Вы находитесь на странице: 1из 6

KEY ISSUE

A. PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN. Masalah pangan merupakan persoalan fundamental bagi suatu bangsa. Kekurangan pangan dapat
mengganggu stabilitas masyarakat. Untuk mencukupi kebutuhan pangan tersebut maka pengembangan komoditas pangan selalu menjadi prioritas pembangunan, yakni melalui program intensifikasi, ekstensifikasi dan rehabilitas. Usaha-Usaha meningkatkan produksi pangan adalah: a. Intensifikasi Pertanian. Intensifikasi pertanian adalah pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana. Intensifikasi pertanian dapat ditempuh dengan program Sapta Usaha Tani yaitu melalui kegiatan sebagai berikut: Pengolahan tanah yang baik Pengairan yang teratur Pemilihan bibit unggul Pemupukan Pemberantasan hama dan penyakit tanaman Pengolahan pasca panen. Pengelolaan tanah yang baik.

Tanah yang baik adalah tanah yang mampu menyediakan unsur-unsur hara secaralengkap. Selain harus mengandung zat organik dan anorganik, air dan udara, yang tidak kalah penting adalah pengolahan tanah yang bertujuan memperbaiki struktur tanah. Tanahyang gembur akibat pengolahan memiliki ronggarongga yang cukup untuk menyimpanair dan udara. Kondisi ini juga menguntungkan bagi mikroorganisme tanah yang berperandalam proses dekomposisi mineral dan zat organik tanah.
Pengairan yang teratur.

Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian, yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasitambak. Rismunandar (1993) menjelaskan bahwa yang disebut irigasi merupakan usaha pengendalian, penyaluran dan pembagian air yang benarbenar diatur oleh manusia danair benarbenar tunduk kepada manusia.Manfaat irigasi air tanah sebagai sumber air pertanian bagi petani pemakai air tanah, bagaimana mekanisme dan kontribusi pembayaran irigasi airtanah oleh petani pemakaiairtanah.
Pemilihan bibit unggul.

Benih unggul merupakan benih yang telah di pilih dan dipilah agar menghasilkankwalitas yang baik dan tahan hama penyakit dan gangguan lainnya. Penggunaan bibitunggul merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membudidayakan benih padi unggul B3 (beranak dan berbulir banyak) ini adalah: 1.Usahakan tanam bibit muda sekitar 15 - 18 hss 2.Gunakan jarak tanam 20 cm X 30 cm atau tergantung kesuburan (semakin subur semakin jarang) 3.Gunakan sistem tanam legowo 4 : 1

4.Jangan gunakan pupuk urea terlalu banyak, alihkan ke NPK 5.Perbanyak pupuk organik baik yang padat maupun pupuk organik cair Penggunaan benih bersertifikat dan benih dengan vigor tinggi sangat disarankan, karena (1) benih bermutu akan menghasilkan bibit yang sehat dengan akar yang banyak, (2) benih yang baik akan menghasilkan perkecambahan dan pertumbuhan yang seragam, (3) ketika ditanam pindah, bibit dari benih yang baik dapat tumbuh lebih cepat dan tegar, dan (4) benih yang baik akan memperoleh hasil yang tinggi. Gabah padi dapat dikelompokkan dalam dua grup, yaitu gabah yang memiliki densitas tinggi(DT) dan gabah dengan densitas rendah (DR). Gabah dengan DT memiliki spesifik gravitasi sekurang-kurangnya 1,20. Sedangkan gabah dengan densitas rendah (DR), spesifik gravitasigabah sebesar 1,05 atau bahkan kurang. Gabah dengan DR tinggi memiliki tingkat abnormalitas bibit rendah. Pada benih dengangabah densitas tinggi, lebar dan berat daun serta jumlah penggunaan karbohidrat oleh bibitlebih tinggi dibandingkan dengan gabah yang densitasnya rendah. Di lapangan, bibit yang berasal dari gabah dengan densitas tinggi akan lebih baik dari bibit yang berasal dari gabahdengan densitas rendah. Benih dengan kualitas baik dapat meningkatkan pertumbuhantanaman dan hasil. Cara memilih benih yang baik Untuk memilih benih yang baik, benih direndam dalam larutan 20 g ZA/liter air atau larutan20 g garam/ liter air. Dapat juga digunakan abu dengan menggunakan indikator telur, yangsemula berada dalam dasar air setelah diberi abu telur mulai terangkat kepermukaan.Kemudian benih yang mengambang/mengapung dibuang.Untuk daerah yang sering terserang hama penggerek batang, disarankan benih perlakukandengan pestisida berbahan aktif fipronil. Perlakuan pestisida ini juga dapat membantumengendalikan keong mas. Persiapan lahan pembibitan Buat bedengan pembibitan dengan lebar 1,0-1,2 m dengan panjang bervariasi menurutkeadaan lahan dan dengan luas pembibitan 400 m2. Luas bedengan ini cukup untuk ditebari20-25 kg benih. Diusahakan agar lokasi pembibitan dekat dengan sumber air dan memilikidrainase yang baik, agar tempat pembibitan bisa cepat diairi dan cepat pula dikeringkan bilamana perlu. Setelah benih dipisahkan dari benih yang setengah terisi, sebelum disebarkandi pembibitan benih dibilas agar tidak mengandung larutan pupuk atau garam untuk kemudian direndam selama 24 jam dan setelah itu ditiriskan selama 48 jam. Gunakan bahan organik pada lahan pembibitanSaat menyiapkan pembibitan, campurkan untuk setiap m2 bedengan sekitar 2 kg bahanorganik seperti kompos, pupuk kandang, atau campuran berbagai bahan antara lain kompos, pupuk kandang, serbuk kayu, abu, sekam padi. Penambahan bahan organik memudahkan pencabutan bibit padi sehingga kerusakan akar bisa dikurangi. Lindungi bibit padi dari serangan hamaTikus sangat menggemari benih padi yang baru disebar. Oleh karena itu berbagai usaha pengendalian hama tanaman perlu dilakukan di saat pembibitan. Buat pagar plastik mengelilingi tempat pembibitan untuk mencegah serangan tikus. Usaha ini akan lebih efektif apabila tempat pembibitan masing-masing petani berdekatan, atau bahkan bersama dalamsatu lokasi pembibitan. Pasang bubu perangkap pada pagar plastik untuk mengendalikan tikussejak dini. 5.pelaksanaan Supra insus Supra Insus bertujuan untuk melestarikan swasembada pangan yang telah dicapai pada tahun 1984. Maka sejak tahun 1987 diterapkan program intensifikasi Supra Insus di bidang pertanian tanaman pangan untuk

meningkatkan produktivitas tanaman khususnya padi, sekaligus meningkatkan pendapatan petani. Alat utama yang menjadi ciri Supra Insusadalah kerjasama, sedangkan alat struktural penyelenggara adalah organisasi Bimas. Untuk mengkoordinasikan kerja sama yang akan menentukan keerhasilan program Supra Insus inidiperlukan sistem pengelolaan yang tepat, baik pada tingkat aparatur pemerintah maupuntingkat kelembagaan petani. Keberhasilan penyelenggaraan program intensifikasi Supra Insus sangat ditentukanoleh tiga unsur strategis, yaitu pengelolaan irigasi, pengelolaan penyuluhan dan pengelolaankelompok tani. Dapat dikatakan bahwa semakin baik pengelolaan irigasi maka akan semakinmendorong keberhasilan program Intensifikasi Supra Insus, semakin baik kerja sama antar kelompok tani maka akan semakin baik pengadopsian program intensifikasi Supra Insus dan pengelolaan irigasi petani.

Pemupukan yang tepat. Pemupukan bertujuan untuk menggantikan hara yang hilang terbawa panen, volatilisasi, pencucian, fiksasi, dan sebagainya.Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan daya saing usaha tani produk pertanian serta sejalan dengan berbagai isu lingkungan dan pertanian berkelanjutan yang berbasis sumberdaya, makin mendorong perlunya rekomendasi teknologi spesifik lokasi,terutama pupuk Pemberantasan hama dan penyakit tanaman. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu mekanis, pengaturansanitasi lingkungan atau ekologi, dan kimiawi. JENIS-JENIS TIKUS PEMBAWA MALAPETAKA: Jenis tikus yang sering berhubungan dengan manusia hanya sedikit. Dari 160 jenis tikus yangmendiami kepulauan yang ada di Indonesia, ternyata yang umum kita jumpai hanya sembilan jenis. Jenis-jenis tikus tersebut adalah: 1. Tikus rumah 2. Tikus sawah 3. Tikus polenesia 4. Tikus roil 5. Tikus Wirok 6. Tikus belukar 7. Tikus duri kecil 8. Mencit sawah (piti sawah)

9. Mencit rumah (piti rumah). Tidak mudah memberantas semua jenis tikus yang berhubungan langsung dengan manusia.Dalam usaha pemberantasan, harus diperhatikan tingkah laku setiap jenis. Setiap jenis tikustersebut mempunyai tingkahlaku yang berbeda. Ada yang mampu membuat liang dan ada pula yang tidak mampu atau hanya berlindung di bawah dedaunan kering. SYARAT PEMBERANTASAN :Memberantas tikus tidak semudah membasmi nyamuk yang hanya dengan sekali semprot.Pemberantasan dan pengendalian harus dilakukan dengan cara yang tepat. Ada pemberantasan yang cukup dengan satu cara, ada pula yang menggunakan kombinasi banyak cara. Banyak cara dapat dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Tetapi pemberantasantanpa peran serta masyarakat secara terus menerus tidak akan memberikan hasil yang baik.Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam upaya memberantas tikus adalah sebagai berikut: 1. Areal yang dijadikan daerah bebas tikus harus seluas mungkin; 2. Pemberantasan harus dilakukan secara serentak;

3. Pemberantasan harus dilakukan secara diulang-ulang; 4. Pemberantasan tidak mengandalkan satu macam cara; diperhatikan;

5. Tingkahlaku tikus harus

6. Kebersihan lingkungan harus tetap dijaga; 7. Pemilihan waktu pemberantasan harus tepat;

8. Pemilihan lokasi umpan harus sesuai dengan kesukaan tikus; 9. Pemilihan umpan harus tepat. BENTUK PEMBERANTASAN : Cara-cara pemberantasan tikus yang dapat dilakukan adalah sanitasi, kesamaan waktu tanam,fisik dan mekanik, kimia, kontrol biologi, pengurangan jumlah anakan tikus, dan jarak selangtanam. A. SANITASI : Sanitasi atau kebersihan lingkungan adalah syarat utama untuk mengendalikan jumlah tikus.Pemberantasan menggunakan cara ini merupakan salah satu upaya pencegahan dan pemberantasan yang paling efektif dan murah. Akan tetapi cara ini memerlukan ketekunankarena setiap hari masyarakat harus selalu menjaga lingkungan dalam keadaan bersih.Kebersihan lingkungan menjadi syarat utama keberhasilan. Upaya kebersihan lingkungan paling tidak akan mengusir tikus dari tempat persembunyiannya. Kebersihan tidak hanyadilakukan disekitar rumah tetapi juga di persawahan atau perladangan. Penumpukan jeramiatau sampah harus dihindari.

Banyak cara dapat dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Tetapi pemberantasantanpa peran serta masyarakat secara terus menerus tidak akan memberikan hasil yang baik.Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam upaya memberantas tikus adalah sebagai berikut: 1. Areal yang dijadikan daerah bebas tikus harus seluas mungkin; 2. Pemberantasan harus dilakukan secara serentak; 3. Pemberantasan harus dilakukan secara diulang-ulang; 4. Pemberantasan tidak mengandalkan satu macam cara; 5. Tingkahlaku tikus harus diperhatikan; 6. Kebersihan lingkungan harus tetap dijaga; 7. Pemilihan waktu pemberantasan harus tepat; 8. Pemilihan lokasi umpan harus sesuai dengan kesukaan tikus; 9. Pemilihan umpan harus tepat. BENTUK PEMBERANTASAN : Cara-cara pemberantasan tikus yang dapat dilakukan adalah sanitasi, kesamaan waktu tanam,fisik dan mekanik, kimia, kontrol biologi, pengurangan jumlah anakan tikus, dan jarak selangtanam. A. SANITASI : Sanitasi atau kebersihan lingkungan adalah syarat utama untuk mengendalikan jumlah tikus.Pemberantasan menggunakan cara ini merupakan salah satu upaya pencegahan dan pemberantasan yang paling efektif dan murah. Akan tetapi cara ini memerlukan ketekunankarena setiap hari masyarakat harus selalu menjaga lingkungan dalam keadaan bersih.Kebersihan lingkungan menjadi syarat utama keberhasilan. Upaya kebersihan lingkungan paling tidak akan mengusir tikus dari tempat persembunyiannya. Kebersihan tidak hanyadilakukan disekitar rumah tetapi juga di persawahan atau perladangan. Penumpukan jeramiatau sampah harus dihindari.

B.

KESAMAAN WAKTU TANAM: Pemberantasan di areal persawahan atau perkebunan melalui kesamaan waktu tanammerupakan salah satu pemberantasan alami yang dapat dilakukan dengan mudah. Kesamaanwaktu tanam tidak akan memberikan kesempatan bagi tikus untuk dapat berkembangsepanjang tahun. Pengaturan waktu tanam mengakibatkan pakan kesukaan tikus juga terbatas.Akibat selanjutnya adalah perkembangbiakan tikus akan terganggu. Pada saat bera atau tidak dijumpai tanaman, tikus juga merasa kelaparan. Tetapi yang menjadi masalah dengankeadaan lahan bera ini adalah larinya tikus ke perumahan. Untuk itu kebersihan disekitar rumah pada masa persawahan bera (tidak tanam) pun harus dijaga.

Pengolahan pasca panen.

b.

c.

Ekstensifikasi Pertanian. Adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian baru,misalnya membuka hutan dan semak belukar, daerah sekitar rawa-rawa, dan daerah pertanian yang belum dimanfatkan. Selain itu, ekstensifikasi juga dilakukan dengan membuka persawahan pasang surut. Diversifikasi Pertanian

Adalah usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan pada salah satu hasil pertanian. Diversifikasi pertanian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

Memperbanyak jenis kegiatan pertanian, misalnya seorang petani selain bertani juga beternak ayam dan beternak ikan. Memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan, misalnya pada suatu lahan selain ditanam jagung juga ditanam padi ladang.

d. Mekanisasi Pertanian Adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan mesin-mesin pertanian modern. Mekanisasi pertanian banyak dilakukan di luar Pulau Jawa yang memiliki lahan pertanian luas e. Rehabilitasi Pertanian. Adalah usaha memperbaiki lahan pertanian yang semula tidak produktif atau sudah tidak berproduksi menjadi lahan produktif atau mengganti tanaman yang sudah tidak produktif menjadi tanaman yang lebih produktif. Sebagai tindak lanjut dari program-program tersebut, pemerintah menempuh langkah-langkah sebagai berikut: Memperluas,memperbaiki dan memelihara jaringan irigasi yang meluas di seluruh wilayah Indonesia Menyempurnakan sistem produksi pertanian pangan melalui penerapan berbagai paket program yang diawali dengan program Bimbingan Masal (Bimas) pada tahun 1970. Kemudian disusul dengan program intensifikasi Masal (Inmas), Intensifikasi Khusus (Insus) dan Supra Insus yang bertujuan meningkatkan produksi pangan secara berkesinambungan. Membangun pabrik pupuk serta pabrik insektisida dan pestisida yang dilaksanakan untuk menunjang proses produksi pertanian Usaha-usaha meningkatkan hasil pertanian dapat dilakukan antara lain dengan cara : Membangun gudang-gudang, pabrik penggilingan padi dan menetapkan harga dasar gabah Memberikan berbagai subsidi dan insentif modal kepada para petani agar petani dapatmeningkatkan produksi pertaniannya Menyempurnakan sistem kelembagaan usaha tani melalui pembentukan kelompok tani, dan Koperasi Unit Desa (KUD) di seluruh pelosok daerah yang bertujuan untuk memberikan motivasi produksi dan mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi para petani.

B. PENGURANGAN / MINIMALISASI BIAYA. C. PERAN INDUSTRI PUPUK.

http://warintek.bantulkab.go.id/web.php?mod=basisdata&kat=1&sub=2&file=36 http://e-dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=182&uniq=988

Вам также может понравиться