Вы находитесь на странице: 1из 17

BAB I PENDAHULUAN

Bronkiektasis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya dilatasi dan distorsi b r o n k u s u k u r a n s e d a n g ( d i a m e t e r j a l a n n a p a s l e b i h d a r i 2 mm) yang bersifat permanen dan ireversibel. dalam Dilatasi paru tersebut menyebabkan berkurangnya aliran udara dari dan ke paru-paru. obstruktif Bronkiektasis kronik yang digolongkan bermanifestasi penyakit sebagai peradangan mukus yang dapat dari

saluran napas lalu menyebabkan obstruksi aliran udara dan menimbulkan biasanya terjadi Bronkiektasis melalui sesak, bukan gangguan dan cara merupakan pembersihan kadang-kadang penyakit dan merupakan disertai batuk hemoptisis. akibat

tunggal,

berbagai

beberapa keadaan yang mengenai dinding bronkial. Bronkiektasis merupakan penyebab kematian yang amat penting di negara-negara berkembang terutama negara dengan sarana medis dan terapi antibiotika terbatas. Bronkiektasis umumnya terjadi pada penderita dengan umur rata-rata 39 tahun, terbanyak pada usia 60 80 tahun. Sebab kematian yang terbanyak pada bronkiektasis adalah karena gagal napas. Lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki, dan yang bukan perokok.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I.

DEFINISI Bronkiektasis bersifat patologik adalah dan suatu penyakit kronik, yang ditandai atau adanya dilatasi (ektasi) dan distorsi bronkus lokal yang berjalan dalam persisten ireversibel. Kelainan bronkus tersebut disebabkan oleh perubahan-perubahan dan dinding bronkus yang berupa terkena bronkus destruksi elemen elastis, otot polos bronkus, tulang rawan pembuluh-pembuluh bronkus darah. Bronkus umumnya ukuran sedang, sedangkan

besar umumnya jarang. Berdasarkan lokasinya, bronkiektasis dibagi menjadi: Setempat (localized ) yaitu di lobus bawah, lobus tengah berat, d a p a t j u g a k a r e n a penyumbatan oleh kanan atau lingula, b i a s a n y a s e b a g a i k o m p l i k a s i d a r i pneumonia benda asing, tumor atau penekanan dari luar (kompresi oleh tuberkulosis kelenjar limfa). Bronkiektasis di lobus atas biasanya disebabkan oleh tuberkulosis atau aspergilosis bronkopulmonar. em Menyeluruh (generalized ) , b i a s a n y a k a r e n a i n f e k s i s i s t p e r n a p a s a n y a n g berulang disertai kelainan imunitas

ataupun kelainan mucocilliary clearance. Penyebab lainnya adalah vaskulitis, defisiensi -1-antitripsin, AIDS, sindrom merfan, SLE, sindrom syorgen dan sarkoidosis.

II. ETIOLOGI Penyebab bronkiektasis sampai saat ini belum diketahui dengan jelas. Namun diduga bronkiektasis dapat timbul secara kongenital maupun didapat.

Faktor

Kelainan Kongenital genetik atau pertumbuhan penting. atau kedua dan perkembangan karena itu, peranan satu Bronkiektasis bronkus.

memegang bronkus

kongenital biasanya mengenai hampir seluruh cabang pada Selain bronkiektasis kongenital biasanya menyertai penyakitpenyakit kongenital seperti fibrosis kistik, Kertagener Syndrome, William Campbell Syndrome, Mounier-Kuhn Syndrome dan lain-lain. o Kelainan Didapat Infeksi Bronkiektasis sering terjadi sesudah seorang anak menderita pneumonia yang sering kambuh dan berlangsung lama. Pneumonia merupakan komplikasi pertusis maupun influenza yang diderita semasa anak, tuberkulosis paru, dan sebagainya. Aspergillosis menyebabkan bronkopulmonalis karena alergi jamur dapat pada bronkiektasis invasi

saluran napas yang kemudian merusak saluran napas. o Obstruksi Bronkus

Obstruksi bronkus dapat disebabkan oleh berbagai macam sebab seperti korpus alienum, karsinoma bronkus atau tekanan dari l u a r l a i n n y a t e r h a d a p bronkus. (automatis) menimbulkan bronkiektasis. Menurut penelitian para ahli diketahui bahwa infeksi ataupun obstruksi bronkus tidak selalu nyata

III.

PATOFISIOLOGI Belum diketahui secara sempurna, tetapi nampaknya y a n g m e n j a d i p e n y e b a b utama adalah peradangan dengan destruksi otot, jaringan elastik dan tulang rawan dinding bronkus, oleh mukus yang terinfeksi yang kontak lama dan erat dengan dinding bronkus. Mukus

mengandung produk-produk neutrofil yang bisa merusak j a r i n g a n p a r u (protease serin, elastase, kolagenase), oksida nitrit, sitokin inflamasi (IL8) dan substansi yang menghambat gerakan silia dan mucociliary clearance. Terjadi mukokel yang terinfeksi setelah dilatasi mekanik bronkus yang telah lunak oleh pengaruh proteolitik. Inflammatory insult yang pertama akan diikuti oleh kolonisasi bakteri yang akan menyebabkan kerusakan bronkus lebih lanjut dan predisposisi untuk kolonisasi lagi dan ini merupakan lingkaran yang tidak terputus. Pada akhirnya terjadi fibrosis dinding bronkus dan jaringan paru sekitarnya menyebabkan penarikan dinding bronkus yang sudah lemah sehingga terjadi distorsi. Distensi juga bisa diperberat oleh atelektasis paru sekitar bronkus yang menyebabkan bronkus mendapatkan tekanan intratorakal yang lebih besar.

Gambar 1. Perbandingan bronkus normal dengan bronkus pada bronkiektasis

DIAGNOSIS 1. Manifestasi Klinis Manifestasi klasik dari bronkiektasis adalah batuk dan produksi sputum harian yang mukopurulen sering b e r l a n g s u n g b u l a n a n s a m p a i t a h u n a n . Sputum yang bercampur darah atau hemoptisis dapat menjadi akibat dari kerusakan jalan napas dengan infeksi akut. Dahulu, jumlah total sputum harian digunakan untuk membagi karakteristik berat-ringannya bronkiektasis. Sputum yang kurang dari 10 ml

digolongkan sebagai bronkiektasis ringan, sputum dengan jumlah 10-150 ml per hari digolongkan sebagai bronkiektasis moderat dan sputum lebih dari 150 ml per hari digolongkan sebagai bronkiektasis berat. Namun sekarang diklasifikasikan berdasarkan temuan radiologis. Pada pasien fibrosis kistik, volume sputum pada umumnya lebih banyak dibandingkan dengan penyebab bronkiektasis lainnya. Hemoptisis terjadi pada 56-92% pasien dengan bronkiektasis. Homoptisis mungkin terjadi masif dan berbahaya bila terjadi perdarahan pada arteri bronkial. hemoptisis biasanya terjadi pada bronkiektasis kering, walaupun angka kejadian dari bronkiektasis tipe ini jarang ditemukan. Dyspnea terjadi pada kurang lebih 72% pasien bronkiektasis tapi bukan merupakan temuan yang universal. Biasanya terjadi pada pasien dengan bronkiektasis luas yang terlihat pada gambaran radiologisnya. Wheezing sering dilaporkan dan mungkin akibat obstruksi jalan napas yang diikuti oleh destruksi dari cabang bronkus. Seperti dyspnea, ini juga mungkin merupakan kondisi yang mengiringi, seperti asma. Nyeri dada pleuritik kadang-kadang ditemukan, terjadi pada 46% pasien pada sekali observasi. Paling sering merupakan akibat sekunder pada batuk kronik, tetapi juga terjadi pada eksaserbasi akut. Penurunan berat badan sering terjadi pada pasien dengan bronkiektasis yang berat. Hal ini terjadi sekunder akibat peningkatankebutuhan kalori berkaitan dengan peningkatan kerja pada batuk dan pembersihan sekret pada jalan napas. Namun, pada umumnya semua penyakit kronik disertai dengan penurunan berat badan. Demam biasanya terjadi akibat infeksi yang berulang. 2. Pemeriksaan Fisik Ditemukannya suara napas tambahan pada pemeriksaan fisik dada termasuk crackles (70%), wheezing (34%) dan ronki (44%) adalah petunjuk untuk diagnosis. Dahulu, clubbing finger adalah gambaran yang sering ditemukan tapi saat ini prevalensi gambaran tersebut hanya 3%. Penyakit utama yang mengaburkan bronkiektasis adalah penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

3.

Pemeriksaan Penunjang Spirometri Pada spirometri sering menunjukkan keterbatasan aliran udara dengan rasio penurunan (FEV1) volume untuk ekspirasi paksa dalam satu detik

memaksa volume kapasitas paksa (FVC). FVC normal atau sedikit berkurang dan FEV1 menurun. Penurunan FVC menunjukkan bahwa saluran udara tertutup oleh lendir, di mana saluran napas kolaps saat ekspirasi paksa atau adanya pneumonitis pada paru. Pada tampak Pemeriksaan Patologi Anatomi gambaran dilatasi makroskopis permanen paru dari bronkiektasis jalan napas

Gambaran Makroskopis

subsegmental yang mengalami inflamasi, berliku-liku dan sebagian atau sepenuhnya dipenuhi mukus. Proses ini meliputi bronkiolus dan bagian akhir jalan napas yang ditandai dengan fibrosis jalan napas kecil. Pada a s p e r g i l o s i s b r o n k o p u l m o n a r i s a l e r g i perubahan umumnya terjadi pada jalan napas yang proksimal. Bronkiektasis yang disebabkan oleh kistik fibrosis umumnya lebih pada lobus superior. Klasifikasi bronkografi) : 6 menurut Reid (atas dasar hubungan patologi dan

Bronkiektasis tabung Variasi ini merupakan bronkiektasis yang paling ringan. Bentuk ini sering ditemukan pada bronkiektasis yang menyertai bronkitis kronik

Bronkiektasis sakuler Merupakan bentuk bronkiektasis yang klasik, ditandai dengan adanya dilatasi dan penyempitan bronkus yang bersifat ireguler. Bentuk ini kadang-kadang berbentuk kista.

Bronkiektasis varicose Bentuknya merupakan bentuk antara diantara bentuk tabung dan kantong. Istilah ini digunakan karena perubahan bentuk bronkus yang menyerupai varises pembuluh vena

Gambaran Mikroskopis Seluruh lapang pandang tampak inflamasi kronik pada dinding bronkus dengan sel inflamasi dan mukus di dalam lumen. Terdapat destruksipada lapisan elastin pada dinding bronkus dengan fibrosis. Netrofil merupakan populasi sel terbanyak dalam lumen bronkus, sedangkan sel yang terbanyak pada dinding bronkus adalah mononuklear. o ukuran jumlah grapes. Pemeriksaan Radiologis Rontgen Thoraks Ring Shadow (dapat satu mencapai lebih diameter bayangan 1 cm) dengan sehingga kelainan

Terdapat bayangan seperti cincin dengan berbagai atau cincin

membentuk honeycomb appearance atau bounches of Bayangan tersebut menunjukkan yang terjadi pada bronkus.

Gambar 2. Gambaran Ring Shadow Tramline Shadow ini dapat terlihat pada bagian perifer paru.

Gambaran

Bayangan ini terlihat terdiri atas dua garis paralel yang putih dan tebal yang dipisahkan oleh daerah berwarna hitam. Gambaran seperti ini sebenarnya normal ditemukan pada daerah parahilus. Tramline shadow yang sebenarnya terlihat lebih tebal dan bukan pada daerah parahilus Tubular Shadow Gambaran ini sebenarnya menunjukkan bronkus ini

mm.

Ini merupakan bayangan yang putih dan tebal. Lebarnya dapat mencapai 8 yang penuh dengan sekret. Gambaran ini jarang ditemukan, namun khas untuk bronkiektasis. gambaran

Gambar 3. Gambaran Tubular Shadow o pengisian bronkus Bronkografi merupakan kontras berbagai ini juga pemeriksaan ke dalam (AP, posisi foto sistem lateral, dengan saluran oblik). adanya media pada

Bronkografi

Pemeriksaan bronkiektasis bronkiektasis. Pemeriksaan penderita paru yang

selain

menentukan

menentukan juga yang

bentuk-bentuk dilakukan akan pada

bronkografi bronkiektasis mengalami

dilakukan yang akan

pembedahan pengangkatan untuk menentukan luasnya bronkiektasis diangkat.

Gambar 4. Bronkografi yang menunjukkan bronkiektasis silindris disertai dilatasi bronkus lobus bawah o CT Scan Thoraks

CT Scan dengan resolusi tinggi menjadi pemeriksaan penunjang terbaik untuk mendiagnosis bronkiektasis, mengklarifikasi temuan dari foto thoraks dan melihat kelainan jalan napas yang tidak terlihat pada foto polos thoraks. CT Scan resolusi tinggi mempunyai sensitivitas 97% dan spesifisitas 93%. CT Scan resolusi tinggi akan memperlihatkan dilatasi bronkus dan penebalan dinding bronkus. Modalitas ini juga mampu mengetahui lobus mana yang terkena terutama penting untuk menentukan apakah diperlukan pembedahan.

Gambar 5. CT Scan thoraks menunjukkan adanya dilatasi bronkus pada lobus inferior kiri

V.DIAGNOSIS BANDING Beberapa penyakit yang perlu dipertimbangkan jika berhadapan dengan bronkiektasis : Bronkitis kronik Tuberkulosis paru

10

Abses paru Penyakit paru penyebab hemoptisis,

misalnya karsinoma paru, adenoma paru.

VI.PENATALAKSANAAN Pengelolaan Konservatif o Pengobatan Umum Pengelolaan umum ini ditujukan terhadap semua pasien bronkiektasis, meliputi : a. Menciptakan Contohnya hangat, udara lingkungan membuat kering, yang tepat bagi pasien dengan ruangan ruangan menjadi atau mencegah

menghentikan merokok, mencegah atau menghindari debu, asap dan sebagainya. b. Memperbaiki drainase sekret bronkus Melakukan Drainase Postural

Melakukan drainase portural tindakan ini merupakan cara yang paling efektif untuk mengurangi gejala, tetapi harus terjadi secara terusmenerus. Pasien diletakkan dengan posisi tubuh sedemikaian rupa sehingga dapat dicapai drainase sputum secara maksimal. Tiap kali melakukan drainase postural dikerjakan selama 10-20 menit samapi sputum tidak keluar lagi dan tiap hari dikerjakan 2 sampai 4 kali. Prinsip drainase postural ini adalah usaha mengeluarkan sputum dengan bantuan gravitasi. Untuk keperluan tersebut, posisi tubuh saat dilakukan drainase postural harus disesuaikan dengan letak bronkiektasisnya. Tujuannya adalah untuk menggerakkan sputum dengan pertolongan gaya gravitasi agar menuju ke hilus paru bahkan mengalir sampai tenggorokan sehingga mudah dibatukkan keluar. Apabila dengan mengatur posisi tubuh pasien seperti tersebut diatas belum diperoleh drainase sputum secara maksimal dapat dibantu

11

dengan tindakan memberikan ketukan dengan jari pada punggung pasien (tabotage). Mencairkan Sputum yang Kental

Hal ini dapat dilakukan dengan jalan inhalasi uap air panas atau dingin, menggunakan obat-obatan mukolitik dan perbaikan hidrasi tubuh. Posisi Mengatur Posisi Tempat Tidur Pasien tempat rupa tidur pasien sebaiknya tidur diatur pasien sehingga posisi

sedemikian

dapat memudahkan drainase sekret bronkus. Mengontrol Infeksi Saluran Napas dengan mencegah harus pajanan segera kuman diobati

Adanya infeksi saluran napas akut (ISPA) harus diminimalisir dan bila sudah terinfeksi

agar tidak berkelanjutan. o Pengobatan Khusus Kemoterapi Kemoterapi pada bronkiektasis dapat digunakan: 1). Secara kontinyu untuk mengontrol infeksi bronkus (ISPA), 2). Untuk pengobatan eksaserbasi infeksi akut pada bronkus/paru, atau 3). Keduanya. Kemoterapi disini mengunakan obat antibiotik tertentu. Pemilihan antibiotik mana yang harus dipakai sebaiknya berdasarkan hasil uji sensitivitas kuman terhadap antibiotik. Antibiotik hanya diberikan kalau diperlukan saja, yaitu apabila terdapat eksaserbasi infeksi akut. Antibiotik diberikan selama 7-10 hari, terapi tunggal atau kombinasi beberapa antibiotik, sampai kuman penyebab infeksi terbasmi atau sampai terjadi konversi warna sputum yang semula berwarna kuning/hijau menjadi mukoid (putih jernih). Selanjutnya ada dosis pemeliharaan. Ada yang berpendapat bahwa kemoterapi dengan antibiotik ini apabila berhasil akan

12

dapat mengurangi gejala batuk, jumlah sputum dan gejala lainnya terutama pada saat ada eksaserbasi akut, tetapi keadaan ini hanya bersifat sementara. Drainase Sekret dengan Bronkoskop

Cara ini penting dikerjakan terutama pada permulaan perawatan pasien. Keperluannya antara lain adalah untuk 1). Menentukan darimana asal sekret, 2). Mengidentifikasi lokali stenosis atau obstruksi bronkus, dan 3). Menghilangkan obstruksi bronkus dengan sustion drainage daerah obstruksi tadi (misalnya pada pengobatan atelektasis paru). faal paru (% VEP Pengobatan Simtomatis Pengobatan Obstruksi Bronkus < 70%) dapat diberikan obat bronkodilator. Apabila ditemukan tanda obstruksi bronkus yang diketahui dari hasil uji
1

Sebaiknya sewaktu dilakukan uji faal paru dan diketahui adanya tanda obstruksi saluran napas sekaligus dilakukan tes terhadap obat bronkodilator. Apabila hasil tes bronkodilator positif, pasien perlu diberikan obat bronkodilator tersebut. Pengobatan Hipoksia hipoksia (terutama terjadinya eksaserbasi akut) perlu diberikan

pada waktu

Pada pasien yang mengalami

oksigen. Apabila pada pasien telah terdapat komplikasi bronkitis kronik, pemberian oksigen harus hati-hati, harus dengan aliran rendah (cukup 1 liter/menit). Pengobatan Hemoptisis perdarahan tidakan arterial yang

merupakan memerlukan

Apabila perdarahan cukup banyak (masif),mungkin operatif segera untuk

menghentikan perdarahannya, dan sementara harus diberikan transfusi darah untuk menggantikan darah yang hilang.

13

Pada pasien

Pengobatan Demam dengan eksaserbasi akut sering terdapat

demam, terlebih jika terjadi septikemia. Pada keadaan ini selain perlu diberikan antibiotik yang sesuai, dosis cukup, perlu ditambahkan obat antipiretik lainnya. Pengobatan Pembedahan Tujuan (reseksi) pembedahan segmen/lobus Indikasi tidak adalah paru untuk yang mengangkat terkena pembedahan tindakandengan dengan kronik

bronkiektasis. resektabel mengalami hemoptisis dan pasien yang

dilakukannya berespon

antara lain pada pasien bronkiektasis yang terbatas dan terhadap pasien pasien korpulmonal tindakan konservatif yang adekuat, pasien yang sering infeksi masif. dengan tidak berulang dan Sedangkan komplikasi boleh

bronkiektasis disertai PPOK, pasien bronkiektasis berat dekompensata pembedahan. Syarat-syarat dilakukannya pengobatan pembedahan adalah terkena kelainan telah harus resektabel, daerah paru yang dan mengalami perubahan ireversibel dilakukan pengobatan

bagian paru yang lain harus masih baik.

VII.

KOMPLIKASI Beberapa komplikasi yang dapat ditemui pada pasien bronkiektasis antara lain : Kegagalan paling pernapasan, akhir yang merupakan timbul pada komplikasi

bronkiektasis berat dan luas.

14

pada lanjut terjadi venous

Abses otak sebagai akibat dari penyebaran Amiloidosis dengan gagal ginjal pada pasien Kor pulmonal kronik (KPK) sering terjadi pasien atau dengan mengenai bronkiektasis beberapa cabang-cabang dapat yang arteri terjadi Pada berlanjut berat paru. dan dan Bila vena bagian

infeksi secara hematogen. dengan bronkiektasis berat dan berlangsung lama.

anastomosis shunt

pulmonalis pada dinding bronkus akan terjadi arteriosehingga timbul terjadi yang terjadi akan kronik gangguan yang kor akan keadaan oksigenasi selanjutnya selanjutnya pulmonal darah, sianosis hipertensi bila sentral pumonal,

hipoksemia.

menyebabkan gagal jantung kanan.

VIII.

PROGNOSIS a. Kelangsungan Hidup Prognosis pasien bronkiektasis tergantung pada berat-ringannya serta luasnya penyakit waktu pasien berobat pertama kali. Pemilihan pengobatan secara tepat (konservatif atau pembedahan) dapat memperbaiki prognosis penyakit. Pada kasus-kasus yang berat dan tidak diobati, prognosisnya jelek, survivalnya tidak akan lebih dari 5-15 tahun. Kematian pasien tersebut biasanya karena pneumonia, empiema, payah jantung kanan, hemoptisis danlain-lain. Pada kasus-kasus tanpa komplikasi bronkitis kronik berat dan difus biasanya disabilitasnya ringan. b. Kelangsungan Organ

Kelainan pada bronkiektasis biasanya mengenai bronkus dengan ukuran sedang. Adanya peradangan dapat menyebabkan destruksi lapisan muskular dan elastik dari bronkus serta dapat pula menyebabkan kerusakan daerah peri bronchial. Kerusakan ini biasanya akan menyebabkan timbulnya daerah fibrosis terutama pada daerah peribronkial. 15

IX.

PENCEGAHAN Timbulnya bronkiektasis sebenarnya dapat dicegah kecuali pada bentuk kongenital. Beberapa usaha untuk mencegah bronkiektasis antara lain : Pengobatan dengan antibiotika dan terapi suportif Tindakan vaksinasi pertusis, influenza dan lainnya secara tepat tehadap semua bentuk pneumonia. pneumonia pada anak.

16

DAFTAR PUSTAKA

1.

Rahmatullah P.

Bronkiektasis, Buku Ajar

I l m u P e n y a k i t D a l a m J i l i d I I E d i s i Ketiga. Editor Slamet Suyono. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2001. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Benditt, JO. Lung and Airway Disorder: B r o n c h i e c t a s i s . www.merck.com Alsagaff H, Mukty A. Bronkiektasis, Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru, Emmons EE. Bronchiectasis. Available at : www.emedicine.com Hassan I. Bronchiectasis. Available at : www.emedicine.com JW. Trachea dan Bronchus. Diktat Anatomi Systema Respiratorius. A Lan F. B Arker , M.D., BRONCHIECTASIS, N Engl J Med, Vol. Wilson LM. Patofisiologi (Proses-Proses Penyakit) Edisi enam. Editor Airlangga University Press. Surabaya. 2006.

Bagian Anatomi FKUH. Makassar. 2004. 346, No. 18 May 2, 2002. Hartanto Huriawati, dkk. EGC. Jakarta 2006. hal 737-740

17

Вам также может понравиться

  • BRONKIEKTASIS Finally
    BRONKIEKTASIS Finally
    Документ37 страниц
    BRONKIEKTASIS Finally
    Wiwit Asari
    100% (1)
  • BRONKIEKTASIS PPT 1
    BRONKIEKTASIS PPT 1
    Документ29 страниц
    BRONKIEKTASIS PPT 1
    Yana Uly
    Оценок пока нет
  • Empiema
    Empiema
    Документ38 страниц
    Empiema
    Agung Kusumanegara
    Оценок пока нет
  • Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner
    Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner
    Документ11 страниц
    Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner
    Rusmita Hardinasari
    Оценок пока нет
  • Bronkiektasis
    Bronkiektasis
    Документ35 страниц
    Bronkiektasis
    Soraya Septia
    Оценок пока нет
  • Referat Disfonia
    Referat Disfonia
    Документ25 страниц
    Referat Disfonia
    chatrinew148
    Оценок пока нет
  • Lapkas Fraktur Basis Kranii
    Lapkas Fraktur Basis Kranii
    Документ31 страница
    Lapkas Fraktur Basis Kranii
    Wawan Yudi Hartono
    Оценок пока нет
  • Referat Efusi Pleura
    Referat Efusi Pleura
    Документ48 страниц
    Referat Efusi Pleura
    Rochnald Pigai
    Оценок пока нет
  • Crs Efusi Pleura
    Crs Efusi Pleura
    Документ22 страницы
    Crs Efusi Pleura
    muhammad hazqi rama
    Оценок пока нет
  • Referat Syok Anak
    Referat Syok Anak
    Документ34 страницы
    Referat Syok Anak
    putrishabrina
    Оценок пока нет
  • JURNAL KEPERAWATAN JIWA MENGONTROL HALUSINASI Dikonversi
    JURNAL KEPERAWATAN JIWA MENGONTROL HALUSINASI Dikonversi
    Документ13 страниц
    JURNAL KEPERAWATAN JIWA MENGONTROL HALUSINASI Dikonversi
    Ivan Hardi
    Оценок пока нет
  • Ca Endometrium Lapkas
    Ca Endometrium Lapkas
    Документ44 страницы
    Ca Endometrium Lapkas
    vortuneadewi789
    Оценок пока нет
  • Referat Bronkiektasis
    Referat Bronkiektasis
    Документ15 страниц
    Referat Bronkiektasis
    Sity Halimah Hidayat
    Оценок пока нет
  • CRS Omsk
    CRS Omsk
    Документ25 страниц
    CRS Omsk
    Siti Ardina Sari
    Оценок пока нет
  • Referat Gagal Nafas New
    Referat Gagal Nafas New
    Документ33 страницы
    Referat Gagal Nafas New
    Rosdiana Elizabeth Siburian
    Оценок пока нет
  • Referat - Bronkiektasis
    Referat - Bronkiektasis
    Документ28 страниц
    Referat - Bronkiektasis
    putriA93
    Оценок пока нет
  • Abses Paru
    Abses Paru
    Документ20 страниц
    Abses Paru
    Pramasanti Hera
    Оценок пока нет
  • Referat - Hepatitis A Pada Anak
    Referat - Hepatitis A Pada Anak
    Документ23 страницы
    Referat - Hepatitis A Pada Anak
    Thurain Leo
    Оценок пока нет
  • Referat Asma
    Referat Asma
    Документ17 страниц
    Referat Asma
    Anonymous EWoYvE
    100% (1)
  • Referat Stroke Hemoragik
    Referat Stroke Hemoragik
    Документ24 страницы
    Referat Stroke Hemoragik
    ghiffari al ashafaahary gumelar
    Оценок пока нет
  • Fascia Dan Ruang Fascia
    Fascia Dan Ruang Fascia
    Документ19 страниц
    Fascia Dan Ruang Fascia
    ilham
    Оценок пока нет
  • Bronkiektasis
    Bronkiektasis
    Документ10 страниц
    Bronkiektasis
    Dhika Popy
    Оценок пока нет
  • Refrat Radiologi !
    Refrat Radiologi !
    Документ30 страниц
    Refrat Radiologi !
    Sivaneasan Kandiah
    Оценок пока нет
  • Referat Tiroid. Prily Prianty
    Referat Tiroid. Prily Prianty
    Документ25 страниц
    Referat Tiroid. Prily Prianty
    Prily Tan
    Оценок пока нет
  • Achalasia New
    Achalasia New
    Документ29 страниц
    Achalasia New
    Raswijayanti Rusli
    Оценок пока нет
  • NEONATUS
    NEONATUS
    Документ16 страниц
    NEONATUS
    Shinji Erudafu
    Оценок пока нет
  • Refrat Otitis Media
    Refrat Otitis Media
    Документ23 страницы
    Refrat Otitis Media
    Munadi Kamaluddin
    Оценок пока нет
  • Anastasia Makalah PBL Blok 10
    Anastasia Makalah PBL Blok 10
    Документ20 страниц
    Anastasia Makalah PBL Blok 10
    Anastasia R. Wangge
    100% (1)
  • Kedokteran Keluarga
    Kedokteran Keluarga
    Документ24 страницы
    Kedokteran Keluarga
    dendi joenoes
    Оценок пока нет
  • BAB II Toksoplasmosis
    BAB II Toksoplasmosis
    Документ16 страниц
    BAB II Toksoplasmosis
    Fransiska Polangitan
    Оценок пока нет
  • Referat Obgyn
    Referat Obgyn
    Документ34 страницы
    Referat Obgyn
    R Adhe Masyhuroh Sofyan
    Оценок пока нет
  • Referat NEC
    Referat NEC
    Документ19 страниц
    Referat NEC
    KhairunNisa
    Оценок пока нет
  • Tuberkulosis Lama Dextra Refat Radiologi
    Tuberkulosis Lama Dextra Refat Radiologi
    Документ26 страниц
    Tuberkulosis Lama Dextra Refat Radiologi
    rahimfizah1991
    Оценок пока нет
  • Referat Pneumonia Aspirasi
    Referat Pneumonia Aspirasi
    Документ24 страницы
    Referat Pneumonia Aspirasi
    haerany
    Оценок пока нет
  • Anestesi Umum
    Anestesi Umum
    Документ32 страницы
    Anestesi Umum
    Radi Tri Hadrian
    Оценок пока нет
  • CA Rongga Mulut
    CA Rongga Mulut
    Документ45 страниц
    CA Rongga Mulut
    Maisyaroh
    Оценок пока нет
  • Jurnal Meningitis
    Jurnal Meningitis
    Документ7 страниц
    Jurnal Meningitis
    roy
    Оценок пока нет
  • Referat Trakeostomi
    Referat Trakeostomi
    Документ44 страницы
    Referat Trakeostomi
    Clarissa Yudakusuma
    Оценок пока нет
  • Gagal Nafas
    Gagal Nafas
    Документ26 страниц
    Gagal Nafas
    GustiAngriAngalan
    Оценок пока нет
  • Referat Ilmu Bedah Saraf1
    Referat Ilmu Bedah Saraf1
    Документ37 страниц
    Referat Ilmu Bedah Saraf1
    Celline Tantono
    Оценок пока нет
  • Lapsus Abses Paru
    Lapsus Abses Paru
    Документ22 страницы
    Lapsus Abses Paru
    Ummu Aiman
    Оценок пока нет
  • BAB III - TB Paru Dengan Destroyed Lung
    BAB III - TB Paru Dengan Destroyed Lung
    Документ16 страниц
    BAB III - TB Paru Dengan Destroyed Lung
    jonatan314
    Оценок пока нет
  • Radiologi Diseksi Aorta
    Radiologi Diseksi Aorta
    Документ35 страниц
    Radiologi Diseksi Aorta
    eka mulianingsih
    Оценок пока нет
  • Atelektasis Radiologi
    Atelektasis Radiologi
    Документ31 страница
    Atelektasis Radiologi
    Putri Nurfadhilah
    Оценок пока нет
  • Referat Bronchiolitis
    Referat Bronchiolitis
    Документ24 страницы
    Referat Bronchiolitis
    dea
    Оценок пока нет
  • Materi Kuliah Stase Rad
    Materi Kuliah Stase Rad
    Документ35 страниц
    Materi Kuliah Stase Rad
    Anonymous HAbhRTs2Tf
    Оценок пока нет
  • Kista Branchial
    Kista Branchial
    Документ9 страниц
    Kista Branchial
    Muhammad Rafid Murfi
    Оценок пока нет
  • Cedera Otak Traumatik
    Cedera Otak Traumatik
    Документ12 страниц
    Cedera Otak Traumatik
    Alfa AJinata
    Оценок пока нет
  • Pembersihan Jalan Napas, Terapi Mukoaktif Dan Rehabilitasi
    Pembersihan Jalan Napas, Terapi Mukoaktif Dan Rehabilitasi
    Документ22 страницы
    Pembersihan Jalan Napas, Terapi Mukoaktif Dan Rehabilitasi
    anti
    Оценок пока нет
  • Epilepsi Absans
    Epilepsi Absans
    Документ11 страниц
    Epilepsi Absans
    Anonymous S4C2OyJwPU
    Оценок пока нет
  • Case Metastasis Medula Spinalis
    Case Metastasis Medula Spinalis
    Документ57 страниц
    Case Metastasis Medula Spinalis
    Rifka Humaida
    Оценок пока нет
  • Li Anatomi Telinga
    Li Anatomi Telinga
    Документ23 страницы
    Li Anatomi Telinga
    kaniar
    Оценок пока нет
  • Case Report Bronkiektasis TMRRMDHN
    Case Report Bronkiektasis TMRRMDHN
    Документ32 страницы
    Case Report Bronkiektasis TMRRMDHN
    Tamara Ramadhan
    Оценок пока нет
  • Diagnosis Dan Tatalaksana LIMFOMA NON Hodgkin
    Diagnosis Dan Tatalaksana LIMFOMA NON Hodgkin
    Документ26 страниц
    Diagnosis Dan Tatalaksana LIMFOMA NON Hodgkin
    BrilliantIbnuSina
    Оценок пока нет
  • Bronkiektasi Lily
    Bronkiektasi Lily
    Документ38 страниц
    Bronkiektasi Lily
    Noah Pink
    Оценок пока нет
  • LP Bronchiectasis
    LP Bronchiectasis
    Документ16 страниц
    LP Bronchiectasis
    clariza sherly leviana
    Оценок пока нет
  • Bronkiektasis
    Bronkiektasis
    Документ15 страниц
    Bronkiektasis
    frbriyanty cendy
    Оценок пока нет
  • Makalah Bronchiectasis
    Makalah Bronchiectasis
    Документ9 страниц
    Makalah Bronchiectasis
    novella ulvinainy faudu
    Оценок пока нет
  • Case Report Paru Bronkiektasis Dengan Dekstrokardia
    Case Report Paru Bronkiektasis Dengan Dekstrokardia
    Документ20 страниц
    Case Report Paru Bronkiektasis Dengan Dekstrokardia
    YolandaMartaLena
    Оценок пока нет
  • Askep Bronkiektasis
    Askep Bronkiektasis
    Документ20 страниц
    Askep Bronkiektasis
    Sianipar Mangara Wahyu Charros
    Оценок пока нет
  • Osteoporosis Print
    Osteoporosis Print
    Документ20 страниц
    Osteoporosis Print
    dinayanti
    Оценок пока нет
  • Referat Poliomielitis
    Referat Poliomielitis
    Документ5 страниц
    Referat Poliomielitis
    Mega Ayuputri Rahayu
    Оценок пока нет
  • Kuesioner PHBS
    Kuesioner PHBS
    Документ2 страницы
    Kuesioner PHBS
    Mega Ayuputri Rahayu
    Оценок пока нет
  • Kuesioner PHBS
    Kuesioner PHBS
    Документ2 страницы
    Kuesioner PHBS
    Mega Ayuputri Rahayu
    Оценок пока нет