banyak stasiun sekunder, bidang alamat dapat diperpanjang melebihi 8 bit. Least significant bit (LSB) dari masing-masing bidang 8-bit selanjutnya digunakan untuk mengindikasi jika tidak oktat yang diikuti (LSB = 0) atau jika oktat tersebut adalah yang terakhir atau hanya rangkaian oktat (LSB = 1). Perlu diingat bahwa bidang alamat tidak digunakan oleh ABM karena hanya link point-to-point langsung yang boleh. Sehingga, ini digunakan untuk mengindikasi petunjuk perintah dan respon gabungannya. Definisi dari macammacam control field bit di tunjuka pada gambar 5.11 (b). Sfield pada supervisory frame dan M-field pada unnumbered frame digunakan untuk mendefinisikan spesifikasi jenis frame. Urutan angka send dan receive N(S) dan N(R) digunakan sebagai penghubung antara prosedur kendali error dan kendali aliran. P/F bit dikenal dengan poll/final bit. Frame dari tipe apapun disebut command frame jika frame ini dikirim oleh stasiun primer dan disebut response frame jika dikirim oleh stasiun sekunder. P/F bit disebut poll bit jika menggunakan command frame dan, jika perangkat, mengindikasikan bahwa penerima harus mengacknowledge frame ini. Penerima mengacknowledge frame ini dengan mengembalikan frame balasan yang tepat terhadap perangkat P/F bit; sehingga dikenal sebagai final bit. Kegunaan dari 3 bit N(S) dan N(R) bermaksud bahwa urutan angka mempunyai range dari 0-7. Artinya adalah jumlah maksimum send window 7 bisa dipilih. Walaupun hal ini cukup besar untuk banyak aplikasi, hal-hal yang melibatkan link yang sangat panjang (satellite link, misalnya) atau kecepatan bit yang sangat tinggi membutuhkan send window yang lebih luas jika ingin mencapai high link utilization. Extended format yang

menggunakan 7 bit (0-127), dengan demikian akan meningkatkan maximum send window sampai 127. Bidang alamat mengidentifikasi stasiun sekunder yang mengirimkan frame, dan bidang alamat ini tidak diperlukan oleh point-to-point link bagaimanapun juga, dengan multipoint link, bidan alamat bisa berupa 8 bit normal mode atau kelipatan 8 bit extended mode - . Pada kasus yang lebih lanjut, bit 1 paling akhir dari rangkaian alamat 8 bit dianggap 0 dan bit 1 dianggap 1 pada oktat terakhir. Bit sisanya membentuk alamat. Pada kedua mode, alamat yang seluruhnya bit 1 digunakan pada alamat stasiun broadcast. JENIS JENIS FRAME Unnumbered frame digunakan untuk pengaturan link. Sebagai contoh, frame SNRM dan frame SABM digunakan untuk mengeset link logika antara stasiun primer dan stasiun sekunder dan untuk menginformasikan mode operasi apa yang digunakan kepada stasiun sekunder sesudah itu link logika dihapuskan oleh stasiun primer dengan mengirimkan frame DISC. Frame UA digunakan sebagai acknowledgement pada frame lain. Walaupun ada 4 tipe supervisory frame, hanya RR dan RNR yang digunakan pada NRM dan ABM. Frame ini digunakan untuk mengindikasi willingess dan sebaliknya stasiun sekunder untuk menerima I- frame dari stasiun primer, dan untuk tujuan acknowledgement. Frame REJ dan frame SREJ digunakan hanya pada ADM yang mengijinkan komunikasi 2 arah melewati point to point link secara bersamaan. 2 frame yang digunakan pada stasiun lain bahwa terjadi error yaitu I frame yang berisi out of sequence N(S) yang sudah diterima. Frame SREJ digunakan dengan prosedur pengenalan transmisi tertentu, dimana frame REJ digunakan dengan prosedur go back N. OPERASI PROTOKOL 2 fungsi dasar dari operasi protokol adalah pengaturan link dan transper data (termasuk kendali error dan kendali aliran) PENGATURAN LINK Sebelum informasi apapun (data) akan ditransmisikan baik stasiun primer maupun stasiun sekunder pada multidrop link atau antara dua stasiun yang berhubung dengan link

point-to-point, koneksi logika antara dua bagian yang berkomunikasi harus ada. Hal ini dikerjakan oleh sentral dua unnumbered frame, yang ditunjukkan oleh gambar 5-12. Pada link multidrop (gambar 5-12(a)), frame SNRM dikirim pertama oleh stasiun primer dengan bit poll diset pada bit 1 dan alamat dari stasiun sekunder yang tepat berada pada bidang field. Stasiun sekunder membalas dengan frame UA dengan final bit diset dan alamatnya sendiri pada bidang alamat. Seperti yang kita tahu, prosedur setup mempunyai efek pada variabel urutan awalan yang dimulai oleh masing-masing stasiun. Variabelvariabel ini digunakan pada prosedur kendali error dan aliran. Akhirnya, setelah semua data sudah ditransfer, link dihapuskan saat stasiun primer mengirim frame DISC dan stasiun sekunder membalas dengan frame UA. Prosedur yang berlaku untuk mengsetup link point-to-point sama dengan yang digunakan pada link multidrop. Bagaimanapun juga, pada contoh yang ditunjukkan pada gambar 5-12 (b), ABM dipilih dan sebaliknya frame SABM dikirim terlebih dahulu. Pada mode ini kedua sisi link dapat memulai transfer I-frame secara independen, jadi masingmasing stasiun biasanya sering dianggap combined station, karena stasiun harus yang bertindak sebagai stasiun primer dan stasiun sekunder. Stasiun dapat memulai setting-up atau clearing di link pada mode ini. Pada gambar 5-12 (b), stasiun A memulai link setup sedangkan stasiun B memulai clearing koneksi (logika). Sentral tunggal dari frame mengset up link pada kedua petunjuk. Seperti yang kita tahu, bidang alamat digunakan untuk mengindikasi arah command frame (SABM/DISC) dan respon gabungan. Jika penerima menolak setup command pada mode apapun, frame disconnect mode (DM) dikembalikan sebagai balasan untuk memulai mode setting frame (SNRM atau SABM). Frame DM mengindikasi stasiun yang merespon terputus secara logika. TRANSFER DATA Pada NRM, semua data (I-frame) ditransfer dibawah kendali stasiun primer. Frame unnumbered poll (UP) dengan bit P diset 1 normal digunakan oleh stasiun primer untuk mengumpulkan ke stasiun sekunder. Jika pada stasiun sekunder tidak memiliki data untuk ditransmisikan, stasiun sekunder mengembalikan frame R-R dengan F bit diset. Jika data menunggu, stasiun sekunder mentransmisikan data, dengan ciri khas urutan I-frame, dengan F bit di set pada bit 1 pada frame akhir dari urutan.

Dua aspek penting dari fasa data transfer adalah kendali error dan kendali aliran. Kendali error menggunakan prosedur RQ continous dengan strategi selective repeat atau strategi go-back N retransmission, sedangkan kendali aliran berbasis mekanisme window. Kami jabarkan operasi dasar kedua prosedur pada Bab 4, untuk itu kita harus memberikan hanya ciri urutan frame untuk mengilustrasikan pengunaan tipe frame yang berbeda. Gambar 5-13 (a), mengilustrasikan acknowledgement dasar dan prosedur retransmisi; contohnya hanya menggunakan frame R-R dan diasumsikan menggunakan strategi go-back-N. Pada gambar hanya ditunjukkan aliran I-frame satu arah, jadi semua informasi acknowledgement harus dikembalikan menggunakan frame acknowledgement supervisory. Seperti yang kita tahu, masing-masing sisi link mempertahankan urutan variabel send dan receive. V(S) mengindikasikan urutan angka terkirim, N(S) yang dialokasikan untuk I-frame ditransmisikan oleh stasiun tersebut, dan urutan angka terkirim V(R) dari I-frame in-sequence selanjutnya diharapkan oleh stasiun tersebut. Masing-masing RR (positive acknowledgement) supervisory frame berisi urutan angka N(R) diterima dimana acknowledge memeriksa penerimaan sampai dengan I-frame yang ditransimisikan sebelumnya dan termasuk N(S) sama dengan [N(R) 1]. Sama halnya, gambar 5-13(b) yang menunjukkan bahwa masing-masing REJ (negative acknowledgement) supervisory frame berisi N(R) dimana mengindikasikan bahwa out-ofsequence I-frame sudah diterima dan pengirim harus mulai mentransmisi dari I-frame dengan N(S) sampai N(R). Gambar 5-13 (a) menunjukkan bahwa I-frame apapun yang diterima diluar urutan tidak akan disimpan. Sehingga pada penerimaan frame I(2, 0/P = 1) P bit yang di set karena frame sebelumnya tidak diacknowledge frame tersebut tidak disimpan dan tidak ada tindakan yang dilakukan oleh penerima. Dalam ketidakadanya acknowledgement, timer tergabung dengan frame I(1) dan I(2) yang kadaluarsa dan kedua frame ditransmisikan. Contoh mengasumsikan masing-masing frame diterima secara benar dan diaknowledge menggunakan frame R-R. Pada gambar 5-13(b), frame negative acknowledgement (REJ) digunakan. Pada saat penerima mendeteksi frame I(2, 0/P =1) yaitu, frame terakhir pada urutan dengan P = 1) berada diluar urutan, urutan tadi mengembalikan frame REJ dengan F bit yang diset. Pengirim kemudian mentransmisi ulang frame I(1,0) dan I(2,0) dengan bit P di set 1 lagi

pada frame I(2,0). Penerima acknowledge memeriksa masing-masing frame dengan bit F diset 1 pada akhir frame R-R. Jika selective retransmission digunakan, frame I(2, 0/P = 1) akan diterima dan frame SREJ dikembalikan untuk meminta frame I(1,0) untuk di transmisi ulang. Urutan frame pada gambar 5-13 adalah ciri dari transfer informasi melalui multidrop link yang beroperasi dengan NRM. Bagaimanapun juga, untuk link point-topoint pada ABM, aliran duplex I-frame sangat memungkinkan. Karena pada NRM, informasi acknowledgement berkaitan dengan aliran I-frame satu arah dapat dipiggyback pada aliran I-frame yang berkebalikan arah. Contohnya pada gambar 5-14. Untuk lebih jelas, tidak ditunjukkan kesalahan transmisi. Pada masing-masing I-frame yang diterima, N(S) dan N(R) dibaca. N(S) yang pertama dibandingkan dengan penerima V(R). Jika mereka sama, frame berada pada urutan yang benar dan diterima; jika mereka tidak sama, frame tidak akan disimpan dan frame REJ atau frame SREJ dikembalikan. N(R) diuji dan digunakan untuk mengacknowledge frame yang belum selesai pada daftar transmisi ulang. Akhirnya, agar tidak ada I-frame yang lebih lama menunggu ditransmisi, frame R-R digunakan untuk mengacknowledge unacknowledged frame yang belum selesai pada masing-masing daftar transmisi ulang. Aliran kendali sangat penting saat pekerjaan dua arah digunakan bersamaan dan link beroperasi dengan ABM. Denagn NRM, jika stasiun primer dalam kondisi percobaan transient overload, ini dapat menunda pengumpulan, sehingga menjadikan overload ke subside. Sehingga, saat kedua sisi link beroperasi secara independen, kita harus perhatikan alternatif mekanisme. Prosedur aliran kendali yang digunakan pada HDLC berbasis pada mekanisme sliding window yang mirip dengan yang didiskusikan pada bagian 4-3-3. Seperti contoh yang terlihat pada gambar 5-13 dan 5-14, urutan angka send dan receive menambah modulo 8 sehingga send window maksimum K yang bisa digunakan adalah 7. sehingga maksimum I-frame 7 ini dapat menunggu diacknowledge pada daftar transmisi ulang setiap saat. Masing-masing sisi link mempertahankan variabel pemisah yang dikenal dengan penghitung transmisi ulang (RetxCount) yang dimulai dengan nol saat link logika diset up. Hal ini menambah waktu transmisi I-frame, sehingga masing-masing waktu frame ditempatkan pada daftar transmisi ulang, dan diturunkan kapanpun positive acknowledge diterima, sehingga masing-masing waktu frame dipindahkan dari daftar

tranmisi ulang. Stasiun primer berhenti mengirim I-frame saat penghitung transmisi ulang mencapai K dan tidak dilanjutkan sampai positive acknowledge diterima oleh pemisah RE supervisory frame atau oleh dipiggyback pada I-frame yang mengalir pada arah berkebalikan. Kita dapat menyimpulkan bahwa transmisi I-frame berhenti saat V(S) = N(R) yang terakhir diterima + K Ingat bahwa mekanisme window mengendalikan aliran I-frame hanya pada satu arah dan supervisory frame dan unnumbered frame tidak terpengaruh mekanisme. Sehingga, frame ini masih bisa ditransmisikan saat window beroperasi. Contoh pada gambar 5-15; secara jelas, hanya aliran I-frame satu arah yang terpengaruh. Kegunaan mekanisme window berarti bahwa urutan angka pada frame yang masuk harus menipu batas yang tetap. Pada penerimaan frame stasiun sekunder harus memeriksa untuk menentukan berada disini, jika bukan, diambil tindakan koreksi. Untuk itu N(S) dan N(R) yang diterima masing-masing harus sesuai dengan kondisi berikut : V(R) kurang atau sama dengan N(S) dan N(S) kurang dari V(R) + K V(S) lebih besar dari N(R) yang lebih dan V(S) lebih besar atau sama dengan V(S) RetxCount Jika N(S) sama dengan V(R), kondisi masih baik dan frame diterima. Jika N(S) tidak sama dengan V(R) tetapi masih dalam batas, berarti frame ada yang cacat dan frame REJ (go-back-N) atau frame SREJ (selective repeat) dikembalikan, mengindikasi ke stasiun primer bahwa urutan error terjadi dan dari frame inilah transmisi ulang dilakukan. Digambarkan pada gambar 5-13. Jika N(S) dan N(R) diluar batas, maka kedua urutan angka pada kedua akhir link menjadi tidak sinkron dan link harus di set ulang. Hal ini dikerjakan oleh stasiun sekunder, pada deteksi urutan angka out-of-range, saat membuang frame yang diterima dan mengembalikan frame reject (FRMR) ABM atau frame command reject (CMDR) NRM ke stasiun primer. Stasiun primer membuang semua frame menunggu dan memproses link yang di set up lagi dengan mengirimkan SABM/SNRM dan menunggu balasan UA. Pada penerimaan balasan, kedua sisi link mereset urutan mereka dan window variable mengijinkan aliran I-frame dilanjutkan. Faktanya, hanya ada satu alasan mengapa lnk dapat direset; yaitu penerimaan unnumbered frame, seperti UA, selama fase transfer data yang mengindikasi stasiun primer dan sekunder yang menjadi tidak sinkron.

Prosedur aliran kendali yang direncanakan dikendalikan oleh sisi primer dari link mengendalikan aliran I-frame merujuk pada send window. Sebagai tambahan, bila diperlukan stasiun sekunder dapat menghentikan aliran I-frame sebagai akibat dari kejadian yang terjadi pada sisi link. Contohnya, dengan strategi transmisi ulang go-back-N window yang diterima adalah 1 dan sangat beralasan untuk memastikan ada cukup memory buffer yang tersedia pada penerima. Bagaimanapun juga, jika digunakan selective retransmission, stasiun sekunder sangat mungkin untuk menuju buffer yang bebas untuk menyimpan frame baru apapun. Sehingga, saat stasiun sekunder mendekati titik dimana buffer akan penuh, stasiun ini mengembalikan RNR supervisory frame ke stasiun primer untuk memerintahkan stasiun primer untuk menghentikan pengiriman I-frame. Tentu saja hal ini tidak mempengaruhi frame acknowledgement. Saat jumlah buffer yang penuh menurun mendekati nol, stasiun sekunder mengembalikan frame R-R bersama dengan N(R) ke stasiun primer untuk mengindikasikan frame mana yang akan memulai transmisi lagi. USER INTERFACE Pada penerimaan awalan L_CONNECT.request dari pengguna, kumpulan link layer protocol pada sistem panggil mengirim SNRM/SABM supervisory frame ke kumpulan link layer protocol pada sistem yang terpanggil. Pada penerimaan frame ini, link layer protocol membuat dan melewatkan L_CONNECT.indication primitive pada pengguna terpanggil. Sebagai tambahan, link layer protocol membuat frame UA dan mngembalikan L_CONNECT.confirm primitive dan melewatkan ke pengguna sehingga transfer data dapat dimulai menggunakan layanan L_DATA. Akhirnya, setelah semua data (informasi) sudah dikirim, link diputus hubungan menggunakan DISC dan UA supervisory frame. Ringkasan dari macam-macam layanan primitive dan jenis frame (protocol data unit) tergabung dengan HDLC ada pada gambar 5-17 (a). Pada praktiknya, ada lebih banyak unnumbered frame yang tergabung pada HDLC daripada yang ditunjukkan gambar 5-17 (b). Masukan pertama sepanjang sisi lengkung adalah event masukan yang menyebabkan transisi (dan sejenisnya); yang kedua adalah masukan yang menyebabkan tindakan. Ingat bahwa diagram state transition hanya menunjukkan operasi periksa dari kumpula protokol; normalnya ini disertai definisi lengkap dari bentuk tabel event-state dan/atau kode palsu.

LINK ACCESS PROCEDURE VERSION B Link Access Procedure Version B (LAPB) adalah subset dari HDLC yang digunakan untuk mengendalikan transfer I-frame melewati point-to-point duplex data link yang menghubungkan komputer ke jaringan packet-switching umum (atau pribadi). Beberapa jaringan umumnya adalah jaringan X.25; didiskusikan lebih detail pada bagian 8.2. LAPB pada kenyataannya adalah perluasan versi dari subset sebelumnya yang dikenal dengan Link Access Procedure Version A (LAPA). Kemampuan aplikasi dari LAPB ditunjukkan pada tabel 5-2 (c). Komputer atau DTE dan sentral packet switching adalah data circuit-terminating equipment (DCE). LAPB digunakan untuk mengendalikan transfer frame informasi melewati interface DTE-DCE lokal dan dikatakan mempunyai fungsi lokal. LAPB menggunakan asynchronous balanced mode dengan DTE dan DCE sebagai combined station dan semua I-frame dianggap command frame. Protokol LAP awal menggunakan asynchronous response mode dan tidak menggunakan frame REJ atau RNR sebagai command frame. Ringkasan frame yang digunakan LAP dan LAPB diberikan pada tabel 5-2. Frame RR dan REJ digunakan untuk mengendalikan error dan RNR untuk kendali aliran. Frame ini tidak mendukung selective repeat (SREJ). Contoh urutan frame ditunjukkan pada gambar sebelumnya berkaitan dengan operasi HDLC yang berlaku langsung ke LAPB. Seperti yang kita indikasikan, pengiriman frame informasi (command) dengan P bit set dihasilkan pada stasiun penerima dan mengembalikan supervisory frame dengan F bit set. Stasiun apapun dapat mengeset link. Untuk memisahkan antara dua stasiun, alamat DTE dan DCE digunakan seperti yang ditunjukkan tabel 5-3. jika DTE tidak beroperasi secara logika menerima setup request frame (SABM/SABME), DTE harus membalas dengan frame DM. Rangkuman dari penggunaan P/F bit dengan LAPB diberikan pada tabel 5-4. Mengingat pada mode SABM normal oktet tunggal digunakan untuk kendali bidang. Urutan angka send dan receive yang masing-masing 3 bit delapan urutan angka mengijinkan send window maksimum adalah 7. Jika extended mode (SABME) dipilih, dua oktet digunakan untuk mengendalikan bidang. Urutan angka send dan receive dinaikkan menjadi 7 bit 128 urutan angka yang berbalik menuju window yang lebih luas. Ini

digunakan, sebagai contoh, oleh link yang sangat panjang dan/atau kecepatan data link yang tinggi. Jaringan terpadu sekarang tersedia untuk mengimplementasikan LAPB pada firmware-preprogrammed memory. Memory ini sering merujuk pada rangkaian X.25 walaupun mereka mengimplementasikan hanya protokol LAPB daripada perangkat X.25 full. Ketersediaan rangkaian yang sangat signifikan meningkatkan penggunaan LAPB untuk tambahan-tambahan aplikasi antar komputer.

5.3.3 MULTILINK PROCEDURE Kita sudah menjabarkan penggunaan HDLC untuk kendali transfer frame informasi melewati link duplex. HDLC ini juga dikenal dengan Single Link Procedure (SLP). Bagaimanapun juga, pada beberapa hal throughput (atau kehandalan) tersedia hanya link tunggal tidak cukup untuk mempertemukan aplikasi yang dibutuhkan, jadi kita harus menggunakan multiple (physical) link. Untuk memenuhi ini, perpanjangan LAPB harus ditetapkan, dikenal dengan Multilink Procedure (MLP). Gambar 5-18 (a) menunjukkan transfer frame melewati masing-masing link fisik dikendalikan oleh prosedur pemisah link tunggal yang baru saja dijabarkan. MLP tunggal beroperasi di atas perangkat prosedur link dan memperlakukan mereka sebagai pool dari link yang tersedia untuk mentransfer informasi pengguna. Artinya bahwa software pengguna tidak mengetahui yang digunakan adalah multiple physical link dan software ini diwakili oleh link interface (logical) tunggal seperti sebelumnya. Untuk mengindikasi, MLP diperlakukan perangkat prosedur link tunggal sebagai pool dari link melebihi transfer frame pengguna. Ini beroperasi dengan perangkat urutan angkanya sendiri dan prosedur aliran error dan kendali yang independen terhadap mereka digunakan masing-masing SLP. Sehingga jika SLP menjadi tidak beroperasi, maka MLP akan memulai mentransmisi ulang frame pada jalur normal tetapi menggunakan penurunan perangkat link (SLP) yang tersedia. Untuk mengimplementasikan skema ini, MLP menambah bidang kendali tambahan ke head dari frame yang diterima dari transmisi sebelumnya untuk melewatkan frame ke

SLP. Hal ini dikenal sebagai bidang Multilink Control (MLC) dan dengan efektif transparan terhadap SLP. SLP memperlakukan kombinasi MLC dan isi frame sebagai bidang informasi dan meneruskan untuk menambah bidang alamatnya (A) dan kendali (C) sendiri seperti ditunjukkan gambar 5-18 (b). Mekanisme kendali error dan flow yang ada pada MLP sama pentingnya dengan yang digunakan pada LAPB. Bidang MLC terdiri dari dua oktet dan berisi urutan angka 12-bit. Ini menyediakan 4096 (0 sampai 4096) urutan angka sehingga ukuran window maksimum adalah 4096, menuruti jumlah link signifikan yang digunakan, masing-masing memungkinkan beroperasi pada kecepatan data yang tinggi. Contohnya saat 2 jaringan packet-switching X.25 yang dikoneksikan bersama. 5.3.4 LINK ACCESS PROCEDURE FOR MODEM Link Access Procedure for Modem (LAPM) adalah protokol yang digunakan modem pemeriksa error, seperti modem V.32. Modem ini menerima data asynchronous (start-stop) tetapi mentransmisi data menggunakan transmisi bit-oriented syhchronous dan HDLC berbasis error correcting protocol. Kemampuan aplikasi LAPM ditunjukkan gambar 5-19 (a). Masing-masing modem terdiri dari dua unit fungsi User (DTE) Interface Part (UIP) dan Error Correcting Part (ECP). Protokol LAPM tergabung dengan yang terakhir sedangkan UIP berhubungan dengan transfer karakter/byte tunggal melewati V.24 interface lokal dan dengan interpretasi dari sinyal aliran kendali melewati interface ini. UIP berkomunikasi dengan ECP menggunakan perangkat layanan primitive yang ditentukan, yang ditunjukkan oleh diagram pada gambar 5-19 (b). Jenis frame HDLC berbeda yang digunakan oleh mesin protokol LAPM untuk mengimplementasikan macammacam layanan yang juga ditunjukkan. Sebelum menentukan (logical) link, awal mula dan jawaban ECP harus disetujui oleh parameter operasi yang digunakan protokol. Parameter ini termasuk angka oktet maksimum pada I-frame, pengaturan acknowledge timer, percobaan transmisi ulang dari angka maksimum, dan ukuran window. Patokan nilai tergabung pada masing-masing, jika tidak digunakan, UIP awal harus mengeluarkan L_SETPARM.request primitive dengan parameter nilai operasi yang diinginkan. Nilai-nilai ini dibicarakan saat dua ECP merubah

dua unnumbered frame khusus dikenal dengan Exchange Identification (XID) yang satu sebagai perintah dan yang lain sebagai balasan. Saat parameter operasi disetujui, link dapat diset up selanjutnya saat UIP mengeluarkan L_ESTABLISH.request primitive. Sebaliknya, hasil SABM (normal) dan SABME (extended) supervisory frame dikirim oleh ECP. ECP yang diterima kemudian mengeluarkan L_ESTABLISH.indication primitive ke UIP lokalnya dan, pada penerimaan frame ini, ECP awal mengeluarkan konfirmasi primitive dan (logical) link sekarang sudah di set up. Transfer data dapat dimulai menggunakan layanan L_DATA. Ciri khasnya, UIP pertama memasang block data, terdiri dari karakter atau byte yang diterina oleh V.24 interface, lalu melewatkan block yang lengkap ke ECP menggunakan L_DATA.request primitive. ECP mem-pack data ke bidang informasi atau Iframe sebagai barisan oktet dan mentransfernya menggunakan prosedur pemeriksaan error normal dari protokol HDLC. ECP yang diterima lalu meneruskan blok data (possibly error corrected) ke UIP lokalnya yang mentransfer karakter (byte) pada waktu melewati interface V.24 lokal. Jika kondisi aliran kendali (break) dideteksi selama fase transfer data contohnya, karakter X-OFF diterima atau jalur DTR menjadi nonaktif lalu UIP menghentikan keluaran data ke DTE lokal dan seketika mengeluarkan L_SIGNAL.request primitive ke ECP lokalnya. ECP lokal kemudian menginformasikan ECP tujuan untuk menghentikan (secara temporer) data apapun dengan mengirimkan BRK (break) message pada frame informasi khusu yang dikenal dengan Unnumbered Information (UI) frame. Ini, seperti namanya, tidak mengandung urutan angka karena ini mem-bypass mekanisme aliran error/flow. ECP yang diterima kemudian mengeluarkan L_SIGNAL.indication primitive ke UIP lokalnya dan mengacknowledge penerimaaan break message dengan mengirimkan pesan BRAKCK pada UI-frame lainnya. UIP kemudian mengaktifkan sinyal aliran kendali yang sama melewati V.24 interfacenya. Akhirnya, setelah semua data sudah ditransfer, link dibersihkan saat UIP awal mengeluarkan L_RELEASE.request primitive. Ini adalah confirmed service dan yang tergabung dengan frame LAPM adalah DISC dan UA. 5.3.5 LINK ACCESS PROCEDURE D-CHANNEL

Link Access Procedure D-Channel (LAPD) adalah subset HDLC untuk digunakan dengan ISDN. Ini ditentukan untuk mengendalikan aliran I-frame tergabung dengan kanal signalling (call setup). Yang belakangan dikenal dengan D-Channel. LAPD juga digunakan untuk perpanjangan bentuk untuk mengendalikan aliran I-frame melewati pengguna kanal tergabung dengan layanan yag dikenal dengan Frame Relay. Dua jenis layanan sudah ditentukan untuk penggunaan LAPD. Diagram urutan waktu menunjukkan dua perangkat service primitive ditunjukkan pada gambar 5-20. Dapat kita lihat, layanan unacknowledge (best-try) dan acknowledge (connection-oriented) didukung. ISDN, seperti PSTN yang ditempati, berbasis jaringan circuit-switched yang artinya rangkaian harus ditentukan sebelum informasi pengguna ditransfer. Ini dikerjakan menggunakan kanal signalling pemisah D-Channel yang mempunyai perangkat protokol sendiri dimana LAPD adalah unsur utamanya. Layanan connection-oriented digunakan untuk mentransfer pesan call setup antara sebuah peralatan pengguna telepon atau DTE dengan sentral lokal. Protokol gabungan menggabungkan error control. Layanan tanpa koneksi digunakan untuk mentransfer pesan management-related unacknowledge. Dapat kita lihat pada Bab 8, lebih dari delapan buah perangkat terminal telepon, DTE, atau kombinasi keduanya dapat berbagi access circut (berupa D-Channel) antara pengguna dan sentral ISDN lokal. Bagaimanapun juga, semua pesan call setup (higher layer) dikirim ke peralatan terminal khusus menggunakan bidang alamat LAPD. Prinsipnya sama dengan mekanisme pengalamatan yang digunakan mode NRM, kecuali dengan LAPD tidak ada master yang struktur bus fisik yang perangkat terminal didempetkan mengikuti masing-masing terminal untuk mengakses bus dari berbagai jalur. Struktur umum frame LAPD masing-masing ditunjukkan pada gambar 5-21. Dua oktet digunakan oleh bidang alamat. Ini terdiri dari dua subaddresses : Service Access Point Identifier (SAPI) dan Terminal Endpoint Identifier (TEI). Esensinya, SAPI mengidentifikasi kelas layanan untuk terminal terkait voice, data, voice dan data TEI secara unik mengidentifikasi terminal pada kelas tersebut. Disitu juga terdapat alamat broadcast semua biner 1 yang mengijinkan pesan dikirim ke semua terminal pada kelas dan gabungan protokol menggunakan best-try, pendekatan

ini. Ini juga bisa digunakan, sebagai contoh, untuk mengijinkan semua perangkat telepon untuk menerima call setup yang masuk meminta pesan. Macam format bidang kendali oktet 4 dan 5 tergabung dengan LAPD dirangkum pada gambar 5-22, yang juga menunjukkan frame mana yang bisa dikirim yang mana sebagai command frame dan yang mana menjadi response frame. Pada LAPD, seperti pada LAPM, unnumbered frame tambahan yang dikenal dengan Unnumbered Information (UI) juga digunakan. LAPD menggunakan ini dengan layanan tanpa koneksi. Karena tidak kendali error tergabung dengan layanan ini (best-try), semua informasi dikirimkan dengan bidang kendali tunggal baik berupa N(S) atau N(R). Beberapa frame tidak punya bidang FCS; yang gagal, framenya langsung dibuang. Normalnya dengan layanan higher (user) layer harus mendeteksi frame yang dibuang sebagai contoh, dengan kekurangan balasan yang sesuai (juga I-frame) dan membuat percobaan lain. Seperti pada bagian 5-3-6, prosedur ini juga digunakan pada LAN. Definisi layanan LAPD dan spesifikasi protokol yang tercantum pada rekomendasi ITU-T adalah I.440 dan I.441. Sama seperti rekomendasi Q.920 dan Q.921. 5.3.6 LINK LOGIKA PENGENDALI Logical Link Control (LLC) dibuat dari HDLC yang digunakan pada LAN. LAN didiskusikan secara detail pada Bab 6 tetapi bentuk umum dari dua tipe topologi LAN bus dan ring pada skup DLP LLC ditunjukkan pada gambar 5.2. Kedua topologi tersebut menggunakan media transmisi yang sama bus dan ring yang digunakan untuk membawa semua frame transmisi. Karena dengan jaringan multipoint, kita perlu jalur pengendalian permintaan pada frame yang ditransmisikan. Tidak seperti jaringan multipoint, tidak ada master computer tunggal, jadi algoritma didistribusikan untuk memastikan bahwa media yang digunakan pada jalur oleh DTE yang terkoneksi workstation, server, dll. Pada LAN, data link layer terdiri dari dua sublayer, yaitu Medium Access Control (MAC) sublayer, yang mengimplementasikan algoritma akses kendali yang terdistribusi, dan LLC sublayer. Detail operasi dari sublayer MAC dijabarkan pada Bab 6 pada pembahasan LAN : sesi ini berkonsentrasi pada operasi LLC sublayer. Perlu diingat pada LAN, karena tidak ada sentral switching pada jaringan itu,

LLC (DLP) layer beroperasi pada peer basis, yaitu, antara LLC sublayer pada komunikasi dua DTE. LAYANAN PENGGUNA Dua jenis layanan pengguna disediakan oleh LLC layer : Unacknowledge Connectionless Service dan perangkat layanan connection-oriented. Unacknowledge connectionless service mengijinkan pengguna untuk memulai transfer layanan unit data dengan jumlah protocol overhead minimum. Ciri khasnya, layanan ini digunakan dengan fungsi seperti perbaikan kesalahan dan pengurutan disediakan pada high protocol layer dan tidak perlu dibuat replikanya pada LLC layer. Layanan connection-oriented mengijinkan pengguna untuk menentukan koneksi link-level logical sebelum memulai transfer layanan unit data apapun dan, jika dibutuhkan untuk mengimplementasikan perbaikan error dan pengurutan aliran dari unit ini melewati koneksi yang ditentukan. Pada beberapa aplikasi real-time LAN, seperti proses kendali industri untuk interkoneksi peralatan instrumentasi berbasis komputer dikirimkan sekitar chemical plant, time overhead untuk setting up logika dikoneksikan sebelumnya untuk mengirimkan data sering tidak dapat diterima. Dengan demikian, beberapa acknowlegdement pada penerimaan transmisi data yang benar sering digunakan, jadi unacknowledge connectionless yang buruk tidak dapat diterima. Layanan tambahan yang dikenal dengan acknowledged connectionless service, memenuhi kebutuhan tipe ini. Hal serupa, layanan yang dikenal dengan obtain reply service mengijinkan item data untuk diminta dari remote user tanpa koneksi pertama yang ditentukan. Macam-macam primitive tergabung dengan dua perangkat layanan yang ditunjukkan diagram urutan waktu pada gambar 5-23. Masing-masing primitive digambarkan oleh parameter yang tergabung bersamanya. Ini termasuk spesifikasi alamat sumber (lo....) dan alamat tujuan (remote). Alamat sumber dan tujuan, yang ada pada primitive, menentukan minimum dari alamat fisik untuk digunakan pada media jaringan. Bagaimanapun juga, kedua alamat yang normal berkonsentrasi pada alamat yang digunakan pada media fisik dan tindakan layanan lokal titik identifier (LLC-SAP). Dibicarakan lebih jauh pada Bab 6.

Dengan layanan unacknowledged connectionless, saat kumpulan protokol LLC menerima transfer data meminta primitive (L_DATA.request), ini membuat usaha terbaik untuk mengirimkan data yang disatukan menggunakan MAC sublayer. Sehingga tidak ada konfirmasi bahwa transfer sudah sukses atau gagal. Bagaimanapun juga, dengan layanan acknowledged connection, pengguna tidak diperingatkan mengenai sukses atau gagalnya pengiriman L_DATA_ACKNOWLEDGE.indication ke remote user pada maksud L_DATA_ACKNOWLEDGE STATUS.indication primitive. Macam-macam primitive yang tergabung dengan hasil layanan balasan yang mengijinkan pengguna : Untuk meminta isi message buffer yang dipertahankan oleh kumpulan remote LLC L_REPLY.request/indication. Untuk mengupdate isi message buffer yang dipertahankan oleh kumpulan LLC yang terkunci L_REPLY_UPDATE.request dan L_REPLY_UPDATE STATUS.indication. Dengan layanan connectionless-oriented, koneksi logika harus ditentukan menggunakan L_CONNECT primitive terlebih dahulu kepada data transfer apapun. Sama halnya setelah semua data transfer sudah ditempatkan, koneksi harus dihapus menggunakan L_DISCONNECT primitive. Selama fase data transfer, penerimaan masingmasing unit data bebas error yang diacknowledge oleh kumpulan pengendali LLC yang diubah oleh kumpulan sentral lokal menjadi L_DATA_CONNECT.confirm primitive dan melewatkannya ke pengguna. Layanan primitive RESET dan FLOWCONTROL mengijinkan pengguna untuk mengendalikan aliran unit data layanan melewati koneksi yang ditentukan. Layan RESET mempunyai tindakan pembatalan sebagai yang mengakibatkan data unacknowledge tidak disimpan. Untuk itu, ini hanya digunakan jika kumpula network layer protocol kehilangan track dari urutan data yang akan ditransfer. Dua aliran kendali primitive hanya mempunyai fungsi lokal : L_FLOWCONTROL.request primitive khusus jumlah data pengguna yang disiapkan untuk menerima dari kumpulan protokol LLC lokalnya dan L_FLOWCONTROL.indication primitive jumlah data kumpulan protokol LLC yang disiapkan untuk menerima dari user, keduanya terhubunga dengan koneksi khusus. Jika jumlah khusus tadi sudah nol, maka

aliran data dihentikan; jika jumlahnya tak hingga, tidak ada aliran kendali yang diberlakukan pada koneksi. Jumlah data yang diijinkan bergerak dinamis diperbaharui oleh masing-masing permintaan. OPERASI PROTOKOL Format masing-masing frame LLC ditunjukkan pada gambar 5-24 (a). Bidang alamat source dan destination merujuk ke akses point layanan LLC saja; mereka tidak mengandung alamat-alamat yang digunakan pada media jaringan. Tidak bidang FCM. Esensinya, frame LLC dilewatkan ke sublayer MAC dengan bentuk primitive yang mengandung frame dan alamat yang digunakan pada media jaringan sebagai parameter. Sublayer MAC menangani fungsi pengalamatan jaringan dan fungsi error-detection. Untuk itu, pada konteks model referensi ISO, link layer sebanding dengan kombinasi LLC dan bagian sublayer MAC. Bidang kendali dari masing-masing frame adalah oktet tunggal. Ini menentukan jenis frame dan, jika tepat, menentukan urutan angka send dan receive untuk kendali error and sequence. Kegunaan dari macam-macam bit pada bidang ini ditunjukkan pada gambar 5-24 (b). Kumpulan protokol LLC mendukung dua jenis operasi tipe 1 untuk mendukung layanan unacknowledged connectionless dan tipe 2 untuk mendukung layanan connectionoriented. Jenis 2 ini pada pratiknya mirip dengan protokol HDLC kecuali fungsi framing dan error detection disediakan oleh sublayer MAC. Fungsi data link control pada tipe 2 ditunjukkan pada gambar 5-24 (c). Perbedaan utama antara protokol LLC dan HDLC adalah ketetapan layanan unacknowledged connectionless (tipe 1). Seperangkat command and response yang didukung pada tipe 1 terdaftar pada tabel 5.5. Frame perintah UI digunakan untuk mengirim blok data (informasi) ke satu LLC atau lebih. Karena tidak ada acknowledgement atau urutan kendali yang tergabung dengan operasi tipe 1, frame UI tidak berisi bidang N(S) atau N(R). Juga, tidak ada balasan ke UI. Frame perintah XID dan TEST adalah fakultatif. Bagaimanapun juga, jika mereka terkirim, penerimaan LLC diharuskan untuk direspon. Kegunaan dari perintah ini adalah sebagai berikut :

Perintah XID dengan kumpulan alamat memisahkan member-ship dari grup yang berubah. Masing-masing grup merespon perintah dengan memberikan frame perintah XID yang dialamatkan khusus ke kumpulan LLC awal.

Kumpulan LLC dapat menggunakan perintah XID dengan tujuan broadcast (global) untuk mengumumkan kehadirannya pada media jaringan. Perintah TEST menyediakan fasilitas uji loopback pada masing-masing garis edar transmisi antar LLC.

LAYANAN MAC Karena tidak terurutnya mode operasi dari sublayer MAC pokok, perangkat standar dari layanan pengguna ditentukan untuk penggunaan LLC layer untuk mentransfer frame LLC ke layer LLC yang berkaitan. Layanan pengguna primitive yang didukung adalah sebagai berikut : MA_UNITDATA.request MA_UNITDATA.indication MA_UNITDATA.confirmation Penggunaannya digambarkan pada diagram urutan waktu pada gambar 5-25. untuk beberapa LAN, confirm primitive mengindikasikan bahwa permintaan sudah sukses (atau tidak) ditransmisi bagian (a) sedangkan lainnya mengindikasikan bahwa permintaan sudah sukses dikirim (atau tidak) bagian (b) . Masing-masing layanan primitive memiliki parameter terkait. Termasuk MA_UNITDATA.request primitive sebagai alamat tujuan yang diminta (bisa individual, grup, atau alamat broadcast), layanan data unit (berisi frame LLC), dan layanan kelas yang dibutuhkan tergabung dengan frame. Yang terakhir, digunakan dengan beberapa tipe LAN saat protokol media akses kendali sebelumnya digunakan. MA_UNITDATA.confirm primitive termasuk didalamnya parameter sukses atau gagalnya dari gabungan MA_UNITDATA.request primitive. Bagaimanapun juga, dapat kita lihat pada gambar 5-25, confirm primitive tidak dihasilkan sebagai hasil respon dari remote LLC layer oleh kumpulan MAC lokal. Jika parameternya sukses, hal ini

mengindikasikan bahwa protokol MAC (layer) sukses pada pentransmisian layanan unit data ke media jaringan; jika gagal, parameter mengindikasikan mengapa percobaan transmisi gagal. Kita dapat mendiskusikannya pada Bab 6. Gambar 5-26 merangkum semua macam-macam akses tergabung dengan LLC dan layer MAC dan mendaftar macam-macam jenis frame LLC yang tersentral antara dua kumpulan LLC. Karena kita dapat bagian UI, XID, dan TEST yang sama dengan yang digunakan pada HDLC.

Вам также может понравиться