Вы находитесь на странице: 1из 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN RETARDASI MENTAL A.

Pengertian Retardasi mental ialah keadaan dengan intelegensia yang kurang (subnormal) sejak masaperkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak). Biasanya terdapat perkembanganmental yang kurang secara keseluruhan, tetapi gejala utama ialah intelegensi yangterbelakang. Retardasi mental disebut juga oligofrenia (oligo = kurang atau sedikit danfren = jiwa) atau tuna mental. RM mengarah pada ketrbatasan beberapa fungsi utama.kelainan ini ditandai denganfungsi intelektual yang sangat dibawah rata-rata dan secara bersamaan disertai denganditambah penekanan pada keterbatasan yang berhubungan dengan dua atau lebih areapenerapan kemampuan adaptasi berikut ini : komunikasi, merawat diri sendiri, tinggald i r u m a h , k e t e r a p i l a n s o c i a l , p e n g g u n a a n s a r a n a u m u m , m e n g a r a h k a n diri sendiri,kesehatan dan keamanan, fungsi akademis, santai, dan b e k e r j a . R e t a r d a s i m e n t a l bermanifestasi sebelum usia 18 tahun. (American Association on Mental Rtardation;Washington DC, 1992).Retardasi mental bukan suatu penyakit walaupun retardasi mental merupakan hasil dariproses patologik di dalam otak yang memberikan gambaran keterbatasan terhadap intelektualdan fungsi adaptif. Retardasi mental dapat terjadi dengan atau tanpa gangguan jiwa ataugangguan fisik lainnya.Hasil bagi intelegensi (IQ = Intelligence Quotient) bukanlah merupakan satu satunyapatokan yang dapat dipakai untuk menentukan berat ringannya retardasi mental. Sebagaikriteria dapat dipakai juga kemampuan untuk dididik atau dilatih dan kemampuan sosial ataukerja. Tingkatannya mulai dari taraf ringan, sedang sampai berat, dan sangat berat.4,5. B.Klasifikasi Retardasi Mental Klasifikasi retardasi mental menurut DSM-IV-TR yaitu :1 ) R e t a r d a s i m e n t a l b e r a t sekali. IQ dibawah 20 atau 25. Sekitar 1 sampai 2 % dariorang yang terkena retardasi mental.2)Retardasi mental berat. IQ sekitar 20-25 sampai 35-40. Sebanyak 4 % dari orang yang terkena retardasi mental.3)Retardasi mental sedang. IQ sekitar 35 -40 sampai 50-55. Sekitar 10 % dari orangyang terkena retardasi mental.4 ) R e t a r d a s i m e n t a l r i n g a n . I Q s e k i t a r 50-55 sampai 70. Sekitar 85 % dari orang yang terkena retardasi mental. Pada umunya anak-anak dengan retardasi mentalringan tidak dikenali sampai anak tersebut menginjak tingkat pertama atau keduadisekolah. C.Epidemiologi Prevalensi retardasi mental sekitar 1 % dalam satu populasi. Di indonesia 1 -3 persenpenduduknya menderita kelainan ini.4 Insidennya sulit di ketahui karena retardasi metalkadang-kadang tidak dikenali sampai anak-anak usia pertengahan dimana retardasinya masihdalam taraf ringan. Insiden tertinggi pada masa anak sekolah dengan puncak umur 10 sampai14 tahun. Retardasi mental mengenai 1,5 kali lebih banyak pada laki-laki dibandingkan denganperempuan. D.Etiologi Penyebab kelainan mental ini adalah faktor keturunan (genetik) atau tak jelas sebabnya(simpleks).keduanya disebut retardasi mental primer. Sedangkan faktor sekunder disebabkanoleh faktor luar yang berpengaruh terhadap otak bayi dalam kandungan atau anak-anak.

Retardasi mental menurut penyebabnya, yaitu : Akibat infeksi dan/atau intoksikasi .Dalam Kelompok ini termasuk keadaan retardasi mental karena kerusakan jaringan otakakibat infeksi intrakranial, karena serum, obat atau zat toksik lainnya. Akibat rudapaksa dan atau sebab fisik lain. Rudapaksa sebelum lahir serta juga trauma lain, seperti sinar x, bahan kontrasepsi danusaha melakukan abortus dapat mengakibatkan kelainan dengan retardasi mental. Rudapaksa sesudah lahir tidak begitu sering mengakibatkan retardasi mental. Akibat gangguan metabolisme, pertumbuhan atau gizi. S e m u a r e t a r d a s i m e n t a l ya n g l a n g s u n g d i s e b a b k a n o l e h g a n g g u a n m e t a b o l i s m e (misalnya gangguan metabolime lemak, karbohidrat dan protein), pertumbuhan atau gizitermasuk dalam kelompok ini.Ternyata gangguan gizi yang berat dan yang berlangsung lama sebelum umur 4 tahunsangat memepngaruhi perkembangan otak dan dapat mengakibatkan retardasi mental.Keadaan dapat diperbaiki dengan memperbaiki gizi sebelum umur 6 tahun, sesudah inibiarpun anak itu dibanjiri dengan makanan bergizi, intelegensi yang rendah itu sudahsukar ditingkatkan. Akibat penyakit otak yang nyata (postnatal) .D a l a m k e l o m p o k i n i t e r m a s u k r e t a r d a s i m e n t a l a k i b a t n e o p l a s m a ( t i d a k termasuk 3AsKep Anak Retardasi Mental pertumbuhan sekunder karena rudapaksa atau peradangan) dan beberapa reaksi sel-seloptak yang nyata, tetapi yang belum diketahui betul etiologinya (diduga herediter). Reaksi sel-sel otak ini dapat bersifat degeneratif, infiltratif, radang, proliferatif, sklerotikatau reparatif. Akibat penyakit/pengaruh pranatal yang tidak jelas .Keadaan ini diketahui sudah ada sejak sebelum lahir, tetapi tidak diketahui etiologinya,termasuk anomali kranial primer dan defek kogenital yang tidak diketahui sebabnya. Akibat kelainan kromosom. Kelainan kromosom mungkin terdapat dalam jumlah atau dalam bentuknya. Akibat prematuritas. Kelompok ini termasuk retardasi mental yang berhubungan dengan keadaan bayi padawaktu lahir berat badannya kurang dari 2500 gram dan/atau dengan masa hamil kurangdari 38 minggu serta tidak terdapat sebab-sebab lain seperti dalam sub kategori sebelumini. Akibat gangguan jiwa yang berat. Untuk membuat diagnosa ini harus jelas telah terjadi gangguan jiwa yang berat itu dantidak terdapat tanda-tanda patologi otak.

Akibat deprivasi psikososial. Retardasi mental dapat disebabkan oleh fakor-faktor biomedik maupun sosiobudaya. D. Patofisiologi Istilah Retardasi mental merujuk pada keterbatasan nyata fungsi kognitif dan adaptif.Retardasai Mental ini merupakan disabilitas kognitif yang muncul pada masa kanak-kanak(sebelum usia 18 tahun) yang ditandai dengan fungsi intelektual dibawah normal (IQ sekitar 2s t a n d a r d e v i a s i d i b a w a h n o r m a l , d a l a m r e n t a n g 6 5 s a m p a i 7 5 a t a u k u r a n g ) d i s e r t a i k e t e r b a t a s a n l a i n p a d a s e d i k i t n ya d u a a r e a f u n g s i a d a p t i f : b e r b i c a r a d a n b e r b a h a s a , keterampilan merawat diri, kerumahtanggaan, keterampilan social, penggunaan sumber -sumber komunitas, pengarahan diri, kesehatan dan keamanan, akademik fungsional, bersantaidan bekerja. Definisi yanglebih baru tentang Retardasi Mentalini menggunakan pendekatanfungional atau ekologis, bukan terminology yanh sebelimnya digunakan utuk menjelaskan t i n g k a t r e t a r d a s i m e n t a l , s e p e r t i r i n g a n , s e d a n g , b e r a t , d a n s a n g a t b e r a t . B a n ya k y a n g menganjurkan enggunaanistilah baru disabilitas kognitif, disabilitas intelektual, dan disabilitasbelajar dari pada istilah retardasi mental.Penyabab Retardasi Mental dapat digolongkan menjadi penyebab prenatal, perinatal, danpasca natal. Penyebab prenatal termasuk kelainan kromosom (trisomi 21 [sindrom down] sindrom fragile-X), gangguan sindrom (distrofi otot Duchenne, neurofibromatosis [tipa I], dangangguan metabolism bawaan (fenilketonuria). Pnyebab prenatal dapat berhubungan denganmasalah intrauterus seperti abrpsio placenta. Diabetes maternal, dan kelahiran premature sertamasalah neonatal termasuk meningitis dan perdarahan intra cranial. Penyebab pasca natalmencakup kondisi yang terjadi karena cedera kepala, infeksi, dan gangguan degenerative, dandemielinisasi. Sindron Fragile-X, sindrom down, dan sindrom alcohol janin terjadi pada 1/3 darikasus retardasi mental. Munculnya masalah-masalah terkait, seperti paralisis cerebral, deficitsensoris,gangguan psikiatrik, dan kejang berhubungan de ngan retardasi mental yang lebihberat. Diagnosis rtardasi menal ditetapkan secara dini pada masa kanak kanak. Prognosis jangka panjang pada akhirnya ditentukan oleh seberapa jauh individu tersebut dapat berfungsisecara mandiri dalam komunitas (yaitu bekerja,hidupmandiri, keterapilan sosial). E.Manifestasi Klinis 1 ) G a n g u a n k o g n i t i f 2)Lambatnya keteramplan mengungkapkan dan menangkap bahasa3)Gagalmelewati tahap perkembangan yang penting4)Lingkar kepala di atas atau di bawah normal5)Kemungkinan keterlambatan pertumbuhan6 ) K e m u n g k i n a n t o n u s o t o t a b n o r m a l 7 ) K e m u n g k i n a n g a m b a r a n d i s m o r f i k 8)Keterlambatan perkembangan motorik halus dan kasar. F.Komplikasi Paralisis cerebral Gangguan kejang Masalah-masalah perilaku atau psikiatrik

Defist komunikasi Konstipasi (akibat penurunan motilitas usus akibat obat -obatan antikonvulsi,kurang mengkonsumsi makanan berserat dan cairan) Kelainan kongnital yang berkaitan seperti malformasi esophagus, obstruksi usushalus dan defek jantung Disfungsi tiroid 5AsKep Anak Retardasi Mental Gangguan sensoris Masalah-masalah ortopedik seperti deformitas kaki, skoliosis Kesulitan makan. G.Diagnosis Untuk mendiagnosa retardasi mental dengan tepat, perlu diambil anamnesa dari orang tuad e n g a n t e l i t i m e n g e n a i k e h a m i l a n , p e r s a l i n a n d a n p e r k e m b a n g a n a n a k . B i l a m u n g k i n dilakukan juga pemeriksaan psikologik, bila perlu diperiksa juga di laboratorium, diadakanevaluasi pendengaran dan bicara. Observasi psikiatrik dikerjakan untuk mengetahui adanyagangguan psikiatrik disamping retardasi mental.Tingkat kecerdasan intelegensia bukan satu-satunya karakteristik, melainkan harus dinilaiberdasarkan sejumlah besar keterampilan spesifik yang berbeda. Penilaian tingkat kecerdasanharus berdasarkan semua informasi yang tersedia, termasuk temuan klinis, prilaku adaptif danhasil tes psikometrik. Untuk diagnosis yang pasti harus ada penurunan tingkat kecerdasan yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan adaptasi terhadap tuntutan dari lingkungansosial biasa sehari-hari. Pada pemeriksaan fisik pasien denga n retardasi mental dapatditemukan berbagai macam perubahan bentuk fisik, misalnya perubahan bentuk kepala:mikrosefali, hidrosefali, dan sindrom down. Wajah pasien dengan retardasi mental sangatmudah dikenali seperti hipertelorisme, lidah yang menjulur keluar, gangguan pertumbuhan gigidan ekspresi wajah tampak tumpul. Kriteria diagnostik retardasi mental menurut DSM-IV-TR yaitu : 1 ) F u n g s i i n t e l e k t u a l ya n g s e c a r a s i g n i f i k a n d i b a w a h r a t a - r a t a . I Q k i r a k i r a 7 0 a t a u dibawahnya pada individu yang dilakukan test IQ.2)Gangguan terhadap fungsi adaptif paling sedikit 2 misalnya komunikasi, kemampuanmenolong diri sendiri, berumah tangga, sosial, pekerjaan, kesehatan dan keamanan.3 ) O n s e t n ya s e b e l u m b e r u s i a 1 8 t a h u n . Diagnosis Banding Anak-anak dari keluarga yang sangat melarat dengan deprivasi rangsangan yang berat(retardasi mental ini reversibel bila diberi rangsangan yang baik secara dini). Kadang-kadanganak dengan gangguan pendengaran atau penglihatan dikira menderita retardasi ment al.Mungkin juga gangguan bicara dan cerebral palsy membuat anak kelihatan

terbelakang,biarpun intelegensianya normal. Gangguan emosi dapat menghambat kemampuan belajar sehingga dikira anak itu bodoh. early infantile dan skizofrenia anak juga sering menunjukkangejala yang mirip retardasi mental. H.Uji Laboratorium Uji intelegensi standar ( S t a n d a r - B i n e t , W i s c h l e r , B a y l e y S c a l e s o f I n f a n t Development) Uji perkembangan, seperti Denver II Pengukuran fungsi adaptif (Vineland Adaptive Behavior Scales, Woodcock-J o h n s o n S c a l e s o f I n d e p e n d e n t B e h a v i o r , S c h o o l E d i t i o n o f t h e A d a p t i v e Behavior Scales). I.Penatalaksanaan Medis Berikut ini adalah obat-obatan yang dapat digunakan. Obat-obat psikotropika (misalnya, Tioridazin, Mellaril, Haloperidol/Haldol) untukremaja dengan perilaku yang membahayakan diri sendiri. Pikostimulan untuk remaja yang menunjukkan tanda-tanda deficit perhatian atauhiperaktivitas (misalnya, metilfenidat atau Ritalin) Antidepresan (misalnya, fluoksetin atau Prozac) Obatuntuk perilaku agresif (misalnya, karbamazepin atau Tegretol)a. Pencegahan dan Pengobatan Pencegahan primer dapat dilakukan dengan pendidikan kesehatan pada masyarakat,p e r b a i k a n k e a d a a n - s o s i o e k o n o m i , k o n s e l i n g g e n e t i k d a n t i n d a k a n k e d o k t e r a n (umpamanya perawatan prenatal yang baik, pertolongan persalinan yang baik, kehamilanpada wanita adolesen dan diatas 40 tahun dikurangi dan pencegahan peradangan otakpada anak-anak).Pencegahan sekunder meliputi diagnosa dan pengobatan dini peradangan otak,perdarahan subdural, kraniostenosis (sutura tengkorak menutup terlalu cepat, dapat dibukadengan kraniotomi; pada mikrosefali yang kogenital, operasi tidak menolong).Pencegahan tersier merupakan pendidikan penderita atau latihan khusus sebaiknyad i s e k o l a h l u a r b i a s a . D a p a t d i b e r i n e u r o l e p t i k a k e p a d a ya n g g e l i s a h , h i p e r a k t i f a t a u dektrukstif.Konseling kepada orang tua dilakukan secara fleksibel dan pragmatis dengan tujuanantara lain membantu mereka dalam mengatasi frustrasi oleh karena mempunyai anakdengan retardasi mental. Orang tua sering menghendaki anak diberi obat, oleh karena itu 7AsKep Anak Retardasi Mental dapat diberi penerangan bahwa sampai sekarang belum ada obat yang dapat membuatanak menjadi pandai, hanya ada obat yang dapat membantu pertukaran zat (metabolisme)sel-sel otak.b. Latihan dan Pendidikan

Pendidikan anak dengan retardasi mental secara umum ialah : Mempergunakan dan mengembangkan sebaik-baiknya kapasitas yang ada. Memperbaiki sifat-sifat yang salah atau yang anti sosial. Mengajarkan suatu keahlian (skill) agar anak itu dapat mencari nafkahkelak.Latihan diberikan secara kronologis dan meliputi :1 . L a t i h a n r u m a h : p e l a j a r a n - p e l a j a r a n m e n g e n a i m a k a n s e n d i r i , b e r p a k a i a n s e n d i r i , kebersihan badan.2. Latihan sekolah: yang penting dalam hal ini ialah perkembangan sosial.3. Latihan teknis: diberikan sesuai dengan minat, jenis kelamin dan kedudukan sosial.4. Latihan moral: dari kecil anak harus diberitahukan apa yang baik dan apa yang tidak baik.Agar ia mengerti maka tiap-tiap pelanggaran disiplin perlu disertai dengan hukuman dantiap perbuatan yang baik perlu disertai hadiah. J.Asuhan Keperawatan 1.Pengkajian Keperawatan Proses pengkajian ini komrehensif dalam lingkup yang berbasis dimensikebutuhan biofisik, psikososial, perilaku, dan pendidikan. Pengkajian terdiri atasevaluasi komrehensif mengenai defisit dan kekuatan yang berhubungan denganketrampilan adaptif : komunikasi, perawatan diri , interaksi sosial, penggunaan sumber-sumber dikomunitas, pengarahan diri, pemeliharaan kesehatan dan keamanan ,akademik fungsional, pembentukan ketrampilan bersantai dan rekreasional, danbekerja . Pengkajian mempertimbangkan pengaruh latar belakang cultural dan bahasa,perhatian, dan kesukaan anak .Pengkajian fisik meliputi pengukuran pertumbuhan ( tinggi badan dan berat badanyang diidentifikasikan pada grafik pertumbuhan) dan evaluasi infeksi saat ini , fungsi tiroid, perawatan gigi, ketajaman pendengaran dan penglihatan masalah masalahnutrisi dan makan, dan masalah masalah ortopedik. Pengkajian fisik juga meliputipemantauan kondisi sekunder yang berkaitan dengan diagnosis spesifik, sepertimemantau hipotiroidisme dan depresi pada orang yang mengalami sindrom down. Hipotesis dan Strategi untuk Mengkaji Faktor-Faktor Etiologi H i p o t e s i s S t r a t e g i E v a l u a s i y a n g m u n g k i n Awitan prenatal K e l a i n a n a k r o m o s o m P e n a m b a h a n l a t i h a n f i s i k Rujukan kepada ahli gemetika klinisAnalisis kromosom dan DNAG a n g g u a n s i n d r o m R i w a y a t p a d a k e l u a r g a b e s a r d a n p e m e r i k s a a n pada sanak keluargaPenambahan latihan fisikRujukan kepada ahli genetika klinisG a n g g u a n m e t e b o l i s m e b a w a a n P e n a p i s a n b a y i b a r u l a h i r d e n g a n m e n g g u n a k a n spektrometri tandem massAnalisis asam amino dalam darah, urin, danatau cairan serebrospinalAnalisa asam organic dalam urinePengukuran kadar laktat, pirufat, asam aminorantai sangat panjang, karnitin bebas dantotal,dan asilkarnitinPengukuran ammonia dan gas-gas arteriUji kadar enzim spesifik dalam fibroblas kulityang di kulltur Biopsy jaringan spesifik untuk analisis cahayadan mikroskopi electron dan

biokimia.D i s g e n e s i s c e r e b r a l N e u r o i m a g i n g ( C T / M R I ) Faktor-faktor social,perilaku, danlingkunganPengkajian pertumbuhan intra uterus danpascanatalAnalisis patologis plasentaRiwayat social orangtua secara mendetailRiwayat medis dan pemeriksaan ibu 9AsKep Anak Retardasi Mental

Penapisan toksikologis ibu pada saat kunjunganprenatal dan anak ketika lahir Rujukan pada ahli genetika klinis

Awitan Perinatal Kelainan intrapartum dan neonatalPeninjauan c a t a t a n m e d i s i b u ( p e r a w a t a n prenatal, persalinan, dan kelahiran)Peninjauan catatan medis kelahiran danneonatal Awitan pascanatal Cedera kepalaInfeksi otakGangguan demielinisasiGangguan degenerativeRiwayat mediscyang mendetailRadiograf dan neuroimaging kepalaRiwayat medis yang mendetailRadiograf dan neuroimaging kepalaAnalisis cairan serebrospinalNeuroimagingAnalisis cairan serebrospinalNeuroimagingPemeriksaan DNA spesifik untuk kelainangeneticUji kadar enzim spesifik dalam darah ataufibroblas pada kulit yang diukur Biopsy jaringan untuk analisis cahaya danmikroskopi electron dan biokimiaRujukan kepada ahli genetika klinis atauneurology.G a n g g u a n k e j a n g E l e k t r o e n s e f a l o g r a f i Rujukan kepada ahli neurologis klinis/ neurologG a n g g u a n m e t e b o l i k - t o k s i k L i h a t g a n g g u a n m e t a b o l i s m b a w a a n d a l a m kategori awitan prenatalPemeriksaan toksikologiUji kadar timah dan logam beratMalnutrisi Pengukuran tubuhRiwayat nutrisi mendetailM e r u g i k a n l i n g k u n g a n d a n s o s i a l R i w a y a t s o c i a l m e n d e r i t a Riwayat penyalahgunaan atau penganiayan Penapisan toksikologis ibu pada saat kunjunganprenatal dan anak ketika lahir Rujukan pada ahli genetika klinis Awitan Perinatal Kelainan intrapartum dan neonatalPeninjauan c a t a t a n m e d i s i b u ( p e r a w a t a n prenatal, persalinan, dan kelahiran)Peninjauan catatan medis kelahiran danneonatal Awitan pascanatal Cedera kepalaInfeksi otakGangguan demielinisasiGangguan degenerativeRiwayat mediscyang mendetailRadiograf dan neuroimaging kepalaRiwayat medis yang mendetailRadiograf dan neuroimaging kepalaAnalisis cairan serebrospinalNeuroimagingAnalisis cairan serebrospinalNeuroimagingPemeriksaan DNA spesifik untuk kelainangeneticUji kadar enzim spesifik dalam darah ataufibroblas pada kulit yang diukur Biopsy jaringan untuk analisis cahaya danmikroskopi electron dan biokimiaRujukan kepada ahli genetika klinis atauneurology.G a n g g u a n k e j a n g E l e k t r o e n s e f a l o g r a f i Rujukan kepada ahli neurologis klinis/ neurologG a n g g u a n m e t e b o l i k - t o k s i k L i h a t g a n g g u a n m e t a b o l i s m b a w a a n d a l a m kategori awitan prenatalPemeriksaan toksikologiUji kadar timah dan logam beratMalnutrisi Pengukuran tubuhRiwayat nutrisi mendetailM e r u g i k a n l i n g k u n g a n d a n s o s i a l R i w a y a t s o c i a l m e n d e r i t a Riwayat penyalahgunaan atau penganiayaan Evaluasi psikologisObservasi dalam lingkungan yang baruK e t i d a k a d e k u a t a n

p e n d i d i k a n R u j u k a n d i n i i n t e r v e n s i Peninjauan catatan pendidikan

d a n

2.Diagnosa Keperawatan Sindrom defisit perawatan diri Ketidakefektifan penatalaksanaan program terapeutik Gangguan komunikasi verbal Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh Duka cita adaptif Gangguan proses keluarga Inkontinensia usus Gangguan eliminasi urine Ketegangan peran. 3.Intervensi Keperawatan Bayi, Todler, dan Prasekolah 1Rujuk ke program intervensi dini untuk menentukan individualized family service plan (IFSP) dan rencana pengobatan interdisiplin atau, jika pada anak, kekoordinator layanan komunitas / rencana pendidikan individu ( individualized education plan,IEP) dalam memberikan kesempatan untuk mempelajari perkembangan :1 . P e r k e m b a n g a n m o t o r i k halus2.Perkembangan motorik kasar 3 . P e r k e m b a n g a n sensori4.Perkembangan kognitif 5.Perkembangan b a h a s a 6 . P e r k e m b a n g a n p s i k o s o s i a l 7.Perkembangan moral dan k e p e r c a ya a n 2. Rujuk keluarga ke pusat sumber sumber keluarga dan pusat informasi orang tuayang memberikan program intervensi dini kepada orang tua dari anak sejak lahir sampai usia 3 tahun untuk membantu kebutuhan dukungan keluarga , perawatantemporer, dan kebutuhan saudara kandung .3. Lakukan kolaborasi dengan profesional lain dan spesialis disabilitas untukmerumuskan rencana perawatan interdisiplin yang menggabungkan pendekatanharapan hidup dengan evaluasi dan pengkajian kebutuhan saat ini secara periodik. 4. Berlakulah sebagai sumber perawatan kesehatan / konsultan terhadap koordinator layanan / manager perawatan anak yang mengalami disabilitas.5. Bantu keluarga dalam mendapatkan akses

kepada layanan perawatan , sepertiteknologi bantuan, jaminan asuransi kesehatan, perawatan gigi, layanan terapi,bantuan penghasilan , pelatihan kerja, dan penempatan kerja. AaUSklh nk s eo a i a 1.Lakukan kolaborasi dengan profesional kesehatan lain dan spesialis disabilitasuntuk merumuskan rencana perawatan interdisiplin yang menggabungkanpendekatan harapan hidup dengan evaluasi dan pengkajian kebutuhan saat inisecara periodik .2 . R u j u k p a d a b a g i a n l a i n d a l a m t e k s u n t u k m e n g e t a h u i k e b u t u h a n p e r a w a t a n kesehatan khusus dan masalah masalah kesehatan .3.Lakukan kolaborasi dengan spesialis pendidikan untuk merumuskan IEP dalam mengidentifikasi kebutuhan terkait kesehatan yang mempengaruhi prestasi akademikdan fungsi adaptif .4.Lakukan kolaborasi dengan koordinator layanan disabilitas / manager kasus untuk meyakinkan bahwa kebutuhan terkait kesehatan dengan penatalaksanaan disabilitas jangka panjang dan kebutuhan perawatan primer telah dipenuhi .5.Bantu keluarga dalam mendapatkan akses kepada layanan perawatan , seperti jaminan asuransi kesehatan , perawatan gigi, layanan terapi, program setelahsekolah, program rekreasi, dan ketrampilan sosial serta pelatihan mobilitas. Area-Area Dukungan dan Aktivitas dukungan yang representative 1)Aktivitas Perkembengan Manusia Memberikan kesempatan perkembangan fisik yang berkaitan dengan k o o r d i n a s i m a t a - t a n g a n , k e t e r a m p i l a n m o t o r i k h a l u s , d a n a k t i v i t a s motorik kasar Memberikan kesempatan perkembangan kognitif yang berkaitan denganpengalaman koordinasi sensori, menggambarkan kata dengan kata danmembayangkan nya, memberikan alasan secara logis tentang kejadianYang kongkrit, dan memberikan alasan dengan cara yang lebih realistisdan logis. Memberikan aktivitas perkembangan social emosional yang berkaitandengan kepercayaan, otonomi, inisiatif, penguasaan, dan identitas. 2)Aktivitas pengajaran dan pendidikan

Berionteraksi dengan pelatih atau pengajar dan berteman dengan pelatihatau peserta didik. Berpartisipasi dalam pengambilan keputusan pelatih atau pendidikan Mempelajari dan menggunakan strategi pemecahan masalah Mengoperasikan teknologi untuk belajar Menjangkau lingkungan pelatihan atau pendidikan Mempelajari dan menggunakan akademik fungsional (membaca tanda-tanda, menghitung perubahan) Mempelajari dan menggunakan keterampilan pendidikan kesehatatn danfisik

Mempelajari dan menggunakan keterampilan menentukan diri sendiri Menerima layanan transisional. 3)Aktivitas hidup di rumah Menggunakan toilet Mencuci dan mengurus pakaian Menyiapkan dan memakan makanan Mengurus dan membersihkan rumah Memakai pakaian Mandi dan melakukan higien perorangan dan kebutuhan berdandan Mengoperasikan peralatan dan teknologi di rumah Berpartisipasi dalam aktivitas santai di rumah. 4)Aktivitas hidup di komunitas Menggunakan transportasi Berpartisipasi dalam rekreasi atau aktivitas sanrtai di komunitas Menggunakan layanan-layanan di komunitas 13AsKep Anak Retardasi Mental

Berionteraksi dengan pelatih atau pengajar dan berteman dengan pelatihatau peserta didik. Berpartisipasi dalam pengambilan keputusan pelatih atau pendidikan Mempelajari dan menggunakan strategi pemecahan masalah Mengoperasikan teknologi untuk belajar Menjangkau lingkungan pelatihan atau pendidikan Mempelajari dan menggunakan akademik fungsional (membaca tanda-tanda, menghitung perubahan) Mempelajari dan menggunakan keterampilan pendidikan kesehatatn danfisik

Mempelajari dan menggunakan keterampilan menentukan diri sendiri Menerima layanan transisional. 3)Aktivitas hidup di rumah Menggunakan toilet Mencuci dan mengurus pakaian Menyiapkan dan memakan makanan Mengurus dan membersihkan rumah Memakai pakaian Mandi dan melakukan higien perorangan dan kebutuhan berdandan Mengoperasikan peralatan dan teknologi di rumah Berpartisipasi dalam aktivitas santai di rumah. 4)Aktivitas hidup di komunitas Menggunakan transportasi Berpartisipasi dalam rekreasi atau aktivitas sanrtai di komunitas Menggunakan layanan-layanan di komunitas Mengunjungi teman-teman dan keluarga Berpartisipasi dalam aktivitas komunitas yang disukai (gereja,pekerjaansukarela) Berbelanja dan membeli barang. 5)Aktivitas pekerjaan Menjangkau atau menerima pekerjaan atau mengakomodasi tugas Mempelajari dan menggunakan keterampilan kerja yang spesifik Berinteraksi dengan teman kerja Berinteraksi dengan pengawas atau instruktur kerja

Menyelesaikan pekerjaan yang terkait tugas dengan kecepatan dan kualitas yang dapat di terima Mengganti tugas kerja Menjangkau dan mendapatkan intervensi dan bantuan krisis Menjangkau layanan bantuan kerja. 6)Aktivitas kesehatan dan keamanan Menjangkau dan mendapatkan layanan terapi Memakan obat Menghindari bahaya kesehatan dan keamanan Menerima perawatan kesehatan di rumah Berambulasi dan berpindah Berkomunikasi dengan pemberi layanan kesehatan Menjangkau layanan kedaruratan Mempertahankan duiet yang bergizi

Mempertahankan kesehatan fisik Mempertahankan kesehatan mental dan kesejahteraan emosi Mengikuti peraturan dan hokum Menerima perawatan respirasi, pembeian makan, perawatan k u l i t , penetalaksanaan kejang, perawatan ostomi dan layanan lain untuk kebutuhan medis lainnya. 7)Aktivitas Perilaku Mempelajari keterampilan atau perilaku khusus Mempelajari atau membuat keputusan yang tepat Menjangkau dan mendapatkan penanganan kesehatan mental

Membuat pil;ihan dan mngambil inisiatif. Memasukan kesenangan pribadi kedalam aktivitas sehari-hari Mempelajari atau menggunakan strategi pengelolaan diri Mengendalikan marah dan agresi Meningkatkan keterampilan dan perilaku adaptif. 8)Aktivitas Sosial Bersosialisasi dalam keluarga Berpartisipasi dalam aktivitas rekreasi atau bersantai Membuat keputusan tentang seksualitas yang tepat B ersosialisasi diluar keluarga Memulai dan mempertahankan pertemanan Bergabung dan berpisah dengan orang lain Berkomunikasi dengan orang lain 15AsKep Anak Retardasi Mental Mempertahankan kesehatan fisik Mempertahankan kesehatan mental dan kesejahteraan emosi Mengikuti peraturan dan hokum Menerima perawatan respirasi, pembeian makan, perawatan k u l i t , penetalaksanaan kejang, perawatan ostomi dan layanan lain untuk kebutuhan medis lainnya. 7)Aktivitas Perilaku Mempelajari keterampilan atau perilaku khusus Mempelajari atau membuat keputusan yang tepat Menjangkau dan mendapatkan penanganan kesehatan mental Membuat pil;ihan dan mngambil inisiatif.

Memasukan kesenangan pribadi kedalam aktivitas sehari-hari Mempelajari atau menggunakan strategi pengelolaan diri Mengendalikan marah dan agresi Meningkatkan keterampilan dan perilaku adaptif. 8)Aktivitas Sosial Bersosialisasi dalam keluarga Berpartisipasi dalam aktivitas rekreasi atau bersantai Membuat keputusan tentang seksualitas yang tepat B ersosialisasi diluar keluarga Memulai dan mempertahankan pertemanan Bergabung dan berpisah dengan orang lain Berkomunikasi dengan orang lain Menggunakan keterampilan social yang tepat Tertarik dengan hubungan cinta dan keintiman Menawarkan bantuan dan membantu orang lain. 9)Aktivitas Perlindungan dan Advokasi Melakukan advokasi untuk diri sendiri dan orang lain Mengelola uang dan keuangan pribadi Melindung diri dari eksploitasi Menggunakan hak dan tanggungjawab hokum Memiliki dan berpartisipasi dalam atvokasi diri atau mengatur dukungan Mendapatkan layanan hukum Membuat pilihan dan keputusan yang tepat

Menggunakan bank dan menguangkan cek. Remaja 1.Lakukan kolaborasi dengan profesion al lain dan spesialis disabilitas u n t u k merumuskan rencana perawatan interdisiplin yang menggabungkan pendekatanharapan hidup dengan evaluasi dan pengkajian kebutuhan saat ini secara periodik .2 . R u j u k p a d a b a g i a n l a i n d a l a m t e k s u n t u k m e n g e t a h u i k e b u t u h a n p e r a w a t a n kesehatan khusus dan masalah masalah3.Lakukan kolaborasi dengan spesialis pendidikan untuk merencanakan perubahanIEP dalam mengidentifikasi kebutuhan terkait kesehatan yang mempengaruhiprestasi akademik dan fungsi adaptif, akuisisi,ketrampilan hidup komunitas danpekerjaan berbasis instruksi dan dalam pelatihan kerja .4 . L a k u k a n k o o r d i n a s i d e n g a n s p e s i a l i s p e r u b a h a n p e r a w a t a n k e s e h a t a n u n t u k meyakinkan bahwa jaminan asuransi kesehatan tetap berjalan saat syarat pediatrik sudah tidak berlaku , untuk memindahkan indivudu dari perawatan khusus pediatrikkeperawatan dewasa dan profesional perawatan primer, dan untuk meyakinkanpembelajaran keterampilan perawatan kesehatan diri5.Lakukan kolaborasi dengan koordinator / manager kasus layanan disabilitas untukmeyakinkan bahwa kebutuhan terkait kesehatan berkelanjutan yang berkaitandengan penatalaksanaan disabilitas jangka panjang dan kebutuhan perawatanprimer telah dipenuhi .6.Bantu remaja dan keluarga dalam perubahan akses kepada layanan perawatanseperti: jaminan asuransi kesehatan, perawatan gigi, layanan terapi, pelatihan danpenempatan kerja, bantuan penghasilan, layanan rehabilitasi, layanan rekreasi danbersantai, kelompok sosial dan advokasi, dan pelatihan kehidupan komunitas danmobilitas (penggunaan transportasi) Perencanaan Pulang dan Perawatan Dirumah 1.Rujuk anak dan keluarga ke lembaga dan profesional yang dapat memberikanlayanan khusus yang berhubungan dengan perawatan anak serta perawatan danhigiene gigi.2.Rujuk keluarga ke sumber komunitas untuk ko nseling genetok, bantuan keuangan,peralatan adaptif dan layanan - layanan pendukung keluaraga.3 . L a k u k a n kolaborasi dengan keluarga dalam membentuk d a n mengimplementasikan rencana perbaikan perilaku.4 . F a s i l i t a s i p e m b e l a j a r a n ya n g b e n a r d a l a m k e t r a m p i l a n s o s i a l , k o m u n i t a s , komuniksi , keamanan komunitas, mnghindari orang asing, dan perkembangan minatberhubungan kelompok sebaya serta bersantai dan berekreasi .5 . F a s i l i t a s i k e i k u s e r t a a n a n a k d a l a m p r o g r a m s e k o l a h , p r o g r a m r e k r e a s i , d a n lingkungan komunitas6.Koordinasikan layanan dengan anggota tim intrdisiplin bayi/anak/remaja dalamintervensi dini (IFSP) atau lingkungan pendidikan (IEP). Hasil yang Diharapkan 1.Anak/remaja dan keluarga akan mengungkapkan seluruh kepuasannya, seperti yang dapat diukur oleh indikator kualitas hidup.2.Kelurga dan anak / remaja akan melakukan koping terhadap tantangan hidupdengan disabilitas.3.Keluarga akan mahir dalam mengkaji sumber-sumber komunitas.4.Anak / remaja akan menunjukkan perilaku otonomi, penentuan diri dan advokasidiri .5.Remaja akan lulus dari sekolah menengah atas atau mendapatkan ijasahsekolah menengah atas . 6.Remaja akan mendapatkan pengalaman kerja berbasis sekolah sebagai a w a l pekerjaan pada masa dewasa .7 . A n a k / r e m a j a a k a n b e r p a r t i s i p a s i d a l a m

a k t i v i t a s d i d a l a m s e k o l a h d a n ya n g berbasis komunitas.8.Anak / remaja akan memiliki hubungan sosial sesuai usia. DAFTAR PUSTAKA Betz, Cecily Lynn. 2009. Buku Saku: Keperawatan Pediatrik. Ed.5; Cet.1. Jakarta : EGC Betz, Cecily Lynn. 2002. Buku Saku: Keperawatan Pediatrik. Ed.3; Cet.1. Jakarta : EGC Schwartz, M. William. 2005. Pedoman Klinis Pediatri . Cet.1. Jakarta : EGC http://www.jevuska.com/2007/01/19/retardasi-mental .

Вам также может понравиться