Вы находитесь на странице: 1из 9

HASIL PENGAMATAN

Tabel 1. Data Rata – rata Tinggi Tanaman dan Bobot Tongkol Ulangan Ke – 1

Tinggi Tanaman (cm) Bobot Tongkol (ons)

Perlakua Bobot Sampel Bobot per Petak


n 2 MST 4 MST MST (ons) (ons)

Kontrol 37.2 57.8 109.4 1 2

Lengkap 37.1 61.9 97.8 5 15

L-N 34.6 48.8 82.2 5 25

L-P 43.3 85.6 110.94 2.5 2.5

L-K 39.1 76.1 116.9 2 15

L-Ca 58.2 126.6 147.2 4.5 38

L-Mg 44.6 80.9 93.3 1.5 7

L-S 55.2 97.2 157.4 6.5 32

Bobot per Petak


300.00
200.00
100.00
Bobot per Petak
0.00
L-P
L-N

L-K

L-S
L-Ca
L-Mg
Kontrol
Lengkap

Gambar 1. Grafik Produksi Bobot Per Petak Minus One Test Ulangan Ke – 1
Tabel 2. Data Tinggi Tanaman dan Bobot Tongkol Ulangan Ke – 2

Tinggi Tanaman (cm) Bobot Tongkol (ons)

Perlakua Bobot Sampel Bobot per Petak


n 2 MST 4 MST MST (ons) (ons)

Kontrol 30.6 59.4 120.0 2.5 48

Lengkap 47.2 104.4 198.7 5 38

L-N 31.4 50.8 91.7 7 15

L-P 27.6 46.3 46.3 1 65

L-K 47.4 70.8 96.4 10 45

L-Ca 37.6 90.8 150.2 1.5 5

L-Mg 23.6 43.8 60.5 3 50

L-S 35.8 71.4 97.8 2.5 30

Bobot per Petak


200.00
150.00
100.00
50.00 Bobot per Petak
0.00
L-N
L-P
L-K

L-S
L-Ca
Kontrol

L-Mg
Lengkap

Gambar 2. Grafik Produksi Bobot Per Petak Minus One Test Ulangan Ke – 2
PEMBAHASAN

Pengujian dengan minus onet test ditujukan untuk 6 unsur hara makro
primer seperti N, P, K, Ca, Mg, S. Pupuk yang digunakan pada metode minus one
test adalah urea (261*g/petak), SP-36 (382 g/petak), KCl (121 g/petak), CaCO3
(1200 g/petak), MgO (48 g/petak), dan ZA (100 g/petak). Percobaan dilakukan 2
kali ulangan dengan perlakuan lengkap, lengkap-N, lengkap-P, lengkap-K,
lengkap-Ca, lengkap-Mg, lengkap-S, dan kontrol. Penempatan setiap unit
percobaan dilakukan secara acak. Setiap petakan diambil sebanyak 5 tanaman
sampel dengan parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, bobot sampel dan
bobot petakan, serta gejala defisiensi hara yang ditunjukkan. Pengukuran tinggi
dilakukan pada 2 MST, 4 MST dan minggu terakhir saat panen.

Pengamatan pada parameter tinggi tanaman, perlakuan lengkap-Ca


menunjukkan rata-rata tanaman tertinggi pada ulangan pertama, sedangkan hasil
terendah ditunjukkan pada perlakuan lengkap-N. Pada ulangan kedua, pelakuan
lengkap-K menunjukkan rata-rata tertinggi (2MST) dan perlakuan lengkap pada
pengukuran minggu-minggu selanjutnya, sedangkan terendah pada perlakuan
lengkap-Mg (2 dan 4MST) dan lengkap-P pada minggu terakhir. Hal ini dapat
berarti bahwa unsur N, Mg dan P mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman
jagung.

Pengamatan pada parameter bobot tongkol yang dihasilkan, bobot sampel


tertinggi ulangan pertama ditunjukkan oleh perlakuan lengkap-S dan bobot
petakan terendah ditunjukkan oleh perlakuan lengkap-Ca, sedangkan bobot
sampel dan petakan terendah untuk ulangan pertama ditunjukkan oleh perlakuan
kontrol. Pada ulangan kedua, bobot sampel tertinggi pada perlakuan lengkap-P
dan terendah pada perlakuan lengkap-K, sedangkan bobot petakan tertinggi pada
perlakuan lengkap-Ca dan terendah pada perlakuan lengkap-Mg. Pada ulangan
pertama, perlakuan kontrol menghasilkan bobot sampel dan petakan terendah
karena tidak adanya penambahan unsur hara seperti petakan yang lain, sedangkan
perlakuan tanpa penambahan Ca dan S tidak berpengaruh terhadap produksi
jagung karena bobot yang dihasilkan termasuk tinggi. Pada ulangan kedua, unsur
hara K dan Mg mempengaruhi bobot tongkol sampel dan bobot petakan.
Gejala defisiensi yang terlihat jelas ditunjukkan oleh parameter tinggi
tanaman. Pada ulangan kedua, tinggi tanaman pada petak perlakuan lengkap lebih
tinggi dibandingkan dengan petak perlakuan yang lain. Hal ini menunjukkan
bahwa unsur-unsur esensial pendukung pertumbuhan tanaman terpenuhi sehingga
tanaman tumbuh dengan baik. Perlakuan lengkap-P menunjukkan tinggi yang
paling rendah namun produksi yang dihasilkan tinggi. Hal ini berbeda dengan
Hasibuan (2006) yang menuliskan gejala kahat P pada tanaman jagung
menghasilkan tongkol yang kecil-kecil dan biji jagung yang terbentuk pada
tongkol tidak sempurna, sehingga produksi rendah. Hal serupa juga terjadi pada
perlakuan lengkap-Mg. Berbedanya data yang diperoleh dengan literatur dapat
disebabkan oleh adanya kesalahan pencatatan bobot tongkol pada saat
penimbangan.

Selain tinggi, gejala defisiensi juga ditunjukkan pada daun. Pada perlakuan
lengkap-N, daun berwarna hijau terang dan terjadi khlorosis dari arah batang
berbentuk huruf V pada daun tua. Sementara itu, gejala serupa ditunjukkan oleh
perlakuan lengkap-K, namun pola yang ditunjukkan adalah V terbalik dari arah
ujung daun. Pinggiran daun agak keriting ditunjukkan oleh perlakuan lengkap-Ca.
Bercak-bercak khlorosis dan nekrotik ditunjukkan hampir di semua perlakuan
kecuali lengkap. Gejala ini juga dapat ditunjukkan oleh kekurangan unsur mikro
esensial seperti Fe dan Mn. Munculnya gelaja khlorosis dan nekrotik pada semua
perlakuan juga dapat disebabkan oleh defisiensi tingkat lanjut.
KESIMPULAN

Pada ulangan pertama, parameter tinggi tanaman dan bobot tertinggi


ditunjukkan oleh perlakuan lengkap-Ca sedangkan tinggi terendah pada perlakuan
lengkap-N dan bobot terendah pada perlakuan kontrol. Pada ulangan kedua,
parameter tinggi tanaman tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan lengkap sedangkan
yang terendah pada perlakuan legkap-Ca. Pengamatan bobot tertinggi pada
perlakuan lengkap-P dan terendah pada lengkap-Ca. Selain tinggi dan bobot
tongkol yang dihasilkan, gejala defisiensi juga dapat diamati pada daun.
DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, B. E. 2006. Ilmu Tanah. Universitas Sumatera Utara, Medan


LAMPIRAN

Tabel 1. Dosis dan Bobot Pupuk per Petak


Bobot
Sumber
Hara Dosis (Kg/Ha) Pupuk/Petak
Pupuk
(g/petak)
N 100 Urea 261 *
P 50 SP 36 382
K 50 KCl 121
Ca 400 CaCO₃ 1200
Mg 24 MgO 48
S 20 (NH₄)₂SO₄ 100

Tabel 2. Bobot Pupuk Minus One Test


Urea
Hara yang SP 36 KCl Kaptan MgO ZA
Perlakuan Tanam 4 MST
Diberikan
( g/petak )
Kontrol - - - - - - - -
Lengkap N, P, K, Ca,
(L) Mg, S 72 143 382 121 1200 48 100
L-N P, K, Ca, Mg, S - - 382 121 1200 48 100
N, K, Ca, Mg,
L-P S 72 143 - 121 1200 48 100
L-K N, P, Ca, Mg, S 72 143 382 - 1200 48 100
L-Ca N, P, K, Mg, S 72 143 382 121 - 48 100
L-Mg N, P, K, Ca, S 72 143 382 121 1200 - 100
N, P, K, Ca,
L-S Mg 72 143 382 121 1200 48 -
Tabel 3. Data Tinggi Tanaman Ulangan Ke – 1 dan Ulangan Ke – 2
Ulangan Ke - 1 Ulangan Ke – 2
Ulangan
Perlakuan 2 4 2 4
ke-
MST MST MST MST MST MST
1 47 75 131.5 33 64 127
2 37 55 160.5 20 37 -
Kontrol 3 27 36.5 47.5 38 71 110
4 41 65 99 33 62 128
5 34 57.5 108.5 29 63 115
1 20.5 20 53 35 74 200
2 46.5 65.5 140 75 135 224.5
Lengkap 3 45 82 139 30 94 193
4 49 114 107 48 112 194
5 24.5 28 50 48 107 182
1 20.5 20 29 19 27 40
2 21 28.5 30 35 60 104
L-N 3 27.5 25.5 58 35 47 -
4 44 66 147 30 57 -
5 60 104 147 38 63 131
1 47.5 89 106.5 26 27 40
2 52 98.5 130.2 26 47 91
L-P 3 42.5 65 76.3 27 37.5 89
4 37.5 76 98.5 31 65 79
5 37 99.5 143.2 28 55 95
1 39.5 83.3 141 51 66 88
2 43.5 77.5 120 39 63 74
L-K 3 36 71.4 115.5 42 72 112
4 34 60.8 105.5 56 81 91
5 42.5 87.5 102.5 49 72 117
1 72 79 235 36 104 158
2 72 135 60 40 111 200
L-Ca 3 53 131 188 56 103 200
4 34 149 120 19 50 75
5 60 139 133 37 86 118
1 47 102.6 137 16 42 73
2 46 91.5 105.5 29 45 56.5
L-Mg 3 46 74.4 80.5 23 32 38
4 52 83.5 80.5 21 32 38
5 32 52.5 63 29 68 97
1 43 76 98 33 63 90
2 61 110 175 35 72 115
L-S 3 60 108 170 30 72 63
4 71 115 202.5 45 94 138
5 41 77 141.5 36 56 83

Tabel 4. Persentase Produksi Maksimum Bobot Tongkol Total dan Bobot Tongkol
Sampel Ulangan Ke – 1

Perlakuan Bobot per Petak % produksi Bobot Sampel % produksi


(ons) maks (ons) maks
Kontrol 2 13.33 1 20
Lengkap 15 100.00 5 100
L-N 25 166.67 5 100
L-P 2.5 16.67 2.5 50
L-K 15 100.00 2 40
L-Ca 38 253.33 4.5 90
L-Mg 7 46.67 1.5 30
L-S 32 213.33 6.5 130

Tabel 5. Persentase Produksi Maksimum Bobot Tongkol Total dan Bobot Tongkol
Sampel Ulangan Ke – 2

Perlakuan Bobot per Petak % produksi Bobot Sampel % produksi


(ons) maks (ons) maks
Kontrol 48 13.33 2.5 50
Lengkap 38 100.00 5 100
L-N 15 39.47 7 140
L-P 65 171.05 1 20
L-K 45 118.42 10 200
L-Ca 5 13.16 1.5 30
L-Mg 50 131.58 3 60
L-S 30 78.95 2.5 50

Вам также может понравиться