Вы находитесь на странице: 1из 3

Keterpurukan Manusia (Aku, Kau & Semua)

Isnin, 9 November 2009

tiap manusia sekarang sedang terdampar dikeruhnya satu sisi dunia ada yang mengeluh dengan basahnya peluh tak kurang langsung terus bermandi dosa dosa sampai saat cermin hati jadi pudar jadi kusam menjamah wajah wajah suci, menjamah segala baiknya isi rohani ego menenggelamkan terus tanpa kelihatan secebis pun warna kehidupan padam..semuanya hilang mengalirkan semua kebahagiaan di setiap sudut hati manusia terus ke empangan hina berkumpul dan berkeladak tanpa dapat jernih setitik pun yang satu hari nanti jadi badi waris waris kita untuk terus kekal mengadaptasi rasa yang sama lebih parah menggubal firasat baru membangkitkan jangkitan yang akhirnya memusnahkan harapan kepalsuan tentang cantiknya isi dunia, bahagianya saat nikmat cinta dan selesa dan semuanya
D Bm Sejak ia pergi dari hidupku Em A Ku merasa sepi D Bm Dia tinggalkan ku sendiri di sini Em A Tanpa satu yang pasti D/G A (*) Aku tak tahu harus bagaimana F#m Bm Aku merasa tiada berkawan G A Selain dirimu selain cintamu D F# Reff: Kirim aku malaikatMu Bm E Biar jadi kawan hidupku G Dan tunjukkan jalan A G A

Yang memang Kau pilihkan untukku D F# Kirim aku malaikatMu Bm E Karna ku sepi berada di sini G A G Gm Dan di dunia ini aku tak mau sendiri D Bm Em A Tanpa terasa ku teteskan air mata ini D Bm Em A Yang tiada pernah berhenti mengiringi kisah di hati Kembali ke: (*) D F# Reff: Kirim aku malaikatMu Bm E Biar jadi kawan hidupku G Dan tunjukkan jalan A G A Yang memang Kau pilihkan untukku hu hu D F# Kirim aku malaikatMu Bm E Karna ku sepi berada di sini G A Bm A/C# Dan di dunia ini aku tak mau sendiri D F# Reff: Kirim aku malaikatMu Bm E Biar jadi kawan hidupku G Dan tunjukkan jalan A G A Yang memang Kau pilihkan untukku ho ho D F# Kirim aku malaikatMu Bm E Karna ku sepi berada di sini G A G F#m Dan di dunia ini aku tak mau sendiri hmm Em A D Dan di dunia ini aku tak mau sendiri

KEPERGIAN BUNDA
Karya : Sairama H Saragih | Dibaca : 5212 Kali

Aku terpaku duduk terdiam memandang sosok yang tergulai kulihat sorot wajah yang lelah guratan wajah yang penuh derita aku tak bergeming.... Untuk sesaat kusentuh jemari tanganmu dingin..... Lidahku terasa kelu meski ada seonggok rasa yang ingin kuungkap bergejolak keras merobek dadaku Bunda.... seketika kuayunkan tanganku keras menampar seonggok daging di pipimu mencari tanggapan yang tak ku raih mengharapkan balasan paling parah sekalipun Aku berdiri menjauh......terus melangkah Ini tak mungkin terjadi!!!!! Aku belum siap....... kupejamkan mata meraih ketegaran mencoba untuk mencapai kebesaran hati menerima......... Tanpa kata.... aku berlari memeluk tubuh kakumu berharap kau kembali kuciumi wajah keriputmu berharap kau sadar akan kasihku berharap kau untuk kembali Ku serukan namamu mengandalkan kekuatan di sela asa dan harapan berharap kau mau menyahutku berharap kau untuk kembali Bunda..... aku belum tuntas aku belum sanggup aku belum sempurna aku butuh dirimu Bunda... kembalilah ajar aku.... ajar aku untuk menjadi sekuntum bunga yang indah dan semerbak yang akan menghiasi taman suga seperti dirimu untuk selamanya......

Вам также может понравиться