Вы находитесь на странице: 1из 15

ADENOVIRIDAE

Oleh: Radita Mahendra Natalia Desy Ekayanti Layna Ratna Sari Dwi Cahyanti : 25010111130183 : 25010111130185 : 25010111130210 : 25010111130229

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro 2012

ADENOVIRIDAE Adenovirus ditemukan secara kebetulan oleh Rowe dan kawan kawan pada tahun 1953 dalam usahanya mencari dan mengasingkan virus penyebab selesma (common cold). Virus tumbuh baik pada biakan jaringan adenoid dengan membentuk efek sitopatik (ESP). Ada dua genus, yaitu mastadenovirus dan aviadenovirus. Dari 80 spesies adenovirus 33 spesies adalah adenovirus manusia. Adenoviruses adalah suatu virus penyebab penyakit yang berhubungan dengan penyakit( infeksi/peradangan) pernapasan bagian atas akut ( URT), yaitu. "demam". Sebagai tambahan, mereka juga menyebabkan sejumlah jenis infeksi/peradanganyang lain. Mereka yang pertama terisolasi di (dalam) 1953 oleh peneliti untuk menetapkan cell-lines dari jaringan/tisu anak -anak dengan limpa bengkak yang dimindahkan selama operasi amandel. Pada 1962, beberapa Adenoviruses telah terbukti telah menyebabkan tumours pada binatang pengerat.( N.B. Adenovirus oncogenesis nampak seperti dihubungkan dengan infeksi/peradangan abortif dan belum pernah diamati pada manusia.) Selama penelitian Adenovirus genome dan ekspresi gen, banyak teknik telah dikembangkan yang sesudah itu digunakan untuk menguji gen virus lain.virus tersebut adalah suatu sistem model penting untuk pemahaman dari banyak virus lain. Beberapa corak karakteristik Adenoviruses adalah:

tersebar luas Secara alami, sering menginfeksi burung-burung, binatang menyusui dan manusia. Ada dua jenis, Aviadenovirus ( avian) dan Mastadenovirus ( mammalian)

Dapat mengalami infeksi/peradangan tersembunyi pada jaringan lymphoid, menjadi aktif kembali beberapa waktu kemudian. Beberapa jenis mempunyai potensi onkogenic.

Ada sedikitnya 51 manusia adenovirus serotypes ( jenis Mastadenovirus) yang telah (menjadi) dibagi menjadi sub-sub kelompok ( Suatu untuk F) yang didasarkan pada kapasitas mereka untuk melekatkan erythrocytes manusia, tikus dan mempermainkan seperti halnya pada oncogenicas mereka di (dalam) binatang pengerat. Asal yang serotypic E1A Gen menentukan phenotype yang oncogenic [dari;ttg] sel adenovirus-transformed. Virus yang kepunyaan bagian jenis A ( seperti adenovirus 12, Ad12) mempengaruhi tumours dengan frekwensi tinggi dan latency pendek/singkat, [selagi/sedang] virus dari bagian jenis B ( seperti Ad3 Dan Ad7) dengan lemah oncogenic. Adenoviruses dari bagian jenis C ( yang meliputi dipelajari Baik serotypes Ad2 Dan Ad5), D, E dan F adalah non-oncogenic. Semua manusia adenoviruses belajar sejauh ini dapat mengubah bentuk sel binatang pengerat utama di (dalam) kultur, bagaimanapun, hanya sel yang diubah oleh virus subgenus Suatu dan B adalah oncogenic binatang pengerat baru lahir, sejajar dengan kekayaan yang oncogenic virus yang berkenaan dengan orangtua [itu].

Sifat adenovirus Virion dengan struktur kapsid ikosahedral besarnya 70-80nm, terdiri dari 252 kapsomer dan12 serat inti protein dalam, besarnya 40-45nm. Genom virus terdiri dari DNA berserat rangkap , berat molekul 20-25 juta. Ada 3 golongan berdasarkan perbandingan basa(base ratio): 1. Kadar guanin-sitosin (G-C) rendah (48-49%) 2. Kadar G-C pertengahan (50-53%) 3. Kadar G-C tinggi (56-60%) Adenovirus dengan kadar G-C rendah bersifat sangat kuat onkogenik (tipe 12,18 dan 31), sedangkan tipe sangat lemah onkogenik (tipe 3, 7, 14, 16 dan 21) mempunyai kadar G-C pertengahan. DNA dalam bentuk infektif sudah diasingkan dan dengan cara hibridisasi silang penentuan golongan tersebut dapat dilaksanakan. Adenovirus bersifat tahan eter, tetapi tidak tahan pemanasan. Adenovirus tipe 5 menimbulkan infeksi fatal pada anak hamster baru lahir, tipe 3, 7, 12, 14, 16,

18, 21 dan 31 bersifat tumorigenik. Virus dari bahan tumor yang diinduksi adenovirus tidak dapat ditemukan, akan tetapi antigen baru yang diinduksi virus tersebut dapat dibuktikan adanya dengan reaksi pengikatan komplemen atau reaksi imunofluoresensi. Penyelidikan intensif dari tumor orang tidak berhasil membuktikan adanya DNA adenovirus serta mRNA yang khas virus.

Taksonomi:
Family Adenoviridae Genus Atadenovirus Aviadenovirus Mastadenovirus Siadenovirus Type Species Ovine adenovirus D Fowl adenovirus A Human adenovirus C Turkey adenovirus B Hosts Vertebrates Vertebrates Vertebrates Vertebrates

Morfologi

Sedikitnya ada 13 macam protein di dalam adenovirus kapsid: Name: Location: Known Functions:

II III IIIa IV V VI VII VIII IX TP Mu IV2a

Hexon monomer Penton base Associated with penton base Fibre Core: associated with DNA & penton base Hexon minor polypeptide Core Hexon minor polypeptide Hexon minor polypeptide Genome - Terminal Protein Nucleoprotein Nucleoprotein

Structural Penetration Penetration Receptor binding; haemagglutination Histone-like; packaging? Stabilization/assembly of particle? Histone-like Stabilization/assembly of particle? Stabilization/assembly of particle? Genome replication Genome replication? Genome packaging Maturation

Protease Associated with pentons? Genome

Linier, tidak terbagi-pagi, d/s DNA, 30-38kbp ( ukuran bervariasi dari kelompok satu ke yang lain) yang mempunyai kapasitas yang teoritis untuk menyandi 30-40 gen. Genome Struktur ( Cross-Hybridisasi, Peta Pembatasan) adalah salah satu [dari] karakter yang digunakan untuk menugaskan virus ke kelompok ( 70-95% homology di dalam menggolongkan, 5-20% homology antar[a] kelompok).

Urutan Terminal dari tiap pantai dibalikkan pengulangan, karenanya pantai tunggal yang diubah sifat dapat membentuk " gagang panci" struktur ( 100140bp).

Ada suatu 55kD protein [yang] covalently berkait dengan yang 5' akhir dari tiap pantai.

Gambaran Klinik Gambaran klinik yang paling dikenal dari infeksi adenovirus ialah sindrom penyakit pernafasan akut (acute respiratory disease = ARD) yang terutama disebabkan oleh tipe 4 dan 7, juga oleh tipe 3, 4, 21. Penyakit akut akibat infeksi adenovirus ditandai oleh adanya demam, faringitis, batuk dan kadang-kadang konjungtivitis, rhinitis, otitis, laryngitis, trakheobronkhitis atau pneumonitis. Di samping penyakit pernafasan akut, sindrom lain akibat infeksi adenovirus ialah demam faringokonjungtival, faringitis eksudativa nonsterptokokal, pneumonia atipik primer yang tak berhubungan dengan pembentukan agglutinin dingin. Konjungtivitis folikular akut terutama disebabkan tipe 3 dan 7 disamping tipe-tipe lain, sedangkan keratokonjungtivis epidemik yang berat disebabkan oleh adenovirus tipe 8 dan 9.

Tabel Penyakit yang disebabkan adenovirus Biasa Penyakit 3,4,7,14,21) Faringitis febril akut (tipe 1,2,3,5,7) Meningoensefalitis (tipe7) pernafasan Jarang akut(tipe Keratokonjungtivitis epidemik(tipe 8,9)

Konjungtivitis folikular akut (terutama Sistitis hemoragik akut (tipe 2,11,21) tipe 3 dan 7, disamping tipe 1,2,4,6,9,10,11,15,16,17,20,22,26,27) Demam 3,7,14) Pneumonia 1,2,3,5,7,18) Adenitis mesentrik (tipe 3,7) Patogenesis dan kekebalan Adenovirus berkembang biak mula-mula dalam faring, konjungtiva atau intestine,dan jarang menyebar melampaui kelenjar limfe servikal, preaurikular atau mesentrik. Proses pemyakit bersifat setempat dengan masa inkubasi 5 sampai 7 hari. Jaringan tonsil dan adenoid yang diangkat dari anak normal sering mengandung adenovirus tipe 1, 2 atau 5. Efek sitopatik dari virus tersebut dalam sel epitel terjadi sangat lambat (2-4 minggu atau lebih). Tipe antigen adenovirus : Antigen hexon Terdiri dari subunit utama kapsomer virus(group reactive antigen) Antigen penton Terdiri dari kompleks subunit kapsomer dari ke-12 vertex ikosahedral virion. Berhubungan dengan penton ialah sel detaching factor yang (pada anak) (tipe faringokonjungtival (tipe Intususepsi (tipe 1,2,3 dan 5)

mengakibatkan terjadinya peristiwa rounding dan clumping dari sel biakan jaringan selapis (monolayer tissue cell culture) dan berakhir dengan lepasnya sel dari substrat gelas. Antigen serat(Fiber) Terdiri dari serat kapsomer setelah diolah dengan tripsin (kapsomer dari virion yang spesifik tipe).

Adanya antibody netralisasi yang khas tipe dapat melindungi seseorang terhadap penyakit, tetapi proteksi ini tidaklah mutlak. Antibody terhadap adenovirus tipe 1 dan 2 mempunyai prevalensi khusus dan ditemukan pada orang golongan umur muda(6-15 tahun) dengan reaksi positif setinggi 56-72%. Antibody netralisasi dapat bertahan seumur hidup.

Penyakit-penyakit yang disebabkan karena Adenovirus


1. Acute Fabrile Pharyngitis 2. Acute Respiratory Disease 3. Bronchitis, Bronchiolitis, dan Croup 4. Common Cold 5. Pharyngoconjungtival Fever 6. Viral Pneumonia

1. Acute Fabrile Pharyngitis Merupakan penyakit demam yang akut dan hanya berlangsung selama beberapa hari. 1.1. Gejala klinis:

Sakit tenggorok ringan Demam dan batuk-batuk Kadang disertai limfadenitis ringan pada leher Masa inkubasi berlangsung sekitar 4-6 hari

1.2. Epidemiologi: Virus ini dilaporkan terjadi dan dilaporkan di seluruh dunia. Terdapat 2 macam cara virus ini menginfeksi manusia, yaitu melalui nasofaring sebagai jalur utama, dan terkadang melalui kantung konjungtiva sebagai jalur alternatif.
1.3.

Diagnosis Dilakukan isolasi virus dan hapusan dari tenggorok, hapusan anus, atau dari tinja penderita. Untuk menentukan jenis kelompok vius dapat dilakukan denganpemeriksaan serologi, misalnya uji fiksasi komplemen atau uji netralisasi. Peningkatan titler antibodi sebesar 4 kali atau lebih pada serum akut dibanding antibodi serum masa konvalesen menyatakan positifnya uji serologi. Karena pada umumnya AFP diderita pada masa anak-anak maka, antibodi umumnya positif pada sebagian besar individu.

1.4.Pengobatan dan pencegahan Infeksi adenovirus tidak memerlukan pengobatan antiviral yang spesifik. Kepada penderita hamya diberikan terapi simtomatik untuk mengatasi demam dan batuknya. Imunisasi menggunalan vaksi hidup adenovirus tipe 4 dan 7 menunjukkan hasil yang memuaskan dan aman dilakukan.

2. Acute Respiratory Disease

Acute Respiratory Disease juga disebut juga recruit fever, merupakan infrksi saluran pernafasan yang gejala klinisnya seperti influenza dan berlangsung satu minggu. Kejadian ARD jaramg dilaporkan, namun yang menderita penyakit ini terutama adlah dari golongan dewasa muda yang baru saja selesai melakukan kegiatan lapangan, misalnya outbong dan perkemahan. 2.1. Epidemiologi Pada populasi penduduk yang padat penularan ARD melalui udara akan lebih cepat dan sering menimbulkan epidemi. Penularan penyakit juga melalui batuk dan bersi penderita . setelah mengalami infeksi dengan adenovirus tidak selalu penderita menjadi resisten dengan virus ini.
2.2.

Gejala klinis Masa inkubasi berlangsung antara 5-10 hari Demam dapat mencapai 40 derajat celcius pada hari ke 2 atau 3 infeksi

2.3.

Hari ke 4dan 5 mengalami faringitis Setealah faringitis akan mereda secara bertahap Diagnosis Dilakukan pemeriksaan serologi antara lain Uji Fiksasi Komplemen dan Uji Netralisasi untuk menunjukkan adanya peningkatan titer antibodi yang lebig dari 4 kali titer antibodi serum akut dibanding dengan antibodi masa konvalesen.

2.4.

Pengobatan dan pencegahan Tidak memerlukan pengobatan yang spesifik untuk membasmi Adenovirus yang menjadi penyebabnya. Kepada penderita hamya diberikan terapi simtomatik untuk mengurangi keluhan, mengatasi

demam dan batuknya. Imunisasi menggunakan vaksi hidup adenovirus tipe 4 dan 7. 3. Bronchitis, Bronchiolitis, dan Croupbronkitis Bronkitis akut adalah radang membran bronki yang penyebab utamanya merupakan infeksi virus, namun dapat juga disebabkan oleh iritasi bakteri atau akibat iritasi benda-benda asing. Bronkiolotis adalah radang pada bronkioli. Croup adalah radang pada laring, trakea, dan bronki (laryngotracheobronchitis) sehingga menimbulkan gangguan pernapasan disertai batuk-batuk yang menimbulkan suara serak dan kasar.

3.1. Epidemiologi Tersebar di seluruh dunia dan merupakan penyebab infeksi saluran oernapasan bagian bawah. Epidemi adenovirus penyebab penyebaran infeksi saluran pernapasan. 4. Common Cold Adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala yang disebabkan oleh infeksi virus pada membrana mukosa saluran pernapasan bagian atas. Sindrom CC terdiri dari korisa akut, atau rinitis tanpa demam dengan gejala sistemik yang sangat ringan, yang disebabkan oelh virus. Berbeda dengan infeksi saluran pernapasanoleh virus mengalami demam. 4.1. Penyebab Dapat desebabkan oleh berbagai macam virus. Adenovirus sering menimbulkan common cold yang berat gejala klinisnya, meskipun pada beberapa penderita tertentu hanya menunjukkan gejala klinis yang ringan berupa korista akut dan rinitis.
4.2.

jarang menjadi

lain, pada common cold penderita tidak

Gejala klinis

Masa inkubasi pada hari ke1-3, virus mengadakan profilerasi di mukosa hidung

Gejala yang ditimbulkan seperti bersin, sakit kepala, malaise, menggigil

Diikuti pembuntuan hidung dan sakit tenggorok Pada fase akut penderita mengalami batuk yang dapat berlangsung selama beberapa minggu

Setelah hilang gejala klinisnya, dapat bertindak sebagai karier yang menularkan virus CC ke orang lain

Berat Common Cold Berat Sedang

Gejala klinis Lendir hidung Hidung buntu Sakit tenggorok Malaise Sakit kepala Batuk Bersin-bersin Demam Menggigil Mata pedih Nyeri otot

Frekwensi (%) 100 90 96 81 78 76 97 49 43 28 22

Ringan

4.3.

Diagnosis

Dasar diagnosis adalah gejala ringan yang khas. Gejala awal ini harus dibedakan dengan gejala klinis penyakit infeksi lainnya seperti alergi.
4.4.

Pengobatan dan pencegahan Belum ada obat obat antiviral untuk mengatasi virus ini. Pengobatan hanya untuk mengurangi keluhan penderita, misalnya memberikan analgesik dan dekongestan.

5. Pharyngoconjungtival Fever Pharyngoconjungtival Fever disebabkan oleh adenovirus tipe 3 dan 7. Dan kadang-kadang juga tipe 4, 14, dan 21. 5.1. Epidemiologi Infeksi virus ini dilaporkan ada pada berbaggai daerah di dunia dalam bentuk epidemi atau sebagai penyakit sporadis. Dapat terjadi melalui 2 jalan masuk, yaitu melalui nasofaring dan kantung konjungtiva. Penularannya sering terjadi pada waktu berenag di kolam renag umum.
5.2.

Gejala klinis Masa inkubasi selama 5-10 hari, gejala awal seperti sindrom Common Cold

5.3.

Demam meningkat sampai 40 derajat celcius pada hari ke 2-3 Demam tinggi berlangsung sampai 6 hari Diikuri sakit temggorok rimgam, batuk, limfadenitis leher ringan Konjungtivitis yang sifatnya unilateral Diagnosis

Untuk mengetahui virus penyebabnya dilakukan isolasi virus dari bahan infektif, antara lain cairan hidung, hapusan tenggorok, hapusan anus, atau tinja penderita. Pemeriksaan serologik juga dapat dilakukan dengan uji Fiksasi Komplen dan Uji Netralisasi.
5.4.

Pengobatan dan pencegahan Belum ada obat obat antiviral untuk mengatasi virus ini. Pengobatan hanya untuk mengurangi keluhan penderita. Untuk mencegah penyakit selama terjadi epidemi jangan berenang di kolam rwenag umum. Vaksinasi dengan vaksin hidup adenovirus tipe 4 dan 7 dapat melindungi dari infeksi virus penyebabnya.

6. Viral Pneumonia Pneumonia yang ditimbulkan oelh virus umumnya merupakan penyakit akut yang meimbulkan kelainan paru.
6.1.

Epidemiologi Pneummonia karena adenovirus jarang terjadi di masyarakat. Kejadian pneumonia yang fatal biasanya terjadi pada bayi.

6.2.

Gejala klinis Masa inkubasi 5 sampai 15 hari Malaise, menggigil Demam antara 38-40 derajat celcius Kadang diserta faring merah da koriza Batuk kering kemudian menjadi produktif Nyeri pada dada saat batuk Diagnosis

6.3.

Dapat dilakukan dengan pemeriksaan rongga dada menggunakan sinar rontgen, antara lain foto toraks biasa, bronkogram, amoigram, maupun lung-scan.
6.4.

Pengobatan dan pencegahan Belum ada obat obat antiviral untuk mengatasi virus ini. Pengobatan hanya untuk mengurangi keluhan penderita, mengatur sistem cairan tubuh elektrolit, mencegah dan megurangi obstruksi jalan napas paru, mecegah dan memperbaiki hipokista, dan mencegah komplikasi. Untuk mengurangi frekwensi batuk dan nyeri dada diberikan kodein atau derivatnya. Jika demam tinggi dapat diberika obat penurun panas, kecuali aspirin karena dapat memperberat asidodi penderita. Vaksinasi dengan vaksin hidup adenovirus tipe 4 dan 7 dapat diberikan untuk mencegah infeksi saluran pernapasan akut.

DAFTAR PUSTAKA Staff pengajar fk ui. 1994. Mikrobiologi kedokteran. Jakarta:binarupa aksara. http://www.microbiologybytes.com/virology/Adenoviruses.html tanggal 07 Mei 2012 jam 10.45. diakses pada

Вам также может понравиться